Anya terpaksa harus menjadi istri kedua seorang pengusaha kaya raya yang bernama Axello Richandra atas permintaan istrinya, Hellencia yang tidak bisa memiliki anak, alias mandul.
Demi mendapatkan uang biaya perawatan ayahnya yang masih koma di ruang ICU dan menebus kesalahannya yang meraup banyak kerugian, Anya pun menjalankan perannya sebagai istri muda Axello yang selalu acuh dan bersikap dingin terhadapnya.
Bisakah Anya memenuhi permintaan Hellencia untuk mengandung anak dari Axello dengan sikap Axello yang sangat dingin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdindaRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
I Love You
Anya menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskan nafasnya perlahan. Kini ia harus memastikan bagaimana perasaannya terhadap Axel. Namun, saat Anya hendak menjawab pertanyaan Axel, tiba-tiba ponsel Axel berdering dan tampak panggilan masuk dari papanya.
“Sebentar ya, ada telfon dari papa!” ucap Axel yang kemudian cepat-cepat memakai boxer miliknya dan menjawab pangilan dari papanya.
“Kamu dimana, Axel?”tanya papa Richie di ujung panggilan. “Sore ini papa sudah membuat janji dengan dokter kandungan. Papa ingin kamu dan Hellen berkonsultasi dengannya!”
“Papa, aku sama Hellen kan udah punya dokter kandungan pribadi untuk konsultasi. Sebentar lagi Hellen juga akan hamil kok. Papa tenang aja!” balas Axel.
“Papa tidak mau tahu, yang jelas jam 4 sore, kalian berdua harus sudah bertemu dengan Dokter Miko!” ucap papa Richie di ujung panggilan dan panggilan pun langsung terputus.
Axel langsung melihat jam yang ada di ponselnya. Kini waktu sudah menunjukkan jam 3 sore, bermakna satu jam ke depan ia harus sudah berapa di sana.
“Ck, papa ini ya nyusahin banget sih!” gerutu Axel sambil mendekati Anya.
“Ada apa, Bang?” tanya Anya melihat wajah suaminya yang tampak kusut.
“Papa memintaku untuk menemui dokter kandungan pilihannya bersama Hellen untuk mengkonsultasikan program hamil. Oh iya, kamu ikut yaa ke dokter kandungan untuk konsultasi kehamilan dengan Hellen!” ajak Axel.
Meski yang diperintahkan adalah Hellen, Axel tetap harus mengajak Anya ikut serta untuk mengelabui papanya.
“Okey, kalau begitu aku akan segera membersihkan diri!” ucap Anya yang langsung beranjak menuju ke kamar mandi.
Axel pun langsung mengikuti Langkah istrinya dan masuk bersama Anya ke dalam kamar mandi.
“Mau Abang duluan atau Anya?”
“Waktunya sangat mepet, sayang! Gimana untuk mempersingkat waktu, kita mandinya sama-sama?” tawar Axel yang sudah mulai melepaskan pakaiannya.
“Abang duluan aja deh, Anya takut nantinya malah jadi lama!” balas Anya yang bersiap untuk keluar dari kamar mandi.
Sayangnya Langkah Anya langsung dihadang oleh Axel. “Lama sedikit gak papa yuk! Abang udah kecanduan sama kamu!” balas Axel yang langsung membuat tubuh Anya tidak lagi tertutupi dengan sehelai benang.
Keduanya pun akhirnya melanjutkan permainan mereka di bawah guyuran shower hingga tepat jam 4 sore, Axel dan juga Anya baru keluar dari kamar mandi.
“Tuh kan, jadi telat banget, Bang!” ucap Anya sambil mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.
“Gak papa! Abang juga udah kirim pesan ke dokter Miko jika kita akan sampai di sana tepat jam 5 sore!” balas Axel santai sambil mengenakan pakaiannya.
“Trus Miss Hellen gimana?” tanya Anya kemudian.
“Ternyata dia sudah sampai di sana!”
“Trus Anya gak perlu ikut periksa kan, Bang?” tanya Anya yang merasa sedikit gusar.
“Nanti kalo dokter tanya suaminya mana, Anya harus jawab apa dong?”
“Jawab aja, kalo Anya itu istri muda abang yang bisa bikin Abang kecanduan!” jawab Axel membuat Anya mendengus kesal.
“Tenang saja, Aku mengenal Dokter Miko dengan baik. Aku yakin, dia bisa menjaga rahasiaku jika aku memberitahukan kepadanya jika kau memang istriku!”
“Makasih banyak ya, Bang! I love you!” ucap Anya pelan namun terdengar jelas di telinga Axel.
“Apa? Coba diulangi?” tanya Axel sambil mendekatkan tubuhnya ke tubuh Anya.
“Emm, I trust you!” ulang Anya yang sudah siap untuk pergi.
“Ayo, Bang. Anya udah siap nih!” ajak Anya sambil menarik tangan Axel.
Axel hanya tersenyum dan mengikuti Langkah Anya.
“I Love you, too!” balas Axel sambil berbisik di telinga Anya membuat Anya menghentikan langkahnya tepat di depan pintu.
“Abang serius cinta sama Anya?” Pertanyaan Anya pun langsung dijawab Axel dengan anggukan kepalanya.
Kemudian Axel mengeluarkan black card dari sakunya dan ia berikan kepada Anya.
“Ini nafkah dari abang buat istri cantik abang!”
Mata Anya seketika langsung berkaca-kaca dibuatnya.
“Nomor pinnya tanggal pernikahan kita.” Axel langsung menyelipkan black card tersebut ke dalam tas Anya.
“Abang serius?” tanya Anya lagi yang masih sangat tidak percaya.
Cup! Kecupan singkat dari Axel pun mendarat di bibir Anya sekilas.
“Dua rius, sayang!” jawab Axel sambil membuka handle pintu kamar dan menggandeng tangan Anya dengan mesra.
Anya merekahkan senyumannya dengan sempurna. Hari ini hatinya benar-benar merasa sangat Bahagia. Apa yang terjadi hari benar-benar tidak pernah terduga sebelumnya.
Sikap hangat, lembut, dan perhatian yang diberikan Axel membuat benih-benih cinta di dalam hatinya tumbuh begitu saja. Jika Axel mengatakan kecanduan dengan tubuhnya, Anya sendiri tidak memungkiri jika ia pun sama. Bahkan semuanya yang ada pada Axel membuatnya merasa tidak ingin jauh dari suaminya itu.
Anya memeluk lengan Axel dengan erat dan menyandarkan kepalanya manja. Sikap Anya kali ini membuat Axel sendiri merasa sangat bahagia. Akhirnya, perasaan cintanya cepat terbalas oleh Anya. Kini ia tinggal memikirkan bagaimana mempertahankan pernikahannya dengan Anya mengingat halang lintang masih terbentang luas di depannya.
💞💞💞
Sesampainya di rumah sakit, Hellen memandang ke arahh Anya dengan sinis saat Anya memeluk lengan Axel dengan erat. Sorot mata Hellen yang menatap Anya dengan tajam membuat Anya perlahan mengendurkan pelukannya terhadap Axel.
“Jangan dilepaskan dan tetap seperti ini!” pinta Axel.
“Tapi, bang! Miss Hellen melihat kita dan …”
“Biarkan saja, Anya! Bukankah ini yang dia inginkan?” balas Axel.
Anya pun akhirnya menurut dan ia langsung menyapa Hellen.
“Selamat Sore, Miss Hellen!” sapa Anya dan Hellen langsung mengalihkan pandangannya dari Anya dan berganti memandang ke araah Axel.
“Satu jam aku menunggu di sini sendirian, Mas!” ucap Miss Hellen dengan kesal.
“Dan kau seenak jidat mengubah jadwal pertemuan menjadi mundur satu jam!”
“Aku baru tahu, jika kau ternyata sangat pintar memilihkan istri muda untukku sampai membuatku kecanduan dan lupa waktu! Terima kasih ya Hellen!” ucap Axel membuat Hellen mengepalkan tangannya dengan geram.
‘Argh! Sial, sial, sial! Kenapa sebenarnya dengan diriku ini? Kenapa aku sangat tidak rela melihat Anya begitu mesra dengan Mas Axel? Bahkan aku tidak merasa seperti ini saat melihat Cintia terlihat mesra dengan suaminya sendiri!’ gumam Hellen dari Anya.
Anya yang tadinya duduk di samping Axel pun tiba-tiba berdiri dan berpindah duduk di samping Hellen.
“Miss Hellen! Maaf jika …”
“Sudahlah, Anya! Aku sedang tidak ingin bicara denganmu!” ucap Hellen dengan ketus.
‘Kenapa Anya justru duduk di sini sih? Bikin aku salah tingkah dan dag dig dug jadi gak karuan gini!’
‘Gak boleh! Aku gak boleh memiliki perasaan khusus terhadapnya. Aku harus merelakan dia bersama dengan Mas Axel agar semua rencanaku tercapai dengan baik!’ batin Hellen yang merasa sedikit tersiksa dengan rasa aneh yang kini tengah menjalarinya.