NovelToon NovelToon
Andai

Andai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mamah Mput

Andai .... kata yang sering kali diucapkan di saat semua sudah berlalu. Di saat hal yang kita ingin gapain tersandung kenyataan dan takdir yang tidak bisa terelakan. Kadang aku berpikir andai saja waktu itu ibuku tidak meninggal, apakah aku masih bisa bersamanya? ataukah justru jika ibuku hidup kala itu aku bahkan tidak akan pernah dekat dengannya.

Ahhh ... mau bagaimana lagi, aku hanyalah sebuah wayang dari sang dalang maha kuasa. Mengikuti alur cerita tanpa tau akhirnya akan seperti apa.

Kini, aku hanya harus menikmati apa yang tertinggal dari masa-masa yang indah itu. Bukan berarti hari ini tidak indah, hanya saja hari akan terasa lebih cerah jika awan mendung itu sedikit saja pergi dari langitku yang tidak luas ini. Tapi setidaknya awan itu kadang melindungiku dari teriknya matahari yang mungkin saja membuatku terbakar. Hahaha lucu sekali. Aku bahkan kadang mencaci tapi selalu bersyukur atas apa yang aku caci dan aku sesali.

Hai, aku Ara. Mau tau kisahku seperti apa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mamah Mput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hanya sebatas sandiwara

Rasanya seperti menemukan kembali jati diri dan ketenangan begitu kaki ini melangkah dan berdiri di dalam rumah yang sejak dari kecil aku tumbuh di sana. Ada mama, papa, dan juga nenek yang menyambut.

"Sayang ...." mama memelukku erat. Mencium pipi, kening dan kepalaku. Pun dengan papa. Meski berpisah hanya sepekan lebih, tapi rasanya kami telah berpisah lama.

"Nek." aku mencium tangannya dengan hormat.

"Gimana keadaan kamu, Nak?"

"Ara baik, Nek. Nenek gimana?"

"Nenek juga baik. Kamu udah makan? nenek udah masakin sayur lodeh kesukaan kamu."

"Ara mau, Nek."

Kami semua berjalan menuju meja makan untuk makan malam bersama. Makan malam bersama adalah hal yang paling membahagiakan bagiku. Kami bisa berbincang dan tertawa bersama sambil menikmati hidangan.

"Abang belum pulang?"

"Lembur katanya. Jadi tengah malam baru pulang kayaknya," jawab mama.

"Oh."

Aku melirik Alan yang sejak tadi terdiam. Sikapnya kembali dingin seperti semula. Sangat berbanding terbalik dengan nya saat di rumah itu. Aku pikir mungkin karena dia tidak ingin ketahuan oleh keluarga tentang perasaannya padaku. Wajar kurasa.

"Alan menjaga kamu dengan baik kan, Ra di sana?"

"Hmmm, iya, Ma."

"Syukurlah. Mama pikir dia akan mengabaikan kamu seperti di rumah ini."

"Ada alasan kenapa kakak bersikap seperti itu, Ma. Tapi yang jelas Ara dijaga kok sama kakak."

Sekali lagi aku melirik Alan, dan dia masih saja fokus pada makanannya. Seolah tidak mendengar dan tidak peduli pada obrolan kami.

"Akhirnya eyang tidak menuntut kamu untuk menikah dengan om Andra. Mama seneng dengernya."

"Benarkah? Asiiikkkkk."

"Kamu ngomong apa sama eyang, Lan?" tanya papa.

"Dia hanya ingin aku tidak menikahi Ara, maka dia akan membatalkan pernikahan nya dengan si tua bangka itu."

"Owalah, begitu rupanya. Ternyata eyang takut sama gertakan kamu berpura-pura mau menikahi Ara."

Pura-pura? apa semua itu hanya ackting? apa dia pun hanya becanda soal perasaan nya? Selama ini kak Alan mempermainkan aku kah?

Ada rasa yang tidak enak di dalam sini, di dalam dada. Aku yang semula menikmati makan malam pun, menjadi tidak berselera.

"Ma, Ara boleh duluan ke kamar gak? Ara kangen banget sama kamar Ara," ucapku riang. Jelas itu hanya sebuah alasan karena rasa tidak nyamanku berada di sini.

"Iya, sayang. Gak apa-apa. Kamu pasti kangen karena lama tidak tidur di kamar sendiri."

Setelah berpamitan, aku segera masuk ke kamar. Tidak ada yang berubah. semuanya masih sama seperti dulu. Pun sikap Alan. Sama seperti sebelumnya.

"Kurang ajaaaar!" aku menonjok boneka kesayanganku.

"Jadi, dia hanya pura-pura? Dan aku dengan bego nya masuk ke dalam jebakan dia. Astagaaa, memalukan! Aku bahkan menikmati ciuman dan sikap manisnya itu. Huwaaaa, malu banget setan!"

Amarahku bergejolak di dalam dada. Rasanya harga diriku terjun serendah-rendahnya mengingat bagaimana aku terkena dan terbuai oleh sikapnya beberapa hari ini.

"Jangan-jangan dia menertawakan aku di belakang. Ih, dasar bodoh! harusnya aku curiga dan waspada karena sikapnya berubah manis dan baik saat itu. Ih, kenapa sih araaaaaa!"

Tok tok tok.

"Masuk!" aku bahkan tidak melihat siapa orang yang mengetuk pintu dan masuk ke kamar barusan.

"Ini barang-barang kamu."

Kak Alan? Ah bodo amat!

Aku masih tidak bergerak dari tempat tidur. Membenamkan wajah pada bantal karena saking malunya dan juga kesal.

Hening.

Apa dia masih di sini? Kok gak ada suara pintu tertutup?

Karena berpikir jika Alan masih ada di kamar. Aku masih tidak berubah posisi meski merasa sesak lama semakin lama. Dengan semua sisa keberanian yang aku miliki, aku membalikkan badan dan memasang wajah kesal.

Eng ing eng. Tidak ada siapapun di sana.

"Gila, Ara. Lo nya aja yang berharap banyak! sialan!"

Aku turun dari tempat tidur, lalu menutup pintu dengan kasar.

Sebelum tidur, aku menyiapkan seragam dan juga jadwal untuk esok hari sekolah.

Tok tok tok

"Siapa?"

"Dek, Ara."

"Masuk, Bang. Gak di kunci kok."

Sosok yang paling baik di dunia muncul dari balik pintu.

"Kenapa, kok gitu mukanya?" tanyaku.

"Abang marah sama kamu."

"Kalau marah gantengnya ilang loh nanti. Sini masuk, Ara lagi nyiapin jadwal buat besok."

Bryan masuk lalu duduk di tempat tidurku. Sementara aku masih sibuk dengan persiapan untuk besok.

"Kamu kemana aja selama ini? Abang gak dikasih tau."

"Kata kak Alan gak boleh. Ara kan takut, jadi Ara gak ngasih tau Abang."

"oooh, gitu. Jadi sekarang lebih sayang sama kak Alan daripada sama Abang?"

Aku tertawa sambil berlari mendekatinya. Aku duduk di pangkuan Bryan, melingkarkan tangan di lehernya, lalu memeluk nya erat.

"Enggak, kok. Ara sayang sama Abang. Pokoknya Abang gak akan tergantikan."

Di saat yang bersamaan pintu kamarku terbuka, aku merasakan bau parfum yang sangat aku kenal. Itu Alan.

Bodo amat lah, aku gak mau nengok. Biarin aja dia liat aku dan Abang dalam posisi kayak gini.

"Lo masuk kamar ketuk pintu dulu kek."

"Sorry gue ganggu."

"Emang. Ada perlu apa Lo masuk kamar Ara?"

"Gak ada."

Pintu kembali tertutup. Setelah dia pergi, barulah aku melepaskan pelukan dan duduk di samping Bryan.

"Jika melihat keadaan kamu yang seger, Abang yakin kami baik-baik aja selama di sana. Abang gak cemas lagi jadinya. satu lagi, buka blokiran wa Abang."

"Hahaha, iya, iya."

"Ya sudah, Abang ke kamar dulu ya, mau mandi."

"Katanya Abang lembur, pulang tengah malam. Kok jam segini udah datang."

"Kerjaannya udah selesai duluan, jadi Abang bisa pulang cepet."

"Besok anter ara gak?"

"Kayaknya gak bisa, Abang subuh harus terbang ke luar kota. Nanti Abang minta tolong kakak aja ya."

"Oke. Abang hati-hati ya besok."

Bryan tersenyum, lalu dia pergi.

"Ah, rasanya sangat nyaman tidur di kasurku lagi. Damai dan tenang. Gak ada lagi tuh dag dig dug serrrrr karena cuma berduaan doang sama kak Alan. Mana tiap ada kesempatannya, nyosor mulu."

Teringat bagaimana kali terakhir kami berciuman, aku geli sendiri. Aku segera mengelap bibirku dengan tisu basah.

"Ishhhhh, gak punya harga diri banget sih Lo Ara! Ternyata dia cuma nafsu doang sama gue. Selama ini dia cuma pura-pura, plissss! Huwaaaaaa."

Sangat menyebalkan. Aku benar-benar geram pada diriku sendiri karena kebodohan yang hakiki ini. Bagaimana bisa aku menikmati sementara dia tertawa karena berhasil memperdaya ku.

Shibbal sekkiya!

"Ya sudahlah, lebih baik tidur biar besok lebih fresh. Besok? Hupf! Mana besok berangkat ke sekolah bareng sama dia lagi. Mampusss!"

1
Sahriani Nasution
wuih cool
Mamah Mput: iya dia cool banget, suami aku sebenarnya dia tuh 🤧😂😂
total 1 replies
mly
plot twist nya alan Sma ara suami istri wokwok
Mamah Mput: mau kondangan gak? hahaha
total 1 replies
nowitsrain
Ini visualnya Alan?
Mamah Mput: iya kak itu Alan.
total 1 replies
nowitsrain
Ayuhhh, yang dikerjain guru baru 🤣
nowitsrain
Yah, usil banget bocah
Timio
belum apa apa udah nyakitin aja kalimatnya tor 😭
Mary_maki
Bagus banget ceritanya, aku udah nggak sabar nunggu bab selanjutnya!
Mamah Mput: terimakasih kak. tiap hari aku up ya 💜💜
total 1 replies
y0urdr3amb0y
Suka banget sama ceritanya, harap cepat update <3
Mamah Mput: terimakasih 😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!