Aku hadir kembali....masih dengan genre yang sama ya,hanya saja cerita ku kali ini mengenai percinyaan bersaudara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Bab 7
💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙
"Dimana Camila? Apa dia masih tidur?" tanya Nenek dengan wajah khawatir.
"Iya nek,mungkin Camila merasa kelelahan karena pesta semalam" Jawab Anggara masih dengan senyumannya.
Mereka sarapan dengan tenang,tidak ada yang membuka suara lebih dulu. Mata Anggara sesekali melirik ke arah Shakila,lebih tepat nya ke arah bibir Shakila yang terlihat sangat menggoda nya .
Dari tadi Anggara tersenyum tipis,membuat sang nenek merasa penasaran. Pandangan mata nya mengikuti arah mata Anggara,kemudian sang nenek berpura-pura tidak melihat nya. Nenek tau dari tadi Anggara menatap ke arah bibir Shakila,membuat nenek merasa kesal pada Anggara karena berani melirik Shakila yang merupakan adik ipar nya.
"Eekkhmmm...Kami akan pulang setelah sarapan,jika Camila masih tidur . Tolong kamu sampaikan ya Gar" ucap Nenek membuat Anggara terkejut sekaligus sedih,karena pasti nya dia ngak akan bisa melihat wajah Shakila lagi.
Perasaan nya sedikit sedih dan kesal,dia menatap ke arah Shakila seolah meminta Shakila untuk memundurkan kepulangannya. Agar dia bisa berlama-lama berdekatan dan mencuri ciuman Shakila lagi,entah kenapa ada rasa tidak rela dihati nya jika Shakila pulang kerumah nya.
"Iya nek,nanti aku sampaikan. Mungkin Camila masih merasa lelah,nanti kapan-kapan kami akan main kerumah nenek " Jawab Anggara yang berusaha dengan tenang .
Setelah membereskan bekas makan mereka,Shakila menuju kamar nya. Dia memasukan pakaian yang dipakainya selama di rumah itu kedalam tas ransel miliknya. Dia juga membereskan baju nenek nya karena sang nenek pergi ke kamar Camila untuk melihat kondisi nya,disaat itu juga Anggara mengendap-endap untuk menemui Shakila.
Shakila yang masih sibuk membereskan pakaian tidak menyadari kalau Anggara sudah berada didalam kamar,bahkan dia mengunci kamar nya dari dalam.
"Sha.....Kenapa aku tidak ingin kau pergi ?" tanya Anggara yang sudah memeluk tubuh Shakila dari belakang membuat Shakila terkejut
"Kak....Apa yang kamu lakukan ? Kamu gila ya? Aku adik ipar mu" Ucap Shakila dengan kesal,dia yakin jika Anggara benar-benar sudah kehilangan akal sehat nya.
Shakila mendorong tubuh Anggara,dia tidak ingin ada yang melihat mereka didalam kamar itu. Anggara menatap wajah Shakila,dia ingin memohon agar Shakila tidak pergi dari nya.
"Sha....kalian tinggal disini aja ya,aku yang akan mengurus semua nya " jelas Anggara dengan nada memohon.
Shakila membuka pintu nya,menyuruh Anggara untuk segera keluar dari sana. Dia merasa kesal dengan sikap Anggara yang seenak nya saja,dia tidak mungkin membuat Camila sakit hati karena nya.
"Keluar sekarang kak,aku ngak mau orang lain salah paham" Ucap Shakila dengan nada ketus.
Anggara keluar dari kamar itu dengan kesal,dia memasuki kamar nya dimana Camila duduk bersandar dengan nenek nya yang duduk di dekat nya diatas tempat tidur.
"Nenek pulang dulu ya,jika kalian ada waktu main lah ke rumah" ucap Nenek Camila.
Camila bangun dan menggandeng tangan neneknya,dia akan mengantarkan nenek nya keluar. Memang sudah lama sekali dia tidak mengunjungi nenek nya,karena kesibukan dikantor nya.
"Iya nek...nanti kami akan kesana jika ada waktu,ya kan Gar?" jawab Camila dan meminta persetujuan Anggara,Anggara hanya tersenyum dan mengangguk.
Shakila sudah berada didepan rumah Camila,menunggu taksi online pesanan nya datang. Dia sudah membawa tas miliknya dan milik nenek nya,dia ingin segera pergi dari sana agar tidak lagi di peluk-peluk oleh kakak ipar nya.
"Apa taksi nya sudah datang Sha?" tanya Nenek yang berjalan mendekati nya dengan Camila.
"Itu dia nek,ayo kita pulang" jawab Shakila sambil mengangkat kedua tas milik mereka.
Shakila dan nenek pun memeluk Camila secara bergantian, mereka permisi untuk pulang . Anggara tidak mengantarkan mereka pulang, karena memang dia tidak ingin sehat Shakila pergi.
Setelah kepergian taksi,Camila masuk ke dalam rumah nya. Dia melihat Anggara yang sudah selesai mandi dan duduk diatas tempat tidur nya sambil bersandar,dengan laptop yang berada dipangkuannya.
"Gar.....Kenapa tubuh ku sakit semua ya? " tanya Camila yang sudah ikut duduk diatas tempat tidur,Anggara mengalihkan pandangan nya dan menatap wajah Camila.
"Mungkin bawaan bayi,atau kamu mau kita periksa ke dokter sekarang?" ucap Anggara, dia juga merasa kasihan pada Camila. Harus nya dia lebih perhatian pada istri nya yang sedang hamil bukan pada Shakila yang merupakan adik ipar nya,entah kenapa hati nya merasa senang bila mengingat Shakila?
Camila menggeleng kan kepala nya,dia tidak ingin diperiksa lagi. Karena kemarin dia sudah diperiksa,obat dari dokter kandungan nya pun belum dihabiskan nya. Memang dari awal dokter kandungan itu mengatakan kalau rahim nya sedikit lemah,dia harus menjaga nya dan berhati-hati.
Anggara tidak mau membuat Camila sakit,dia tau kalau rahim Camila lemah. Jadi dia menyuruh Camila untuk tidak bekerja, karena dia masih bisa membiayai semua keinginan Camila.
Tapi Camila mengatakan kalau dia tidak apa-apa,dia masih ingin bekerja dan akan merasa bosan jika berada dirumah seharian tanpa mengerjakan apa pun.
Anggara ngak bisa mengatakan apa pun lagi,dia hanya bisa mengikuti kemauan Camila. Karena bagaimana pun ,Camila yang tau kondisi tubuh nya.
Waktu terus berlalu,kehamilan Camila sudah memasuki dua bulan. Dokter juga sudah mengatakan kalau kandungan Camila lemah dan harus banyak beristirahat, tapi Camila tetap memilih bekerja hingga akhirnya dia pingsan.
Mendengar kabar istri nya pingsan di kantor,Anggara segera berlari meninggalkan rapat penting yang dihadiri nya. Camila sudah dibawa kerumah sakit terdekat oleh teman nya saat Anggara baru sampai di ruangan Camila,Anggara pun memilih menyusul nya ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit,Anggara harus menunggu didepan ruangan IGD karena tidak boleh ada yang masuk kedalam saat pasien sedang diperiksa.
Anggara menunggu dengan khawatir,dia tidak ingin terjadi apa pun pada istri dan anaknya. Mama Anggara juga datang kesana, dia ingin tau kabar anak nya Anggara. Walaupun dia membenci Camila tapi dia berharap anak dari Anggara baik-baik saja,dia hanya ingin memiliki keturunan dari Anggara.
"Bagaimana keadaan anak mu?" tanya mama Anggara yang baru sampai bersama sang papa.
"Belum tau ma,masih diperiksa oleh dokter " jawab Anggara dengan nada khawatir,walaupun beberapa hari ini dia merindukan Shakila tapi dia harus menepis perasaan nya pada adik ipar nya itu. Dia ingin memulai mencoba mencintai Camila,karena dulu dia belum merasakan cinta pada Camila sama sekali.
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘