Sera dijual dan dipaksa tidur dengan seorang pria berkuasa di negeri ini, Saka namanya.
Setelah melalui malam panjang beberapa kali dengan Saka akhirnya Sera hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki. Penderitaan Sera semakin bertambah karena setelah melahirkan gadis itu ditinggalkan dengan kejam, Saka hanya menginginkan bayinya.
Lima tahun berlalu, Sera bangkit dan bekerja sebagai guru les private. Siapa sangka Sera dipertemukan oleh anaknya kembali tapi sayang anak itu justru memanggil ibu pada wanita lain.
Apa yang akan Sera lakukan selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SWMS BAB 7 - Seraku, Seranya
Sebelum pulang, Sera mengutarakan niatnya pada Ruby untuk membawa Chris belajar di luar besok.
"Saya rasa tuan muda butuh suasana belajar baru, Nyonya," ucap Sera.
Ruby tidak lekas menjawab tapi sedetik kemudian, perempuan itu mengizinkan Sera.
"Kalau itu untuk perkembangan Chris, aku izinkan. Anak itu sebentar lagi akan melakukan debutnya, semua orang di negeri ini akan tahu siapa pewaris Aldeguera dan dibalik Chris ada aku sebagai ibunya. Jadi, reputasiku adalah taruhannya," jelas Ruby.
Sera hanya bisa meremas ujung rok yang dia pakai, dia sangat membenci lingkungan anaknya yang hanya mementingkan ambisi dan menjadikan Chris korban keserakahan.
Lihat saja, sebentar lagi reputasi yang mereka bangun pasti akan hancur di tangan Sera.
Setelah keluar dari mansion Aldeguera, Sera mencoba menghubungi Axton karena keduanya sudah ada janji makan malam bersama.
"Kau tidak lupa, bukan?" tanya Sera.
"Aku masih muda dan tidak pikun, Sera," balas Axton sambil bercanda.
"Kalau begitu, aku menunggumu," ucap Sera.
"Baiklah, tuan putri." Axton tersenyum lebar karena hubungannya dengan Sera semakin dekat.
Saat ini, lelaki itu tengah mengunjungi Saka di perusahaan dan mereka tengah duduk berdua di sofa ruangan kerja Saka.
Tentu Saka kaget karena nama Sera lagi-lagi disebut. Akhir-akhir ini Saka jadi terus mengingat masa lalu.
"Teman kencan barumu?" tegur Saka.
"Bukan teman kencan tapi calon istri," jawab Axton.
Saka mengerutkan keningnya karena dia mengenal Axton sudah puluhan tahun dan selama mengenal lelaki itu, Axton tidak pernah serius dengan yang namanya wanita.
"Apa aku tidak salah dengar?" tanya Saka.
"Kali ini berbeda Saka, aku ingin serius dengan Sera," jawab Axton bersungguh-sungguh.
Saka memijit pelipisnya karena mendengar nama Sera disebut. "Namanya Sera?"
"Nama guru pembimbing Chris juga Sera," tambahnya.
"Oh iya? Kebetulan sekali namanya sama. Tapi, pekerjaan Seraku memang menjadi guru private atau pembimbing di bawah naungan yayasan," jelas Axton.
"Apa mungkin mereka orang yang sama?"
Sebelumnya, Saka menepis jauh-jauh bayangan Sera tapi mendengar penjelasan Axton, dia jadi penasaran, apakah Sera yang dimaksud memang benar-benar orang yang sama. Dia jadi memikirkan Seranya juga sekarang.
Seranya Axton, Seranya Chris, Seranya Saka. Apa memang benar-benar orang yang sama?
"Saka... Saka..." panggil Axton seraya mengibas-ngibaskan tangannya di depan lelaki itu.
Saka langsung tersadar, dia meraup wajahnya kasar karena jadi tidak fokus.
"Tidak biasanya kau melamun," ucap Axton sambil menuangkan martini yang dia bawa sebelumnya. "Minumlah dulu, sepertinya kau banyak beban!"
Saka mengambil martini itu seraya menggoyang gelasnya sebelum meminumnya. "Aku hanya sedang memikirkan debutnya Chris," jelasnya.
Dengan perlahan lelaki itu meminum martini di tangannya disusul oleh Axton.
"Apa kau tidak mau memperbaiki hubunganmu dengan Ruby?" tanya Axton kemudian.
"Aku tidak memikirkannya," jawab Saka singkat.
Axton menghela nafasnya, dia adalah saksi bagaimana hubungan sepasang suami istri itu.
"Setidaknya pikirkan perasaan Chris, dia pasti bingung," ucap Axton memberi saran.
"Chris akan mengerti seiring berjalannya waktu," sahut Saka dengan menghabiskan martininya.
"Terserahmu saja, aku dan Seraku nanti tidak akan menjalani pernikahan penuh duri sepertimu." Axton berdiri karena ingin pamit undur diri. Dia harus mempersiapkan diri untuk makan malam bersama Sera.
"Aku pergi!"
Tidak ada tanggapan dari Saka karena lelaki itu kembali menjadi budak alkohol.
go go semangat bertempur Sera😅