kesabaran yang di lakukan seorang istri untuk suaminya, yang gemar bermain wanita, bahkan di saat dirinya baru melahirkan!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intan Gemilang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"TIBANYA DI RUMAH"
hingga akhirnya aku dan ayah pun tiba, rumah nampak tertutup. apa mungkin Adit pergi.
baguslah kalau begitu jika Adit ada di rumah. takutnya ayah malah bertanya perihal telpon ku yang tidak di angkat oleh Adit.
"Sepertinya Adit belum pulang Tar?" tanya ayah, ia nampak memperhatikan rumah kami
"Iya yah, mungkin masih di luar"
"Ya sudah, ayah langsung pulang saja"
"Iya yah, hati hati"
ayah pun menghidupkan motor nya, dan pergi meninggalkan ku di rumah ini.
aku pun bergegas pergi ke rumah dan mencari kunci pintu.
setelah ketemu aku bergegas masuk ke kamar. aku bersiap untuk mandi sore biar segar nanti.
aku pun berjalan menuju kamar mandi. dan saat melewati meja makan aku penasaran apa masakan ku di makan Adit atau tidak?
aku pun membuka tutup saji, dan sungguh terkejutnya aku. melihat semua lauk sudah habis. walau pun aku memasak kangkung satu ikat, tapi itu ikatan yang besar. dan ikan yang ku goreng ada lima ekor
masa iya habis semua?
aku pun mencari takut nya di makan kucing atau tikus. tapi tidak ada tanda tanda bekas hewan.
akhirnya ku lihat bakul nasi.
.dan benar saja isinya habis.
ya ampun, aku tak habis pikir. bagaimana cara Adit menghabiskan nya.
aku pun segera pergi ke kamar mandi. memikirkan hal tersebut membuat kepala ku pusing saja.
setelah selesai mandi, aku pun keluar dan melihat Adit berada di depan tv.
"Kamu pulang dari tadi tar?" ucap nya
"Iya"
"Pulang sama siapa?"
"Ayah"
akhirnya dia pun diam mendengar jawabanku, namun aku sungguh penasaran perihal masakan ku.
akhirnya ku putuskan untuk bertanya saja.
"Kamu tadi makan?"
"Iya Tar, "
"Sendiri?"
"Iya)"
"Perasaan aku masak cukup banyak lho, tapi kamu bisa habiskan semua itu sendiri?"
Adit nampak terkejut,
"eemm itu, anu masakan kamu enak sekali, jadi aku gak sadar ngabisin semua nya"
aku hanya diam melihat tingkah nya yang sedikit berubah, ada apa sebenarnya?
"Kamu mau makan? biar aku belikan, kamu mau makan sama apa?" tanya nya nampak gugup
"Tidak , aku bisa beli sendiri"
aku pun berlalu meninggalkan nya,
tak habis pikir bagaimana cara dia makan sebanyak itu? apa lambung nya tak akan penuh?
ahh sudah lah, aku tak mau memikirkan dia. memikirkan dia hanya membuat kepala ku pening.
aku pun duduk di kasur dan memeluk boneka kesayangan ku.
beberapa lama aku di kamar, hingga pintu kamar ku di ketuk.
tok tok tok...
"Tar, boleh minta waktunya sebentar" ucap Adit dari balik pintu.
mau apa lagi dia, apa dia mau makan lagi? rasanya tidak mungkin.
aku pun berjalan dan membuka pintu kamar. nampak Adit berdiri di depan pintu kamar ku.
"Ada apa?"
"Kita bicara sambil duduk aja ya,"
aku pun mengikutinya, dan duduk di karpet di dekat jendela. .
"Maaf yaa, tadi aku habiskan masakan kamu, habis masakan kamu enak banget" ucap nya
ya ampun, jadi dia mau bahas ini kurang kerjaan banget.
"Iya gak apa apa"
"Kamu mau makan sama apa? biar aku saja yang belikan?"
"Belum tahu"
"Kamu jangan marah yaa"
"Iya"
Adit nampak menunjukan senyum nya, mungkin dia merasa tidak enak karna menghabiskan makanan sebanyak itu.
padahal kan aku tak perduli.
"Bagaimana kabar keluarga kamu?" tanya nya lagi.
"Semua baik"
"Eemm Tar, kayak nya aku mau kerja lagi,"
"Lalu?"
"Kamu gak keberatan jika aku pergi pagi, pulang sore atau malam?"
"Gak"
kebetulan Adit memang kerja di pasar di kota, jarak nya memakan waktu 2 jam perjalanan menggunakan sepeda motor, itu yang aku tahu dari cerita ayah.
lagi pun, bukan nya akan bagus kan jika dia bekerja. itu artinya dia tidak selalu berada di rumah dan aku bisa bebas.
"Ya udah kalau kamu gak keberatan, mungkin Minggu depan aku mulai bekerja"
"Iya"
setelah obrolan selesai, aku memutuskan untuk pergi masuk ke kamar ku.
dan ku lihat Adit memainkan ponsel nya. mungkin dia mengabari rekan dan bos nya, kalau dia mau masuk lagi.
aku duduk dan memeluk boneka ku, sembari memainkan ponsel ku.
melihat beberapa video komedi. membuat ku tertawa lepas.
hingga tak terasa adzan magrib pun berkumandang.
Adit mengetuk pintu kamar ku.
"Tar, aku ke mushola dulu ya" ucap nya dari balik pintu
"Iya"
tak lama kemudian suara pintu depan di tutup, aku lanjutkan menonton video hingga tak terasa adzan isya pun berbunyi karna merasa haus dan pegal ku akhiri acara menonton ku.
dan bergegas pergi ke dapur untuk mengambil air.
ku ambil gelas dan mengisinya dengan air dari galon.
dan saat hendak berjalan ke kamar, pintu depan terbuka. dan Adit pulang sambil membawa bingkisan di lengan nya.
"Ehh Tar, ini aku beli bakso tadi pas mau pulang, aku inget kamu belum makan?" ucapnya lembut
ia menyerahkan bingkisan tersebut sambil tersenyum.
"Aku ganti baju dulu ya, nanti kita makan bareng, bolehkan?" ucapnya lagi
ya ampun, apa aku gak salah dengar?dia mau makan bakso lagi.padahal tadi kan dia sudah makan banyak.
aku pun mengambil mangkok dan sendok.kemudian menaruh bingkisan tersebut di dekat mangkuk.
tak lama Adit pun keluar, ia menghampiriku dan membukakan bingkisan yang ia bawa tadi.
ia mengambil satu bungkus bakso, yang berisikan satu buah bakso besar, dan lima bakso kecil. tak lupa ada bihun dan sayur nya.
ini adalah kesukaan ku. jika aku memesan bakso pasti ku pesan sedemikian rupa.
apa dia bertanya pada orang tua ku tentang kesukaan ku?
saat ku racik bakso milik ku, dia menaruh sebungkus mie ayam dengan toping bakso besar di mangkuknya.
mata ku membulat melihat nya,
membayangkan nya saja sudah kenyang.
"Ayo makan Tar, kamu belum makan kan?"
aku pun memakan bakso milik ku,
rasa bakso ini cukup enak. baksonya yang kenyal, di tambah kuah yang sudah gurih.
apa lagi ku racik dengan saus kecap dan sambal.
menambah kenikmatan dari tiap suapan bakso yang ku makan.
"Bagaimana enak gak Tar" tanya nya
"Enak'"
aku pun makan hingga tak menyisakan bakso di mangkuk ku, dan melihat Adit sudah selesai dengan mie ayam nya, .
saat hendak ku taruh mangkuk ini
Adit merebut nya.
"Biar aku saja yang bereskan, kamu kan tadi sudah masak" ucapnya
aku pun berjalan masuk ke kamar sembari meminum air yang tadi ku bawa.
aku kembali duduk di kasur dan memeluk boneka ku. ku lihat ponsel ku ada beberapa notifikasi yang masuk.
saat ku lihat ternyata dari teman teman ku.
notifikasi yang berisikan mereka ingin main ke rumah baruku.
ingin rasanya aku menolak mereka, tapi aku tak enak hati akhirnya ku iya kan saja ke inginkan mereka.
siapa nama BPK adinda..
gercep la Tar....
gemes aqu...
iya iya saja..
nuruttt aj ma Adit
kasian kamu Tarii..m
jgn berat2 la konfliknya,Thor
hidup ini sdh sulit ..
terbuka lah terima lah dgn ikhlas