Alana gadis desa yang berusia 17 tahun, Alana mendapatkan beasiswa di SMA elit di ibu kota. Hal itu Alana gunakan untuk mencari keluarga kandungnya dengan berbekal kalung lintion.
kehidupan di kota tidak mudah bagi Alana, tapi Alana beruntung bertemu dengan wanita paruh baya yang menolongnya.
Pertemuan Alana dengan most wanted di sekolah elit itu membuat kehidupan Alana penuh dengan masalah . Dia adalah Abizar zhian Xavier . Pemuda tampan yang memiliki rahang tegas dan dingin. tapi itu tidak mengurangi pesona Xavier.
Bagaimana kisah hidup Alana yang mencari keluarga kandungnya? mampukah Alana bertemu dengan keluarga kandungnya...? dan apa yang terjadi setelah Alana bertemu dengan keluarga kandungnya?
ikuti kisah Alana di karya author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @ttaliit4auu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Xavier berjalan dengan tatapan datar nya . Teman teman nya saja takut dengan mode Xavier seperti ini apa lagi orang lain . Aura mencengkam keluar saat Xavier melewati para siswa . Mereka mulai menerka neraka dalam hati , apa benar jika sang pangeran sekolah sudah putus dengan Alana .
" Gue merinding anjir " kata Alex sambil berbisik di telinga Vero .
" Ho'oh gue juga , Xavier kalau lagi mode senggol bacok begini bikin merinding . Salah sedikit aja pasti enggak bakal di kasih ampun " ucap Vero sambil berbisik juga .
" Sttt diam " Jonathan menginterupsi kedua sahabat nya . Jujur saja dia juga takut dengan Xavier mode begini .
Sedangkan farraz hanya berjalan dengan tatapan datar nya , tidak memperdulikan sahabat sahabat nya . Pikiran nya saat ini tertuju pada Alana . Mata sembab gadis itu membuat farraz kepikiran . Farraz yakin semalam Alana habis menangis . Ingin sekali dia menghibur Alana tapi dia tidak ingin membuat kesalahan pahaman kembali . Akhirnya farraz hanya diam , tapi jika sahabat nya berbuat yang merugikan Alana maka farraz akan maju .
Sampai di kelas , para siswa teman sekelas Alana langsung diam membisu . Mereka seketika kicep melihat aura Xavier , tadi nya mereka sedang bercanda gurau , tapi saat melihat aura Xavier mereka langsung pada diam tidak ada yang berani bersuara .
Xavier sendiri tidak peduli , hati nya masih di selimuti amarah pada gadis yang menjadi cinta pertama nya .
Bel masuk berbunyi membuat para siswa menghela napas lega . Tak lama guru masuk ke dalam kelas mereka .
Setelah menghabiskan waktu beberapa jam di dalam kelas akhirnya istirahat segera tiba . Seperti Dejavu teman teman Xavier tidak ada yang berani pergi ke kantin . Mereka menunggu Xavier pergi duluan baru akan mengikuti dari belakang , namun hingga beberapa menit Xavier masih enteng di tempat duduk nya .
" Gue lapar banget anjir " kata Alex seraya memegang perut nya yang keroncongan .
" Lo kira gue enggak , gue juga lapar bego " jawab Jonathan malas .
" Kapan penderitaan kita berakhir bro , noh liat Xavier masih enteng di tempat , enggak ada rasa lapar apa " gumam Alex tapi masih di dengar oleh xavier .
" Kalau lo lapar keluar aja , ngapain nungguin gue . Gue enggak pernah minta di tungguin " ucap Xavier dengan suara berat nya .
Alex langsung kicep dia melihat ke arah sahabat sahabat nya yang lain . Tatapan mereka seolah mengatakan " mampus Lo " .
" Gue kan setia kawan bro jadi gue mau nungguin Lo " kata Alex pada akhirnya karena teman teman nya pada diam tidak mau membuka suara .
" Gue enggak minta di tungguin " ucap Xavier lalu bangkit berjalan menuju kantin . Tidak tega juga melihat teman teman nya yang pada kelaparan .
Teman teman nya langsung mengekori Xavier di belakang . Xavier berjalan dengan dua tangan yang di masukan kedalam kantong celana nya . Tatapan nya masih datar dan tajam . Tidak ada senyum sedikit pun , pada dasarnya Xavier memang tidak mudah tersenyum , sekarang di tambah masalah nya dengan alana . Xavier menjadi semakin dingin .
Saat sampai di kantin Xavier melihat Alana yang sedang tertawa bahagia bersama kedua sahabat nya . Xavier mendengus sebal , dia melihat Alana seperti tidak ada rasa sedih sedikit pun , hal itulah yang membuat Xavier semakin yakin jika Alana tidak setulus itu dengan nya .
Brakkkk
Suara gebrakan meja kantin mengalihkan atensi semua siswa yang berada di dalam kantin , terlihat Xavier sedang marah kepada seseorang .
" Pergi lo " usir Xavier pada beberapa siswa yang sedang makan . Mereka pun menjadi takut melihat sikap Xavier dan mereka langsung pergi meninggalkan meja . Kemudian Xavier duduk tanpa menghiraukan sekitar nya . Xavier seperti tidak merasa bersalah telah membuat kegaduhan .
Sementara Alex langsung menarik lengan Vero untuk memesan makanan . Mereka sudah biasa memesan makanan jadi tidak perlu bertanya pada Xavier atau mereka akan mendapatkan Bogeman dari Xavier .
" Gila sih Xavier setan banget " ucap Vivi . Sedangkan Alana hanya menatap sang mantan kekasihnya dengan sendu . Mantan kekasih , ya karena mereka memang sudah putus . Ada kerinduan di hati alana , dia yang biasa nya melihat sikap manis xavier dan di layani selayak nya ratu .
Saat Alana tengah asik menatap Xavier tanpa Alana sadari Xavier pun tengah menatap nya hingga tatapan mereka bertemu . Tatapan kedua nya berbeda , Alana memancarkan kerinduan sedangkan Xavier memancarkan aura kelam nan tajam .
Tak lama kemudian senyum miring terbit di bibir tebal dan seksi milik Xavier . Alana melihat itu , melihat senyuman xavier yang mengerikan , entah apa arti senyuman itu Alana pun tidak dapat menafsirkan .
" Al " panggil letta , seketika Alana tersadar jika diri nya lama menatap Xavier . " kenapa malah bengong , ayok makan " lanjut letta .
Sebenarnya Alana merasa tidak lapar karena suasana hati nya yang sedang galau tidak mungkin jika Alana mengabaikan makan siang nya . Bisa bisa nanti Alana akan sakit , masih banyak yang menanti diri nya .
Alana makan , walaupun suasana hati nya sedang tidak baik baik saja tapi dia berusaha untuk tersenyum .
" Lo masih kepikiran Xavier Al ? " tanya letta , Alana hanya tersenyum .
" Ihh Lo gimana sih let , jelas lah Alana masih kepikiran Xavier , orang mereka aja baru putus enggak segampang itu buat move on kali " ucap Vivi dengan suara rendah .
" Ya , kan gue cuman nanya kali vi , lagian udah sih Al , gue yakin bentar lagi Xavier pasti nyesel dan ngemis ngemis buat minta maaf sama Lo " kata letta dengan yakin .
" Aku enggak berharap banyak sih let , tapi walaupun aku sama Xavier enggak bisa bersama semoga saja bisa berteman " ucap Alana bijak .
" Seriously , Lo mau temanan sama mantan Al . ah gue enggak percaya , enggak pernah ada pertemanan Antara mantan Al " ucap letta .
" Ya kan enggak ada salah nya buat berteman Lett dari pada musuhan begini , jujur aku enggak nyaman Lett " kata Alana sambil mengaduk makanan di dalam piring nya .
" Ya Lo nya mau temanan sama Xavier emang Xavier nya mau temanan sama Lo " ucap Vivi . Vivi yakin jika Xavier tidak akan mau berteman dengan Alana . Mereka berdua sudah tau tabiat Xavier seperti apa , sekali dia membenci dia akan selalu membenci kecuali jika Xavier sudah menyadari kesalahan nya pada Alana , mungkin akan beda cerita nya .
" Udah , udah lanjut makan aja nanti enggak habis habis " kata letta , tadi dia sempat melihat raut wajah Alana yang seperti nya akan menangis . Dari mulai Xavier masuk ke dalam kantin mata Alana sudah berkaca kaca .
_lo lihat bitch apa yang akan gue lakuin sama Lo , Lo enggak akan pernah bisa pergi dari genggaman gue . Sekali Lo masuk Lo enggak bakal bisa keluar tapi bukan bahagia yang akan Lo dapatin . Gue yang akan jamin jika Lo enggak akan pernah nyaman berada di sekolah ini . Lo udah bikin hati gue sakit jadi jangan salahkan gue jika gue membalas dengan yang lebih pedih . Sakit hati gue ternyata enggak akan pernah mudah buat hilang dan gue juga akan bikin Lo enggak akan pernah melupakan apa yang terjadi dalam hidup Lo_ " gumam orang tersebut .
haiii haiiiii bestieeeeee jangan lupa baca kelanjutan kisah Alana dan Xavier yahhh , 😉😉 jangan lupa juga like , vote dan komen sebanyak banyak nya yaaa biar mimin tambah semangat update nya
lnjutin dong thor seru tau ceritanya