Aku hidup kembali dengan kemampuan tangan Dewa. Kemampuan yang bisa mewujudkan segala hal yang ada di dalam kepalaku.
Bukan hanya itu, banyak hal yang terjadi kepadaku di dunia lain yang penuh dengan fantasi itu.
Hingga akhirnya aku memiliki banyak wanita, dan menjadi Raja Harem yang membuat semua pria di dunia ini merasa iri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karma-Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang Ke Benua Gelap
“Tak masalah bila kau tak mengingatnya, yang penting kau masih keturunan langsung dari pahlawan wanita itu.”
“Ya, asalkan kau mau mewarisi tugasnya, itu sudah sangat baik bagi kami. Lagi pula, kebangkitan raja iblis sudah terjadi, yang membuat dunia ini membutuhkan sosok pahlawan.”
“Bukan hanya itu, kau juga akan memainkan peran kunci dalam peperangan nanti. Jangan sampai kau lengah dan jatuh ke dalam jebakan serta tipu muslihat raja iblis.”
“Masalahnya, kebangkitan raja iblis kali ini agak berbeda dari raja iblis dari masa lalu. Ia memiliki sosok sangat cantik dengan paras paling sempurna dari semua wanita yang ada di dunia. Tapi, ia memiliki sifat sangat jahat dan sangat berbahaya. Jadi, kau harus lebih berhati-hati.”
“Itu benar sekali. Terlebih kau juga merupakan pria yang sangat tampan, aku justru khawatir kalian malah akan terjerat dalam satu ikatan alih-alih berniat saling membunuh.”
Kelima goblin itu langsung memberikan peringatan begitu aku berhasil menyerap kekuatan mereka, sosoknya mereka pun perlahan nampak jelas beriringan dengan semakin banyak kekuatan yang mereka berikan.
“Terima kasih atas peringatan kalian, aku pasti akan mengingatnya sebaik mungkin.” Balasku spontan membungkuk kepada kelima goblin itu.
“Baguslah kalau begitu, setidaknya kau paham dengan maksud ucapan kami,” ujar goblin warrior.
“Omong-omong, kau sudah memiliki kekuatan kami sekarang. Apa kau berniat untuk mencobanya selagi masih di dalam dungeon ini?” tanya goblin asasin.
Aku langsung melihat ke sekeliling usai mendengarnya, baru sadar kembali dengan tujuan awalku datang ke tempat ini. Aku juga bisa melihat Catrine dan Helena sedang menatapku dari kejauhan, mereka sepertinya masih takut dengan keberadaan kelima goblin ini.
“Aku memang ingin mencoba menjelajahi dungeon ini, tapi aku bingung harus memulainya dari mana. Lagi pula, aku sebenarnya sangat terkejut ketika baru masuk ke sini karena langsung disuguhkan dengan pemandangan luar biasa,” ujarku.
“Hahaha, pemandangan luar biasa apa yang kau maksud? Kami memang sengaja menunjukan diri saat kau menyentuh pintu dungeon, tujuan kami hanya ingin melihat keberanian dari keturunan pahlawan. Untung saja kau bisa memenuhi harapan kami, sehingga penantian kami selama ribuan tahun tidak sia-sia,” balas goblin suport.
Aku hanya tersenyum tipis untuk menanggapi suara goblin mage, kemudian beranjak pergi menuju tempat Catrine dan Helena.
“Oh ya, kalian mau ngapain sekarang? Kalian seharusnya sudah memiliki kebebasan, kan?” tanyaku tanpa melihat ke belakang.
“Kami awalnya berniat untuk mengabdi kepada pahlawan di zaman ini, tapi raja iblis juga memerlukan bantuan kami di benua kegelapan. Karena itu, kami memutuskan untuk pergi ke benua kegelapan dulu biar situasinya lebih jelas. Kami khawatir ada malapetaka yang sudah disiapkan raja iblis,” jelas goblin warrior.
Aku langsung berbalik ke arah mereka lagi setibanya di sisi Catrine dan Helena, tak kusangka para monster dari masa lalu itu benar-benar memiliki kesetiaan meski sudah ribuan tahun berlalu. Terlebih mereka masih bisa memikirkan nasib dunia ini terlepas dari wujud mereka yang menyerupai goblin.
“Aku mengerti, tapi aku harap kalian mau memberiku informasi apa pun tentang sosok raja iblis itu. Semoga saja raja iblis tidak seseram seperti raja iblis di masa lalu,” ucapku dengan senyum terkembang cerah.
“Kami pasti akan selalu mengabarimu karena kekuatan kita sudah saling terhubung. Jadi, kau tak usah khawatir, kau tinggal fokus mengembangkan kekuatan saja agar bisa tumbuh lebih kuat lagi,” ujar goblin asasin.
Wush!
Sebuah simbol sihir tiba-tiba muncul di bawah kaki kelima goblin itu, mereka tampak ingin pergi ke benua kegelapan menggunakan sihir perpindahan tempat atau sihir teleportasi.
“Oh, aku hampir saja lupa kalau ada sekelompok manusia serigala di dalam dungeon ini, mereka juga yang sudah menculik banyak wanita baru-baru ini. Nah, kau bisa menguji kekuatan kami dengan bertarung melawan sekelompok manusia serigala itu. Ku piki mereka lawan yang cukup tangguh dan lumayan menantang,” ucap goblin warrior.
“Tapi, kau harus lebih berhati-hati karena mereka buka manusia serigala biasa, melainkan manusia serigala sangat gila yang selalu haus akan darah. Sebabnya, kau harus pandai menilai situasi agar bisa bertarung dengan benar. Kau juga jangan bersikap angkuh meski sudah memiliki kekuatan sebesar itu,” sambung goblin suport.
“Aku mengerti, sungguh terima kasih atas semua kebaikan kalian,” balasku sembari membungkuk hormat kepada kelima goblin.
Wush!
Wush!
Wush!
Dengan cepat, mereka langsung menghilang dari hadapanku. Sihir perindahan tempat itu sepertinya sudah diaktifkan sejak goblin warrior dan goblin asasin mengeluarkan suaranya.
“Gila memang, aku mesti banyak belajar tentang dunia ini,” seruku begitu mereka benar-benar mengilang dari garis pandang.
“Memangnya kamu ingin belajar apa lagi, Brian? Kamu sudah sangat pintar dan kuat, juga sudah memiliki kekuatan dari kelima dewa goblin itu. Kamu ini memang tak ada habisnya ya,” ujar Catrine dari sampingku.
“Bener tuh, kamu kayaknya tak akan pernah puas sebelum menjelajahi dunia ini. Aduh, aku khawatir kamu malah akan menambah banyak wanita kalau kamu berniat melakukan hal semacam itu,” tambah Helena sembari memanyunkan bibirnya.
Aku bergegas merangkul kedua wanitaku sebagai tanggapan, kemudian aku ajak keduanya berjalan menelusuri dungeon untuk mencari keberadaan manusia serigala itu.
“Kalian tak perlu cemas, aku tak pernah berniat menambah wanita lagi untuk dijadikan istri sungguhan. Hmm, aku hanya ingin menikahi kalian berdua saja,” ucapku jujur.
Aku sungguh tak berniat menyembunyikan apa pun di depan Catrine dan Helena, karena aku sangat menyukai kedua wanita ini terlepas dari status mereka yang tampak sangat aneh dan luar biasa.
Adapun untuk wanita-wanita yang pernah aku setubuhi seperti Gabriel atau wanita-wanita dari suku Gwayan, mereka mungkin hanya akan aku anggap sebagai teman untuk melepas kebutuhan.
Nah, yang membuatku kebingungan adalah statusku dengan Laura nanti. Aku benar-benar belum kepikiran ingin menjadikan Laura sebagai apa di dalam hidupku ini.
Pasalnya, aku dan Laura tidak terikat hubungan apa pun meski kami pasangan ibu dan anak kalau melihat dari cara pandang dunia. Sementara aku tidak bisa memandang seperti itu, karena aku berasal dari duni lain, yang notabennya jauh lebih canggih dari dunia ini.
Rumit memang hubunganku dengan Laura, terlebih Laura sudah mengandung anak Brian di dalam rahimnya, yang otomatis akan menjadi tanggung jawabku sebagai sorang suami.
“Au ... Au ... Au ....”
“Au ... Au ... Au ....”
“Au ... Au ... Au ....”
Lolongan demi lolongan mengerikan terus terdengar ketika kami berjalan jauh ke dalam dungeon, suara-suara itu sepertinya memang berasal dari mulut para manusia serigala.
“Ayo bergerak sekarang, aku samar-samar merasakan keberadaan musuh di depan sana,” ujarku, lalu memasang pose menyerang. Aku khawatir akan perbuatan manusia serigala itu, takutnya mereka sedang melakukan pembunuhan sehingga mengeluarkan suara-suara mengerikan semacam itu.