Diamond Blue Raviola Arabella

Selamat membaca...

***********************************

Setengah jam berlalu, gadis itu keluar dari pintu sebelah kamar mandi.Mengenakan dress hijau dengan bunga putih.

Ia tersenyum kecil,kala melihat Rara berdiri disana,sibuk membereskan ranjang, merapikan seprai,bantal, atau apapun itu.Padahal itu sudah rapi.Dirinya yakin,gadis itu melakukan hal itu karena ia tidak ada pekerjaan, Karena ayahnya yang meminta Rara untuk fokus hanya padanya.Dan Raviola cukup senang dengan itu, karena Rara hanya akan selalu bersama nya.dan Juga tidak akan terlalu lelah, karena mengerjakan pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya.

"Kamu sedang apa Ra.?"

Raviola berjalan mendekati Rara,lalu ia duduk di sisi ranjang menatap Rara dengan senyum menahan tawa  "Ini sudah hampir satu bulan loh,! masa belum terbiasa juga.!"

"Ah nona.!"Rara tersenyum malu,dia meletakkan tas Raviola di rak tas, setelahnya ia duduk di ujung ranjang.Ia yakin nona nya itu tahu bahwa dia membereskan kamar yang sudah rapi.

"Habisnya saya bingung.!!Jika nona sudah kembali ke rumah, apa yang harus saya kerjakan.!Sedangkan tuan besar melarang saya mengerjakan pekerjaan yang tidak berkaitan dengan nona. Bahkan teman-teman saya pun, tidak memperbolehkan saya untuk mengerjakan pekerjaan rumah.!! "

Raviola tersenyum Geli,mendengar aduan Rara.Rara memang aneh. Biasanya orang lain akan senang, kalau pekerjaannya menjadi ringan tapi dia malah kebingungan. "Ya Kamu istirahat saja .!"

"Tapi kan saya tidak enak dengan yang lain.!"

"Kamu bisa bilang padaku,bila ada yang mengatakan sesuatu padamu!!.Atau kamu bisa mengatakannya pada papa.!!sekarang istirahatlah ra. karena aku juga akan istirahat.!"

Setelah menghela napas Rara mengangguk "kalau begitu selamat malam nona.!!selamat istirahat.!"

Setelah mendapat angguk antara berlalu pergi keluar kamar dan menutup pintu dari luar.

Sepeninggal Rara, Raviola mengambil semangkuk sup di atas nampan di meja lampu, di sana juga ada segelas susu hangat dan sepiring buah-buahan, aromanya tercium sangat enak,ia mulai menyantap sup buatan Rara. " rasanya luar biasa enak.!!" Ia bergumam pelan.

Mungkin setelah menghabiskan sup yaitu ya kan melanjutkan niatnya untuk istirahat atau sekedar membaca buku.

************"""""*******"""****

Raviola tampak bergulingan di kasur. Kadang ke kanan kadang ke kiri. Layaknya anak kecil yang tengah merajuk,meminta mainan.ia bangkit terduduk di tengah ranjang,melempar bantal ke sembarang arah. Wajahnya terlihat kesal dan marah,kala mengingat kejadian sore tadi.

Saat perjalanan pulang, saat ia mampir ke mall yang melihat Zuan bersama seorang wanita. wanita yang berpakaian kurang pantas dengan riasan wajah yang cukup tebal,di cape ternama.

mereka terlihat akrab bahkan saling peluk.dan yang lebih membuatnya kesal ialah,wanita yang bersama pria itu adalah wanita yang sama yang mengatai nya 'tak mampu bayar.?.Kalian ingat,saat di butik caterina? pagi sebelum ke pesta ulang tahun temannya,Viena.?nah itu dia. sedangkan sejak toko bunga nya dibuka.Pria itu tidak lagi menemuinya ,bahkan menghubunginya pun tidak..

tunggu.!! Mengapa ia harus peduli,dengan siapa dia bertemu atau anda dimana dirinya itu bukan urusan ya kan.??

Ditengah lamunannya,seorang pria bertubuh tinggi memperhatikannya di ambang pintu,sejak tadi.Namun gadis itu tidak menyadari nya.Bahkan saat ia duduk di sebelahnya Gadis itu tetap tidak menyadarinya sedikitpun. ia malah asik menopang dagu ,sambil melamun .

"Sejak tadi melamun terus mikirin apa.??"

Suara kakaknya itu membuat lamunannya buyar ,ia terlonjak kaget dan langsung menoleh."Kakak di sini?sejak kapan? . "

"Sejak tadi."Levi menatap adiknya yang masih terlihat murung "ada apa ?kamu tampak murung.!" Pria berpostur tinggi berotot,mirip seorang atlet olahraga itu, mengelus rambut adiknya perlahan.penuh kasih sayang.

Raviola menggeleng" tidak ada apapun kakak.!!"

Kakaknya, Levi memejamkan mata sekejap. Lalu membukanya kembali,sambil menghela nafas yang terdengar berat! "Aku tidak pernah mengajarimu untuk berbohong Viola."  keduanya saling pandang. " saat ini matamu menyiratkan kebohongan,dan kau tahu dengan benar ,kaka kamu ini tidak menyukainya! "

"Maaf kakak, aku tidak bermaksud berbohong kepadamu, aku hanya bingung! ".

"Cerita lah!ada apa.?aku ini kamu kan.? "

Raviola menghela nafas panjang"Beberapa waktu lalu aku bertemu dengan seorang pria pria yang setiap saat selalu membuatku resah.!"Raviola menceritakan segalanya tentang dia dia yang selalu menolongnya.

"Lalu kenapa kamu terlihat sedih.! "

"Sudah lama dia tidak menemui ku, menghubungiku dan sore tadi aku melihatnya dengan seorang wanita,hatiku resah karenanya.! "

"Kamu cemburu?."

Dengan cepat ia menggeleng! "Tidak!"

Levi tersenyum mengelus rambut adiknya "jangan cemburu dulu .!cobalah nanti kamu tanyakan kepadanya,siapa wanita itu.?Mungkin saja dia saudaranya."

"Tapi aku tidak cemburu kaka.!aku hanya kesal." ia berucap " Lagi pula aku melihatnya memeluk wanita itu, kalau bukan kekasih tidak mungkin semesra itu.!" dia bergumam pelan

"Sayang ,adik kakak yang cantik,yang paling kakak cintai.!!Dengar, terkadang apa yang kita lihat belum tentu adalah hal yang sebenarnya. Kadang pula orang yang terlihat baik belum tentu baik."

Gadis cantik itu tidak tersenyum ,tidak pula menjawab.ia hanya menunduk

"Kamu mencintai pria itu?.! "

Ravola langsung mendongak "tidak kakak, aku tidak mungkin mencintai pria itu.!! "

"Kenapa?"

"Kami baru saling mengenal belum lama ini"

Levi tersenyum lagi "sayang,cinta tidak mengenal waktu maupun tempat.";

Reviola diam

Levi menyentuh pipinya.

"jika memang kamu mencintainya,jangan membohongi dirimu sendiri .!!kakak tidak masalah,siapapun itu asal dia benar-benar pria yang baik ,yang bisa menjagamu ,melindungi mu,mencintaimu lebih dari aku.!!";

Raviola mengangguk saja

Levi tersenyum  "Ini sudah malam lebih baik kamu istirahat,hmm.!"

Raviola lagi-lagi mengangguk

Setelah mengecup kening adiknya,Levi bangkit berdiri dan berlalu namun, dia kembali menoleh di ambang pintu, yang dibuka "jangan melamun atau memikirkan hal yang tidak-tidak. Kakak tidak ingin kamu sakit, mengerti kan?

"Ya kakak. ".

Dengan senyum Levi berlalu menutup pintu dari luar, meninggalkan Raviola yang masih diam di tempatnya.ia mencintai Zuan.?Benarkah? Ia tidak yakin! Ia rasa itu tidak mungkin!

Ia memang merasakan sesuatu di dalam hatinya,sesuatu yang hadir saat Zuan ada di sisi nya. Tapi dia yakin ini bukanlah cinta! Tapi jika bukan cinta, Lalu apa? Dia tidak tahu.

Setelah menghela nafas panjang, Raviola bangkit berdiri,Langkahnya membawanya pada sebuah rak buku.yang terisi penuh,dari atas hingga bawah, buku-buku itu beraneka jenis, warna juga ketebalannya pun berbeda

Dia mengambil sebuah buku biru laut tebal. Novel berjudul diamond blue,yang tertulis di sampul depan,ditulis dengan tinta emas.Buku yang ia temukan di depan pintu,toko bunganya dua hari lalu.Entah siapa yang meletakkannya di sana.

Gadis itu duduk di sisi ranjang sambil membaca buku,yang membuatnya larut dalam alur cerita,buku yang ditulis dengan tinta emas,tulisannya rapi dan cantik.

'Tulisan ini, sepertinya aku sangat mengenal tulisan di buku ini,,tapi tulisan siapa.?bukan tulisan papa juga kaka, Bukan kak AS bukan pula Rara, Lalu...ah entahlah.'pikirnya

Raviola membaca buku itu,tanpa tahu tak lama lagi.kehidupan bahagianya yang selama ini ia jalani, akan berakhir. Dan awal mula malapetaka untuk seluruh keluarganya.perpisahan yang membuatnya menyesal,seumur hidup. Penyesalan tak berujung dan awal mula luka yang tak akan pernah hilang,hingga akhir hayatnya..

Bersambung......