Perjodohan Terindah

Hari hari dilalui Dara dan Daniel dengan baik, Dengan hubungan yang semakin baik bahkan rasa rasa cinta sudah mulai mereka rasakan hanya saja keduanya masih sama sama memendamnya.

Hari yang ditunggupun tiba, hari pernikahan yang diadakan dikediaman sang wanita karana permintaan Dara agar pelaksaannya lebih kekeluargaan katanya.

Meskipun diadakan dirumah tapi kemewannya masih sangat terasa. Hanya saja para tamu yang hadir terbatas jumlahnya.

.

.

Dengan memakai kebaya putih,dan riasan sederhana Dara terlihat sangat cantik dan menawan, berjalan anggun dengan diampit Ibu dan Mama Daniel menuju tempat akad dilaksanakan.

Semua mata tertuju pada sang calon mempelai wanita, hingga tatapan Dara dan Daniel bertemu mereka duduk di depan penghulu dan para saksi.

Dengan satu tarikan nafas daniel berhsil mengucapkan ijb kobul dengan baik.

Setelah resmi menjadi pasangan suami istri kini mereka sedang berada di atas pelaminan menerima ucapan selamat dari para sahabat dan tamu undangan.

'Kamu sangat cantik sayang' kata Daniel sambil berbisik. Sebuah kalimat yang dari tadi dipendam dalam hati Daniel

'Makasih, abang juga tampan' dengan malu malu Dara membalas pujian Daniel.

.

'selamat ya Dara gak nyangka gw lo nikah duluan' kata Vio dan di angguki oleh Sisil.

' Janagn lupa pake hadiah dari gw dan Vio oke.' bisik Sisil

' Hadiah apa emang?' tanya Dara

'Udah nanti pas acara selesai jangan lupa langsung buka dan pake hadiah kita' setelah mengucapkan itu mereka pun pergi meninggalakan Dara yang masih penasaran dengan hadiah dari kedua temannya.

'Selamat ya bos ahirnya nikah juga lo' kini giliran Raga sang asisten plus sahabat yang memberi ucapan selamat.

'Thanks bro'

'Nanti malam jangan kasar kasar, kasian Dara' bisik Raga sambil cengengesan.

'Sialan lo' jawab Daniel sambil menyenggol lengan Raga diiringi dengan senyumannya.

Setelah acara selesai kini kedua keluarga besar sedang menikmati makanan malam bersama tanpa berganti pakaian karena malam semakin larut. Dara langsung mengambilkan nasi untuk daniel.

Daniel yang di perlakukan begitu tersenyum dia merasa beruntung di layani sebagai suami dengan baik.

'Abang mau pake lauk apa?'

'Ayam sama sayur aja'

Setelah mengambilkan makan untuk daniel barulah dara mengambil nasi untuk dirinya.

Kedua orang tua mereka pun tersenyum melihat tingkah mereka.

Terutama orang tua Daniel mereka merasa pilihan mereka sudah sangat tepat menjodohkan mereka.

'Setelah ini kalian mau bukan madu kemana??' Papa daniel memulai pembicaraan.

'Belum tau Pa, Daniel belum memikirkan itu'

'Kalo Kamu Dara, kamu pengin kemana?' tanya Mama Daniel

''Dara juga belum tau Ma,Dara ikut Bang Daniel aja' jawab Dara malu malu

'Kaian mau keluar Negri atau di sini aja.?' kali ini Ayah Dara bicara.

'Kita pikirin nanti aja Yah,soalnya Dara juga persiapan mau masuk kuliyah bentar lagi'

'Yaudah terserah kalian bagaimana baiknya, rasanya tak sabar ingin segera memiliki cucu' ujar Mama Daniel. Membuat kedua penganten baru itu malau.

'Ayah Ibu, Daniel mau ijin mungkin besok Daniel mau ajak Dara untuk pindah kerumah baru kita' ijin Daniel

'Kalian akan tinggal sendiri? kenapa gak dirumah kita aja?' kali ini Mama Daniel yang terkejut atas pernyataan sang anak.

'Kita mau mandiri mah, lagian rumah kita gak jauh kok di tengah tengah rumah Mama dan Ibu' jawab lembut Daniel

'Apapun keputusanmu kita hanya bisa memberi doa yang terbaik nak, karna sekarang Dara sudah menjadi tanggung jawabmu' Kali ini Ayah Dara memberi jawaban dengan bijak diangguki oleh Ibu Dara.

.

Setelah selesai makan dan obrolan panjang mereka pun pamit untuk istirahat.

'Maaf semuanya kita pamit dulu mau bersih bersih'

'Ya udah, kamu ajak sekaian suamimu ke dalam istirahat lah kalian pasti cape' jawab Ibu Dara

'Iya Bu' jawab Dara.

'Ayo Bang' ajak Dara.

'Iya, selamat malam semuanya' jawab Daniel sambil berpamitan pada yang lain.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...