Kisah perjalanan cinta seorang pengusaha muda Bima Mahadewa dengan seorang gadis yatim sederhana bernama Nelam Purnamasari.
Mereka dipertemukan karena suatu kesalahan.Di suatu malam, Bima yang di bawah pengaruh obat perangsang memperkosa Nelam. Sehingga perkosaan itu membuat Nelam hamil tanpa dia tahu siapa sosok yang telah memperkosanya sampai hamil.
Nelam sangat membenci janin yang berada dalam kandungannya karena janin itu yang telah membuat masa depannya hancur dan sosok ibu yang di cintai harus meninggal dunia karena shock melihat keadaan dirinya yang hamil tanpa suami.
Sampai bayi itu lahir dan tumbuh menjadi anak yang lucu. Namun Nelam tetap membencinya.
Sampai akhirnya hari naas pun terjadi,anaknya harus meregang nyawa karena menyelamatkannya dari kecelakaan. Tentu saja kejadian itu membuat Nelam merasa bersalah sampai harus mengalami depresi.
Bisakah Nelam sembuh dari depresinya?
Bagaimana takdir mempertemukan Bima dan Nelam?
Temui kisah seru mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sadar nya Bima 2
Bab 7
"...Darah Daging Yang Di Benci..."
Berlahan lahan Bima mulai membuka mata nya..
Mata Bima terasa silau saat melihat sinar lampu yang menyilaukan..sambil memicingkan matanya Bima mencoba memperhatikan keadaan sekitarnya.
Tampak ruangan dengan dinding bercat putih semua,,Bima semakin menajamkan pandangannya,dan tampak seorang pria berkacamata memakai jas putih lengkap dengan alat stetoskop yang bergantung di lehernya, disamping pria itu ada 3 orang perempuan yang memakai seragam putih-putih., mereka semua sedang menatap ke arahnya.
Kemudian pandangan Bimapun menangkap dua sosok yang selama ini bersamanya dari bayi, sosok yang tak asing yang sangat menyayangi dirinya.
Bima melihat sosok perempuan yang sangat disayanginya itu sedang menangis di pelukan seorang laki-laki yang Bima kagumi selama ini,, mereka berdua menatap Bima dengan wajah penuh kesedihan.
Bima mencoba untuk memutar memorinya,, mengingat apa yang sudah terjadi padanya.
Hari itu dia baru pulang melakukan perjalanan bisnis ke Singapura,,,karena terlalu lelah saat sampai di apartemen, setelah membersihkan diri,,dia langsung terlelap dalam mimpinya, ditambah suasana yang dingin karena hujan mulai turun dan rasa lelah yang mendera sehingga dia melupakan janji makan malam di acara ulang tahun mamahnya.
Saat Adzan subuh Bima terjaga,,rasa lelahnya pun sudah hilang,, setelah membersihkan diri dan menunaikan shalat subuh,Bima mengecek ponselnya.
Banyak sekali pesan dan panggilan yang masuk terutama panggilan dan pesan dari mamahnya.
Bimapun tercekat kaget dan merasa bersalah sekali karena sudah melupakan momen penting dalam hidup Mamahnya,, padahal sebelum dia naik pesawat,,sudah mengingatkan untuk makan malam di rumah.
Dengan perasaan bersalah, Bima menelpon mamahnya dan meminta maaf.
Mamahnya memaafkan tapi dengan satu syarat,, kalau Bima harus sarapan di rumah mereka.
Akhirnya dengan perasaan lega,Bima mengendarai mobilnya menuju rumah orang.
Karena semalam hujan turun dengan lebat di tambah pagi ini masih gerimis,, jalanan pun terlihat masih seperti suasana subuh, padahal jarum jam sudah menunjukkan hampir pukul 7 pagi.
Jalanan juga tidak padat, mungkin dengan cuaca hari membuat orang-orang enggan untuk melakukan aktifitas.
Saat melintas di jalan raya,Bima melihat seorang wanita yang akan menyeberang jalan tanpa melihat kanan kiri,Bima langsung mengerem mobil tapi entah kenapa rem mobilnya tak bisa di kendalikan dan akhirnya semua menjadi gelap.
Setelah kesadarannya terkumpul Bima sadar kalau dia mengalami kecelakaan..lalu bagaimana nasib perempuan yang ditabraknya.
."...Bima sayanggggg...kamu sudah sadar nak..."Ucap Sinta sambil menggenggam jemari Bima dan menyadarkan Bima dari lamunannya.
"..Mah...Bima dimana ?? Tanya Bima sambil menatap wajah Sinta
"..Kamu di Rumah Sakit sayang"..Jawab Sinta masih dengan menangis.
"..Badan Bima sakit semua mah..kaki Bima juga lemas.."Bima berkata sambil meringis nyeri.
.".Maaf Bu Sinta..biar kami periksa keadaan pak Bima dulu..".Ucap Dokter Ali.
.."..Ya mah..biar Bima di periksa Dokter dulu..." Antasari berkata sambil merangkul pundak istrinya menjauhkannya dari ranjang Bima dan membawa istrinya untuk duduk di sofa.
Sintapun menurut,, sambil duduk bersandar di dada suaminya.
Dokter Ali langsung memeriksa seluruh bagian tubuh Bima.
Hampir 30 menit Dokter Ali melakukan pemeriksaan terhadap Bima,.
"Pak Bima nyeri yang bapak rasakan karena efek dari tubuh pak Bima yang sempat terbentur dan terjepit saat kejadian itu.."Jelas Dokter Ali.
"Ada cedera dalam di kaki pak Bima,,tapi jangan khawatir cedera itu bisa di obati jika melakukan pengobatan rutin"Jelas Dokter Ali lagi.
Bima tidak menjawab,Bima hanya menatap ke langit-langit kamar,, memikirkan apa yang terjadi dengan perempuan yang di tabrak itu.
Dokter Ali menarik napas sambil tersenyum ,dia tahu kalau pasiennya sedang memikirkan sesuatu dan butuh waktu sendiri..
Dokter Ali memberikan kode kepada para perawat untuk menjauhi ranjang Bima.
Dokter Ali menghampiri Antasari dan Sinta dan ikut duduk bersama mereka.
"....Pak Antasari...Bu Sinta... Alhamdulillah ini sebuah keajaiban Bima sudah sadar...tapi masih butuh pemulihan,dan untuk kondisi kaki nya pak Bima masih butuh therapi dan pengobatan..nanti kami akan melakukan pengecekan lagi.."Ucap Dokter Ali sambil menghela napas"
''Tapi tak usah khawatir ,kaki pak Bima akan segera sembuh..saya akan merekomendasikan pengobatan Bima pada sahabat saya yang bertugas di RS Singapura... bagaimana menurut pak Antasari dan Bu Sinta..?. Dokter Ali memberikan penjelasan sambil bertanya pada Sinta dan Antasari.
"..Saya setuju dok... berikan pengobatan yang terbaik untuk putera saya... "Antasari menjawab dengan yakin
.."..Ya Dok..saya ingin putera saya sembuh total dan kembali hidup normal..."Ucap Sinta.
.."... Baiklah saya akan menghubungi teman saya..nama nya Dokter Richard,.besok kita akan langsung terbang ke Singapura..."jawab Dokter Ali sambil tersenyum dan mengangguk"
"Ooh iya sepertinya bapak Bima sedang memikirkan sesuatu yang berhubungan dengan kecelakaan yang menimpanya..pak Antasari dan Sinta harus selalu memberikan dukungan moril pada Bima.."Ucap Dokter Ali lagi.
Antasari dan Sinta menatap ke ranjang Bima yang terlihat diam membisu.
Sinta mulai menangis lagi.
"Baik Dok..kami orangtua nya akan selalu ada disamping putera kami.."Ucap Antasari.
"Kalau begitu saya permisi dulu""Ucap Dokter Ali sambil beranjak dari duduknya.
".. Terimakasih Dokter atas bantuannya". Antasari menjabat tangan Antasari.
"Sama sama pak Antasari sudah kewajiban saya..""Jawab Dokter Ali.
"Mari bu Sinta.."Ucap Dokter Ali sambil menganggukkan kepala ke arah Sinta.
Sinta tidak menjawab hanya menganggukkan kepalanya.
Setelah Dokter Ali pamit keluar, Sinta dan Antasari langsung mendekati Bima.
"Aku lumpuh mah?..pah???Tanya Bima dengan menatap kedua orang tua nya.
"Kamu tidak lumpuh sayang..hanya cedera sedikit di dalam nya"""Jawab Sinta menenangkan Bima sambil mengelus putera kesayangannya.
"Besok kita akan terbang ke Singapura Bim untuk melanjutkan pengobatan""Ucap Antasari dengan menggenggam tangan puteranya.
Bima menarik napas dalam-dalam.
"Pah... bagaimana nasib perempuan yang aku tabrak??? Apakah perempuan itu selamat???Tanya Bima sambil menatap Antasari.
"Jangan pikirkan itu Bima.. pikirkan kesehatan dan kesembuhan mu dulu""Ucap Sinta dengan tatapan sendu.
"Tapi mah......?""Belum sempat Bima meneruskan ucapannya Antasari sudah memotongnya.
"Mamahmu benar..kamu sembuh dulu.. setelah itu baru kita bahas masalah ini""Ucap Antasari
Bima mendesah
"Baiklah.."Jawab Bima
'Aku akan mencari tahu keadaan perempuan itu lewat Bayu,'Bima berkata dalam hati.
**************************************
Esok pagi nya..
Bima.. Antasari...Sinta.. Dokter Ali dan perawat terbang ke Singapura.
Sementara itu di rumah Antasari..
Tempat dimana Nelam berada....
Tampak semakin hari keadaan Nelam semakin membaik..
Jeritan histeris.. rasa takut...rasa bersalah Nelam sudah berkurang... walaupun kadang masih sering melamun dan terkadang menangis..
Tapi Dokter Malik memang Psikiater yang handal ,dengan bantuan Suster Mela selalu bisa membuat keadaan Nelam semakin tenang.
Di tambah kehadiran Bi Nur disamping Nelam... dimana keluarga terdekat yang di butuhkan pasien.
******************************
3 bulan kemudian
."....Hallo Malik... bagaimana keadaan Nelam...." Antasari menelpon Dokter Malik.
Selama 3 bulan Antasari dan Sinta tinggal di Singapura untuk pengobatan Bima.
Untuk urusan Nelam dia percayakan kepada sahabat nya Dokter Malik...sedang kan Urusan pekerjaan nya dia serahkan kepada Beni asisten nya.
."... Alhamdulillah keadaan Nelam sudah membaik dan normal... bagaimana keadaan Bima..".Balas Dokter Malik.
.".... Alhamdulillah keadaan Bima sudah pulih..sudah bisa berjalan normal juga..".jawab Antasari.
"..... Alhamdulillah.. Syukur lah...kapan kalian kembali ke Jakarta..?.tanya Dokter Malik.
".... InsyaAllah 3hari lagi kami pulang.".. jawab Antasari.
.".... Baiklah hati hatilah kalian.."Ucap Dokter Malik.
".... Terimakasih Malik kamu memang sahabat terbaik dan bisa di handalkan..."Jawab Antasari.
."...Kita Saudara bro..".jawab Dokter Malik sambil tertawa.
Antasari pun ikut tertawa.
Mereka pun mengakhiri pembicaraan.
Antasari menghembuskan napas sambil matanya menatap ke atas langit-langit
Begitu juga Dokter Malik...usai menutup telpon..matanya juga menatap ke atas langit-langit sambil menghembuskan napas.
Entah..apa yang dalam pikiran mereka.
Hanya Tuhan dan mereka yang tahu.
************************
Kira kira setelah Nelam dan Bima sembuh...apa yang akan terjadi ya...
Sebenarnya apa yang di pendam Antasari dan Dokter Malik..
Tunggu kelanjutannya di bab 8 ya...
Apakah di bab 8 Bima dan Nelam akan dipertemukan atau tidak..
Jangan lupa selalu dukungan
maaf kak baru bisa mampir dan lanjut baca cerita kakak