Arqian Yulandres, seorang CEO muda di perusahaan Yulandres Grup. Ia sosok yang dikenal berwibawa dikalangan pembisnis lainnya.
Viona Adira, gadis berparas cantik yang juga anak dari seorang pengusaha dikota itu bernama Rico Adira, pemilik perusahaan Adira Corp.
Qian diharuskan pulang ke tanah air karna akan diangkat menjadi CEO pengganti sang ayah. Tak disangka kepulangannya ke tanah air bukan hanya karna ia akan diangkat menjadi CEO, namun ternyata orang tuanya telah menyiapkan perjodohan untuknya dengan seorang gadis manis yang memiliki sikap bar bar diatas rata rata.
"Kamu nggak tergoda sama aku mas? Cantik gini masak dianggurin. rugi loh, nanti kalau aku diambil orang gimana?" ucap Vio menggoda sang suami.
"Cih lebay, tiap hari juga kamu 'minta"
Bagaimana kisah selanjutnya? apakah Qian menerima perjodohan itu? nantikan kisahnya di "Cinta Tuan Muda Arogan"
Dilarang plagiat,, Dilarang Hate Komen
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANIVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi CEO
Ia berada disamping sang putra untuk mendampinginya.
"Selamat pagi semua, terimakasih untuk para media dan teman rekan bisnis sekalian yang telah hadir dalam acara ini. tak mau berbasa basi lagi, Sepertinya kalian semua sudah tau kenapa saya berdiri disini. Seperti berita yang sudah beredar didunia masa, saya disini untuk menyatakan bahwa tanggung jawab sebagai CEO diperusahaan Yulandres Grup telah tergantikan kepada anak lelaki saya Arqian Yulandres. Dan saya sendiri, Rifqi Yulandres menjabat sebagai Wakil CEO Yulandres Grup. Saya harap kerjasama nya untuk kedepannya" ucap papi Rifqi dihadapan media.
Kini giliran Qian yang memberi sambutan pada media.
"Selamat pagi semuanya. Perkenalkan nama saya Arqian Yulandres. Seperti yang sudah dikatakan papi saya, Rifqi Yulandres bahwa saya telah diangkat menjadi CEO baru Yulandres Grup. Oleh karna itu mohon kerjasama nya untuk kedepannya. Saya harap dengan saya menjadi CEO di perusahaan ini akan membawa dampak baik untuk perusahaan tercinta ini. Demikian sambutan dari saya terimakasih" ucap Qian tegas dan penuh wibawanya.
Berita pengangkatan Arqian Yulandres menjadi CEO perusahaan Yulandres Grup menyebar diseluruh jagat maya.
"Sosok tampan Arqian Yulandres, CEO baru Yulandres Grup"
"Ketampanan Arqian Yulandres yang menjadi CEO diusia mudanya"
Begitulah judul judul berita yang tersebar didunia maya.
Tak jarang para kaum hawa memuji ketampanan CEO baru Yulandres Grup itu.
Tak bisa pungkiri, Qian memang tampan. Baik dari segi rupa, bentuk tubuh maupun kewibawaannya.
Sungguh sempurna ciptaan tuhan yang satu ini.
Qian langsung memasuki ruang kerjanya yang sudah didesain ulang sesuai dengan kemauannya.
Ia segera mendudukan diri dikursi kebesarannya itu.
Tok
Tok
Tok
Pintu ruangan Qian diketuk, ternyata yang datang adalah asisten Qian.
"Selamat siang tuan Qian, saya Andy asisten anda mulai hari ini" ucapnya ramah.
Qian mengangguk
"Segera kembali keruanganmu" titah Qian.
"Maaf, boleh saya bertanya?" Tanya asisten itu yang membuat Qian mengangguk.
"Apa kita perlu merekrut sekertaris baru karna sekertaris lama telah mengikuti tuan Rifqi"
"Hmm carikan aku sekertasis yang kompeten" ucap Qian dengan mata yang fokus pada komputernya mengecek dokumen dokumen barunya.
"Baik, terimakasih tuan. Saya pamit" ucap asisten itu keluar dari ruangan Qian.
Qian langsung memfokuskan matanya pada dokumen dokumen itu.
Tringgg (bunyi telepon kantor)
"Katakan"
"Tuan Rico dari Adira grub sudah datang untuk membicarakan proyek dengan perusahaan kita tuan" ucap sang penelpon yang tak lain adalah asistennya.
"Hm, aku akan ke ruang meeting" jawab Qian menutup telepon itu.
Ia segera menata berkas berkas keperluan untuk meeting.
Ia memasuki ruang meeting itu, nampak tuan adira dan asistennya, papi Rifqi dan juga asisten andy sudah berada diruangan itu.
"Maaf membuat kalian menunggu" ucap Qian penuh wibawa yang membuat seisi ruangan mengangguk.
asisten Tuan Rico mempresentasikan kerja sama yang akan diajukan pada perusahaan yulandres.
"Apa yang perusahaanku dapat jika menjalin kerjasama ini?" Tanya Qian pada Tuan Rico.
Sang asisten itu menjelaskan tentang keuntungan yang didapat jika menjalin kerjasama.
"Menurutku itu masih belum terlalu menguntungkan perusahaanku dan juga programnya kurang menarik" kritik Qian.
Dengan cepat Tuan Rico sendirilah yang berbicara dan menawarkan berbagai keuntungan dengan program yang lebih baik lagi.
"Baik, kurasa itu menguntungkan kita berdua. Selebihnya bicarakan saja dengan Tuan Rifqi" ucap Qian meninggalkan ruangan meeting itu karna ia harus menghadiri meeting di luar kantor.