NovelToon NovelToon
The Blood Judgement I : Zero

The Blood Judgement I : Zero

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Sci-Fi / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi / Penyelamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Syarif Sang penakluk

volume 1 - Awal dari segalanya
volume 2 - kebenaran dunia
Volume 3 -

keinginan berjuang demi umat manusia penuh penderitaan dan melelahkan, tetapi masih ada secercah harapan untuk menyelamatkan dunia. yuk kita simak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syarif Sang penakluk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30

Shreya berpikir cepat memilah strategi mana yang lebih efisien untuk digunakan. Setelah semua sudah direncanakan dengan baik, mungkin akan lebih baik menghadapinya secara langsung.

Strategi yang dipikirkannya memang memiliki banyak celah, tetapi itu tidak terjadi dengan gelombangnya yang sulit didekati. Sebisa mungkin gelombang tersebut menutupi celah-celah dari strategi yang dia rencanakan.

Shreya melihat bagian bawah tubuhnya. Menatap dadanya yang sangat besar, dia pikir mungkin akan sulit baginya untuk terkurap dan merayap. Karena tidak bisa merayap, Shreya merasa tidak ada pilihan lain selain hanya bergerak maju ke depan seperti biasanya. Dia pun menguatkan tekad dan keberaniannya untuk menahan gelombang mematikan. Saat gelombang mematikan menghantam tubuh Shreya, dia sempat melihat bahwa sesaat sosok Akio Graham seperti tersadar. Segera saja dia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk bisa mempercepat langkahnya menuju anak laki - laki itu walaupun taruhannya adalah nyawanya sendiri.

Setelah banyak perjuangan menahan rasa sakit yang dia lakukan, gelombang itu tetap membuat tubuhnya mati rasa secara perlahan. Meski begitu, dia tetap bertekad untuk berjuang sampai titik darah penghabisan. Kulitnya satu persatu mulai mengelupas, darah bercampur keringat bercucuran membasahi tanah. Rasa sakit itu seperti menghancurkan tulang dan dagingnya. Ketika Shreya hampir meraih anak laki-laki itu dan berniat bukan membunuhnya menyadarkannya, tangan kanannya tergantung hampir putus.

"Hei! Hei! Bangun, hei!" Teriak Shreya dengan suara serak dan terengah-engah menahan rasa sakit. Namun dia hanya peduli sementara dan tidak ada niatan menyadarkannya

"Hei, kau harus bangun! Sadar! Bagaimana bisa kau tidak melawan?! Kau harus melawannya dan bangun! Anak muda!"

Shreya mulai berteriak dan menangis karena rasa sakit yang mendera tubuhnya seolah memaksakan keputusasaan untuk menguasai pikirannya disaat dia terus berusaha maju ke arah sosok Akio Graham.

"Kau.... tidak.... boleh mati seperti pamanku, nak! Kau harus sadar!" Jerit Shreya dalam isakan.

Tangisan shreya terdengar menyayat hati hingga suaranya serak. Sampai akhirnya usahanya membuahkan hasil, dia bisa meraih anak muda bernama Akio Graham dengan tubuh yang hampir seluruh kulitnya mengelupas dan tangan kanan yang hampir putus.

Shreya memeluk sosok anak muda bernama Akio Graham erat-erat hingga membuat gelombang mematikan yang mengelilingi mereka perlahan menghilang.

"Hah? Aku... Apa yang terjadi?" Gumam alter ego Akio kebingungan menatap sekitar.

"Kau... Sejak kapan kau memelukku? Lepaskan aku!" alter ego Akio yang marah segera mengeluarkan kekuatannya dan mendorong Shreya yang memeluknya agar melepaskannya.

"Aku ingat dan tidak pernah melupakanmu! Kau sama seperti ku kehilangan kedua orang tua! Kau waktu pernah kutolong bencana erupsi! kau pasti dia!" Teriak shreya dengan lantang sambil terus memeluk erat alter ego Akio yang tidak melakukan perlawanan sama sekali.

"Akhirnya, aku sadar anak kecil waktu itu. kau harus bangun! Aku mengingat nya! Anak laki-laki kehilangan orang tua! Bangun!" Shreya tergugu.

Alter ego Akio berniat menusuk dada Shreya, namun serangan itu berbalik pada dirinya sendiri. Hanya demi membebaskan dirinya dari pelukan lembut Shreya, dia kehilangan kemampuan berpikir jernih. Prilakunya seolah-olah dia tidak dalam keadaan sadar.

Tusukan itu terarah dengan sangat presiai sehingga membuat alter ego mengalami pendarahan dibagian dadanya.

"I... Ini... Tidak mungkin! Bagaimana bisa aku tidak menyadari hal ini sama sekali!" Gumam alter ego samar-samar di dalam hati.

"Bagaimana bisa wanita ini benar-benar kuat?! Dia bahkan tidak mengalami pendarahan sama sekali! Justru aku yang harus menderita rasa sakit dari tusukan seranganku sendiri." Bisik alter ego itu dalam hati.

"Ayo pikirkan! apa yang harus kulakukan untuk bisa keluar dari pelukan wanita jalang ini?!"

Saat alter ego itu berusaha melepaskan diri dari pelukan Shreya yang kuat, tiba-tiba dia memikirkan sebuah kilatan sekilas dipikirannya. Awalnya dia pikir, dia harus menang dan akan mengakhiri secara langsung. Tapi kemudian pikirannya mulai berubah dan memikirkan strategi jenius untuk mencoba masuk ke alam bawah sadarnya Akio Graham.

ALAM BAWAH SADAR

Aku berada dikegelapan yang seolah tiada ujung sama sekali. Disana aku merasa berbaring antara sadar dan tidak sadar. Kemudian mereka mengumpulkan satu kekuatan yang seharusnya cukup untuk menjatuhkanku.

Dikegelapan yang seolah tiada ujungnya. Aku berharap Bumi bisa menjadi salah satu dari semua keindahan dunia yang kau inginkan, tetapi semua ternyata sia-sia saja. Kebohongan yang ku lihat merajalela, keinginanku untuk menjadikan dunia ini sebagai surga yang tidak terpengaruh oleh apapun sama sekali tidak terwujud. Aku mulai putus asa memikirkan akan sampai kapan semua ini akan berakhir.

Sebuah suara misterius dengan warna tone yang sama denganku terdengar.

"Akio Graham."

Suara misterius itu terdengar memanggil namaku.

"Bangunlah! Sudah seharusnya kau bangun dari tidurmu!"

"Untuk apa aku bangun? Lebih baik terus seperti ini daripada berada di dunia yang tidak ada artinya." ucapku dalam hati.

"Dunia sangat membutuhkamu, selain itu, kehidupan mu itu penting dan berharga apalagi ada yang sedang dalam bahaya!" suara misterius itu seperti sengaja ingin membuatku marah dan segera sadarkan diri.

Perlahan, warna iris mataku mulai berubah menjadi seperti semula. Kemudian suara misterius barusan tak terdengar lagi di kegelapan yang hanya memiliki kesunyian.

RUANG DIMENSI - KETIADAAN

Aku pun sadar kembali dan segera melihat wanita yang memelukku sangat erat sambil menangis histeris. Ku pikir aku sepertinya berharap dia terbunuh oleh monster, tapi ternyata hal itu tidak terjadi. Lagipula suara barusan membuatku merasa seperti halusinasi belaka.

Tanganku terangkat untuk merangkul bahu nya yang memelukku. Perlahan, Shreya menyadari pelukan nya di balas rangkulnya itu. Dia menatap mata anak laki-laki itu dan melihat keberadaan anak yang pernah dia selamatkan dari Erupsi dashyat dengan mata kepala sendiri. Tangis histerisnya mulai berubah menjadi tangis terharu yang diselingi tawa. Dia menatap anak yang dia belum kenal dan berencana mengobrol panjang dengannya.

"Kau waktu pernah menolong mu?" Tanya shreya.

"Hah... Aku tidak ingat kau dan wajah mu" jawabku dengan teguh dan merasa tidak enak pada wanita di depanku.

"Hehehe" shreya tertawa kecil padaku seperti meledekku.

"..."

Senyumannya sama seperti Audrey, jarang sekali ada yang peduli padaku dan diriku mulai tak sengaja melihat tempat aneh ini.

"Hei! Namamu siapa? Kau jarang banget berada di benteng pertahanan" Tanya shreya dengan ekspresi wajah senyumnya yang anggun dan beringas.

"Nama ku akio saja" jawab ku dengan biasa saja.

"Nama ku shreya"

"terus bagaimana bisa kau menjadi seperti Malaikat" lanjutnya dengan menekuk alis nya.

"Hah? Sejak kapan, aku menjadi malaikat." Ucap ku dengan begitu kaget mendengar

Saat itu juga suasana hati ku mulai tidak enak berhadapan dengan wanita secantik dia. Ini bukanlah video game, ini dunia nyata.

Shreya mulai memandang tajam wajah ku.

Merasa tidak enak ditatap terus, diriku berjalan keluar dari tempat ini cukup disayangkan tempat ini gak ada jalan keluar nya sama sekali pula gadis bernama shreya. Ia menatap ku dan berjalan Menuju kepadaku seperti nya suasana hati ku tidak bisa menahan ini.

........BERSAMBUNG........

1
Moon-Typestar
.
LyanaLyrashiaa_1805
bagus ni, semangat ya kak!!
Moon-Typestar: makasih, kak
total 1 replies
ChiArt_27
emang apa-apa masalah dari awal itu berasal dari diskriminasi. Penyakit paling umum dah🤏
ChiArt_27
Akio calon ngeharem💅
ChiArt_27
dia pasti trauma liat orang tuanya tewas di depan mata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!