NovelToon NovelToon
Istri Barbar Tuan Muda

Istri Barbar Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:27.9k
Nilai: 5
Nama Author: Arsy Humaira

Gadis cantik bernama Alina Humaira, dinikahi Tuan muda tampan, bernama Jonathan Arya untuk memberikan seorang keturunan anak laki-laki dari keluarga konglomerat itu. Dia rela menjadi istri ketiga demi menyelamatkan ayahnya yang sedang sekarat.

Meski berat, gadis itu harus berani menghadapi segala resiko yang akan ia hadapi setelah terjadi pernikahan itu, termasuk meninggalkan calon suaminya yang sedang bekerja di luar negri.

Mampukan ia menjalani takdir, yang tak pernah terbayang sebelumnya? Apakah ia akan menjalani kehidupan seperti surga? Ataukah kehidupan seperti di neraka setelah kakinya menginjak rumah mewah bak istana itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.20

Alina mengekori Arya, dia berjalan menuju tangga lain di rumah itu.

"Tuan, ini rumah kok, bikin pusing. Banyak jalan ternyata, untuk…."

"Untuk kabur? Silahkan saya tidak akan melarangnya!" potong Arya.

"Jadi Tuan, menganggap aku akan kabur?"

"Ya. Buktinya Sandra dan Sukma juga ingin pergi kan dari rumah ini?"

"Kita lihat saja tanggal mainnya. Karena aku masih punya seribu cara dan akal, untuk pergi dari rumah ini, dan dari hidup Tuan Muda. Gerbang rumah yang menjulang tinggi boleh dikunci, pengawas jaga rumah ini, boleh banyak, tapi hal itu tidak akan membuat aku menyerah," jawab gadis itu.

"Ucapan kamu barusan, kesannya saya ini seperti orang jahat,"

"Gak nyadar, ya?"

"Maksud kamu?"

Pria itu membalikan badanya, lalu menatap istrinya seperti singa lapar.

"Slow slow Tuan, ingat marah itu, bikin kita terlihat tua, ayo mari kita lanjutkan… antarkan aku menemui mbak Sukma!"

Bulu kuduk Alina lumayan agak berdiri, saat sang suami menatapnya, apalagi tatapannya sedang tidak baik-baik saja!

"Al, kamu sadar ini dimana?" kata Arya lalu mendekati gadis itu.

Alina seketika mengedarkan pandangannya. Gadis itu sekarang berada di sebuah ruangan, yang bahkan dia pun gak tau pintunya dimana.

"Tu-Tuan, ini dimana ya?" tanyanya agak takut.

"Kenapa, kamu takut?"

"Tidak! Ayo ke arah mana lagi kita berjalan, kita sudah ada di lantai dua kan?" jawab gadis itu nyengir, untuk menutupi rasa gugupnya.

"Cari saja, jika pintu keluarnya dimana!" ucap Arya menyeringai.

"Jangan bercanda deh! Mana pintunya?" tanya Alina mulai gugup.

"Katanya, kamu gadis pemberani, buktikan dong!"

"Pyuuuhhhh… jadi Tuan Muda, mau main kucing-kucingan denganku?"

Gadis itu membuang nafasnya, untuk mengilangkan rasa takut dan gugupnya.

"Bukan kucing-kucingan. Tapi anu-anuan. Bagaimana kamu siap?"

Jawab Arya, lalu semakin mendekati tubuh sang istri.

"Jangan ngaco ah, lagian apa itu anu-anuan?"

"Itu kan, saya tau dari kamu!"

Kep!

Tangan Arya mencekal tangan Alina, lalu membawa ke dalam dekapannya, dengan cara meraih pinggang sang istri, sehingga tubuh keduanya menempel.

Alina membulatkan matanya, saat Arya benar-benar seperti ingin meminta haknya. Tangan pria itu, mengelus wajah sang istri sampai ke lehernya yang jenjang. Lalu pria itu menatap pucuk ranum di hadapannya yang menantang.

Desiran halus, berirama dengan aliran darah yang memanas. Netra keduanya saling menatap, namun sang netra keabuan milik gadis cantik itu, akhirnya menunduk. Seolah kalah pesona dari sang netra kecoklatan milik tuan muda tampan di hadapannya.

"Al, kenapa kamu menunduk?" tanya Arya.

"Maaf, aku tidak ingin melihatnya!" jawab gadis itu tegas.

"Kenapa, Al? Apakah saya, seburuk itu di matamu?"

"Tidak, aku hanya tidak ingin saja,"

"Al, begini saja denganmu, membuat saya terangsang! Jujur, saya tidak tahu. Apa perasaan ini padamu, tapi semenjak kamu hadir di hidup saya! Kamu seorang perempuan yang berbeda, saya tidak tahu bagaimana caranya membuat saya terlihat baik dimatamu!" ungkap Arya kepada sang istri.

"Caranya cukup satu, hargai seorang perempuan, mau dia istrimu, ibumu, mertuamu, sahabatmu, adikmu, ataupun orang lain. Lepaskan mbak Sandra, dan mbak Sukma secara hormat! Ada lagi, Tuan Muda harus tegas! Dan Tuan, harus punya prinsip dan keputusan sendiri, tanpa bergantung kepada mama terus!" jawab Alina.

"Tuan, aku tau. Kamu seorang anak atau putra yang patuh, juga penurut kepada mama Tuan, yaitu surganya Tuan muda. Tapi itu tidak dibenarkan jika ada orang yang sengaja Tuan sakiti, demi pengabdian Tuan kepada mama. Tuhan juga pasti membenci cara Tuan Muda ini. Istri itu sudah sama seperti seorang ibu bagi sang suami, hati istri tersakiti, hati istri tidak bahagia, karena sengaja akibat perlakuan dari suaminya. Yakinlah hidup sang suami tidak akan bahagia dunia dan akhirat. Apalagi istri yang tersakiti itu adalah seorang istri sholeha dan penurut!" imbuh Alina.

Arya perlahan melonggarkan dekapannya. "Jika saya menuruti apa yang kamu ucapkan, imbalan apa yang akan saya dapatkan darimu?" tanya Arya.

"Hah… imbalan? Aku tidak salah dengar? Kalau begitu Tuan Muda tidak benar-benar ikhlas, untuk melepaskan mbak Sandra dan mbak Sukma?" jawab Alina, tidak habis pikir.

"Bukan gak ikhlas, saya pasti lakukan, dan saya pasti memikirkan caranya. Tapi saya hanya ingin hadiah darimu!" jawab Arya.

"Pyuuuuhhhh…. Sungguh, menyebalkan!" cetus gadis itu agak kesal.

"Katakan!"

"Aku akan, memberikan sesuatu, yang tidak pernah Tuan Muda bayangkan. Tapi hal apa itu, aku tidak kasih tau sekarang, dan buktikan dulu jika Tuan serius ingin membebaskan mbak Sandra dan mbak Sukma!" jawab Alina.

"Baiklah," ucap Arya seraya mencolek hidung mancung sang istri.

"Apaan sih, colek-colek?"

"Gak tau saya juga jadi, kebawa aneh semenjak ada kamu!"

Arya kemudian berjalan ke dekat lemari buku, dia tekan lalu, lemari itupun bergeser. Dan pintu pun terbuka.

"Hah… jadi ini pintu rahasia?"

"Udah jangan banyak tanya, ayo ikut saya!" ajak Arya kepada sang istri.

Arya dan Alina kini sudah sampai di lantai bawah, lalu Alina di arahkan menuju kamar Sukma.

"Terimakasih, Tuan!" ucapnya.

"Ya. Jika sudah, cepat kabari saya! Nanti saya jemput!" jawab Arya. Sedangkan dahi Alina tampak mengerut.

"Kenapa kamu?"

"Nggak, cuma sebegitu takutnya ya, ketahuan mama?"

"Bukan takut, hanya saja. Bukan saatnya mama saya tau, rencana kita soal Sandra dan Sukma!" jawab Arya.

"Ou, oke baiklah… sorry ya, jika ucapanku menyinggung Tuan!"

"Iya gapapa! Cepat kamu ketuk pintu kamarnya!"

Alina menyungging senyum kemudian mengetuk kamar Sukma. Sementara Arya balik lagi ke atas

1
Siti Khoyimah
😂😂😂 hnya demi ank laki" punya istri 3 menyakitkn
Nuraeny
lanjut
strawberry milk
ini yg bikin ketawa trs pasangan gesrek si Joni sama Boneng 🤣🤣
Nuraeny
lanjut
Nuraeny
lanjut thor 💪🏼💪🏼
harwanti unyil
manis sekali kata" mu menantu mama
Nuraeny
lanjut thor 💪🏼💪🏼
strawberry milk
hadeuh gak anaknya ga emaknya egois bukannya sadar diri.
jiee💚
heran dah kenapa Arya gak tegas sama mamanya padahal kan laki"harusnya jgn mau di perbudak meskipun dalih orang tua
Giselle Bustamante
Gak nyangka bisa ketawa terbahak-bahak saat baca ini😂
Yue Sid
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Arasyi: Maaciw kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!