Season 1 end
Anindira Fidelya harus menerima kenyataan bahwa dia telah hamil anak kembar, setelah di ceraikan secara kejam dan tidak adil oleh suaminya.
Anindira akhirnya melahirkan anak kembar laki-laki yang tampan juga Genius. Semenjak anak kembar ini hadir, kehidupan Dira berubah menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.
Awalnya Dira mengira bahwa ayah si kembar adalah mantan suaminya. Tapi ternyata bukan, melainkan seorang Ceo genius yang bucin dan juga sangat posesif.
Season 2
Menceritakan bagaimana kehidupan si kembar setelah dewasa, serta kesetiaan Ken yang hanya mencintai mendiang istrinya.
Ketika kesedihan mereka mulai memudar, hadirlah seorang wanita yang sangat mirip sekali dengan Dira sebagai istri dari klien besar PT Fabio Grup.
Siapa wanita itu? Apakah dia hanya wanita yang mirip atau memang Anindira yang selmat dari tebing 16 tahun lalu?
Ikuti kisahnya hanya di papa bucin yang posesif.
Follow iG : Novi_Rahajeng
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi rahajeng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chef sekaligus ahli gizi pribadi?
Pukul 11:30 siang Dira telah selesai mengecek semua makanan yang akan dimakan oleh semua karyawan PT. Fabio Grup saat makan siang nanti. Tak lupa pula Dira juga sudah membuatkan makanan ucapan terimakasih sesuai dengan informasi kesehatan dan makanan yang disukai oleh direktur Ken.
"Ok, ini sudah selesai semuanya untuk makan siang hari ini"ucap Dira kepada para chef.
" Iya mb, sudah selesai semuanya" jawab kepala chef.
"Baiklah kalau begitu, semuanya juga sudah saya cek dan telah memenuhi standar makanan PT. fabio Grup. Kalau begitu kalian bisa istirahat dulu sebentar, sebelum nanti memberikan makanan kepada karyawan," ujar Dira dengan mengulas senyum.
......................
Akhirnya jam makan siang pun telah tiba, Dira dan pegawai kantin PT. Fabio Grup sudah sibuk memberikan makanan kepada para karyawan.
"Eh ... itu tadi ahli gizi perusahaan yang baru ya."
" Denger-denger sih iya, emangnya kenapa?"
"Cantik banget dan anggun gitu, seperti bidadari surga,. "
" Elu bisa aja, kalau lihat cewek cantik aja langsung ijo tu mata! "
"Yaelah … kayak elo gak gitu aja. Lagian itung-itung cuci mata, setelah suntuk bekerja"
" Serah elu aja deh"
Bisik para karyawan laki-laki yang makan di kantin.
......................
Di sisi lain terdengar suara ketukan pintu.
"Masuk" Sahut orang yang berada di dalam ruangan.
Mendengar jawaban dari Ken untuk masuk, Rendi segera membuka pintu dan berjalan menghampiri Ken yang masih sibuk mengerjakan pekerjaanya.
" Ini boss makan siang untuk anda"ucap Rendi dengan meletakkan paper bag yang berisi beberapa kotak makanan.
"Iya, taruh di situ aja. nanti saya makan" cetus Ken tanpa menoleh dan masih fokus dengan dokumen yang ada di tangannya.
" Tapi boss, ini sudah waktunya makan siang. anda harus makan kalau tidak anda akan masuk rumah sakit lagi serta penyakit lambung anda akan lebih parah" pungkas Rendi.
"iya, iya saya makan" ucap ken kesal saat mendengar ocehan Rendi dan segera menutup dokumennya.
Setelah itu ken bangkit dari tempat duduknya berjalan menuju sofa dimana biasanya dia makan. emm ... makanan ini kenapa begitu lezat, tidak seperti biasanya. Batin ken yang mencoba sesuap lagi untuk memastikan bahwa makanan itu memang sangat lezat.
" Oh ... iya Ren, kenapa rasa masakannya berbeda dari sebelumnya. Apakah chefnya ganti?" tanya Ken dengan melanjutkan makannya.
"Memangnya kenapa boss? Apakah ada masalah?"
" Tidak, hanya saja makanannya jauh lebih enak tidak seperti biasanya," puji Ken.
Melihat Ken yang memuji makanan kantor, Rendi hanya bisa tersenyum karena ini adalah pertama kalinya Ken memuji makanan dari kantor yang selalu ditekankan harus makanan sehat dengan gizi yang seimbang.
"Itu bukan dibuat oleh chef boss, tapi khusus di buat oleh dira Ahli gizi baru perusahaan,"
khuk ... khuk. Ken tiba-tiba tersedak ketika mendengar Rendi menyebutkan bahwa yang memasak adalah Anindira.
Rendi segera menyodorkan segelas air putih kepada Ken. " Anda kenapa boss?"
"Ini, dibuat langsung oleh Anindira?" tanya Ken untuk memastikannya lagi, siapa tahu dia salah dengar.
" Iyaa boss, katanya sebagai bentuk ucapan terimakasih telah menerima dia bekerja di perusahaan ini dan makanan itu juga dibuat sesuai dengan informasi kesehatan anda," jelas Rendi.
"Kalau begitu, kamu buatkan kontrak kerja baru buat Anindira," titah Ken.
" Maksudnya boss? bukanya baru kemarin dira menandatangani kontrak kerja,kenapa sekarang harus buat yang baru," ujar Rendi yang tak mengerti dengan maksud Ken.
" Saya ingin dia juga bisa menjadi chef pribadi saya yang bisa menyiapkan makanan saya 3x sehari. "
"Tapi boss, bukanya anda punya chef pribadi di rumah? Lalu kenapa butuh chef pribadi lagi?" tanya Rendi yang semakin tak mengerti dengan jalan pikiran Ken.
" Oh ya, saya lupa bilang sama kamu bahwa saya mau tinggal di apartemen lagi karena saya pusing tinggal dengan mama yang setiap hari terus menyuruh saya untuk segera menikah! "papar Ken.
"Tapi boss jam kerja Dira hanya sampai setelah makan siang, kalau anda meminta dira bekerja sebagai chef pribadi anda juga …"
" Gak usah tapi-tapi, katakan saja padanya bahwa saya akan memberikan gaji 3x lipat jika dia mau, dan kalau bisa kamu carikan saya apartemen yang dekat dengan tempat tinggal dira biar dia lebih mudah. "
" Dia tinggal di apartemen xs, milik PT Fabio grup yang tak jauh dari kantor!"
" Berarti bagus dong, tidak perlu jauh-jauh mencari apartemen lagi karena saya juga punya satu unit di sana. Eh … tapi bukankah sewa apartemen di sana cukup mahal, apakah gaji ahli gizi yang magang cukup untuk memenuhi kebutuhanya? "
" Kalau hal itu saya kurang tau boss, yang saya tahu dari pencarian saya saat ini. Dira adalah single parent dengan dua orang anak yang baru berusia 5 tahun. mereka baru pulang ke Indonesia 3 hari yang lalu dan tinggal di apartemen Xs, dan ada yang lebih mengejutkan lagi anaknya juga mendapatkan beasiswa di sekolah milik keluarga fabio," jelas Rendi dengan apa yang didapatkannya saat mencari tahu tentan Dira.
Kenapa semuanya berkaitan dengan keluarga fabio? Apa ini hanya kebetulan atau sudah direncanakan. tapi jika anak itu bisa mendapatkan beasiswa di sekolah keluarga fabio, pasti anak itu genius. sebenarnya siapa mereka ini? Kenapa seperti sedang memberikan permainan teka teki, ini bukanlah hal yang normal. Aku harus segera bisa menemukan jawaban dari ini semua. Batin ken.
" Rendi, kalau begitu cepat kamu buatkan kontrak kerjanya sekarang juga!" titah ken yang sepertinya sudah tidak bisa diganggu gugat.
"Baik boss."
setelah itu Rendi keluar dari ruangan Kenzo untuk memakan makan siangnya, dan membuatkan Dira kontrak kerja baru.
Hmm ... dasar boss yang bertindak semaunya sendiri. Apapun yang diinginkan harus langsung tercapai. semoga saja Dira bisa langsung mau, kalau tidak mampus gue! ucap Rendi dalam hati.
Selesai membuat surat kontrak kerja baru, Rendi segera menemui Dira. "semoga saja Dira belum pulang karena jam makan siang udah lewat sangat lama." gumam Rendi dengan mempercepat langkahnya.
DI meja dapur kantin, Dira sedang berdiskusi dengan chef dan juga para karyawan kantin yang lainya. Hari ini Dira membahas menu makanan yang sudah dirancangnya serta penjelasan gizi yang terdapat dalam makanan tersebut.
" Boleh juga rancangan ini, terlihat lebih enak, dan juga bergizi" ucap kepala chef.
"Sepertinya rancangan menu makanan yang dibuat mb Dira berhasil sempurna karena waktu cuci piring tadi, tidak banyak makanan yang tersisa seperti biasanya," imbuh Nia tukang cuci piring.
" Oh ya?" tanya Dira yang sedikit tak percaya.
"Iya, apa mb pintar masak juga? soalnya tadi waktu aku makan, makananya memang sangat enak" puji Nia.
Setelah itu Kepala Chef serta karyawan yang lainnya juga ikut memuji bahwa resep yang diberikan Dira memang jauh lebih enak serta tak mengurangi nilai gizinya. Mendengar pujian itu Dira merasa senang, akhirnya mereka saling bercanda dan mengobrol sampai tiba-tiba datanglah sekertaris Rendi.
"Anindira" panggil Rendi.
Mendengar ada yang memanggil namanya, Dira segera membalikkan tubuhnya serta melihat ke sumber suara yang memanggilnya.
"Loh pak Rendi, Apa anda memanggil saya? ".
" Iya, Apa kamu bisa ikut saya sebentar karena ada yang perlu saya bicarakan sama kamu" ujar Rendi yang dibalas dengan sebuah anggukan oleh Dira.
Kemudian Dira bangun dari duduknya dan mengikuti Rendi di belakangnya untuk keluar menjauh dari karyawan lainnya.
"Bapak ada perlu apa ya? "tanya Dira yang langsung to the point.
Rendi menghela nafas panjang lalu menjelaskan maksud dirinya memanggil Dira. Setelah mendengar semua penjelasan dari Rendi dira hanya terdiam, memikirkan tawaran yang begitu menggiurkan itu.
gajinya lumayan sih. tapi, jika harus bekerja di kantor sampai malam bagaimana dengan anak-anak, mereka pasti tidak akan setuju.
"Boleh saya pikir-pikir dulu ya pak? "tawar Dira karena dia tidak ingin tergesa-gesa untuk memutuskanya.
" Silahkan, tapi sebaiknya kamu bisa segera memberikan jawaban! " pungkas Rendi yang kemudian pergi meninggalkan Dira.
...****************...
Jangan lula like, komen, vote, serta hadiah bungan dan koinya ya biar author semangat. Terus kalian bisa klik Favorit biar bisa tahu kalau novel ini update