Warning banyak adegan 21+.....
Jadi harap lebih bijak dalam memilih bahan bacaan!!!.Terutama yang masih dibawah umur,jomblo dan sejenisnya!!!!🤭
Menceritakan seorang perwira polisi yang bernama Rayen Deni Bagaskara 34 tahun.Sudah memiliki istri dan dua orang anak.
Jatuh cinta kembali dengan seorang gadis berusia 18 tahun bernama Alea Savitri,yang mempunyai sifat dewasa,penyayang,perhatian,sopan,lemah lembut dan juga memilki paras yang sangat cantik jelita,serta kulit kuning Langsat body goals.Dambaan para lelaki.
Bisakah Rayen yang memiliki sifat Egois yang tinggi serta sedikit Angkuh menarik perhatian Alea seorang gadis cuek dan ceria???
Dan Bagaimanakah Alea menghadapi pria dewasa yang bernama Rayen yang mempunyai kekuasaan????
Dan jika mereka menjalin kasih apakah mereka berdua bisa bersatu dalam ikatan pernikahan????....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopita Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Kembali
"Loh pa,pagi pagi kok udah packing????.Mau kemana???".Tanya Vivi ketika ia baru bangun tidur dan melihatku memasukkan pakaianku kedalam koper kecil.Karena aku akan menginap selama tiga hari di Bandung.
"Udah bangun ma???.Iya papa harus ke Bandung selama tiga hari kedepan.Ada pekerjaan yang mesti dikerjakan disana.Tadi malam papa telpon supaya bisa gantiin dia soalnya papa harus ke Surabaya juga".Jelasku pada Vivi.
"Yaudah,mama siapin sarapan dulu ya pa.sekalian bangunin anak anak".
"Tidak usah ma,papa sarapan dijalan aja.Nanti takut kena macet kalau kesiangan.Mama bangunin anak anak aja!!!.Papa mau langsung pergi juga".
"Mama antar papa kedepan ya???".
"Tidak perlu ma,mama belum mandi".Ucapku tersenyum sambil mencium kening Vivi.
Aku pergi bersama asistenku Revan untuk menemaniku dan sekaligus menjadi sopir serepku ketika aku lelah nyetir nanti.Dan Revan pun sudah menyiapkan hotel tempat kami menginap selama di Bandung.
Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam lebih Akhirnya aku dan Revan sampai juga di Kota Bandung.Aku yang tidak sempat sarapan tadi pagi dirumah,Langsung menuju restoran hotel tempat kami menginap sebelum masuk kedalam kamar.Aku berniat ngopi dan mengisi perutku terlebih dahulu sebelum berkutat dengan pekerjaanku nanti.
"Apa manejer Bank itu sudah dihubungi Van???".Tanyaku pada Revan
"Sudah pak,dan sekarang beliau sudah menunggu kita dikantornya".
"Baiklah kita langsung ke Bank saja dulu!!!!.Baru setelah itu kita lihat lokasi proyek".Ajakku pada Revan asisiten ku.
Jarak antara hotel dan Bank xxx tidak begitu jauh,Hanya menempuh jarak sekitar sepuluh kilo dari hotel tempatku menginap.Jadi tak butuh waktu lama,Kini Kami sudah memasuki area parkir Bank xxx.
Aku turun dari mobil bersama Revan yang berjalan di sampingku.Ternyata memang benar bahwa manejer Bank xxx sudah standbay dan menunggu kedatangan ku didepan pintu masuk Bank.Karena jam masih menunjukkan pukul delapan pagi,jadi masih terlihat belum begitu ramai.Para nasabah Bank pun masih sedikit yang mengantri.
"Selamat Pagi pak Rayen.Maaf harus merepotkan Anda untuk datang kekantor kami".Ucap manejer Bank xx tersebut.
"Pagi pak Ridwan.Sudah jadi Resiko dan tanggung jawab saya pak sebagai atasan untuk menyelesaikan permasalahan perusahaan".
"Mari pak silahkan masuk,Kita bicara di ruangan saya saja!!!".Ucap Pak Ridwan manejer Bank xxx.
Aku pun mengikuti langkah pak Ridwan masuk kedalam,Namun,begitu ingin masuk kedalam ruangan pak Ridwan pandanganku tak sengaja memgarah pada satu gadis muda yang berjalan kearah kami dengan membawa beberapa lembar kertas.Mataku pun tak berkedip saat ia semakin berjalan mendekat padaku.Matanya,Senyumnya begitu indah.Bahkan saat ini aku bisa mencium wangi parfum yang ia pakai secara langsung,Wangi soft segar aroma mawar menusuk indera penciuman ku.
"Lea...Nanti tolong ambilkan berkas untuk perusahaan Bagaskara Corps.Dan antar ke ruangan saya!!!".Ucap pak Ridwan ketika gadis itu pas lewat didepan kami.
"Baik pak".Jawabnya pelan sambil tersenyum ramah.Bahkan aku sampai tak berkedip sama sekali mengagumi ciptaan Tuhan yang sangat indah berada didepan mataku saat ini.
Dan ternyata benar setelah masuk kedalam ruangan pak Ridwan.Aku harus bertemu kembali dengannya disatu ruangan yang sama.Bahkan saat ini aku bisa leluasa memandang wajahnya secara lebih dekat lagi.Karena posisi gadis yang dipanggil Lea itu tepat berada didepan wajahku.
Akupun baru tahu jika gadis ini adalah salah satu pegawai di Bank xxx yang bekerja sama dengan perusahaan milik keluarga ku.Aku tak bosan melirik wajahnya secara diam diam.Saat ia sedang sibuk menjelaskan isi kontrak kerjasama Bank xxx dengan perusahaan milikku.Dan saat ini akulah pemegang saham terbesar di Bank xxx yang tempat gadis itu bekerja.
🌿🌿🌿🌿🌿
"Assalamualaikum".Ucapku ketika sudah sampai di ambang pintu rumah kontrakan sederhana yang kami sewa selama ini bersama kedua orang tua ku.
Saat aku masuk kedalam rumah,rumahku terlihat sangat sepi.Bahkan lampu belum pada menyala.Karena aku hari ini pulang agak terlambat jadi sampai dirumah sudah Maghrib.Aku berjalan masuk kedalam rumah.Tapi seperti tidak ada orang dirumah.
"Bu...Ibu...".Panggilku lagi karena biasanya ibu sudah pulang jika jam segini.
Begitu aku sampai di didalam,rumah sangat berantakan,bahkan didapur yang cuma di petak menggunakan dinding pembatas sebuah triplek itu nampak semua perabotan dapur sudah berserakan dilantai.Piring,gelas semuanya sudah pecah.
Aku masuk kedalam kamar ibuku tapi tak menemukan Ibu disana.Cuma terlihat keadaan yang sama berantakan dengan dapur.
"Ibu....Bu...Ibu".Panggilku sambil sedikit berteriak.Mengecek sampai kedalam kamar mandi.Tapi akupun tak menemukan ibuku didalam rumah.Hingga suara panggilan dari luar rumah membuatku berhenti mencari dan langsung menuju ke arah luar.
Ternyata itu suara ibu Tini tetanggaku.Dan dia bilang jika ibuku sudah dibawa ke rumah sakit xxx tiga puluh menit yang lalu.Ibu Tini juga menjelaskan jika tadi Ibuku sempat bertengkar dengan Ayahku dirumah.Dan Ayah pun sempat main kasar hingga menendang dan menampar ibu.Sampai akhirnya ibu pingsan dan dilarikan kerumah sakit oleh pak RT.Sedangkan Ayahku entah sudah kemana.
Aku sangat syok mendengarnya,Bahkan aku langsung pamit pada Bu Tini untuk segera pergi kerumah sakit menyusul ibuku.Pikiranku sungguh kacau saat ini.Aku baru saja bekerja dan belum menerima gaji karena baru bekerja beberapa Minggu.
Sepanjang perjalanan ke rumah sakit sambil naik ojek aku berpikir.Bagaimana aku mendapatkan uang untuk membayar biaya berobat ibu saat ini.Kami tidak punya harta apapun untuk dijual.Hingga suara panggilan mang ojek membuyarkan lamunanku.Karena aku sudah berada didepan rumah sakit tempat ibuku dirawat.
Setelah membayar ongkos ojek,Aku langsung masuk kedalam dan menanyakan kepada perawat yang berjaga di meja resepsionis dimana kamar tempat ibuku dirawat.
Aku segera berlari menuju kamar yang disebutkan perawat tadi.Dan benar disana masih ada beberapa warga dan Pak RT.Mereka berdiri didepan pintu Ruangan bertuliskan ICU.
"Neng Lea...Syukurlah neng sudah datang".Ucap Bu RT sambil mempersilahkan aku duduk.
"Bu bagaimana keadaan ibuku????".Hanya itu yang mampu aku tanyakan karena aku sudah sangat kacau saat ini.
"Ibumu masih diperiksa neng.Kita belum tahu pasti keadaannya gimana.Berdoa saja neng!!!.Semoga ibumu baik baik saja".Nasehat Bu RT kepadaku.
Aku hanya mengangguk kan kepala.Tanpa bisa mengeluarkan kata sedikit pun.Hingga tak berapa lama pintu kamar rawat itu terbuka dan munculah seorang Dokter laki laki separuh Baya.
"Siapa keluarga pasien disini????".Ucap Dokter itu.
"Saya dok...Saya anaknya".Sahutku cepat.
"Begini mbak,Pasien mengalami cedera serius dibagian perut nya dan hampir melukai ginjal sebelah kirinya.Akibat luka tusuknya.Kami akan segera melakukan operasi pada pasien.Kalau tidak nyawa pasien tidak bisa tertolong karena pasien juga ada riwayat penyakit jantung.Saat ini kondisi pasien benar benar lemah".Ucap Dokter laki laki itu.
"Berapa biaya operasi nya dok???".Tanyaku cepat.
"Sekitar 50 juta,dan segera urus admistrasi nya ke bagian kasir agar kami bisa bertindak secepatnya!!!".Lanjut Dokter itu.
Deg....Aku membisu mendengar nominal sebesar itu.Dan entah dari mana aku akan mendapatkan nya.Sedangkan nyawa ibu sedang terancam saat ini.
""Maaf pak Dokter..Apa bisa biaya nya dicicil dulu????.Kami bayar DP nya dulu saja.Nanti setelah operasi baru kami lunasi".Pak RT akhirnya ikut bicara.
"Kalau masalah itu silhakan bapak negosiasi dulu dengan pihak keuangan rumah sakit.Baru setelah itu saya bisa bertindak".
Dokter pun langsung masuk lagi kedalam ruangan tempat ibuku dirawat.Sedangkan Pak RT dan Bu RT berusaha menenangkan aku.
🌿
🌿
🌿
TBC