Mia,
gadis yatim piatu yang menerima perlakuan tak adil dari keluarga paman apalagi sepupunya. Dia di bully di Kampus dan di rumah.
Mia menyukai salah satu seniornya.. tapi bukan sambutan yang dia terima.
Mia akhirnya memilih menelan semua pahit yang menggerogoti mulutnya. dia bertekat akan kembali nanti membalas semua perlakuan dan hinaan yang datang kepadanya.
apakah nia akan menemukan kebahagiaan?
apakah ada pria yang mampu meluluhkan hatinya yang sempat keras ?
Mampukah seorang CEO dingin memeluk tubuh ringkih si gadis cantik yang menarik hatinya?
Ini karya kedua aku. semoga kalian suka ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmebet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan melihatku begitu
Sesuai perkataan kemarin. Mia menyiapkan bekal makan siang untuk edward.
Sebelum itu mia ke kantor dulu. Dia masih ada pekerjaan dan juga menemui beberapa client nanti.
"Kak david.." ucap mia ramah saat masuk ke perusahaan. dia si sambut oleh resepsionis dan para karyawan yang sudah datang.
Semua karyawan begitu iri dan kagum akan sosok david. David begitu di hormati dan di segani di kantor.. karna tentu david adalah tangan kanan sang nona bos mereka. dan david juga punya kekuasaan kedua setelah mia.
"Silahkan nona.." david menemani mia naik ke atas dan menekan lift khusus buat mereka.
"Kakak udah makan?" tanya mia menengok ke samping
"Sudah nona.." jawab david, dia memang sudah sarapan tadi pagi. sarapan roti dan susu. dia tidak sempat memasak.
"Yaaah.. padahal mia bawain sarapan buat kakak" ujar mia lesu. dia sih tadi lupa bertanya lebih dulu.
melihat raut wajah sedih nona bos yang sudah dia anggap sebagai adik yang harus di lindungi, membuat david tak tega.
"Tapi saya masih lapar.. tadi hanya makan roti" ucap david lagi membuat mia mendongak senang.
"Benarkah?? bagus deh kak.. kan gak sia sia gitu mia bawain bekal buat kakak pagi ini. tuh warna nya juga pas lagi sama warna dasi kakak" ucap mia panjang lebar menyamakan warna kotak bekal dan dasi david.
David terkekeh.. kalau seperti ini, mia seakan akan bukan lah bosnya. tapi seperti ibu yang merawat dan peduli padanya.
"Kak.. nanti makan siang aku di luar aja ya.. aku sendiri aja" ucap mia merasa malu mengatakan bahwa dia akan ketemu dengan edward. karena ini bukan masalah bisnis.
"apa tidak lebih baik saya antar aja nona?" tawar david pada mia.
"Gak apa apa kak.. mia sendiri aja" tolak mia halus.
Siang hari.
Edward sudah mondar mandir di ruangannya.. merapi rapikan pakaiannya dan juga menata sudut sudut ruangan mana saja supaya mia mendapati dia dalam keadaan rapi bersih.
banyak jenis minuman dan juga cemilan di meja.. dannyak lupa eskrim yang sengaja di sediakan oleh rey di lemari pendingin di ruangan edward. karna mendengar obrolan mia kemarin.
Rey ternyata sudah di bawah.. dia diminta edward menjemput mia supaya tidak mengundang perhatian para karyawan.. karna edward tau nanti pasti mia akan merasa tidak nyaman.
"Tuan rey.."
"Silahkan nona.. tuan sudah menunggu di dalam" rey hanya mengantar di balik pintu. memberikan waktu untuk mia dan tuan muda bucin nya.
"Terima kasih"
tok tok tok..
"Masuk.."
Edward segera berdiri menyambut mia yang terlihat cantik dengan tas dan satu tas bekal di tangannya.
"Silahkan duduk" ucap edward berusaha santai..
"Hehe .. makasih tu.. eh kak" ucap mia sopan.
"Apa aku mengganggu pekerjaan mu?" tanya edward cari bahan
"Tidak kok kak.. kebetulan ini juga waktunya makan siang" jawab mia sesekali meneliti tiap sudut ruangan mewah.
sangat jauh berbeda dari ruangannya. ini sangat besar dan mewah. tentu saja.. QQ group puluhan kali lipat lebih besar dari mw group.
"Oiya kak.. ini bekal nya. enggak tau apakah kakak akan suka atau tidak" mia meletakkan bekal di meja di samping susunan minuman dan cemilan di sana.
"Terimakasih.. maaf, pasti aku terdengar aneh dan merepotkan" ujar edward merasa tingkahnya memang sedikit aneh
"Tidak apa apa kak.." jawab mia
"Itu minuman dan cemilannya silahkan mia, kamu pasti haus dari perusahaan mu ke sini"
"Iya kak.. mia mau ke toilet dulu, di sebelah mana ya kak?"
"Ayo.." ajak edward tersenyum..
seolah olah ingin pamer dan menunjukkan kepunyaannya pada mia.
edward membawa mia ke toilet yang ada di balik pintu samping rak buku.
ternyata ada satu ruangan juga di sana.. ada tv kamar tidur juga.. dan di sudut ruangan ada toilet dan kamar mandi.
"Woaaah" ucap mia tanpa sadar. ini seperti yang dia baca di novel novel.. ternyata begini kenyataannya.
"Aku biasanya istirahat di sini kalau banyak kerjaan dan pulang telat" jelas edward tanpa di minta.
"Kakak tunggu di luar ya.. nanti pintunya di buka pakai remot ini"
"Iya kak"
Mia masih dengan perasaan takjub masuk ke dalam toilet.. menikmati fasilitas super mewah pertama baginya. ini seperti pelayanan kamar hotel vip.
sedangkan edward sudah di luar.. dia tidak mau mia merasa tidak nyaman.
Ceklek!
"Sudah?" tanya edward menoleh
"Udah kak.. waah ini sangat bagus. pasti betah bekerja di sini lama lama" ceplos mia polos. membuat edward terkekeh
"Apa kamu suka?" tanya edward tiba tiba.
"Suka" jawab mia mengangguk. matanya tak bisa menutupi betapa kagum dia pada desain mahal ruangan ini.
"Nanti bisa lihat lihat yang lain lagi, kita makan dulu kakak sudah lapar"
"Eh iya.. " ucap mia malu. dia merasa norak di hadapan edward..
Dengan cekatan tangan mia bergerak membuka kotak bekal mereka.
Khusus mia memperbanyak sayuran dan daging juga. karena setaunya pria selera makannya lebih tinggi di banding perempuan.
"Harum.." gumam edward menerima sendok
"Ini kak"
"Makasih"
Setelah berdoa masing masing, mereka menyantap makan siang berdua. kalau begini.. mia seperti seorang kekasih yang mengunjungi pacarnya. atau istri? huuuh mia berkhayal terlalu tinggi.
Edward sangat menikmati makan siang kalo ini. dia ingin berlama lama bersama mia. masakan mia sangat cocok di lidahnya.
Mia mencuri curi pandang untuk wajah edward. ahh sangat tampan batinnya.
mia begitu senang.. karena edward terlihat begitu menyukai masakannya.
Mia selesai makan lebih dulu, karena porsinya memang lebih sedikit.
"Padahal aku tidak suka sayur.. tapi tadi semua masakanmu sangat enak" jujur edward membuat mia seakan terbang melayang.
"Syukurlah kalau kakak suka" jawab mia pelan.
Setelah makan siang. mia merapikan bekas makan mereka dan membersihkan meja.
Edward tiba tiba berdiri.
"Habis makan pasti enak cuci mulut dengan eskrim" kilah edward mencari alasan.
padahal edward menyiapkannya untuk mia karena mendengar kemarin mia nge ces karna mimpi sedang makan eskrim.
Mia dengan senang hati menerimanya.
"Kamu suka rasa apa? di dalam masih banyak rasa lain" tawar edward duduk kembali di seberang mia.
"Ini aja kak.. " ucap mia membuka tutup eskrim dengan sumringah. dia memang suka eskrim.. tapi tidak rutin.
Mia begitu menikmati eksrim nya.. sepertinya eskrim ini juga kualitas bukan kaleng kaleng seperti eskrim 5 ribuan yang biasa mia makan.
Mia menggerak gerakkan kakinya sambil menyendokkan eskrim ke mulutnya.
edward tersenyum melihat gerakan kaki mia.. sangat menggemaskan. edward semakin menemukan banyak hal menarik dari mia.
"Apakah enak?" tanya edward lembut
"Huum enak" jawab mia spontan.
"Kalau kamu mau, kakak bisa memberikannya setiap hari" ucap edward membuat mia tiba tiba kikuk.. hatinya berbunga tapi juga deg degan. apa maksud tuan muda ini?
Mia berusaha menetralkan jantungnya, dia tersenyum menanggapi dan pura pura fokus pada eskrimnya yang tinggal sedikit.
"Jangan melihat ku begitu kak.." ucap mia pelan.
BERSAMBUNG.....