Etnauri Renata wanita luar biasa yang menghabiskan separuh umurnya untuk mengejar cinta Thunder Routhbone, pria dingin yang bahkan tidak pernah menoleh ke arahnya. Akankah Etna berhasil meluluhkan hati Thunder?
DISCLAIMER
Cerita ini merupakan karya fiksi dan murni karangan penulis. Apabila terdapat kesamaan latar, penokohan, dan unsur lain dalam cerita bukan merupakan kesengajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsje Artemis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5
Setelah berdiskusi dengan kedua orang tuanya, Etna memberanikan diri menghubungi ayah Thunder, Michael untuk membicarakan pernikahan dirinya dan Thunder.
Michael setuju untuk mengadakan pertemuan keluarga di rumahnya. Etna memberitahu Thunder melalui pesan singkat. Tidak ada jawaban dari Thunder, padahal dirinya berharap Thunder membalas pesannya, paling tidak menanyakan alasan kedatangan dirinya dan orang tuanya.
Etna dan orangtuanya tiba di rumah keluarga Routhbone sesuai waktu yang disepakati.
Etna bersyukur kali ini Thunder tidak banyak alasan seperti biasanya. Mereka makan malam bersama setelah itu membicarakan tentang kelanjutan pertunangannya.
"Maksud kedatangan kami ke sini untuk memperjelas kelanjutan pertunangan ini. Anak kami sudah menunggu selama empat tahun. Jika Thunder masih merasa keberatan dengan pernikahan, sebaiknya kita batalkan saja pertunangan ini" Ujar Genaro membuka pembicaraan mewakili putrinya.
Etna memandang Thunder dan kedua orang tuanya. Michael tampak berpikir, Clarisa hanya diam dengan tatapan dinginnya, ditambah lagi dengan sikap Thunder, Etna tidak tahu apa yang ada di pikiran pria itu.
"Om, tante saya bersedia menandatangani dokumen pemindahan ahli waris. Maaf, selama ini sudah memberatkan keluarga Routhbone dengan pertunangan ini" Etna menyambung pembicaraan ayahnya setelah keluarga Routhbone tidak bereaksi dengan perkataan ayahnya.
"Saya mewakili keluarga Routhbone menyerahkan semua keputusan kepada putra kami Thunder. Thunder kamu sama Etna perlu berdiskusi berdua. Putuskan hari ini." ujar Michael
Thunder dan Etna berdiskusi di taman belakang yang letaknya agak jauh dari ruang keluarga.
"Saya belum siap menikah di tahun ini" ujar Thunder saat Etna duduk di bangku taman.
Etna cuma bisa tertawa mendengar perkataan Thunder.
"Baiklah. Kita hentikan saja pertunangan ini. Aku bisa menemukan pria yang lebih baik di luar sana" ujar Etna dingin.
"Kakek berharap pernikahan kita tetap berjalan. Beri aku waktu untuk mempersiapkan diri" ujar Thunder.
"Beri kamu waktu? empat tahun kamu ngapain aja? aku udah nggak mau nunggu lagi, kamu cari perempuan lain yang bisa nunggu kamu sampai siap menikah." ujar Etna membalas perkataan Thunder. Alasan perjodohan sudah tidak mempan lagi baginya.
Wow ini pertama kalinya Etna berbicara nonformal kepada Thunder. Etna cukup bangga, dirinya tidak sebaper saat pulang dari pernikahan Ilaria.
"Beri aku waktu untuk mulai pendekatan. Kalau ini tidak berhasil, kita akan langsung menikah".
Etna menoleh memastikan kata-kata yang dia dengar barusan keluar dari mulut Thunder. Thunder menghindari tatapan Etna.
"Baiklah. Kita sepakat" ujar Etna melangkah menuju ruang tamu disusul Thunder.
Sepanjang perjalan pulang Etna bersenandung kecil. Thunder berinisiatif melakukan pendekatan, berarti mereka akan menghabiskan banyak waktu untuk kencan. Etna membayangkan Thunder akan menemaninya belanja, nonton, makan, traveling dan kencan lainnya.
"Apa mama bilang, terbukti kan sekarang usaha kamu gak sia-sia" ujar Naomi senang, saat mereka tiba di rumah.
"Ma, langkah selanjutnya apa?" ujar Etna antusias meminta nasihat dari mamanya.
"Ssttt... kita bicarain di kamar kamu biar papa gak dengar" Naomi tidak ingin strategi mereka selanjutnya di komentari suaminya.
Ceklek, Naomi memutar kunci kamar Etna.
"Strategi selanjutnya jual mahal" ujar Naomi sambil duduk di tempat tidur Etna.
"Jangan hubungi Thunder. Biar aja dia yang inisiatif hubungi kamu duluan"
"Trus aku ngapain ma, nunggu aja gitu?"
"Kamu duduk manis aja sayang. Biar keajaiban yang bekerja"
"Sekarang kamu istirahat, bila perlu nonaktifin tuh hape. Mama ke kamar dulu dahh" ujar Naomi memberikan kiss bye kepada putrinya.
Etna menonaktifkan handphone sesuai saran ibunya. Semoga saja besok ada berita bagus.
...----------------...
tidak bisa, kekuatan dan qodarullah yg tau rahasia Illahi akan semua yg terjadi tanpa harus, ending cyantik yg manis.
cha yo sehat selalu