After Five Years
"Apa persiapannya sudah selesai?" Nyonya Naomi bertanya pada orang-orang yang sedang mempersiapkan seserahan untuk keluarga pria.
"Sudah, semuanya sudah ditata di meja depan" ujar salah satu dari mereka sambil mengarahkan pandangan ke meja yang dimaksud.
"Lalu di mana Etna, acaranya sudah mau mulai" ujar Naomi tampak gusar.
"Aku di sini ma, gak kemana - mana? ujar Etna putri ketiganya.
Naomi mendekat ke arah putrinya. Etnauri Renata putri ketiganya yang sebentar lagi akan melangsungkan pertunangan dengan Thunder Routhbone, CEO dari perusahaan migas milik keluarga Routhbone.
Naomi memperhatikan putrinya mematutkan diri di cermin, hari ini Etna mengenakan kebaya merah maroon warna kesukaan calon menantunya. Rambut hitam Etna disanggul rapi sedemikian rupa, wajah cantiknya diperi polesan natural senada dengan lipstik coklat bata.
"Ma, aku udah cantik belum?" ujar Etna ceria
"Sudah sayang, hari ini kamu yang paling cantik" Naomi tersenyum meyakinkan Etna. "Yuk ke depan, acaranya sudah mau mulai". Naomi menuntun putrinya menuju ruang keluarga yang telah di tata, tempat berlangsungnya acara.
Beberapa lama kemudian, keluarga Routhbone datang sambil membawa seserahan untuk keluarga wanita. Etna dan Thunder duduk berhadapan dikelilingi anggota keluarga dari kedua belah pihak.
Etna tersipu malu sambil menatap Thunder. Pria di depannya tampak gagah mengenakan kemeja maroon.
Wajah tampan Thunder dihiasi hidung mancung dan tatapan mata yang tajam. Kulit putihnya didapat dari ayahnya yang berdarah Rusia. Sesuatu yang sempurna menurut Etna.
Seperti biasa Thunder mengabaikan Etna yang menatapnya kagum. Thunder memasang ekspresi paling serius saat ini. Lebih serius dari pada saat dirinya melamar Cassidy, mantan tunangannya.
Semua rangkaian acara berjalan lancar sampai pada acara memakaikan cincin pertunangan. Dua buah kotak berwarna marron dibawa ke hadapan Etna dan Thunder.
Thunder membuka isi kotak tersebut dan memakaikannya ke Etna. Etna tampak terkejut, kemana cincin yang mereka pesan? yang ada di hadapannya sekarang adalah kalung.
"Apa kau akan diam saja?" Thunder berkata lirih sambil memasangkan pengait kalung.
Etna melakukan hal yang sama pada Thunder. Semua hadirin bertepuk tangan. Etna berusaha tersenyum sambil menelan kekecewaannya.
Acara pertunangan mereka berakhir dengan baik. Semua orang telah meninggalkan tempat pertunangan. Etna yang belum mengganti baju, berdiri di hadapan cermin sambil memandang kalung pertunangan itu.
Etna membuka ponselnya yang sejak tadi dinonaktifkannya dan menulis pesan kepada seseorang.
"Mandi sana, ganti baju, dan turun makan" ujar Naomi yang entah sejak kapan berada di depan pintu kamar Etna.
"Iya ma" Etna berujar lemah.
Sepanjang makan malam, Etna terus memeriksa ponselnya. Tidak ada balasan dari pesan yang dikirimnya.
Thunder yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya memeriksa pesan masuk di handphonenya.
Lovely Maroon :
Acaranya sudah selesai?
Thunder yang melihat pesan singkat itu segera menelpon sang pemilik kontak dan menceritakan apa saja yang terjadi hari ini.
Etna menatap layar handphonenya. Sudah satu jam yang lalu pesannya tidak dibalas pria yang sudah resmi menjadi tunangannya.
Etna tertunduk lesu, menatap kalung yang melingkar di lehernya. Hari ini salah satu hari penting baginya, namun terasa hampa. Teringat percakapan dengan pemilik toko tempat dirinya dan Thunder memesan cincin, sore tadi.
"Maaf mba, sekretaris Pak Thunder membatalkan pemesanan cincin dan diganti dengan kalung." Seluruh tubuh Etna rasanya luruh.
"Sabar, semuanya akan baik-baik saja. Segala rencana akan indah pada waktunya" Etna menggenggam erat kalung pertunangannya sambil meyakinkan dirinya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Kusii Yaati
aq mampir ya
2024-10-09
0
Rose 19
hadir thor
2024-10-08
0
Anonymous
j
2024-10-04
0