NovelToon NovelToon
Lonceng Cinta

Lonceng Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa / Slice of Life
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Ainun

Alya harus menjalani kehidupan yang penuh dengan luka . Jatuh Bangun menjalani kehidupan rumah tangga, dengan Zain sang suami yang sangat berbeda dengan dirinya. Mampukah Alya untuk berdiri tegak di dalam pernikahan yang rumit dan penuh luka itu? Atau apakah ia bisa membuat Zain jatuh hati padanya?

Penasaran dengan cerita nya yuk langsung aja kita baca....

yuk ramaikan....

Update setiap hari....

Sebelum lanjut membaca jangan lupa follow, subscribe, like, gife, vote and komen ya...

Buat yang sudah baca lanjut terus , jangan nunggu tamat dulu baru lanjut. Dan buat yang belum ayo buruan segera merapat dan langsung aja ke cerita nya, bacanya yang beruntun ya, jangan loncat atau skip bab....

Selamat membaca....

Semoga suka dengan cerita nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Pergerakan tangan Alya berhenti mendadak, menyimak pembicaraan yang tak bisa ia hindari. Pintu loker terbuka lalu kembali ditutup.

"Tahun ini gak, sih? Sekretaris Pak Bos bilang kalau Mbak Mira akan menikah dengan Pak Bos. Gak kebayang para keluarga konglomerat besar jadi satu, kayak gimana besarnya acara pernikahan mereka. Iri banget, andaikan aku bisa jadi kekasih Pak Bos. Simpanan juga gak masalah, yang penting kayak Pak Bos, tampan dan mapan," ucap Resti.

"Yeee! Mana mau Pak Bos sama kau, seujung kuku aja gak bisa dibandingkan kau sama kekasihnya Pak Bos, kita." Orin langsung membantah khayalan teman satu profesi dengannya itu.

Resti berdecak, sebal. Keduanya kembali melangkah menuju pintu keluar, meninggalkan Alya sendiri di sana. Mira? Nama yang asing di telinga Alya. Dahi Alya berkerut kecil, hingga ia diingatkan dengan foto di atas meja sang suami. Apakah wanita cantik itu yang dimaksud oleh keduanya? Alya menunduk kan kepalanya secara perlahan.

***

"Kenapa, lagi?" tanyanya terdengar sewot.

Alya mengigit kecil bibir bawahnya.

"Ini terlalu transparan, Mas. Terlihat jelas apa yang dipakai, dan agak-"

"Ganti!" potong Zain ketus.

Alya melirik ke arah pegawai butik, gadis cantik berok selutut itu tersenyum.

"Kami masih ada beberapa pakaian yang mungkin sesuai dengan seleranya, Bu Alya."

Ia melangkah mendekat rak baju yang tergantung di sana, menarik beberapa potong gaun. Zain memijat kecil pangkal hidungnya, bagaimana tidak? Ini dan itu katanya tak cocok, lah. Atau tak pas lah, susah sekali memilih beberapa potong pakaian pesta untuk sang istri.

"Kenapa dia sebegitu ribet hanya untuk sebuah pakaian," omel Zain.

Kalau saja ini bukan makan malam keluarga besar serta pesta kecil-kecilan, maka Zain ogah sekali membawa Alya ke sana. Meskipun pernikahan antara Alya dan Zain hanya diketahui oleh keluarga terdekat saja sekaligus sang pengacara keluarga, sialnya pengacara pria ini, akan ikut datang.

Hingga terpaksa Zain membawa Alya ikut serta untuk hadir, tirai ruangan ganti ditarik ke samping tampak gadis itu keluar dari bilik dengan gaun putih sederhana dengan sedikit motif bunga di bawahnya, tidak begitu menonjolkan lekuk tubuhnya serta tak pula tampak transparan. Dengan hijab pink, tanpa riasan, setelah memilih gaun maka mereka akan langsung menuju ke salon yang biasa ibu dan adiknya datangi.

"Bu Alya katanya mau pakai yang ini," ujar sang pegawai toko menjelaskan.

Zain mengangguk, ia bangkit dari posisi duduknya. "Kalau begitu aku ambil satu yang ini. Lalu sampaikan pada Bu Amel. Untuk akhir Minggu ini, ke rumah," sahut Zain.

"Biak, Pak. Nanti akan saya, sampaikan," jawabnya.

***

"Jaga sikapmu, jangan kelihatan kampungan," bisik Zain pada Alya.

Alya mengangguk, ia berdiri tegak lurus di samping Zain. Beberapa kali keluarga besar Zain menyapa Alya, awalnya mereka berdua berpikir kalau ini hanya acara keluarga biasa. Siapa yang menyangka kalau bibi Zain mengundang beberapa orang luar sana ikut serta, meskipun tak banyak yang hadir setidaknya yang datang adalah orang-orang yang penting. Memiliki kedudukan yang tinggi, memberikan ucapan selamat pada suami dari pihak ayah, Zain.

Penampilan Alya tidak begitu buruk, gadis putih manis ini tampak semakin anggun dalam balutan gaun putih. Sepatu high heels setinggi 7 cm saja, dengan kaus kaki menyembunyikan telapak kakinya. Hijab pink kontras dengan warna gaunnya, make up yang terlihat begitu natural. Membuat Alya terlihat begitu manis, tak jemu memandangnya. Untuk beberapa saat Zain tertegun, ada sosok seperti itu pada diri, Alya.

Nyatanya sang istri kalau dipoles dengan pakaian bagus, yang tidak begitu kebesaran, make up natural, ia tampak memukau. Zain Abdullah tak ingin mengakuinya, kalau sang istri benar-benar wanita yang anggun.

Toh, dibanding dengan Alya , mantan kekasihnya jauh lebih cantik. Dengan kulit sepink salju, kedua mata sipit, terlihat begitu sempurna.

"Zain!" seruan keras mengalihkan perhatian orang-orang di sana pada wanita bergaun pink menonjolkan lekuk tubuhnya.

Rambut coklat keemasan, bergelombang dibiarkan tergerai. Kaki jenjang dengan sepatu high heels setinggi 7 cm membingkai kakinya. Melangkah mendekat Alya dan Zain, langsung saja tanpa aba-aba memeluk Zain di depan banyak orang. Sebagian dari mereka ada yang tahu kalau Zain sudah menikah, sebagiannya lagi tidak tahu. Zain membeku kala tubuhnya mencium aroma vanilla yang menguar masuk ke dalam paru-parunya. Aroma parfum mahal yang sudah sangat lama ia rindukan, wanita yang meminta hubungan mereka berdua berhenti dahulu. Tanpa kata putus, kini datang seolah-olah tidak pernah ada pertengkaran di antara mereka berdua.

Zain melepaskan pelukan terlebih dahulu, senyum di bibir sang wanita masih tampak bersahaja.

"Long time no see, Zain. Gimana kejutanku? Kau suka, bukan?" Mira berujar ceria.

"Tentu aja dong, Mbak. Mas Zain selalu merindukan Mbak Mira, pastinya senang banget karena dikejutkan seperti ini," sela Farah entah sejak kapan berdiri di samping Alya.

Manik mata Alya berganti-gantian melirik ke arah Mira dan sang suami, wajah yang familiar di mata Alya. Bahkan wanita itu tak sungkan mengandeng Zain tanpa rasa malu, Zain diam tak banyak bereaksi.

"Eh, iya. Ini siapa yang ada di samping Zain?" Mira melirik Alya yang menatap ke arahnya.

Farah ikut melirik ke arah kakak iparnya, tersenyum sinis. Walau penampilan Alya hampir membuat Farah pangling, tetapi fakta kalau gadis ini gadis kampung. Membuat Farah kembali kesal.

"Oh, dia. Dia sepupu kita, Mbak dari desa." Farah merangkul Alya.

Mira melirik Alya dari ujung kaki sampai ujung kepala, gadis berhijab pink itu tampak memakai barang berkelas dari ujung kaki sampai ujung kepala. Besar kemungkinannya kalau gadis berasal dari desa itu adalah dari keluarga kaya juga.

Mira mengulurkan tangannya pada Alya, ia harus berkenalan dengan gadis satu ini. Bagaimana pun perempuan ini adalah sepupu sang kekasih, Zain melepaskan tangan Mira yang merangkul tangannya.

"Kalian mengobrollah dahulu, aku akan ke sana," tutur Zain entah ditujukan pada siapa.

Ia membalik tubuhnya, melangkah meninggalkan ketiga perempuan berbeda usia itu. Alya untuk pertama kalinya merasa tak nyaman dengan kehadiran perempuan bergaun pink ini, tangannya masih terulur. Mau tak mau Alya jabat, menarik paksa senyum di bibirnya.

"Alya," ujar Alya pelan.

"Mira," balas Mira sebelum menarik tangannya. Mengangguk kecil, Farah menjadi penonton pertunjukan menarik.

" Aku tinggal dulu ya, aku mau ngejar Zain dulu. Kayanya dia masih kesal," sambungnya.

Tanpa harus mendengarkan jawaban dari Alya dan Farah, Mira melangkah setengah berlari ke arah Zain.

"Dia adalah Mira Queen , pacar Mas Zain. Putri konglomerat yang memiliki kedudukan terkemuka di Ibu kota, Mas Zain terlihat lebih pantas dengan Mbak Mira daripada Mbak Alya. Ku harap Mbak Alya sadar tempat, karena itik dan angsa itu jauh sekali berbeda." Farah bergumam menepuk-nepuk kecil bahu Alya dan tersenyum sinis.

1
Merah Mawar
bBgus
Merah Mawar
okeu
Annisa Rahman
Mari mari yuk mampir kesini ditinggu kedatangannya
bolu
selama baca dari chapter 1-22 jalan ceritanya sangat bagus dan fresh, tolong secepatnya update chapter ya kak ✨🌼
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!