Catherine Zevanya Robert Wilson. Gadis dengan sejuta pesona, kecantikan, kekayaan, dan kekuasaan yang membuatnya menjadi idola semua orang.
Gadis yang memiliki hidup sempurna penuh dengan cinta, tapi dibalik kesempurnaan ada luka besar di dalam hatinya. Gadis yang dielu-elukan kecantikannya itu memiliki kisah cinta yang hancur, kesetiaannya dinodai oleh pengkhianatan kekasih dan sahabatnya.
Catherine memiliki sisi misterius yang pemikirannya tidak bisa dijangkau orang lain. Bukan Catherine namanya jika dia diam saja menerima takdir kejam seperti itu, tanpa mengotori tangannya ia akan menghancurkan para pengkhianat.
Untuk menyembuhkan luka hatinya, Catherine memilih kembali ke tempat kelahirannya guna memulai hidup baru. Lalu, apakah Catherine akan memiliki kisah cinta baru?
"Balas dendam terbaik adalah dengan melihat kehancuranmu."
"Jangan jatuh cinta padaku, itu menyakitkan."
"Catherine, sepertinya aku tertarik padamu."
"Aku siap menunggu kamu jatuh cinta padaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nameila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembalasan
Di Galaxy High School sedang disibukkan dengan persiapan perayaan hari kelulusan kelas 12. Setiap tahunnya sekolah akan mengadakan acara perayaan dengan menampilkan pentas seni dan pergelaran musik.
Setiap tahun itu juga Catherine selalu dipilih menampilkan bakat musiknya. Seharusnya dihari spesial kelulusannya, Dia akan melakukan duet lagu dengan Artur.
Tapi karena mereka putus, Catherine pun mengundurkan diri, ia bahkan tidak mau datang ke acara perayaan hari kelulusannya. Sebagai penggantinya, Artur mengusulkan Liona untuk teman duetnya. Tidak yang curiga dengan keputusan Artur, mereka langsung setuju menggantikan Catherine dengan Liona.
Selain kesibukan menyiapkan acara kelulusan, siswa Galaxy High School juga dihebohkan dengan berita putusnya pasangan fenomenal mereka, Catherine dan Artur.
Tidak ada yang tahu alasan sebenarnya dibalik putusnya mereka. Semua hanya praduga jika Catherine yang memutuskan Artur secara sepihak.
Apalagi diperkuat dengan postingan terakhir Artur yang seperti orang patah hati. Ketika berangkat sekolah pun terlihat tidak bersemangat, jadi mereka langsung menyimpulkan begitu saja.
Tetapi ada juga yang membela Catherine, mereka tidak percaya jika Dia memutuskan Artur tanpa alasan yang jelas. Selama ini dia selalu menunjukkan hubungan mereka, bisa dibilang dia lah yang paling bucin. Apalagi Catherine menemani Artur dalam meniti karirnya dari model sampai menjadi Aktor muda sekarang ini.
Semua atensi siswa teralihkan pada Artur yang memasuki kantin, mereka melihat dia yang berjalan dengan wajah lesu. Ekspresinya membuat mereka semakin yakin jika Catherine yang bersalah.
Artur menghampiri teman-temannya, ia duduk dengan wajah yang tertunduk. Membuat teman-temannya saling pandang.
"Artur. Gue mau tanya sama Lo."
Artur mengangkat kepalanya mendengar suara Doni teman sekelasnya. "Kenapa?"
Doni menatap Artur. "Lo beneran putus sama Catherine?"
Semua teman-teman Artur menunggu jawabannya dengan wajah penasaran. Ia menghela nafasnya, lalu mengubah ekspresinya agar terlihat menyedihkan. Ia mengangguk dengan lesu sebagai jawaban dari pertanyaan Doni.
Doni dan yang lainnya saling tatap, mereka yang melihat ekspresi Artur pun langsung diam, tidak berkomentar apapun. Sebenarnya masih ada banyak pertanyaan tapi karena Artur yang lesu dan tidak bersemangat membuat mereka mengurungkan pertanyaannya.
Teman-teman Artur berada di pihak netral, mereka tidak menyalahkan dia maupun Catherine. Apalagi mereka tidak tau pasti apa permasalahan yang membuat mereka berdua putus, karena selama ini hubungan mereka terlihat baik-baik saja.
Tapi jauh didalam hati mereka, ada keraguan pada Artur. Mereka menduga jika akar permasalahannya ada pada dirinya, selama ini Catherine benar-benar tulus padanya. Dan mereka semua juga sadar jika dia memang sedikit berubah selama menjadi Aktor, tidak ada yang menyadari perubahannya, hanya mereka yang sadar.
...----------------...
Di kamar bernuansa Abu-abu, terdengar suara ketikan dari laptop, seorang pria sedang fokus dengan pekerjaan di hadapannya. Suara dering ponsel mengalihkan perhatiannya, segera ia mengangkat telfon setelah melihat siapa yang menghubunginya.
"Hallo Tuan Muda." Suara seseorang di seberang sana.
"Hmm. Bagaimana?"
"Semua sudah beres Tuan Muda, sesuai dengan rencana."
"Bagus. Satu jam lagi saya ke sana, persiapkan semuanya. Jangan sampai ada yang curiga."
"Baik Tuan Muda."
Leo menutup telfonnya, ia menatap jendela kamar dengan senyuman miring. Akhirnya pembalasan dendam akan segera dimulai.
Tok tok tok
Leo menoleh ke arah pintu, di sana ia melihat Catherine yang melangkah mendekati dirinya. Leo tersenyum menatap sang adik.
"Abang berangkat kapan?" Catherine duduk di sofa kamar Leo.
Leo mendekat, ia duduk di samping Catherine. "Ini Abang mau mandi terus berangkat ke Bandara. Kenapa Princess?"
Catherine menatap Leo dengan ragu. "Abang beneran datang ke sekolahku, gak usah ya."
Leo mengelus puncak kepala Catherine. "Abang serius, nanti yang nerima penghargaan buat kamu siapa kalo bukan aku?"
"Tapi Bang-" ucapan Catherine terpotong
"Catherine sayang, Abang tau apa yang kamu pikirin. Kamu gak usah khawatir ya. Aku kan udah bilang serahin semua padaku."
Catherine menghembuskan nafasnya, ia menyandarkan kepalanya di bahu Leo. "Aku percaya sama Abang. Kalo gitu Rine anter ke Bandara ya?"
"Gak usah Princess, kamu di rumah aja sama Mommy dan Daddy. Abang sama asisten nanti."
Catherine mendongak menatap Leo. "Yaudah deh, Abang hati-hati ya. Kabarin Rine nanti kalo udah sampai."
Leo mengangguk. "Iya Sayangnya Abang."
Catherine menegakkan tubuhnya. "Rine mau balik ke kamar lagi, Abang cepet siap-siap sana. Nanti ketinggalan pesawat."
Leo terkekeh pelan "Mana mungkin mereka berani ninggalin Abang."
Catherine memutar bola matanya malas, pasti Abangnya ini menggunakan kekuasaan dan koneksinya. "Iya deh."
"Abang mandi dulu ya." Leo berdiri dan melangkah menuju kamar mandi.
Catherine menatap kepergian Leo, ia mendesah pelan. Semoga saja Abangnya tidak terlalu kejam nanti, ia memang ingin balas dendam, tapi dihatinya masih ada rasa tidak rela. Artur dan segala kenangannya terlalu membekas dihatinya.
Catherine memejamkan matanya, ia berpikir sejenak. Benar ia mencintai Artur, benar ia masih memikirkan dia, tapi mengingat perbuatannya yang selingkuh membuat ia merasakan sakit dan kecewa.
Ia menghembuskan nafasnya pelan. Ia sudah berjanji untuk melupakan Artur. Mulai sekarang Catherine akan menghapus nama Artur dihati dan pikirannya, ia tak akan peduli lagi dengannya. Ketulusannya dibalas dengan perselingkuhan, jadi ia bertekad tak akan menghentikan Leo membalaskan dendamnya.
Catherine bangkit dari duduknya, tangannya terkepal erat. Mengingat kejadian itu membuat emosinya memuncak. Dia keluar dari kamar Leo, ia menuju ruang musik yang memang khusus dibuat untuknya. Seperti biasanya dia akan menyalurkan semua emosinya pada musik.
Catherine membuka pintu ruang musik pribadinya, ia melangkah perlahan dengan melihat ke sekeliling. Semua alat musik miliknya masih tertata rapi, bahkan ruangan ini sangat bersih tak berdebu.
Catherine berjalan menuju piano miliknya, tangan rampingnya menyusuri setiap jengkal piano. Dia mengambil Partitur yang ada di Music Stand Book, ia mulai memilah musik apa yang akan ia mainkan.
Catherine mulai duduk tegap, dengan memejamkan mata ia menghembuskan nafasnya pelan. Jari lentiknya sudah berada di tuts piano. Saat mata cantik itu terbuka, jarinya mulai menari sesuai not dari lagu tersebut.
Nada-nada piano yang megah mulai terdengar, mengalir seperti aliran sungai. Nada yang penuh dengan kekuatan dan keindahan sekaligus. Permainan temponya menggambarkan gelombang emosi yang meluap.
Catherine memainkan musik dari Rahmani off dengan karya Piano Concerto no. 2 .18. Musik yang begitu menggetarkan hati siapapun pendengarnya, setiap not yang dimainkan seakan penuh dengan makna dan perasaan. Ia benar-benar mengungkapkan segala emosinya melalui sentuhan jari lentiknya.
Pikiran Catherine melayang pada kejadian yang menimpa dirinya. Bayangan pengkhianatan terputar jelas di otaknya. Kali ini Catherine memainkan Ballad no.1.23 in G minor karya Chopin.
Komposisi musik ini penuh dengan emosi dan perasaan sedih yang sangat kuat. Melodi yang mengalun dalam G minor menciptakan suasana gelap dan penuh duka. Setiap alunan nada yang dimainkan Catherine seolah-olah menyampaikan kisah penuh dengan kesedihan dan penderitaan.
Catherine tersenyum lega. Semua emosi yang menyelimuti dirinya telah lenyap bersama dengan alunan musik yang ia mainkan tadi.
Catherine dan musik adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, bisa dibilang musik bagaikan separuh jiwanya. Selama ini ia menghabiskan waktu dengan bermain musik, ia tertarik bermain musik sejak umur lima tahun.
Catherine begitu menyukai musik, semua genre musik ia pelajari. Musik klasik menjadi andalannya untuk meluapkan emosinya.
...----------------...
Setelah beberapa hari melakukan persiapan, kini acara perayaan di Galaxy High School telah dimulai, tamu undangan sudah banyak yang datang.
Bukan seperti perayaan pada umumnya, perayaan ini terlihat seperti pertemuan antar pejabat dan pengusaha. Karena siswa yang sekolah di Galaxy High School memang bukan orang sembarangan.
Saat ini semua siswa menunggu kedatangan bintang mereka, Catherine. Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan kedatangannya, mereka bertanya-tanya apakah sang idola tidak datang.
Apa karena putus dengan Artur menjadi alasan ketidakhadiran Catherine? Tidak ada yang tahu.
Mobil Bugatti memasuki pelataran Galaxy High School diiringi dua mobil hitam yang mengawalnya, semua mata beralih pada mobil mewah itu.
Mereka penasaran siapa yang ada di dalam mobil tersebut, empat orang bodyguard keluar dari mobilnya. Mereka mulai mengelilingi mobil tersebut, salah satu bodyguard membuka pintu mobil.
Semua murid dan tamu undangan tidak menyangka dengan apa yang mereka lihat. Di sana Leo keluar dari mobil dengan gagahnya, dengan balutan jas hitam membuatnya terlihat tambah menawan. Apalagi visualnya yang memang sangat tampan.
Kedatangan Leo membuat tamu undangan tersenyum senang, ini menjadi kesempatan mereka bisa mengobrol dengan sang pengusaha muda yang sukses, mereka semua ingin bekerjasama dengannya.
Artur melihat kedatangan Leo dengan raut wajah bingung, ia tidak melihat Catherine. "Jadi dia tidak datang? Pantas saja hanya Leo yang datang." Pikir Artur.
Sebenarnya Artur sedikit cemas melihat Leo, ia takut perbuatannya ketahuan. Tapi setelah melihat wajah yang tenang membuatnya menghilangkan rasa cemas, mungkin Catherine tidak menceritakan masalah mereka pada keluarganya, jadi dia bisa tenang sekarang.
Cek cek cek
"Selamat malam para hadirin semuanya, mari kita lanjutkan acara perayaan kita malam ini. Sekarang kita akan mengumumkan peraih penghargaan nilai tertinggi di ujian tahun ini. Tentu saja kita semua sudah tau siapa yang mendapatkan nilai tertinggi itu, mari kita berikan tepuk tangan yang meriah kepada Catherine Zevanya Robert Wilson. Dipersilahkan naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan." Ucap MC acara.
Leo langsung bangkit dari duduknya. Ia berjalan menuju panggung dengan langkah tegap, tatapannya lurus ke depan tanpa ada keraguan, ia mengabaikan semua tatapan yang mengarah padanya.
Leo berdiri di panggung, matanya mengarah ke semua tamu undangan. "Ehem. Sebelumnya mohon maaf saya di sini mewakili adik saya Catherine, dia tidak bisa hadir malam ini karena ada urusan pribadi. Kemudian saya mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada adik saya. Sekian, terimakasih." Ucap Leo dengan singkat lalu kembali duduk di kursinya.
Leo tidak mau berlama-lama bicara di atas panggung, ia ingin melihat pertunjukan spektakuler yang telah ia siapkan malam ini.
"Terimakasih atas penjelasannya Tuan Leon. Sayang sekali kita tidak melihat bintang kita malam ini, tapi kita semua bangga dan dengan tulus mengucapkan selamat kepada Catherine karena telah meraih nilai tertinggi di ujiannya."
"Baik acara selanjutnya ada persembahan musik dari band kebanggaan Galaxy High School."
Semua siswa telah menanti penampilan band Artur, mereka dengan semangat mendekati panggung untuk melihat pertunjukkan mereka.
Artur dan anggota bandnya naik ke atas panggung, ia maju ke depan. "Sebenarnya hari ini band kita menampilkan duet lagu bersama Catherine, tapi karena dia tidak hadir kita ganti teman duet kita."
Semua orang berbisik-bisik setelah mendengar ucapan Artur, mereka penasaran siapa yang bisa menggantikan Catherine.
Artur menoleh ke arah sisi kanan panggung, "Mari kita sambut Liona Azalea Lubis." Sorot lampu mengarah ke sisi kanan, disana Liona melangkah menuju panggung.
Semua mata menatap ke arah Liona dengan pandangan ragu.
"Artur yakin ngajak Liona duet? Gak salah?"
"Liona sahabatnya Catherine itu bukan sih? Dia kok mau gantiin ya?"
"Seriously?!! Liona gak ada apa-apanya dibanding Catherine. Yang bener aja Artur milih dia."
"Liona emang bisa nyanyi, tapi suaranya masih standar. Mending Melani gak sih yang jelas-jelas anak musik, dibawah bimbingan Catherine lagi."
"Bener banget tuh, gue kira Artur bakal ngajak anak paduan suara atau anggota musik lainnya. Eh malah milih Liona."
Liona mendengus kesal mendengar orang-orang yang membandingkan dirinya dengan Catherine.
"Catherine gak ada di sini aja masih diomongin. Sialan!! Awas aja Lo!" Batin Liona.
Liona dengan cepat mengubah ekspresinya, ia berjalan mendekat ke arah Artur dengan wajah tersenyum.
Artur mengambil gitarnya, ia berdiri di samping Liona. "Malam ini kita akan mempersembahkan lagu 10.000 Hours (Dan + Shay with Justin Bieber), selamat menikmati."
Setelah mengatakan itu, semua lampu tiba-tiba padam. Semua orang panik, Artur dan anggota lainnya saling tatap, mereka bingung dengan apa yang terjadi. Apa ada kesalahan teknis? Pikir mereka.
Leo menatap ke arah panggung dengan senyuman miring dibibirnya. "1 2 3 Let's play the game." Gumamnya lirih.
Muncul sorot lampu mengarah pada Artur dan Liona, semua mata memandang ke sana. Tiba-tiba terdengar sebuah rekaman suara.
"Mau sampai kapan kita begini terus Artur? Gue capek harus pura-pura cuek sama Lo."
Artur dan Liona yang mendengar suara itu langsung membulatkan matanya, raut wajah panik tidak bisa disembunyikan.
"Lo sabar aja."
"Gue udah sabar selama ini Artur. Kapan sih Lo putusin Catherine, gue gak mau jadi selingkuhan terus."
"Setelah posisi gue jadi Aktor aman, gue bakal putusin Catherine. Lo sabar aja Liona. Gue gak mungkin putusin dia sekarang, gue masih butuh popularitas dari dia."
"Janji ya, gue capek tau harus sembunyi-sembunyi terus kalo ketemu Lo."
"Gue janji."
Semua siswa menatap Artur dan Liona dengan pandangan marah, bisa-bisanya mereka jahat pada Catherine.
Mereka tidak menyangka Artur setega itu selingkuh di belakang Catherine bahkan selingkuh dengan Liona yang notabene sang sahabat.
Layar proyektor tiba-tiba menyala, di sana ada beberapa potongan Video kelakuan Artur dan Liona. Video adegan panas terpampang nyata disana. Video terakhir yang ditampilkan adalah ketika Artur memutuskan Catherine di cafe.
"Oh My God! Menjijikkan!!!"
"Bajingan si Artur! Jadi selama ini dia selingkuh sama Liona."
"Anjir gue kira Catherine yang mutusin Artur sepihak, ternyata Artur selingkuh!"
"Artur buta kali lebih milih kerikil daripada berlian."
"Liona gatel banget jadi cewek!"
"Artur gak tau diri banget! Dia terkenal juga gara-gara pacaran sama Catherine. Eh malah selingkuh!"
"Jadi selama ini mereka cuma manfaatin Catherine guys!"
"Gue kasian sama Catherine! Pantes aja dia gak mau dateng ke acara ini. Pasti dia udah muak harus ngeliat sampah kaya mereka!!"
"Jijik banget juga liat si pengkhianat dan tukang selingkuh!!"
Wajah Artur dan Liona pucat pasi, mereka tidak menyangka perselingkuhan mereka terungkap dengan cara seperti ini. Semua siswa di sana memberikan hujatan dan kalimat pedas pada Artur dan Liona.
"GAK!! INI GAK BENER! SEMUA VIDEO INI CUMA REKAYASA! INI PASTI PERBUATAN CATHERINE. IYA INI PASTI ULAH DIA!" Teriak Liona.
Ekspresi wajah Liona saat ini sangat buruk, matanya merah menahan emosi dan amarah.
"Argh!!! CATHERINE SIALAN!!!" Liona benar-benar frustasi sekarang.
"Gue gak terima semua ini Catherine! Gue bakal bales Lo sialan!" Gumamnya.
"Huu gak tahu diri! Udah ketahuan masih aja ngeles."
"Udah keliatan banget kalo itu dari rekaman cctv."
"Dasar pengkhianat! Bibit pelakor!!"
"Pura-pura jadi sahabat yang baik buat Catherine, eh ternyata nusuk dari belakang!"
"Mereka bener-bener sampah! Kasian Catherine gue."
"Mereka tanpa Catherine juga bukan siapa-siapa!"
Artur tidak bisa berkata-kata, ia terdiam. "Gimana ini semua bisa terjadi? Siapa yang udah lakuin ini?" Lirihnya.
Artur menatap ke depan, matanya bertemu dengan sepasang mata tajam yang menatapnya. "Leo? Argh! Ini pasti ulah dia! Sialan!! Gue udah punya firasat buruk sama dia!" Batin Artur.
Leo bangkit dari duduknya, ia menatap Artur dengan tajam dan tersenyum mengejek ke arah Artur. Lalu Leo melangkah pergi meninggalkan area Galaxy High School dengan senyum puas.
"Mission Complete!"
"Selamat menikmati karma kalian para sampah!"
...****************...