NovelToon NovelToon
Jodohku Duda Kaya

Jodohku Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Beda Usia
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Revan Fernando

HAPPY READING. . .
MENTARY SAFIRA PUTRI anak broken home yang lebih memilih untuk bekerja dari pada melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, gadis mandiri cantik dan pintar.
AXCEL PUTRA DEWANGGA seorang pengusaha muda yang sukses tapi tidak dengan pernikahannya karena harus kandas ditengah jalan, janji suci yang dinodai oleh sang istri dengan berselingkuh membuat AXCEL memutuskan untuk bercerai.
" Tar pilih duda apa perjaka." tanya Clara teman Tary.
" Nggak ada angin nggak ada ujan tiba-tiba nanya gituan waras lo."Jawaku.
" Lo tau nggak anak pemilik toko roti tempat kita kerja, ternyata oh ternyata duda mana ganteng banget lagi." ujar Clara senyum-senyum nggak jelas sambil meluk guling.
" Sinting kali nih anak senyum-senyum nggak jelas." gumam Tary sambil gelang-geleng kepala.
penasaran seganteng apa dudanya terus pantengin cerita aku yah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Revan Fernando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

foto Axcel dan mantan istri

Sampainya di pusat perbelanjaan Tary dan rombongan pun turun dari grab car, lalu masuk kedalam mall dan berkeliling mencari apa yang ingin mereka beli.

" Tar, keliling-keliling dulu lah lihat-lihat baju." ujar Clara pada Tary.

"Hmm, sus kamu gak papa kan kalau ikut kita muter-muter dulu nanti kalau capek bilang aja biar kita bisa istirahat dulu?" tanya Tary pada sus Ratna, yang menemani Zayan.

" Iya gak papa mba, santai aja mba." ujar sus Ratna.

" Zayan kalau capek bilang yah nanti kita bisa istirahat kalau gak siapa tahu Zayan mau kakak gendong Karena capek." tanyanya pada bocah gembul itu.

Mereka berempat pun lanjut berkeliling untuk melihat-lihat koleksi pakaian di berbagai toko, perjalanan mereka diwarnai oleh celotehan dari Zayan yang menanyakan berbagai pertanyaan.

Sedangkan disisi lain Claudia dan sepupunya baru saja sampai di mall, merekapun mulai berkeliling melihat-lihat berbagai macam barang dagangan dari toko ke toko lainya.

" Kak aku mau beli high heels boleh gak?" tanya pada kakak sepupunya.

" Ayo kita ketoko sepatu" merekapun berjalan ke arah toko sepatu, dan melihat-lihat koleksi high heels di toko itu setelah mendapatkan high heels yang ia suka ia pun memberi tahu kakak sepupunya agar membayarkannya.

" Kak, aku udah dapet high heels yang aku suka ini." tunjuknya pada kakak sepupunya.

" Ya udah ayo kita bayar dulu baru lanjut jalan lagi." mereka berdua pun menuju kasir untuk membayar high heels yang disukai oleh Lia, setelah selesai melakukan transaksi pembayaran mereka pun keluar dari toko sepatu dan lanjut berkeliling.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul dua belas, Tary dan rombongan pun memutuskan untuk mengisi perut mereka yang sudah demo minta diisi.

" Ra, mau makan apa trus makan dimana?" ujar Tary.

" Gimana kalau makan di restoran Korea, gue pengen makan Samyang lo mau gak? Trus sus Ratna mau gak?" ucapnya kepada mereka berdua.

" Gue sih mau-mau aja tapi sus Ratna mau gak?" tanyanya pada sus Ratna.

" Iya saya juga mau kok mba, saya mah ngikut aja mau makan apa asal halal mba he ..he ..he." ujar sus Ratna.

" Lah kita juga nyarinya yang halal sus, ya kali kita nyari makan yang ada begongnya." ucap Clara.

" Kuy, lah ke restoran Korea, ngomong-ngomong ini bocah anteng amat gak ada suara?" sambil menoel pipi Zayan yang anteng di gendongan Tary.

" Pantes anteng tar orang matanya aja tinggal lima watt, tumben jam segini udah ngantuk ini anak biasanya main ditoko sampe jam setengah dua baru mulai tidur siang." ujar Clara, heran biasanya kalau main ditoko roti Zayan pasti kalau disuruh tidur siang gak mau, kalau pun mau pasti udah lewat dari jam satu.

" Hari ini den Zayan bangun pagi banget mba dan malam juga jam setengah sebelas baru mau tidur lagi, makanya jam segini udah ngantuk." ujar sus Ratna memberi tahu kenapa Zayan jam segini sudah mengantuk.

" Ya udah habis makan nanti kita langsung pulang aja, kasian Zayan pasti kecapaian." ucap Tary, yang di angguki oleh keduanya.

" Mba mau gantian gendong zayannya gak takutnya mba juga kecapean nanti malah sakit, sini mba gantian." ujar sus Ratna, ia merasa tidak enak.

" Nggak usah sus biar saya aja, gak papa dah yok jalan." mereka pun berjalan ke restoran Korea dengan Zayan yang ada di gendongan tary, sampainya di restoran mereka pun mencari tempat duduk yang kosong.

Saat pelayan datang merekapun menyebutkan pesanannya dan di catat olenya, setelahnya pelayan itu pun meninggalkan mereka untuk menyampaikan pesanan pelanggannya kebagian dapur.

Sambil menunggu pesanan datang mereka bertiga mengobrol banyak hal, sesekali terdengar tawa mereka. Saat pesanan datang Tary menyuapi Zayan makan sambil sesekali ia memakan miliknya.

Di sisi Claudia ia yang sudah capek berkeliling lalu mengajak adik sepupunya untuk makan, karena perutnya sudah keroncongan.

" Li makan siang dulu yok. Kakak udah laper banget." ajaknya pada Lia.

" Ayo kak aku juga laper kita mau makan dimana?" tanya Lia pada kakaknya.

" Restoran Korea mau gak kakak lagi pengen makan Samyang, mbayangin kuah pedesnya itu loh bikin kakak jadi ngiler." ujarnya ia tiba-tiba ingin makan makan yang berkuah dan pedas, dan pilihannya jatuh pada makanan khas Korea yaitu Samyang.

" Ya udah ayok kak." mereka berdua pun berjalan menuju restoran Korea yang ada di mall tersebut, sampainya di depan restoran mereka pun masuk dan mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk yang masih kosong.

Di sisi lain pesanan Tary baru saja datang.

" Pesanannya udah keluar semua yah kak." ucapa pelayan.

" Oh, ok makasih mba." ucap Tary pada pelayan restoran.

" Sama-sama kak kalau ada perlu lagi tinggal panggil saya saja kak, selamat menikmati permisi." ucap pelayan dengan sopan, yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Tary setelahnya pelayan itu pergi untuk melayani pengunjung yang lain merekapun menikmati makanannya.

" Kak lihat ke arah sana, disana ada anak kakak dan perempuan kampung itu samperin yok sekalian kakak bilang ke anak kakak kalau kakak ini maminya bukan perempuan kampung itu." ujar Lia saat tidak sengaja melihat keberadaan Tary ia akan memanfaatkan situasi ini untuk membuat Tary malu di depan umum.

" Kak, nanti kakak bilang aja Sama perempuan itu kalau kakak mau rujuk sama mas Axcel dan suruh dia jangan deketin mas Axcel lagi, kebetulan pas kakak kemaren ketemu mas Axcel di cafe aku sempet foto kakak yang sedang pelukan sama mas Axcel." ujarnya kepada kakak sepupunya.

" Bagus dengan foto itu bisa kakak jadiin bukti kalau kita mau rujuk, kakak harus bisa nyingkirin perempuan itu secepatnya sebelum Zayan makin dekat dengan perempuan kampung itu." ujarnya menggebu.

" Ayo kak kita samperin ." lalu mereka berdua pun menghampiri meja tempat Tary dan rombongannya makan, setelah sampai dimeja tempat Tary makan Claudia dan Lia berdiri didekat meja.

" Oh, jadi ini perempuan yang sudah mencuci otak anak saya supaya mantan suami saya menikahinya." ucapnya agak keras supaya orang-orang yang sedang makan mendengarkan, Tary dan yang ada di meja itu pun seketika melihat ke arah perempuan itu, dan beberapa pengunjung pun melihat kearah mereka.

" udah minta apa aja kamu sama mantan suami saya lewat anak saya?"

" Maksud mba apa yah? Saya gak kenal sama mba tapi tiba-tiba nuduh saya yang nggak-nggak." ucap Tary.

" Saya mau kamu jauhin mas Axcel karena saya sama dia mau rujuk demi Zayan, sayang sini sama mami kita ke kantor papi yok buat ajak papi jalan-jalan." ucapnya lalu menghampiri Zayan, tapi tiba-tiba Zayan turun dari kursi dan langsung sembunyi di belakan Tary membuat ia makin emosi.

" Kamu pasti udah ngomong yang nggak-nggak sama anak saya makanan dia gak mau sama maminya, kamu jadi perempuan jangan jahat anak saya masih kecil kamu sudah buat dia tidak mau dekat dengan saya asal kamu tahu saya dan mas Axcel bentar lagi mau rujuk jadi kamu jangan coba-coba menghasut anak saya buat gak mau Deket dengan saya." ucapnya pura-pura sedih, beberapa pengunjung pun mulai membicarakan mereka ada yang menggunjing Tary.

" maksud mba apa ngomong kaya gitu ke sahabat saya, sahabat saya gak pernah mencuci otak Zayan lagian mana mungkin mas Axcel mau balikan sama perempuan kaya situ." ujar Clara kesal.

" kamu perlu bukti kalo saya mau balikan sama mas Axcel hah." ujar Claudia. " kamu bisa lihat ini tadi malam saya ketemuan sama mas Axcel buat bahas tentang niat kita buat rujuk." ucap Claudia sambil menunjukan beberapa foto semalam dimana di foto itu Claudia meluk Axcel dari belakang, ada juga foto yang terlihat Axcel seperti sedang mencium Claudia dan beberapa foto lainnya.

" Apa itu sudah cukup, habis dari sini saya juga mau ke kantor mas Axcel buat bawain makan siang, Zayan ikut mami yah sayang kita ke kantor papi." ujarnya kembali membujuk anaknya, tetapi Zayan terus mengumpet di belakang Tary.

" Ayo sayang ini mami kamu, kamu pasti manfaatin anak saya kan demi kepentingan kamu gadis muda kaya kamu mau nikah sama mas Axcel yang umurnya aja terpaut jauh dari kamu pasti kamu cuma mau menguasai hartanya iya kan, dasar perempuan murahan." Tary yang masih syok setelah melihat foto-foto yang di berikan perempuan itu pun masih terdiam.

" perempuan jaman sekarang asal kaya mau aja walau umurnya terpaut jauh miris yah?" ujar salah satu pengunjung yang mendengarkan pembicaraan mereka.

" Mungkin buat gak harus capek-capek kerja udah dapet uang iya gak?" balas temannya.

" Kalian kalau gak tahu apa-apa mending diam dari pada sebar fitnah." marah Clara pada pengunjung yang menjelek-jelekkan Tary.

" Stop ngatain sahabat saya murahan bukannya situ yah yang murahan, kalian cerai karena sekandal perselingkuhan yang situ lakukan." ucap Clara membuat Claudia terdiam untuk beberapa saat.

" Kamu gak ngerti apa-apa mending diam kita lihat saja sebentar lagi pasti saya bakal balik sama Axcel." ujarnya penuh emosi.

" Ayo Zayan ikut mami ke kantor pap." ujar Claudia memaksa Zayan dengan menarik tangannya.

" Maaf Bu tapi Zayan kesini bareng saya dan mbak Tary jadi balik juga harus bareng kita." ujar sus Ratna.

" Kamu mau saya pecat hah, kamu gak tahu saya mau rujuk sama tuan kamu kalau kamu masih menghalangi saya buat bawa Zayan saya pastikan kamu bakal di pecat." ucap Claudia penuh emosi.

" maaf mba jangan ribut-ribut disini kalau ada masalah bisa di bicarain baik-baik, jangan mengganggu kenyaman pengunjung yang lain." ujar pelayan restoran ini.

" Awas kalian semua saya bakal aduin ke mas Axcel, ayo Li kita pergi dari sini." lalu mereka berdua pun pergi meninggalkan restoran.

" Tar kok lo diam aja sih pas cewek gila tadi ngata-ngatain lo." ujar Clara protes pasalnya Tary diam aja pas tu demit ngomel-ngomel.

" Udah ah pulang yok kasian Zayan udah ngantuk banget ini, ayo sus kita pulang Ra jangan lupa bayar dulu." Tary pun menggendong Zayan untuk keluar dari restoran itu, ia benar-benar masih kepikiran dengan foto-foto yang ia lihat.

" Mami Zayan takut, tadi orang jahat itu tarik-tarik tangan Zayan tangan Zayan sakit mami hiks hiks hiks." ujarnya trus menangis.

" Eh kok Zayan nangis, anak ganteng gak boleh nangis dong sekarang kita pulang yah?" Tary pun berjalan keluar dari restoran itu diikuti oleh sus Ratna, sedangkan Clara pergi membayar tagihan makan mereka.

" mba Tary baik-baik saja, mba Tary gak usah percaya sama omongan Bu Claudia mana mungkin tuan mau balik dengan Bu Claudia." ucap sus Ratna meyakinkan.

" Hmmm, aku gak papa kok sus."

" Tar tunggu elah jangan cepet-cepet jalannya." ucap Clara setengah berlari untuk menyusul tary yang sudah berjalan lebih dulu.

" Tar, menurut lo beneran gak kalau mereka mau balikan?" tanya Clara pada Tary sedangkan Tary hanya mengangkat bahunya tanda ia tidak tahu.

" Kayanya gak mungkin deh tar, gila kali kalau mau balik lagi sama tu demit?" ujar Clara tidak yakin kalau Axcel sampai balikan sama mantan istrinya.

" Ra pesen grab car gih buat balik, tapi anter Zayan pulang dulu." ujar Tary mengalihkan pembicaraan.

mereka pun menunggu grab car pesanan merak datang di lobi mall, tidak menunggu lama akhirnya grab car pesanan Clara datang dan mereka pun menghampiri mobil itu lalu masuk kedalam mobil.

Sepanjang perjalanan Tary pun hanya diam dan memejamkan matanya ia merasa beruntung karena Zayan tidur jadi ia biasa ikut pura-pura tidur biar Clara tidak banyakan tanya, jujur hatinya sakit saat melihat foto-foto yang perempuan itu tunjukan ia ingat baju yang Axcel pakai adalah baju yang di pakai untuk mengantarnya pulang.

1
Riabunda Nai
jangan lama2 lanjutannya ya thor 😭😭
Evi Lusiana
suka karakter si tary tegas gk lemah
Ratu Lilys S
authooor ini cerita apakah sudah Tamat? kok cerita y cuma begitu mana kelanjutan y
mentary: tunggu yah kak soalnya aku Nyambi kerja
total 1 replies
Riabunda Nai
lanjut dong thor ..
mentary: ok ditunggu yah kak
total 1 replies
Ratu Lilys S
seru nich cerita y authooor 👍👍
mentary: terimakasih udah baca cerita aku terus pantengin cerita aku yah kak🙏🙏
total 1 replies
Mưa buồn
Hebat deh penulisnya!
mentary: terima kasih
total 1 replies
Nurqaireen Zayani
Menyentuh jiwaku
ciara_UwU
Terima kasih penulis hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!