kisah seorang gadis cupu yng dijadikan bahan taruhan oleh kakak kelasnya namun ketika taruhannya selesai akankah hubungan mereka berlanjut atau kandas yuk,,dibaca guys,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon scorpio_girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
Flora pun kembali ke mejanya dengan mata yang sedikit sembab
”flo lo lama banget ke toiletnya?”tanya alea
”heh,,maaf tadi ngantri di toiletnya”ucap flora
”flo gue perhatiin mata lo kok rada sembab sih?lo sebenarnya kenapa sih sini cerita sama gue”ucap alea
”heh,,gak kok gue gak kenapa-napa cuman tiba-tiba kepala gue pusing aja”ucap flora bohong
”heh,,lo sakit yaudah mendingan sekarang lo gue anterin ke kelas lo aja yah”
”heh,,iya ,sebelumnya thanks ya le”
”ya,,sama-sama yuk,,sini gue bantu lo jalan”
dan akhirnya flora dibantu alea pergi meninggalkan kantin dan ketika flora melewati meja reva flora menoleh ke arah reva yang sedang bercanda tanpa menghiraukan flora sama sekali
Flora pun mengalihkan pandangannya kembali dan mengikuti Alea menuju kelasnya.
Sesampainya di depan kelas, Alea pun menghentikan langkahnya.
"Heh,,udah sampai nih. Lo yakin gak mau ke UKS dulu?" tanya Alea khawatir.
"Heh,,gak usah, gue cuman butuh istirahat aja," jawab Flora sambil memaksakan senyum.
"Heh,,yaudah deh, lo jangan maksain diri ya. Kalau ada apa-apa langsung kabarin gue," ucap Alea sambil menepuk pelan bahu Flora.
"Heh,,iya,,thanks ya le," ucap Flora pelan.
"Ya,,sama-sama," jawab Alea sebelum akhirnya pergi meninggalkan Flora sendirian di depan kelas.
Flora pun menghela napas berat sebelum akhirnya melangkah masuk ke dalam kelas.
Sementara itu reva yang sekilas menengok ke belakang ke arah flora dalam hatinya ada sedikit rasa penasaran dan merasa bersalah
”wey kenapa lo rev,,khawatir lo ya?”tanya kinara yang melihat ekspresi muka reva
”heh,,Gak biasa aja kok”ucapnya bohong dan iapun beranjak dari duduknya
”wey,,bentar ya gue beli minuman dulu haus gue”ucap reva dan pergi namun alih-alih beli minum ia malah beli coklat dan berlari ke kelas flora
sementara flora baru saja ia duduk, tiba-tiba handphonenya bergetar menandakan ada panggilan masuk.
Dengan malas, Flora pun mengambil handphonenya dan menjawab panggilan itu
”keluar lo gue ada didepan kelas lo nih”ucap reva dan langsung mematikan ponselnya dan dengan lemas flora pun keluar kelas dan benar saja disana sudah ada reva yang menunggunya
"Lo kenapa?"tanyanya singkat
Flora terdiam sejenak,ia sebenarnya malas ngomong dengan reva
”gak,,kok aku cuman pusing sedikit doang”
”oh,”
”kakak ngapain kesini bukannya kakak lagi asik ya sama teman-teman kakak itu”
”heh,,ya tapi gue kesini mau ketemu pacar gue lah kenapa emangnya gak boleh?”
”nih,,buat lo sorry tadi kata-kata gue mungkin keterlaluan ke lo dah,,ya gue balik dulu cepet sembuh lo”ucap reva sambil memberikan sebatang coklat dan sambil menyunggingkan senyumnya walaupun sekilas
walaupun singkat hal itu membuat flora senang dan iapun kembali kedalam kelasnya
”lo abis beli minum dimana reva kok lama bener sih”sindir kinara
”ekh,,ekh,,itu disana tadi ngantri banget warungnya”ucap reva bohong
Kinara yang sebenarnya tau jika ia tadi ke kelas flora hanya tersenyum
”oh,,ngantri”ucapnya sambil senyum
”eh,,kin balik ke kelas yuk,,nanti keburu bel masuk lagi”
”yaudah yuk”ucap kinara sambil bangkit dari duduknya dan berjalan beriringan dengan reva menuju kelas
Sementara itu flora yang sudah kembali duduk di bangkunya hanya menatap coklat di tangannya dengan ekspresi yang sulit ditebak
”kak,,kamu kok sulit ditebak banget sih kadang jutek tapi kadang so sweet”
singkat cerita flora yng sudah berada dirumahnya akhirnya memakan coklat dari reva
Malam pun semakin larut, Flora duduk di meja belajarnya sambil memandangi bungkus coklat yang kini kosong. Ia menghela napas pelan, pikirannya masih dipenuhi oleh sosok Reva.
Tiba-tiba, handphonenya kembali bergetar. Dengan malas, ia mengambilnya dan melihat nama yang tertera di layar.
"Kak Reva."
Flora mengernyitkan dahi, merasa sedikit heran. Namun, ia tetap menjawab panggilan itu.
"Halo?" ucapnya singkat.
"Udah makan coklatnya?" tanya Reva tanpa basa-basi.
Flora terdiam sejenak, menggigit bibirnya sebelum akhirnya menjawab.
"Udah, emangnya kenapa?"
"Nggak, nanya doang."
"Hah? Kakak nelfon cuma buat nanya itu doang?" tanya Flora tak percaya.
"Heh, ya enggak lah."
"Terus?"
"Tidur yang bener, jangan begadang." ucap Reva singkat.
Flora mengernyitkan dahi, merasa aneh dengan sikap Reva.
"Kak, kakak kenapa sih?"
"Kenapa apanya?"
"Kakak kok tiba-tiba perhatian gini?"
"Heh, lo tuh pacar gue, ya wajar dong gue perhatian." ucap Reva dengan nada santai.
Flora menghela napas, merasa heran dengan sikap Reva yang kadang dingin, kadang hangat seperti ini.
"Iya, iya… aku tidur kok."
"Bagus, yaudah gue tutup dulu, good night."
Tanpa menunggu jawaban, Reva langsung menutup teleponnya.
Flora menatap layar ponselnya, merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Kak, kakak tuh beneran aneh…" gumamnya pelan sebelum akhirnya merebahkan diri ke kasur dan menutup matanya.
Sementara itu, di kamarnya, Reva tersenyum kecil sambil menatap layar ponselnya.
"Dasar bocah…" gumamnya sebelum akhirnya ikut merebahkan diri dan memejamkan mata.
hari berganti hari dan tak terasa sudah sebulan flora menjadi pacar reva dan taruhan itu berakhir dan sesuai perjanjian reva pun harus memutuskan hubungannya dengan flora di depan kinara
”eh,,rev gak kerasa ya lo pacaran sama si flora udah sebulan
”heh,,iya,,gak kerasa juga” ucap Reva sambil menatap minumannya.
”jadi lo beneran mau mutusin dia?” tanya Kinara dengan alis terangkat.
Reva terdiam sejenak, tangannya yang memegang sedotan berhenti bergerak. Matanya menerawang, seolah ada sesuatu yang mengganjal dalam pikirannya.
”heh,,iya,,sesuai perjanjian kan?” ucap Reva akhirnya, meskipun nadanya terdengar sedikit ragu.
Kinara yang memperhatikan ekspresi Reva hanya tersenyum miring. ”wey,,lo yakin nih? Kok gue liat lo kayak ogah-ogahan gitu?”
”heh,,biasa aja kali,,gak ada tuh gue ogah-ogahan” ucap Reva cepat, mencoba menutupi perasaannya.
”yaudah,,terserah lo deh,,yang penting jangan sampe lo nyesel aja nanti” ucap Kinara sambil menyeruput minumannya.
Reva menghela napas, lalu meraih ponselnya dan mulai mengetik pesan.
---
Di sisi lain, Flora sedang duduk di kelasnya, memainkan ujung bolpoinnya dengan tatapan kosong. Handphonenya tiba-tiba bergetar, membuatnya sedikit terlonjak. Dengan malas, ia mengambilnya dan melihat nama yang tertera di layar.
”Kak Reva.”
Alis Flora berkerut. Kenapa tiba-tiba nelpon siang-siang gini?
Tanpa pikir panjang, ia pun menjawab panggilan itu.
”Halo?”
”keluar,,gue di depan kelas lo” ucap Reva singkat.
Flora mendesah pelan, merasa ada yang aneh dengan suara Reva. Tapi, ia tetap bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar kelas.
Benar saja, di depan kelasnya sudah ada Reva di temani kinara yang berdiri dengan ekspresi datar.
”kak,,ngapain kesini?” tanya Flora bingung.
Reva menatapnya sejenak, lalu menghela napas. ”heh,,gue cuma mau ngomong sesuatu.”
”ngomong aja di sini” ucap Flora santai.
Reva menatap Flora dalam-dalam, lalu akhirnya mengucapkan kata-kata yang seharusnya ia katakan dari awal.
”heh,,Flora,,gue rasa kita udahan aja.”