World Without End II

Mode Gelud

Diablo menepis serangan Keyz dengan kibasan tangannya, dan bada api itu langsung padam seketika.

Saat padam itulah, Diablo dan yang lain melihat Keyz dengan jelas. Dia sedang memakan tubuh Pino!!!

"Glek!!! Dia beneran tuan Keyz, miauw?" Tanya Mimi sambil menelan ludah dengan susah payah.

"Dia seperti orang lain saja, graw." Sahut Rin.

"Dia kehilangan kesadaran." Jawab Diablo. "Kekuatan iblis tuan Keyz merasuki tubuhnya yang sedang tidak sadarkan diri. Intinya, tuan kita kelebihan kekuatan, sehingga tubuhnya tidak mampu untuk menahannya."

"Apa yang akan terjadi, miauw?" Tanya Mimi.

"Kalau terus menerus seperti itu, dia bakalan lepas kendali selamanya. Kita harus masuk ke alam bawah sadarnya." Jawab Diablo. "Tapi, harus ada yang menahan dia yang sedang mengamuk seperti itu.

Pertanyaan yang adalah. Siapa yang masuk ke dalam alam bawah sadar tuan Keyz. Dan siapa yang akan menahannya supaya dia tidak mengamuk terus menerus dan menghancurkan apapun yang dia lihat."

Mereka bertiga bertukar pandangan. Lalu, diskusi kecil dilakukan. Rin dan Mimi terpilih sebagai penahan Keyz yang sedang kalap. Dan Diablo akan masuk ke dalam alam bawah sadar Keyz.

"Baik, kita lakukan sekarang!!" Teriak Diablo.

"Yoossh!!! Aegis!!!" Rin membuat perlindungan di seluruh ruangan kuil bawah tanah itu supaya serangan Keyz tidak berdampak pada dunia atas.

Dan pertempuran pun dimulai.

Diablo, merapal mantra, dan dia berubah menjadi sebuah bola hitam yang bercahaya keunggulan, lalu masuk ke kepala Keyz dengan kecepatan kilat.

'Tung!!' Diablo terpental, dan bola hitam keunggulan itu menggelinding di lantai, lalu meledak, dan Diablo kembali ke dalam wujudnya iblis wanitanya.

"Adudududuh.." Diablo memegangi kepalanya. "Kok, aneh ya?"

"Heh!!! Bukan waktunya untuk bercanda, graaawww!!!" Rin.

"Explosion!!" Keyz mengayunkan pedangnya, dan pedangnya mengeluarkan gelombang, dan ketika gelombang itu menyentuh kubah buatan Rin, ledakan dahsyat langsung terjadi.

Perlindungan yang di buat oleh Rin pun langsung hancur seperti kaca yang pecah. Selain perlindungan Rin, atap kuil bawah tanah itu juga jebol. Dan Keyz pun terbang keluar dari dalam kuil bawah tanah Sad Town itu.

"Gawat!!!" Diablo berusaha mengejar Keyz, tapi, kecepatan terbangnya Keyz sangat di luar nalar. Dalam sekejap mata, Keyz sudah hilang bagaikan di telan bumi.

Nex

"Jadi, kita harus bagaimana? Kita tidak tahu di mana tuan Keyz sekarang." Tanya Diablo. "Kita mencari tuan Keyz dengan cara seperti yang sebelumnya pun gagal."

"Bentar, Nyan." Rin setelah mengeluarkan Aegis, kekuatannya terkuras dan dia tiba-tiba memuai lalu berubah menjadi Fat Cat lagi. "Mau balik ke rumah pun, kita tidak bisa. Karena cuma tuan Keyz saja yang bisa membuka portal menuju ke sana, Nyan."

"Kita harus mencari tuan Keyz. Miauw." Sahut Mimi.

"Tapi, di luar sana banyak sekali iblisnya Nyan." Jawab Fat Cat.

"Diablo? Kamu mau melawan kaum mu? Miauw?" Tanya Mimi ke Diablo.

"Ga tau." Jawab Diablo. "Lagi pula, para iblis itu juga tidak pernah patuh ke pemimpin mereka. Saat ini pun mereka pasti bakalan berpesta karena tahu aku sudah tidak menjadi pemimpin mereka."

"Haaa?" Mimi dan Fat Cat bingung mendengar kata-kata Diablo.

"Sebenarnya, aku tidak pernah mau mendengarkan kata-kata bawahan ku. Banyak dari mereka yang mau mengkudeta diriku. Tapi, sepertinya mereka masih takut.

Aku yakin, setelah tau aku sudah menjadi bagian musuh mereka. Mereka punya alasan untuk mengganti ujung kepemimpinan mereka, dengan alasan aku telah berkhianat.

Baiklah, kita pergi dari sini. Lihat, sudah banyak iblis yang mulai berdatangan.

Aku bisa merasakan sisa-sisa hawa kehadiran tuan Keyz, walaupun itu samar samar saja."

"Katanya kamu tidak tahu caranya...." Mimi memprotes, tapi langsung di potong oleh Diablo.

"Sudah ah. Jangan buang buang waktu lagi."

Nex

Di tempat yang lain di waktu yang sama.

Tassa sedang mondar mandir di depan Flip yang sedang duduk termenung di sebuah kursi kayu.

Tidak ada pemimpin lagi di antara mereka. Mereka jadi bingung mau melakukan apa sekarang.

Nex

Di waktu yang sama di tempat yang lainnya lagi. Ada sosok wanita berbaju kimono hitam kombinasi merah sedang menyiapkan makanan untuk kedua teman seperjalanannya.

Merak hidup bahagia di sebuah pulau pribadi, yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan iblis yang sedang menyerang.

Salah satu dari ketiga orang itu adalah, Suki.

Dan salah satu dari mereka berwajah mirip sekali dengan Keyz. Tapi, dia terlihat lebih mudah sedikit.

Salah satunya lagi, dia wanita juga, seumuran dengan orang yang mirip Keyz.

Siapa mereka? Penasaran? Yuk kita dengar obrolan mereka.

"Ma.." kata si gadis muda yang berwajah mirip Keyz juga. Tapi, berambut panjang berwarna hitam legam, sehitam rambut Suki. Suki menoleh kearah gadis itu. "Kok, mama tidak menua sedikitpun sih? Ughh!!"

Lemparan entong nasi tepat di kepala gadis itu.

"Aduuhh... Sakit ma..!!!" Gadis itu langsung berkaca kaca.

"Kamu mirip sekali dengan papa kamu." Jawab Suki. "Kalo ngomong ga ada rem nya."

"Benar kata Gabby, ma." Jawab pemuda yang mirip sekali dengan Keyz ini. "Lihat, kita sekarang terlihat seumuran!!"

"Lucxy.. Gabby.. aku dan papa kalian memiliki kehidupan yang abadi." Jawab Suki, yang di sambut tawa terbahak bahak oleh kedua anaknya itu. Dan dalam sekejap mata, Lucxy dan Gabby di pukul dengan entong nasi yang lain oleh Suki.

"Adudududuh!!! Sakit!!!" Teriak Gabby.

"Mama tidak bercanda." Jawab Suki. "Coba saja kalian bunuh mama, di jamin seribu persen mama bakalan bangkit lagi."

"Mana mungkin aku melakukan hal bodoh seperti itu, ma!!" Teriak Lucxy..

"Benar!! Mama ada ada saja!!" Dan Gabby pun mengambil nasi untuk mereka bertiga. "Lalu, papa sekarang ada di mana ma?"

"Benar, ma. Dia sekarang ada di mana? Lalu, siapa nama papa kami?" Sambung Lucxy. "Selama ini, mama selalu menghindar kalau di tanyain tentang papa."

"Tunggu beberapa bulan lagi saat kalian benar benar sudah dewasa. Sekarang, belum saatnya."

"Mama!!!" Seru Gabby.

"Saat kalian benar benar seusia kami menikah, kalian akan mama kasih tahu semuanya. Jadi, sekarang, yang sabar ya. Ayok kita makan, keburu dingin makanannya."

"Yaaahhh... Mama ga seru sama sekali!!" Gerutu Lucxy.

Nex

Cerita masih di sekitar lingkungan Suki.

"Ma. Kenapa pulau ini tidak ada orang lain selain kita?" Tanya Gabby kepada Suki. "

"Kita sebenarnya sedang berada di dimensi yang mama sendiri tidak mengetahuinya." Jawab Suki. Sekarang, mereka bertiga sedang berada di puncak gunung di pulau pribadi milik Suki. Menikmati malam hari yang penuh bintang, dan di temani sang rembulan berwarna biru keperakan.

"Makin lama mama semakin ngaco." Kata Lucky. Dan di sambut sabetan tangan kosong tepat di jidatnya. "Aduuhh... Gerakan mama sama sekali tidak bisa di lihat."

"Mama adalah pendekar samurai. Dan seorang petualang nomor satu di Sad Town."

"Wahhh!!! Mama sudah mulai mau menceritakan dunia luar?" Seru Gabby.

"Bohong ah.." gerutu Lucxy.

"Bulan depan, kalian sudah seumur mama di mana mama meminum air kehidupan. Jadi, tunggu bulan depan, bukan hanya cerita saja. Mama akan mengajak kalian ke dunianya mama dan papa kalian."

"Ehh. Ga jadi cerita? Ini gara gara kamu sih kak Lucxy!!! Mama jadi ngambek kan?" Gerutu Gabby ke Lucxy.

"Bodoh ah."

Dan mereka berdua melanjutkan perdebatan sepanjang sisia malam itu. Sedangkan Suki, dia tersenyum manis kepada putra dan putrinya. Dia, sangat menyayangi kedua anaknya Keyz itu.