Talak Di Hari Pertama

"Ma.....Nayla mana?" tanya Baskara saat pulang kerumah tak melihat Nayla.

"Ada di belakang Bas sedang ngasih makan ikan"sahut mama Winda

Baskara segera kebelakang mencari Nayla.

"Alhamdulillah Tar sekarang mbak sudah lebih baik,kamu jaga diri di sana ya nanti setelah mbak gajian mbak kirim kamu uang"

"Iya,salam untuk ibi Tar, jangan bikin ibu susah ya mbak sayang kalian"ujar Nayla lagi lalu menutup ponselnya.

"Pak Baskara" gumam Nayla yang melihat Baskara tengah memperhatikan nya.

Baskara mendekati Nayla membuat Nayla sedikit gugup karena pandangan lelaki ini berbeda dari biasanya.

"Kamu butuh uang?" tanya Baskara lembut

"Ti-dak pak"

"Kalau kamu butuh apa-apa bilang Nay, sebentar lagi kita akan jadi suami-istri"

"Keluarga saya bukan tanggung jawab bapak"

"Bagaimana pun juga mereka akan jadi keluarga saya" ucap Baskara

"Tapi-"

"Ssttt....." Baskara meletakkan telunjuknya di bibir Nayla membuat jantung Nayla berpacu dengan cepat.

"Meskipun kita menikah karena anak ini kamu tetap istri sah saya,kita terikat satu sama lain saya tidak mau ibu dari anak saya punya beban,kamu harus bahagia Nay"potong Baskara,duda tampan ini menuntun Nayla untuk duduk.

"Ini buat kamu"

"Apa itu pak?"

"Hadiah"

"Hadiah buat apa?"tanya Nayla tak mengerti mengapa dia mendapatkan hadiah secara dia tidak sedang berulang tahun.

"Karena kamu sudah memberikan saya anak"jawab Baskara jujur

"Boleh di buka?"

"Silahkan"

Nayla membuka satu kado dari Baskara yang berisi tas branded.

"Pak ini-"

"Tidak terima penolakan" potong Baskara lagi

Nayla menghela nafas panjang dan membuka satu lagi kado dari lelaki tampan ini dengan wajah yang benar-benar terkejut Nayla melihat nya.

"Pak saya tidak bisa terima ini,i-ni terlalu mahal buat saya pak"

"Ini tidak sebanding dengan apa yang akan kamu berikan buat keluarga saya Nay, kamu hadir dan memberikan kebahagiaan tak terhingga buat saya dan mama"

"Pak-"

"Nay tolong di terima dan satu lagi mulai sekarang jangan panggil saya bapak,saya bukan ayah kamu tapi akan jadi suami kamu,ayah dari anak kita"ucap Baskara dan diangguki Nayla pelan.

Mama Winda menangis haru melihat Nayla dan Baskara,calon oma ini sengaja mengintip karena penasaran dengan apa yang di bawa oleh Baskara tadi.

*****

"Alhamdulillah baik bu, seperti nya mbak Nayla sekarang sudah menemukan kehidupan baru nya"

"Ibu turut bahagia Tar dengan kondisi mbak mu yang sekarang"

"Jika mbak Nayla melahirkan apa ibu mau melihat nya?" tanya Tari

"Ibu tak pernah membenci mbak mu Tar,do'a ibu selalu ada buat dia hanya keadaan yang memaksa kita harus berpisah dengan mbak mu"

"Bu,aku yakin mbak Nayla tidak bersalah,aku tau mbak Nayla seperti apa bu"

"Biar waktu yang menjawab nya Tar,tapi ibu bangga dengan mbak mu, meskipun dia tak memiliki suami dia mampu mempertahankan anak di kandungan nya"

"Iya bu,Mbak Nayla memang wanita yang kuat"

****

"Jadi acara gathering nya Bas?"

"Insyaallah jadi ma semua sudah di urus oleh Faizal"

"Gathering apa pak eh ma-s?"tanya Nayla yang masih kaku memanggil Baskara.

"Kantor akan ada gathering untuk menjalin silaturahmi dengan kantor cabang lain nya di villa awal minggu ini"

"Berapa lama Bas?"

Kemungkinan tiga hari ma karena awal bulan aku harus ke Singapore untuk menghadiri peresmian pameran"

"Lalu pernikahan kalian?" tanya Mama Winda

"Sebelum ke Singapore aku dan Nayla akan menikah,mama siap kan saja semua nya"

"Kamu mau ajak Nayla ke Singapore" tebak mama Winda dan diangguki Baskara.

"Bagaimana dengan kehamilan Nayla,,Bas?"

"Tidak ada masalah ma,kami akan pergi beberapa hari saja, sebelum berangkat aku akan minta Rendy untuk mengecek Nayla terlebih dahulu"

"Mama tidak mau terjadi apa-apa pada Nayla dan calon cucu mama Bas!"

"Ma,aku juga tau itu aku ayah nya ma tapi aku dan Nayla juga butuh pendekatan,aku janji akan menjaga Nayla dan anak kami" jawab Baskara.