NovelToon NovelToon
Aku Menyerah

Aku Menyerah

Status: sedang berlangsung
Genre:Kisah cinta masa kecil / Anak Yatim Piatu / Cinta Murni
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Duna Dara

dini Wijaya Kusuma seorang gadis yang di lupakan oleh keluarganya, dini selalu tidak di anggap oleh seluruh keluarganya. namun dini selalu berusaha untuk mendekati keluarganya walaupun itu hanya sia - sia. dia selalu mencari perhatian kepada seluruh keluarganya tapi balasan keluarganya hanya mengacuhkannya atou memarahinya.
namun, dia yang selalu berusaha untuk mendekati keluarganya, tapi hasilnya hanya dia di abaykan oleh keluarga nya. dan akhirnya dini menyerah, dia akan mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri. dan menjauhi orang - orang yang tidak ingin berdekatan dengan nya. saat dini mulai menjauhi mereka, mereka baru tersadar dan menyesalinya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kebahagiaan dini

Halloo semuanya……

selamat membaca……..

Di rumah sakit 

“Apa dok amnesia permanen!!” Ucap Bu Nunung

“betul Bu, dini kemungkinan amnesia permanen di karena kan, benturan yang cukup kuat di belakang kepala dekat dengan otak kecil memungkinkan dini mengalami amnesia permanen bu, tapi ibu berdoa saja supaya dini mengingat kemabli semuanya, kalau begitu saya permisi dulu Bu.” ucap dokter

“silahkan dok, dan terima kasih” ucap Bu Nunung.

“tak perlu berterima kasih Bu itu sudah menjadi kewajiban saya, permisi” ucap dokter, dokter berjalan keluar dari ruangan dini. 

Kemarin setelah sadar dini, dia periksa ulang oleh dokter untuk memeriksa kembali kondisi dini, dan hasilnya sama dengan prediksi yang di berikan oleh dokter sebelumya kalau dini amnesia permanen. 

keesokan harinya.

"Nak kamu tidak mengenal ibu?” Ucap Bu Nunung, dini hanya melihat Bu Nunung dan menggelengkan kepalanya.

“Apa kamu mau makan? Ibu akan siapkan” ucap Bu Nunung

“iya aku ingin makan” ucap dini dengan terbata-bata karna masih lemas. Bu Nunung menyiapkan makanan untuk dini, Dan bu Nunung menyuapi dini dengan lahap.

“boleh saya bertanya?” Ucap dini tiba-tiba “boleh, kamu mau menanyakan apa ke ibu?” Ucap Bu Nunung sambil mengelus kepala dini.

“Apa ibu ini ibu kandungku?” Ucap dini dengan gugup, Bu Nunung yang mendengar pertanyaan dini terdiam

[ apa aku berbohong saja kepada dini, walaupun aku membohonginya kalau sebenarnya aku bukan orang tua kandungnya, tapi akan menganggap dini sebagai anak kandungku sendiri, aku sudah mulai menyayangi dini, dia pun sekarang sudah tidak punya keluarga jadi aku sekarang akan menjadi satu-satunya keluarga dini ] 

Ucap dalam hati Bu Nunung, 

“Iya nak ini ibu, ibu kandung kamu!” Ucap Bu Nunung dengan senyum. Dini tersenyum “maaf ya Bu aku tak mengenali ibu!” Ucap dini dengan rasa bersalah “ tak apa nak, ibu juga mengerti dengan kondisi mu sekarang, sekarang habiskan makanannya biar cepat sembuh” ucap Bu Nunung sambil memegang tangan dini, “baik Bu” ucap dini, dia pun makan kembali dengan lahap dan menghabis makanannya. Bu Nunung yang melihat dini makan dengan lahap bahagia, Bu Nunung memfotokan dini dan di kirimkan ke bi Imah. Bi Imah yang menerima foto itu kaget dan senang bersamaan melihat dini yang sudah sadar dari Koma dan sedang makan dengan lahap bi Imah hampir menangis namun tidak jadi karena tuan muda Rian memanggilnya.

Bi Imah akan datang ke rumah sakit Besok untuk melihat non dini. 

Dini di dalam rumah sakit, dia sedang merengek kepada ibunya yaitu Bu Nunung, dia merengek ingin keluar dari kamar karena dia merasa cukup bosan di dalam kamar rawat.

“Bu aku ingin jalan - jalan di taman boleh ya!” Ucap dini sambil mengedipkan mata dan memegang tangan Bu Nunung

“kamu baru saja sadar na, kamu masih gak di perbolehkan keluar dari kamar!” Ucap Bu Nunung.

“auhh ayo lah Bu sebentar saja plisss” ucap dini sambil mengayunkan tangan bu Nunung “tidak nak, sebentar lagi kita akan keluar dari rumah sakit jadi bersabarlah ok” ucap Bu Nunung sambil sedikit mencubit pipi dini. Dini pun pasrah. 

Sore hari di rumah sakit, tiba - tiba pintu kamar dini terbuka dan memperlihatkan dua orang yang membuka pintu, mereka pun langsung mendekati dini dan memeluknya, dini tidak mengenalali mereka hanya diam tidak melakukan apapun “non bagai mana keadaan non apa ada yang sakit?” Ucap orang itu, orang yang memeluk dini adalah bi Imah, bi Imah datang dengan mang Ade.

“Iya non apa ada yang sakit? Non kenapa diam saja” ucap mang Ade,

“maaf kalian siapa? Apakah aku kenal dengan kalian?” Ucap dini, bi Imah dan mang Ade kaget mendengar perkataan dini yang tidak mengenali mereka

“non ini bi Imah dan ini mang Ade yang selalu bersama non, non tak mengenal kita?” Ucap bi Imah, dini hanya menjawab dengan gelengan kepala. Bi Imah dan mang Ade saling memandang dan kaget. 

[ Di ruangan dini hanya ada dini saat bi Imah dan mang Ade masuk. Bu Nunung sedang membeli buah untuk dini, karena dini ingin makan buah ]

Saat semua orang yang ada di dalam ruangan terdiam, tiba-tiba pintu kamar terbuka Bu Nunung masuk dengan membawakan beberapa buah segar. Bu Nunung kaget melihat bi Imah yang sudah datang.

“Bi Imah dan mang Ade sudah dang duduk dulu mang bi!” Ucap Bu Nunung

“Bu ibu bisa menjelaskan kenapa non dini tidak mengenali kami?” Ucap bi Imah, dengan mendekat dan sedikit memelankan suaranya dan hanya bu Nunung yang bisa mendengarkannya, 

“Saya Akan menjelaskannya, tapi tidak di sini, ayo kita keluar dulu!” Ucap Bu Nunung

“nak ibu keluar dulu ya!” Ucap Bu Nunung

“iya Bu” ucap dini. Bu Nunung membawa keluar bi Imah dan mang Ade

“sekarang tolong jelaskan Bu kenapa non dini tidak mengenali kami?” Ucap bi Imah

“dini mengalami amnesia permanen bi!” Ucap Bu Nunung

“apa!! Amnesia permanen?” Ucap Bi Imah dengan ekspresi kaget,

“lalu bagaimana Bu?” Ucap mang Ade

“dini hanya mengetahui kalau dia adalah anak kandung saya, saya sekarang yang akan menjaganya jadi kalian saya harap tidak membocorkan ini kepada dini kalau dia bukan anak saya ” ucap Bu Nunung, mereka hanya terdiam, dan mereka tidak tau harus berkata apa,

“lalu kamu harus berbuat apa Bu?” Ucap bi Imah “kalian memperkenalkan diri kepada dini kalau kalian adalah pman dan Tante dini jadi kalian bisi bertemu dini tanpa dini mencurigai kalian” ucap Bu Nunung

“baik kalau begitu Bu” ucap bi Imah

“kalian sekarang anggap saja saya sebagai Kakak kalian biar dini tidak curiga kalau kalian memanggil saya dengan sebutan ibu, mungkin dini curiga” ucap Bu Nunung

“baik lah” ucap mang Ade dan bi Imah

“kalau begitu Aya kita masuk, kasian dini menunggu kita” ucap Bu Nunung.

Mereka pun masuk ke dalam kamar dini bi Imah menghampiri dini 

“hallo dini, ini Tante Imah dan om Ade adik ibu, maaf tadi Tante sedikit kaget dengan keadaan kamu yang tidak mengenali kita” ucap bi Imah

“iya tidak apa - apa Tante om, maaf aku tak mengenali Tante dan km” ucap dini

“tak apa, om mengerti dengan kondisi kamu sekarang” ucap mang Ade.

Mereka pun mengobrol sampai dengan gembira, tiba waktunya bi Imah dan mang ada pergi karena mereka hanya izin sebentar kepan tuan dan nyonya Kusuma.

“Dini om sama Tante pergi dulu ya” ucap manga Ade

“iya om Tante makasih sudah nyempetin datang ke rumah sakit maaf jadi ngerepoti” ucap dini “gak sayang om sama Tante seneng ko ke sini, jadi bisa liat dini yang imut ini lagi tersenyum, kalau begitu om sama Tante pulang dulu ya, kapan - kapan kita ketemu lagi” ucap bi Imah

“iya Tante, hati - hati di jalannya” ucap dini, mereka pun mengangguk dan meninggalkan kamar dini.

“Dini sekarang waktunya makan setelah itu minum obat langsung tidur ya” ucap Bu Nunung

“iya Bu” dini langsung makan, dini sekarang sudah bisa makan sendiri, jadi Bu Nunung sudah tidak menyapi Dini lagi.

Di dalam mobil bi Imah dan mang Ade.

“Non dini sangat terlihat bahagia ya!” Ucap bi Imah

“iya, saya baru pertama kali  melihat wajah non dini tersenyum bahagia seperti itu, sepertinya memang kita sudah pantas melakukan ini untuk kebahagiaan non dini, semoga saja ingatan kelam non dini tidak kembali!!” Ucap mang Ade

“iya, saya juga menginginkan hal yang sama, biarkan non dini berbahagia dengan orang lain, daripada non dini tinggali di rumah mewah namun tidak di anggap dan di abaykan, mending seperti ini” ucap bi Imah “iya saya berdoa anggar non dini selalu bahagia” ucap mang Ade

“iya, dan mang Ade jangan sampai bocor dengan keadaan non dini, saya takut mereka menyakiti non dini lagi” ucap bi Imah

“saya tidak akan memberi tahu siapapun, biarkan ini menjadi rahasia selamanya untuk membuat non dini bahagia…

1
Rita Rita
maaf ya Thor,kalo bisa perhatiin lagi typo nya.aq tu bingung, kadang Dini jadi Dara dan di awal tadi nama Alya,, yg mana yang benar Thor,,🤔🤔🤭
Rita Rita
keluarga toxic,ya tidak heran lah,, nikmat aja hari hari anda yg bahagia sampai dari satu anggota keluarga mu menjauh,,,
Rita Rita
Ryan, kamu pikir orang ga bisa lelah apa,,,
Rita Rita
memang ada keluarga yg begitu,, mencerca menghina merendahkan kan keluarga nya sendiri. dan orang yg oleh keluarga nya sendiri justru dia yg paling sukses,,
Rina Yuli
Luar biasa
Ema Emon
nama gionya ada 2
Ema Emon
ksih saran thor. percakapannya tlong dipisah ya biar enak dibaca.. dan masih bnyak typonya
Dara nurlael: terima kasih untuk sarannya. kedepannya saya akan perbaik 🙏
total 1 replies
putmelyana
next Thor ceritanya
Rakko_
Wah, ga terasa udah kelar aja. Makasih thor!
Dara nurlael: baru juga mulai 😩
total 1 replies
angelwings
Membekas di hati
Dara nurlael: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!