NovelToon NovelToon
My Dokter

My Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Aily sauri

seorang dokter yang terkesan cuek dan dingin di jodoh kan dengan calon dokter yang cantik dan ceria, bagai mana kiasah mereka selanjutnya????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aily sauri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 8

Matahari mulai tenggelam dan hari pun mulai gelap Kia sedang berdiri seorang diri di balkon kamar nya namun tiba tiba pintu kamar di ketuk.

Tok

Tok

Tok

"Neng ini bibi" ucap nya dari luar kamar kia.

"Masuk aja Bi, pintu nya gak di kunci kok" teriak Kia dari dalam.

"Ada apaa bi" tanya Kia saat bibi menghampiri Kia ke balkon.

"Neng makan dulu yuk ke bawah, calon suami neng udah nungguin loh di meja makan" ucap bibi sambil meledek Kia, Kia pun merasa malu dan tersenyum.

" Iya Bi ini Kia juga mau turun" jawab nya, bibi pun mengangguk dan keluar dari kamar kia.

Kia mulai melangkah keluar dari kamar nya, saat menuruni tangga ia bisa melihat jika Atar sudah menunggu nya, Kia pun merasa gugup namun ia mencoba menetral kan rasa gugup nya sambil berjalan mendekati meja makan.

"Sini ath neng udah di tungguin dari tadi" ucap mang Arif yang ikut berada di meja makan bersama istri nya, Kia menyurih mereka untuk makan bersama.

Mereka pun mulai makan tak ada percakapan apapun hanya ada dentingan Atara sendok dan garpu hingga makan malam pun selesai.

Setalah selesai makan malam Kia berjalan menuju taman belakang menikmati indah nya pemandangan malam di kota tersebut, tak lama Atar dagang m nghampiri kia.

"Khem Kia mas ganggu gak??" Ucap Atar.

"Gak kok mas, ada apa??" Tanya Kia.

"Mau bicara tentang Abi kapan?? Mau besok apa sekarang??" Tanya Atar dengan serius.

"Hmm bentar ya mas" ucap Kia buru buru masuk ke dalam vila.

Dan tak lama Kia kembali lagi keluar dengan membawa sesuatu di tangan nya nya, yaitu dua cangkir coklat panas untuk diri nya dan Atar.

"Taraaa" ucap Kia sambil menunjukan dia cangkir tersebut membuat Atar bingung.

"Ini buat mas" ucap Kia menyodorkan satu cangkir pada Atar.

"Apa ini, tumben" tanya Atar.

"Coklat panas mas, di sini udara nya dingin jadi perlu ini buat jadi teman ngobrol" jawab Kia.

"Enak" ucap Atar saat menyeruput coklat tersebut.

"Serius??" Tanya Kia.

"Iya enak banget " jawab nya yakin membuat Kia tersenyum.

"Kia kamu belum jawab pertanyaan mas??" Tanya Atar.

"Pertanyaan apa mas??" Jawab Kia pura pura lupa agar ayar tak lagi menanyakan hal yang tadi.

"Jangan pura pura lupa dan menghindar Kia"

"Apa sih mas Kia gak menghindar kok" jawab Kia sedikit gugup"

"Sekali lagi mas serius Azqiara" ucap Atar dengan lembut.

"Maaf mas" ucap Kia sambil menunduk.

"Jadi mau kapan cerita nya??" Tanya Atar dengan serius.

"Ok mas Kia akan cerita "

"Mas akan mendengar "

"Jadi sebenernya nya umi dan Abi sudah bercerai saat Kia masih sekolah" jawab Kia.

"Lalu kenapa Abi mu gak hadir saat mas melamar mu" tanya nya.

"Kia belum siap saja ketemu lagi sama Abi , bahkan sejak perceraian umi dan Abi waktu Kia mau masuk kuliah sejak saat itu juga kia gak pernah ketemu lagi sama Abi" jelas mia.

"Kenapa begitu"

"Karna Kia benci mas sama Abi, Abi meninggal kan kita semua demi perempuan lain bahkan Abi selalu ribut sama umi dan pernah Kia liat juga Abi Sampai menampar umi dari situ Kia bener bener benci sama Abi bahkan kiansudah mengagap Abi bukan Abi Kia lagi" ucap Kia yang mulai terisak saat mengingat kejadian itu.

"Astaghfirullah " Atar begitu terkejut saat mendengar cerita Kia.

"Kia benci mas sama Abi Sampai saat ini pun Kia masih benci sama Abi dan karna sebab itu kah Kia Sampai membuka aurat dan jadi anak yang pembangkang, Kia juga sering ke club, makan nya itu kia merasa tak pantas bersanding dengan mas"

"Kia dengerin mas ya, mas akan terima kamu apa ada nya, mas senang kok bisa berjodoh dengan mu" ucap Atar dengan tulus.

"Makasih mas"

"Mas kita gak usah ketemu Abi ya, rasa nya Kia masih belum siap jika bertemu Abi, mas gak usah minta restu Abi"

"Kia dengerin mas ya mau bagai mana pun Abi mu, mau sebenci apapun kamu sama Abi di tetap lah Abi kamu dan mas tetap harus minta restu untuk nikahi putri nya" jawab Atar dengan lembut.

"Tapi Abi Kia jahat mas, Kia gak benci sama Abi" ucap Kia masih terisak.

"Kia dengerin mas ya, apapun yang terjadi itu sudah menjadi takdir dan itu sudah masa lalu, saran mas coba lah berdamai dengan masa lalu dan memastikan kan Abi mu tak baik memedam nya terus menerus kita harus bisa menerima apa yang sudah Allah takdir kan untuk kita " ucap Atar dengan bijak.

"Dan restu Abi mu sangat penting untuk pernikahan kita" sambung nya.

"Baiklah kita ketemu Abi besok" putus Kia walaupun berat tapi mau bagai mana lagi.

"Bismillah ya, apapun yang terjadi mas akan selalu menemani Kia"

"Makasih ya mas" ucap Kia sambil tersenyum.

"Sudah sepantasnya mas melakukan ini untuk calon istri mas" ucap Atar dengan lembut.

Blus...

"Yasudah jangan menangis lagi kita hadapi semua nya bersama sama" Kia tersenyum sambil m ngangguk kepala nya.

"Yaudah tidur ya udah malam"

"Emm, iya mas, mas juga tidur jangan tidur terlalu malam" ucap kia.

"Iya"

"Yasudah Kia masuk dulu ya mas" bara pun mengangguk, Kia mulai m langkah masuk ke dalam villa, hati nya sedikit menghangat setelah bercerita pada Atar.

Dan ia semakin yakin jika memang Atar lah yang terbaik untuk mandi pendamping hidup nya.

****

Pagi hari setalah melaksanakan solat subuh Kia bergegas keluar kamar dan melangkah ke dapur menghampiri istri dari mang Arif.

"Pagi bi" ucap Kia.

"Pagi juga neng, udah bangun aja"

"Iya ath bi masa anak perawan bangun siang" ucap Kia sambil terkekeh.

"Iya ya apalagi udah mau punya suami, calon suami neng kia teh meni kasep pisan" ucap nya.

"Ahh bibi bisa aja" jawab Kia malu malu.

"Iya neng, bibi gak nyangka loh kalau neng kia udah mau nikah aja"

"Kia juga di jodohin sama umi bi" beritahu Kia.

"Hah?? Serius neng" ucap nya dengan wajah terkejut.

"Iya Bi"

"Bibi terkejut loh neng, Sampai gak percaya, maaf ya"

"Gak papa bi, temen kia juga terkejut sama kaya bibi"

"Abis nya kalian kelihatan serasi banget seperti udah kenal lama dan keliatan banget kalau den Atar itu cinta sama neng" ucap nya.

"Emang iya Bi" Kia tersenyum senang saat mendengar perkataan bibi jika Atar terlihat mencintai nya.

"Iya, hari ini neng mau kemana??" Tanya nya.

"Rencana nya Kia maunke rumah Abi bi, Abi masih di rumah yang lama kan" tanya Kia.

"Setau bibi sih masih neng belum pindah kemana mana" jawab nya.

"Alhamdulillah " ucap Kia lega.

Yaudah sekarang neng tunggu aja di meja makan, bentar lagi sarapan siap kita makan bersama" ucap nya.

"Iya Bi"

Kia pun melangkah menuju meja makan dan duduk di sana tak lama sarapan sudah siap namun Kia teringat akan sesuatu.

"Bi boleh kia minta tolong??"

"Apa neng??"

"Bis panggilan mas Atar gak bi di kamar nya" ucap Kia.

"Oh baik neng"

Bibi pun melangkah menuju kamar Atar untuk memanggil atar.

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum den Atar"

"Walaikumsalam salam ada apa Bi" ucap Atar saat membuka pintu kamar nya.

"Maaf den sarapan udah siap, calon istrinya udah menunggu tuh" ucap si bibi meledak Atar.

"Ah bibi bisa aja" jawab nya sambil terkekeh.

"Beneran den, bibi juga di suruh neng kia buat manggil Aden" beritahu nya, Atar pun tersenyum

"Yasudah bentar ya Bi Atar siap siap dulu, nanti ke meja makan" jawab nya.

Setalah siapa dengan pakaian santai nya Atar pun keluar dari kamar dan melangkah ke arah meja makan.

"Ayo den sarapan" ucap mang Arif, bara pun mengangguk.

Seperti biasa tak ada percakapan apapun di meja makan sampai merek selsai dengan sarapan nya.

Setalah sarapan mereka berkumpul di ruang keluarga sambil menikmati cemilan dan teh.

"Neng mau kemana hari ini" tanya mang Arif.

"Insya Allah mau ke rumah Abi mang"

"Jam berapa neng"

"Mungkin jam sembilanan mang " mang Arif pun mengangguk paham.

Tak ada lagi percakapan selanjutnya di Atara mereka, hingga tiba tiba ponsel kia berbunyi.

"Kia??" Pesan masuk dari Atar.

Kia terkejut saat melihat Atar mengirim chat pada nya padahal jarak mereka saat ini hanya terhalang oleh satu sofa saja.

"Ada apa mas?? Kenapa.kirim chat segala padahal kan kita lagi di ruangan yang sama hanya berjarak beberapa Senti saja" balas Kia sambil terkekeh dan memberikan emoticon tertawa.

"Mas hanya ingin bicara berdua sama kamu makan nya kewat chat, soal nya kalau langsung mas malu sama mang Arif dan istri nya"

Kia kembali terkekeh saat membaca pesan dari Atar dan itu membuat pasangan suami istri yang ada di dekat nya merasa heran.

"Neng kia kenapa kewata ketawa dari tadi" tanya mang Arif khawatir.

"Gak papa mang Kia cuman liat yang lucu aja di ponsel " jawab nya.

"Oh kirain teh Kenapa "

"Mang Kia sama mas Atar ke luar dulu ya sebentar " pamit Kia.

"Mau kemana neng, ini kan masih belum jam 9"

"Gak kemana mana mang, cuman ke taman depan aja sama mas Atar "

"Jangan dekat-dekat ya neng ingat kalian belum halal Takut ada setan" ucap nya sambil terkekeh.

"Iya mang Kia tau kok" jawab Kia.

Kia dan Atar pun melangkah menuju taman.

"Ada apa sih mas , mau bicara apa??" Tanya Kia sambil terkekeh.

"Gak ada apa apa sih mas malu aja sama mang Arif dan istri nya " ucap Atar.

"Mang nya mas mau bicara apa??"

"Mas cuma mau tanya kapan maunke rumah Abi" tanya Atar.

"Ini baru setengah 9 mas, rencana nya kan jam 9 apa mau sekarang aja??" Tawar kia.

"Lebih cepat lebih baik kalau kamu gak keberatan " jawab Atar.

"Gak kok, yaudah Kia ke kamar dulu ya mau siap siap" ucap Kia.

"Gak usah siap siap, udah gini aja kamu udah cantik ko" ucap Atar tersenyum manis.

Blus...

"Mas Atar apa sih" ucap Kia malu langsung berlari menuju kamar nya, Atar hanya terkekeh melihat tingkah Kia yang menurut nya lucu.

Sedang kan Kia yang berada di kamar masih memegangi dada karna terus berdegup kencang akibat ucapan Atar.

Setelah dada nya kembali aman Kia keluar dari kamar sebum pergi ia pamit pada mang Arif dan istri nya untuk pergi ke rumah Abi nya.

Mang, bi Kia sama mas Atar pamit ke rumah Abi ya" ucap Kia.

"Loh kata nya jam sembilan neng, ini kan masih jam satengah "

"Lebih cepat lebih baik mang" jawab Atar.

"Yasudah kaliam hati hati ya"

"Iya mang ,bi doain Kia ya biar semua nya lancar "

"Kami selalu mendoakan neng"

"Kita pergi ya, assalamualaikum "

"Walaikumsalam "

Saat sampai di depan mobil Kia menyadari ada yang ketinggalan.

"Bentar mas"

"Ada apa??"

"Konci mobil Kia ketinggalan, Kia ambil ke dalam dulu ya"

"Kia tunggu" ucap Atar saat Kia mau masuk kembali ke dalam.

"Apa mas"

"Gak usah ambil kunci mobil, kita peke mobil mas aja"

"Tapi kan mas kit......" Ucapan Kia terhenti saat Atar menyela ucapan nya.

"Gak usah tapi tapi an tenang aja okay, mas gak akan ngapa ngapain kok"

"Yaudah kah" pasrah kia, akhirnya ia masuk saat Atar membuka kan pintu mobil untuk kia.

"Makasih mas"

Sepanjang perjalan sangat terlihat sekali jika wajah Kia sangat pucat dan gugup.

"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!