NovelToon NovelToon
Pembalasan untuk Bibi Licik

Pembalasan untuk Bibi Licik

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nofi Aprinsa

Dia yang memberiku kehidupan.. tapi justru dia sendiri yang menghancurkan hidupku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nofi Aprinsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 6

Sinta menghabiskan waktu bersama keluarga besarnya di Amerika. Waktu yang jarang sekali ia rasakan setelah menikah. Selama hampir seminggu ini Sinta dan keluarganya mengunjungi banyak tempat-tempat menarik selama di Amerika. Gabriel tampak akrab bersama para sepupunya yang notabene anak-anak dari kakaknya Arya.

“Momy, Gabi sekolah disini aja boleh? Biar bisa bareng sama kak jackson dan kak sherly.” (para sepupunya)

“Boleh, tapi yakin mau jauh sama momy? hmm.”

“Yach, ga mau. Gabi juga mau sm Papa, temen-temen sekolah juga.”

Jawaban Gabriel sukses membuat seluruh keluarga yang berkumpul tertawa karena tingkah lucu nya tersebut.

“Sinta, gimana Bagas?”

“Mas Bagas baik, dia juga pekerja keras untuk perusahaan. Semuanya baik.”

“Sejak tadi siang kamu sering melamun. Apa kamu mau cerita apa yang telah terjadi?”

“Enggak. kakak ihh, orang aku baik-baik saja. Mas bagas juga baik. Semua bisa aku handle tenang aja kak.”

“Anak-anak, kalian bermain di ruang bermain saja ya. Kami orang tua ada yang mau di bicarakan.”

Setelah Arya meminta anak-anak untuk pindah ia pun melanjutkan perbincanganya kembali.

“Sinta, Kalau Bagas baik-baik saja, kamu tidak perlu membayarkan uang ganti rugi sebesar 20 milyar.”

Deg!

“Kak Arya tahu tentang itu? maksudku, tapi aku... aku tidak pernah bicara begitu.”

“Kamu pikir kakak kamu ini bodoh? Kakak tahu semuanya. Ayah Ibu, dan kita semua tahu. Beberapa bulan terakhir adik sepupu Bagas yg bernama Bimo membuat kekacauan. Sebenarnya bukan beberapa bulan ini saja. Sejak Bagas memasukan nya ke perusahaan, banyak sekali masalah yang ia timbulkan.”

“Kak, aku.. aku minta maaf.”

“Kenapa kamu minta maaf? Ini semua bukan salahmu. Kakak tau bagaimana bibi dan adik sepupu Bagas begitu menekan nya dan kesulitan-kesulitan yang dia hadapi. Dan kamu juga harus tahu bahwa saat ini ada perempuan yang sedang mendekati suamimu. Tapi selama kamu bisa menanganinya, kakak tidak akan ikut campur terlalu jauh.”

“Terimakasih banyak kak, Ibu , Ayah, dan kakak ipar. Aku bisa menangani masalah keluargaku dan juga perusahaan, jadi jangan khawatir. Aku ini kan kuat. Hehehe, dan soal perempuan yang sekarang sedang mendekati mas Bagas aku juga tahu, tapi aku yakin dan percaya pada mas Bagas. Dia tidak akan mungkin menghianatiku. Eh, ngomong-ngomong kakak tau dari mana soal semua itu? Kakak punya mata-mata ya? siapa? Ayo katakan padaku, siapa?”

“Kau tidak perlu tahu siapa mata-mata kakakmu. Yang paling penting kamu bisa jaga diri dan hidup bahagia bersama keluargamu.”

Kali ini sang ayah Basuki yang ikut bicara dan membuat seluruh anggota keluarga tertawa.

“Siap ayah, laksanakan.”

“Ahahaha……..”

——————

Sejak kejadian di kantor siang tadi Bagas terus saja merasa bersalah. Ia terus saja menyesalinya. Ia begitu takut, kalau Sinta mengetahui kehadiran Sofi di perusahaan nya. Terlebih sikapnya yang tidak sengaja memeluk Sofi sang mantan kekasih.

“Bagas! Apa yang telah kamu lakukan! Bagaimana juga cara menjelaskan pada Sinta tentang Sofi di perusahaan ini! Apa yang harus aku katakan.”

Bagas begitu frustasi dan merutuki dirinya sendiri.

Sungguh ia sangat menyesal. Sementara liburan segera berakhir dan Sinta serata anak semata wayangnya akan segera kembali dalam tiga hari kedepan.

————

Bimo kembali kerumah dengan kesal. Masih teringat jelas perkataan Bagas tentang dirinya tadi pagi. Kemarahan nya belum reda, justru semakin berapi-api. Ia berjalan cepat menyusuri setiap ruangan mencari keberadaan sang ibu hingga langkahnya terhenti di sebuah kamar dan melihat pemandangan yang jarang sekali ia lihat selama ini.

“Ibu, Kau.. menangis?”

Bibi Salamah begitu terkejut dengan kedatangan anak semata wayang nya yang begitu tiba-tiba hingga tak sengaja sebuah foto yang terningkai klasik berukuran empat R jatuh terlempar ke lantai.

“Ibu.. tidak, ibu tidak menangis. Kau sudah pulang nak?” Jawab Bibi Salamah gugup.

“Ini foto siapa bu? sepertinya mirip dengan ibu,” tanya Bimo sembari mengambil foto itu di lantai.

Bibi Salamah dengan cepat merebutnya dari tangan Bimo dan langsung menyembunyikan nya di laci meja dekat tempat tidurnya.

“Ahh, bukan, bukan siapa-siapa.”

“Tapi perempuan muda itu mirip dengan ibu, dan seorang bayi? Lalu laki-laki itu sepertinya tidak asing tapi siapa ya, terlihat familiar.”

“Ah sudahlah, ibu bilang bukan siapa-siapa. Mungkin foto orang yang pernah tinggal di rumah ini. Namanya juga rumah fasilitas kantor. Jadi sudah berapa banyak orang yang pernah tinggal disini. Ngomong-ngomong ibu sudah masak enak buat kamu. Ayo kita ke ruang makan.”

Bibi Salamah berhasil mengalihkan pembicaraan agar Bimo tidak curiga mengenai foto tersebut.

dan merekapun kini berada di meja makan untuk menikmati makan malam.

“Ibu, ibu harus tau apa yang sudah mas Bagas lakukan terhadapku.”

“Memangnya apa yang sudah dia lakukan terhadapmu nak? Apa dia memarahimu? Kau melakukan kesalahan?”

“Bu, dia sudah menghinaku bu. Beraninya dia merendahkan aku! Pokoknya ibu harus bantu aku. Beri dia pelajaran agar dia ingat siapa dirinya tanpa ibu. Dan semua yang ia dapatkan sekarang harus jadi milik ku!”

“Kurang ajar! Berani-beraninya Bagas menghina anak ku. Tapi kau tenanglah nak tenang. Bersabarlah, ibu akan secepatnya mengambil semua yang dia miliki dan menjadikan nya gembel. Dan saat itu jangankan menghinamu, memandang wajahmu saja dia tidak akan berani. Ibu berjanji.”

————

Minggu pagi terasa sangat sepi di kediaman Bagas. Yang biasanya akan di isi dengan olahraga pagi dan juga canda gurau bermain bersama anak dan istrinya di hari libur. Kini begitu terasa hampa tanpa mereka. Di rumah yang begitu besar dan mewah bak istana, dia hanya seorang diri menikmati secangkir kopi yang ia buat dengan tangan nya sendiri sambil melakukan video call bersama anak istrinya. Tidak ada asisten rumah tangga di rumah ini. Karena sejak awal menikah Sinta menginginkan keintiman dan privasi atas keluarga kecilnya. Hanya ada petugas kebersihan dan loundry dari perusahaan ternama yang rutin datang seminggu dua kali untuk membersihkan rumah dan mencuci pakaian keluarganya. Baru saja Bagas berpamitan ingin menutup panggilan video dengan anak dan istrinya terdengan bel pintu tanda ada tamu yang datang berkunjung.

“Sayang, lanjutkan saja kegiatan kalian karena sepertinya ada tamu yang datang.”

“Siapa mas yang datang? Bukankan tidak ada jadwal kebersihan hari ini.”

“Entahlah, mas lihat dulu ya. Sampai jumpa sayang. Sampai jumpa jagoan papa. Baik-baik disana. Dan cepat pulang ok!”

“Oke papa! Nanti kalau papa kangen lagi vcall lagi ya.”

“Baiklah mas, kita tutup dulu ya. Sampai jumpa.”

“Sampai jumpa. Salam buat ayah ibu dan kak Arya.”

Setelah menutup paggilan video, Bagas segera menuju pintu utama guna mengetahui siapa tamu yang datang pagi-pagi seperti ini. Dan ia sedikit terkejut saat orang yang Bagas lihat pertama kali saat pintu di buka adalah Bimo.

“Bimo, bukankah ini hari libur. Kau tidak lupa kan. Maksud mas, tumben kau mau datang kerumah biasanya kau terpaksa datang jika itu mengenai pekerjaan.”

Belum sempat Bimo menjawab tiba-tiba terdengar suara Bibi Salamah dari samping mobilnya dan membawa begitu banyak koper.

“Bibi yang memintanya kemari.”

“Bibi, mari silahkan masuk. Tapi bibi kenapa bawa koper sebanyak ini? Apa bibi berencana menginap?”

“Tentu saja, dan bukan hanya menginap. Tapi bibi dan Bimo, mulai hari ini, kami akan tinggal disini!”

————

{ Hai, para pembaca yang terhormat. Semoga ceritaku bisa menghibur kalian semua. Dan nantikan episode selanjutnya. Tapi bolehkah aku meminta dukungan nya. Tolong like agar aku lebih semangat dalam update cerita. dan silahkan komen untu kesan dan pesan kalian. Trimakasih }

1
P S
/Good/
Wanita Aries
Kepok tu si ulat bulu
Wanita Aries
Karakternya ngeselin
Si shinta bloon, si bagas pilnplan
NA: 😬🙏🏻 jewer aj kk kalo ngeselin 😅
total 1 replies
Wanita Aries
Hadeh karakter bagas ngeselin
Wanita Aries
Salamaha bakal menyesel krna menghancurkan kebahagiaan anaknya
Wanita Aries
Apa anak bibi itu menghilang atau nnti si shinta anaknya
Wanita Aries
Awal yg menarik
NA: Terima kasih banyak kk sudah mampir🙏🏻
total 1 replies
Be Ce
Wow 👩‍🏫
NA: Makacih 🫶🏻🙏🏻
total 1 replies
Nona Egaa
Memang ya kalo dalam hubungan ada yg ikut campur itu menyebalkan.. apalagi kalo pengaruhnya dari orang yg dekat kayak (keluarga kita/ keluarga suami) gitu deh 🥱
NA: Betul sekali.. dan rasanya sungkan untuk melawan karena alesan keluarga.
total 1 replies
Nona Egaa
Lanjut thor,, akan lebih enak kalau dialognya menggunakan tanda seperti ini "" , selebihnya sangat baguss..
NA: Trimakasih masukan nya.. akan saya coba 🙏🏻
total 1 replies
sSabila
ceritanya bagus, alurnya mudah dipahami
sSabila: hihi terima kasih kak
NA: Aku baca juga punya kk “bertahan luka” kok bisa si bikin cerita sebagus itu.. aku msh perlu bnyk belajar ni dr kk🙏🏻🥰
total 2 replies
sSabila
hai kak aku udah baca semua karya kakak, ceritanya bagus aku suka. semangat berkarya terus kak


jangan lupa mampir juga di novel aku
" bertahan luka"

Terima kasih
NA: Trimakasih banyak… 💪🏻💪🏻 jadi semangat buat nulis lagi 🥰😘🙏🏻
total 1 replies
NA
Tolong bantuanya untuk para pembaca..🙏🏻 tolong beri aku like agar aku lebih semangat untuk update episode☺️
NA
Mohon bantuan like nya untuk para pembaca.. agar aku lebih semangat dalam update cerita🙏🏻
Lourdes zabala
Nggak bisa berhenti.
ciara_UwU
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
NA: Trimakasih banyak.. nantikan kelanjutan nya🙏🏻☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!