Karena Kesalapahaman Aku dipaksa Menikah dan diperlakukan dengan tidak adil. aku disiksa dan dilecehkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Pagi-pagi sekali arnold mengemudikan mobil sportnya menuju kediaman keluarga wijaya dengan kecepatan rata-rata, Sesampainya di depan rumah keluar dari mobil dan menekan bel pintu
Ting tong ting tong
Pintu dibuka oleh bi Narti.
“selamat pagi tuan, silahkan masuk” salam bibi ramah
“selamat pagi bi, om dan tante?” tanya arnold sambil berjalan menuju ruang keluarga
“Masih di kamar tuan, nanti saya panggilkan” sambil berlalu menuju kamar tuan dan nyonga.
Belum sempat mengetuk pintu sudah dibukakan dari dalam oleh nyonya besar.
“Pagi bi, ada apa? Sapa nyonya
“selamat pagi nyonya, didepan ada tuan arnold” jawab bibi
“ia bi makasih ya, bi tolong bilangin maria arnold sudah ada ya bi. Makasi” sambil berjalan menuju ruang keluarga diikuti tuan wijaya.
“selamat pagi om tante” berdiri dan mencium kedua tangan kedua orang tua maria.
“Pagi nak, ayo sekalian sarapan bersama. Bibi sedang memanggil maria di kamar” lanjut tante ramah.
Kami menuju ruang makan, dimeja sudah ada hendri dan deddy.
“selamat pagi semuanya” sapa arnol ramah
“pagi bro’ balas hendri dan deddy bersamaan
Maria turun menggunakan lift didorong bibi narti. Semua mulai makan dengan tenang. Setelah makan semua berpindah ke ruang keluarga.
“Om tante, rencanyan nanti malam kami akan datang untuk membahas rencana yang tertunda soal pernikahan aku dengan maria” kata arnold sambil menatap maria penuh cinta.
Blushh merona kedua pipi maria karena malu.
“jangan digodain terus, kasian mukanya udah kayak kepiting rebus” ujar deddy sambil terkekeh menaik turunkan alisnya menggoda maria
“kaka apaan sih” rajuk maria sambil menahan malu
“ia nie makanya malam kita bicarakan biar cepet-cepet gitu” lanjut arnold dengan senyum menggoda
Jangan tanyakan lagi bagaimana malu dan wajah maria, semua tersenyum dan terus menggoda maria.
Pukul 7 malam semua keluarga sudah berkumpul di ruang makan keluarga wijaya. Semua menikmati makan malam keluarga dengan tenang. Setelah selesai semua kembali berkumpul di ruang keluarga.
“sesuai kesepakatan kita pernikahan akan dilangsungkan bulan minggu depan, kami sudah menghubungi WO dan semua sudah mulai dikerjakan” ujar arnold menjelaskan
“ia lebih cepat lebih baik” kata papi
Pukul 11 keluarga arnold sudah kembali kerumah.
Dengan langkah tegap, hendri berjalan menuku kamar gloria. Karena kesibukannya 2 hari tidak melepaskan hasratnya pada gloria. Pintu kamar maria dikunci dari luar dan yang memegang kunci hanya hendri, bibi mengantarkan makanan dan minuman lewat jendela.
Pintu kamar terbuka, gloria sudah terlelap dalam mimpinya. Dan tidak menyadari kehadiran hendrik. Dengan perlahan mengunci pintu dan mulai membuka celananya. Ditariknya selimut dengan perlahan dan mulai menurunkan celana dalam gloria karena memakai daster. Kedua pahanya dibuka lebar-lebar. Mulai memaksa masuk ke inti maria yang sedikit sempit. Karena merasakan sakit pada intinya gloria terbangun dan betapa terkejutnya bersamaan dengan sesuatu yang mengeras dan besar masuk kedalamnya. Hendri mulai menggoyangkan pinggulnya dan mulai mengeluarkan suara desahan.
Gloria hanya terdiam dan mengeluarkan cairan bening dimatanya. Baginya tak apa hendri melakukan hal itu karena dia suaminya. Tapi tidak dengan menjatuhkan harga dirinya seolah-olah dia seperti jal***. Setelah puas hendri memakai kembali pakaiannya dan keluar tak lupa mengunci pintu kamar.
‘Ya Tuhan ambillah nyawaku, sungguh sakit rasanya diperlakukan seperti ini’ batin gloria. Karena kecapean akhirnya tertidur.
Hari yang dinantikan telah tiba. Pagi ini semua telah bersiap-siap untuk dimakeup oleh MUA.
“Mis eyke cantik sekali, cuman perlu poles dikit saja mis udah cuantik buanget” jelas si MUA yang kemayu
“kamu bisa saja” kata maria sambil tersipu
Pintu dibuka dari luar
“Sayang sudah siap? Kita harus menuju gereja sekarang” kata mami sambil membantu mengangkat gaun pengantinku menuju lift.
Sesamipainya digereja dengan digandeng papi, kami bersiap-siap maju kedepan altar. Papi mneyerahkan tanganku kepada arnold dan arnold menerima tanganku kami menghadap pastor dan mulai mengucapkan janji suci pernikahan.
‘Glo kalau kamu ada disini dan menyaksikan hari kebahagianku aku akan sangat bahagia, kamu dimana’ batinku dengan air mata sudah menumpuk diujung mataku.
Kami berlalu menuju hotel untuk bersiap-siap mengadakan resepsi. Setelah mengganti pakaian kedua dan dimake up oleh MUA yang kemayu, kami bergandengan tangan berjalan menuju aula tempat diadakan resepsi.
Acara berjalan dengan lancar dan ada hiburan dari penyanyi tanah air papas atas. “sayang kalau lelah kamu istirahat ya, biar aku yang menyalami para tamu” sahut armold yang melihat wajah maria kelelahan
“gak papa beb, dikit lagi udah selesai” jawab maria dengan senyum manisnya.
“Ya udah tapi kalau cape langsung istirahat ya, aku gak mau kamu kecapean” lanjut arnold dengan penuh cinta.