NovelToon NovelToon
CEO Tampan Dingin Dan Manja

CEO Tampan Dingin Dan Manja

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:32.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fitren

Zara Nabila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana untuk bisa membiayai kedua orangtuanya yang sedang sakit.

Tiba-tiba terjadi sesuatu yang membuatnya terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Sesampainya dirumah, Alfa masuk kedalam diikuti oleh Zahra dan Roy yang membawa barang belanjaan.

"Kok pulang? Bukannya masih jam kerja tuan?" Tanya Zahra. Alfa terus berjalan tanpa menjawab pertanyaan Zahra.

"Apa tuan sakit? Kenapa pulang jam segini?" Tanya Zahra lagi.

"Bisa gak sih, gak usah banyak tanya!" Bentak Alfa.

Zahra langsung diam dan tersentak. Tidak mengira bahwa pertanyaannya membuat bosnya terganggu.

"Maaf tuan," Ujar Zahra.

"Bawa semua barang-barang kamu," Titah Alfa.

Zahra langsung membawa semua barang belanjaan masuk kedalam kamar dan meletakkannya diatas tempat tidur.

"Huuh! Dasar orang aneh, tanya gitu aja langsung dibentak. Gimana yang jadi istrinya kalo punya suami macam dia. Udah sering marah-marah, sukanya ngebentak, sikapnya lebih dingin dari kutub utara. Pasti istrinya bakal kena mental sama sikapnya dia. Isshh... Kalo bukan karna hutang, ogah aku kerja sama dia," Gumam Zahra dengan nada lirih.

"Udah belum ngatain saya? Kalo udah, masakin buat saya," Ucap Alfa.

"Tu-uan se-ejak kapan disini?" Ucap Zahra terkejut dengan terbata melihat Alfa yang sudah berdiri diambang pintu.

"Sejak kamu mengatai saya." Jawab Alfa santai.

"Maaf tuan, saya gak--"

"Saya gak butuh kata maaf dari kamu, cepat masak untuk saya," Ujar Alfa memotong ucapan Zahra.

"Baik tuan." Jawab Zahra cepat.

Zahra pun berlalu meninggalkan Alfa yang masih berdiri dikamar Zahra.

Zahra membuka kulkas dan mengeluarkan beberapa bahan makanan yang ada. Namun, dia tidak langsung memasaknya. Alfa yang melihat Zahra yang hanya diam menatap bahan masakan tersebut, menghampirinya.

"Kenapa malah diam? Gak bisa masak?" Tanya Alfa.

"Bisa kok, cuma lagi mikir masakan apa yang tuan suka," Ujar Zahra.

Memang selama ia bekerja di rumah Alfa, Zahra selalu bingung memasak apa untuk bosnya itu. Ia juga belum tau makanan kesukaan Alfa.

"Apa saja saya suka, kecuali udang." Ujar Alfa

"Kenapa gak suka udang?" Tanya Zahra.

"Alergi," Jawabnya singkat.

"Padahal udang enak loh tuan," Ujar Zahra.

"Bodoamat," Jawab Alfa dengan ketus dan singkat.

Dia duduk di sebuah kursi yang ada dimeja makan, memperhatikan Zahra yang mulai mengeksekusi bahan makanan tersebut.

Zahra terus berkutat dengan bahan dan peralatan masak yang ada tanpa memperdukikan keberadaan bosnya.

Setelah selesai masak, dia menghidangkan hasil masakan itu dihadapan Alfa lengkap dengan nasi dan lauknya.

"Silahkan dimakan tuan, saya jamin masakan saya bikin nagih."

"Saya gak yakin." Jawabnya singkat.

"Belum juga nyicipin udah bilang gak yakin," Gerutu Zahra yang hanya mendapat lirikan oleh Alfa.

Alfa memasukan satu suap makanan tersebut tanpa ekspresi membuat Zahra sedikit khawatir. Zahra yakin bahwa apa yang dia masak pasti enak karna setiap hari selalu memasak untuk keluarganya dan memasak dirumah ini. Namun, melihat ekspresi bosnya yang tidak bisa ditebak, membuat Zahra sedikit cemas.

"Gimana tuan?" Tanya Zahra was-was.

"Gak terlalu buruk," Jawabnya sembari melanjutkan makan.

"Syukurlah," Zahra bernafas lega.

Setidaknya apa yang dia masak masih bisa dimakan oleh sang bos.

"Kenapa kamu berdiri disitu?" Tanya Alfa yang melihat Zahra masih tetap berdiri ditempatnya.

"Temani saya makan," Ujar Alfa kembali.

"Saya bisa makan nanti tuan," Jawab Zahra.

"Makan sekarang atau keluar dari rumah ini detik ini juga?" Ancam Alfa.

"Iya saya makan, saya belum nemu kontrakan jangan diusir dulu tuan." Kata Zahra.

Dia pun duduk dan ikut makan bersama Alfa.

"Kenapa pak Roy gak diajak makan sekalian tuan?" Tanya Zahra.

"Makan! Jangan banyak bicara," Ujar Alfa.

"Ish cuma tanya doang juga," Ucap Zahra lirih.

Suasana hening, hanya denting sendok dan piring yang terdengar.

Selesai makan, Zahra membereskan meja dan mencuci piringnya. Sedangkan Alfa kembali ke ruang tamu menemui Roy.

"Lo kembali aja kekantor, gua pengen mengecek proyek ayah dulu. Mungkin gua gak akan kekantor lagi nanti," Ujar Alfa pada sang asisten.

"Tapi, nanti sore ada meeting dengan perusahaan FN Al." Jawab Roy.

"Pindahkan saja ke tempat yang dekat dengan proyek ayah," Ujar Alfa.

"Yaudah, nanti gua hubungi pak Hendra untuk perubahan tempat ini," Jawab Roy.

"Kalo begitu, gua pamit dulu." Pamitnya kemudian.

"Pak Roy mau kemana?" Tanya Zahra yang hanya melihat Alfa saja diruang tamu.

"Pergi." Jawab Alfa singkat.

"Kok pergi?" Tanya Zahra lagi.

"Memang mau ngapain dia disini terus?" Tanya Alfa balik.

"Kan tuan masih disini," Jawab Zahra.

"Memangnya kenapa kalo saya masih disini?" Tanyanya lagi.

"Ish ditanya malah balik tanya," Gerutu Zahra.

"Saya mau keluar. Kamu gak perlu kekantor lagi karna saya gak akan kembali kekantor," Ujar Alfa seraya bangkit dari duduk dan merapihkan jasnya.

"Terus saya ngapain disini?" Tanya Zahra.

"Terserah kamu. Oh ya, nanti malam saya ingin makan disini. Jadi, sebelum saya pulang, kamu harus masak," Ujar Alfa.

"Tuan akan tinggal disini lagi?" Tanya Zahra lagi.

"Terlalu banyak tanya. Masak saja untuk saya," Ujarnya.

"Tapi, bahan masakan udah habis. Tadi tinggal dikit udah saya masak semua," Ujar Zahra.

"Nih belanja saja di supermarket. Nggak jauh dari jalan depan, ada supermarket." Alfa mengambil satu credit card kepada Zahra.

"Ada uang cash gak? Saya gak biasa pake kartu kaya gitu," Ucap Zahra.

"Dasar kampungan," Ujar Alfa kesal.

"Nih, cukup gak?" Alfa memberikan beberapa lembar uang seratus ribuan pada Zahra.

"Udah cukup banget, makasih tuan," Ujar Zahra menerima uang tersebut.

"Masak yang enak. Saya pergi dulu," Ujar Alfa sembari berlalu meninggalkan Zahra.

"Hati-hati dijalan tuan," Teriak Zahra.

Alfa yang baru keluar pintu, menoleh dan tersenyum pada Zahra lalu kembali melangkah menuju mobil.

Setelah Alfa pergi, Zahra pun masuk kekamar mengambil tas dan bergegas pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan.

Sesampainya di supermarket, Zahra mulai memilih beberapa bahan makanan yang dia perlukan dan beberapa bahan makanan lain untuk stok di rumah.

Saat sedang memilih sayuran, seorang pria yang sejak tadi mengamati Zahra dan menghampirinya.

"Siang mbak, sendirian aja belanjanya," Sapa pria itu.

"Iya," Jawab Zahra singkat.

"Boleh saya bantu mbak?" Tanya pria itu.

"Tidak udah mas, saya bisa sendiri," Tolak Zahra.

"Gak apa mbak, oh ya, perkenalkan nama saya Kevin, panggil aja Kevin," Ujar pria itu sembari mengulurkan tangannya.

"Saya Zahra." Jawab Zahra tanpa menerima uluran tangan pria tersebut.

"Udah nikah belum mbak?" Tanya Kevin.

"Belum, saya permisi dulu," Jawab Zahra dan langsung menghindar dari pria tersebut.

"Sial, baru kali ini ada cewe yang nolak gue. Menarik juga dia," Gumam Kevin menyeringai.

Kevin terus memperhatikan Zahra yang masih memilih beberapa buah dan sayuran di rak lain. Sampai Zahra sadar bahwa pria itu masih saja menatapnya, dia langsung mengakhiri belanjanya dan membayarnya dikasir. Lagi-lagi pria itu menghampirinya.

"Biar saya yang bayar semua belanjaan dia mbak," Ujar Kevin pada sang kasir.

"Jangan. Saya masih bisa membayarnya," Ujar Zahra.

"Tak apa, anggap saja tanda pertemanan," Ujar pria itu.

"Terimakasih, tapi saya tidak ingin berteman dengan anda, dan saya tidak butuh traktiran dari anda," Jawab Zahra sembari memberikan uang pada sang kasir dan keluar dari supermarket tersebut.

Kevin merasa semakin tertantang untuk mendekati Zahra. Dia masuk kedalam mobil dan mendekati Zahra yang sedang berjalan kaki.

"Aku anter ya, daripada jalan kaki nanti cape," Rayu Kevin.

"Tidak perlu, terimakasih," Ujar Zahra menolak.

"Ayolah, aku anter ya. Aku gak jahat kok." Kevin tetap berusaha agar Zahra mau diantar olehnya.

"Maaf saya tidak bisa." Zahra tetap menolak.

Lalu Zahra melihat sebuah ojek yang baru saja menurunkan penumpangnya tidak jauh dari dirinya berdiri. Diapun memanggil tukang ojek tersebut dan meminta untuk mengantarnya pulang.

"Pak, ojek kan? Bisa antar saya?" Tanya Zahra pada tukang ojek tersebut.

"Iya mbak bisa, ayo naik" Ucap tukang ojek.

Kevin yang melihat Zahra naik ojek, langsung mengikutinya. Namun ditengah perjalanan, ponsel Kevin berdering. Ia pun langsung mengangkatnya.

"Ya ada apa?" Tanya Kevin.

"Dimana? Cepat pulang. Papa nyariin," Ujar seseorang disebrang telfon.

"Baiklah," Jawabnya.

"Ganggu aja, belum juga tau alamat gadis itu," Gerutu Kevin sembari memutar arah mobilnya.

Zahra yang melihat mobil Kevin tidak lagi mengikutinya bernafas lega. Setidaknya tidak ada yang tau tempat tinggalnya sekarang.

Sesampainya di depan rumah, Zahra turun dan membayar ojek. Diapun masuk kedalam dan duduk disofa ruang tamu.

"Untung aja orang itu gak ngikutin aku sampe sini," Gumam Zahra.

"Masih siang, aku ngapain ya enaknya? Bosen juga kalo diem terus dirumah, mau keluar bingung kemana, dibelakang rumah ada apa ya. Aku selama kerja disini kan belum ke halaman belakang rumah ya?" Gumamnya lagi.

Zahra akhirnya masuk ke dapur dan menyimpan semua bahan makanan didalam kulkas. Setelahnya, dia pergi ke halaman belakang. Zahra tercengang melihat apa yang ada dihalaman tersebut.

1
Zara Saggaf
Buruk
Zara Saggaf
Kecewa
Nur Adam
lnjut
mariayenitaanur
👌
Rey Devan
lanjut
Nur Adam
lnju
Fitri Rinjani
baper ih
Gerald Fikri
seru
Jessica Coppen
Seru
Iyu Permana
seru banget plis
Nida Aulia Mukhsirin
Binggung sama ceritanya,
Claa Cel
ᥣᥲᥒȷᥙ𝗍 𝗍һ᥆rr
Claa Cel
ᥣᥲᥒȷᥙ𝗍 𝗍һ᥆r
Hana seoyeon jina
galak banget
Roulysa Marluna
thor tolong dong tiponya diperbaiki/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
nanti nyesel loh al kamu...

nanti zahra cuekin baru tau rasa...
Rosidah Rosh Utama
terus kan mahu terus baca ni sudah panas .
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
jadi...... tergantung cerita nya 🤦‍♀️😅😅😅😅

si author bisa aja bikin kepo pembaca....


ditunggu kelanjutan nya... jangan lama lama ya kaka author...
Fuji Fitri: Siap😁🥰
total 1 replies
Eli Hartati
gimana cara untuk bisa baca selanjutnya? terimakasih
Cucu Suryamah: Bisa kok kak aku juga
total 1 replies
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lah loh mulai suka kan alfa...

semoga cepet sadar de alfa kalo dia suka sama zahra...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!