"Ganti rugi 80 juta atau menikah dengan saya?"
Kristal Velicia, gadis yatim piatu dengan paras yang sangat cantik menjadi penyebab kecelakaan sebuah mobil mewah.
Gadis itu di tuntut untuk ganti rugi atau menikah dengan pemilik mobil tersebut.
Pria tampan bersifat dingin bersama gadis cantik dan ceria.
Bagaimanakah nasib pernikahan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vgflia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
Wiliam berdecak pinggang, menunduk sekilas sambil memejamkan matanya sebelum kembali menatap gadis itu. "Paman menjadi walimu bukan untuk melihatmu melakukan pernikahan kontrak Kristal. Kamu pikir Paman mengantar mu ke altar hanya main-main? Berani sekali kamu membuat keputusan sebesar itu tanpa memberitahu Paman. Apakah karena kamu merasa sudah dewasa jadi bisa memutuskan semuanya sendiri?"
Ucapan-ucapan yang di lontarkan pria berumur itu semakin membuat Kristal menunduk, gadis itu menangis dengan diam. Perasaan bersalah mulai menggerogoti hatinya, teringat air mata paman Wiliam saat mengantarnya dan menyerahkannya pada Kay.
Bram melirik ke arah halaman cafe. Beberapa pelanggan yang sering datang ke cafe setelah selesai bekerja di kantor mulai berdatangan. "Kita lanjut di belakang bar," ucapnya, mengode ke arah Natan dan Xio untuk mengambil alih bar. Memang sudah saatnya mereka berganti shift karena sekarang sudah pukul 16:50 sore.
Jane merangkul bahu Kristal, menuntun gadis itu ke belakang bar yang terdapat ruangan bersantai serta tempat beristirahat para karyawan, di ikuti oleh Bram dari belakang. Sedangkan paman Wiliam sudah berjalan lebih dulu ke belakang bar.
Jane duduk di samping Kristal sedangkan paman Wiliam bersama Bram. Keempatnya duduk berhadapan di batasi oleh meja bundar yang ada di tengah. Gadis itu mengambil beberapa tisu, menyerahkannya pada Kristal dan langsung di terima olehnya.
"Sekarang ceritakan semuanya apa yang sebenarnya terjadi." Wiliam duduk bersedekap dada, suaranya berat, besar, dan mendominasi. Mimiknya datar memandang wajah Kristal dengan intens. Meski sudah tidak menjadi pegawai di cafenya Kristal masih bisa merasakan aura kepemimpinannya sebagai bos.
Gadis itu memejamkan matanya sekilas sebelum akhirnya menjelaskan semua kejadian yang ia alami dari awal tanpa terlewat sedikitpun. Bahkan isi dari kontrak ia ceritakan, tak ada yang ia sembunyikan. Paman Wiliam sudah seperti pamannya, bahkan ia hampir di adopsi olehnya tapi di tolak oleh gadis itu. Jadi, tidak mungkin ia bisa berbohong di depan paman Wiliam setelah paman Wiliam tau tentang pernikahan kontraknya. Lebih baik ia yang memberitahunya dari pada paman Wiliam menanyakan langsung pada Kay.
Mereka semua terdiam, tak percaya dengan apa yang Kristal katakan. Di satu sisi Kristal memang di untungkan, tapi di sisi lainnya gadis itu di rugikan. Lelaki baik-baik pasti akan mencari wanita yang baik, bukan wanita berstatus janda. Meski Kristal tidak pernah tidur dengan suaminya pandangan orang tetap akan berbeda-beda.
"Harusnya kamu diskusikan bersama Paman sebelum mengambil keputusan, Kristal. Kalaupun kamu tidak bisa mengatakannya pada Paman masih ada Jane dan Bram untuk bertukar pikiran denganmu. Paman juga bisa meminjamkan mu 80 juta itu, kamu tidak perlu buru-buru mengganti nya."
Kristal menggeleng. "Tidak Paman, aku sudah terlalu banyak merepotkan kalian semua. Ini kesalahanku, biarlah aku menebusnya. Tidak masalah bila aku tidak menikah lagi nanti."
"Apa karena hidup enak dan memegang banyak uang iq mu jadi rendah? Tidak bisakah kau melihat ke depan? Hah?!" Paman Wiliam mengetuk meja bundar itu dengan jarinya, nadanya meninggi menatap tajam wajah gadis itu. Rahang pria berumur itu mengeras dengan wajah yang memerah.
Kristal semakin menunduk, tak berani membalas tatapan paman Wiliam. Pertama kalinya ia mendapatkan bentakan dari pria yang sudah ia anggap paman sekaligus ayah itu.
"Katakan padaku apa uang itu sudah cukup menyenangkan mu?! Apa hidup di kos kecil tidak memuaskan mu?!" Tambah paman Wiliam lagi.
Bram mengernyit, sedikit tak suka dengan ucapan bosnya. Gadis itu bahkan tidak punya siapa-siapa lagi untuk bernaung, bagaimana bisa bosnya ini mengatakan hal seperti itu.
"Pak, sepertinya ini sudah terlalu keterlaluan. Bagaimana pun setidaknya hidup Kristal terjamin setelah berpisah dengan suaminya, dia juga tidak perlu bekerja nanti. Kalau membahas soal lelaki yang akan menikah dengannya pasti ada, aku yakin ada lelaki baik yang akan menikah dengannya," ucap Bram dengan berani tapi tetap sopan, menghormati pria di sampingnya yang adalah atasannya.
Jane mengangguk dengan ragu-ragu. "Benar, Pak. Kristal juga mengambil keputusan ini karena tidak ingin merepotkan kita semua. Aku pikir tidak masalah kalau hanya setahun, selagi hidupnya di jamin apa salahnya?"
Wiliam menyandarkan punggungnya, menghirup nafas dalam-dalam sebelum ia hembuskan dengan mata terpejam. Ia beralih menatap Jane dan Bram secara bergantian. "Semua memang tidak masalah dan menguntungkan bagi Kristal, tapi itu jika dia tidak menikah dengan keluarga Lysander."
Penjelasan paman Wiliam malah membuat mereka semakin kebingungan. Memang apa salahnya menikah dengan keluarga itu?
"Keluarga Lysander sudah lama berjaya. Di saat aku masih kecil bisnis keluarga itu bahkan sudah mendunia, mengalahkan perusahaan-perusahaan besar yang ada di kota ini. Aku mengenal dengan jelas keluarga itu karena ayahku pernah menjadi asisten pribadi dari pemimpin keluarga itu. Dan kalian tau apa? Persaingan secara turun-temurun terus terjadi di keluarga itu."
"Kay Lysander, pria itu sebenarnya tidak lumpuh. Ia mengalami kecelakaan di usianya yang ke 20 tahun dan menyebabkannya harus duduk di kursi roda seumur hidupnya." Mereka semua diam menyimak ucapan Wiliam. Kristal bahkan sudah mengangkat wajahnya, menatap wajah Wiliam tanpa berkedip. Terpampang jelas rasa penasaran di mata polosnya.
"Dia di jebak, tapi penelusuran terkait kecelakaan itu di hentikan oleh keluarga Lysander. Apa kalian tau kenapa? Karena mereka tidak ingin publik tau, dan kebenaran bahwa Kay anak diluar nikah dari Downey Lysander anak tunggal Frans terungkap. Pencarian polisi pasti akan menemukan bukti bahwa mobilnya di sabotase. Sudah jadi rahasia umum soal persaingan saudara dan perebutan kekuasaan di keluarga Lysander, yang di mana kecurigaan pasti akan tertuju pada kakak beradik dari Kay. Dan jika salah satu dari mereka terungkap bersalah, dapat di pastikan mereka tidak akan diam saja dan membongkar fakta soal anak haram yang ikut dalam persaingan perebutan kekuasaan."
"Jadi, apa kamu bisa mengerti maksud dari Paman Kristal? Hidup di keluarga berkuasa itu tidak seenak dan segampang yang kau pikirkan. Kay bahkan tidak bisa melindungi dirinya sendiri, bagaimana dia bisa melindungi kau yang bahkan tidak dia cintai. Memang saat ini dia berhasil mendapat alih perusahaan Eclipse berkat keadilan Frans dalam menilai kemampuan cucu-cucunya. Tapi apa itu bisa menjamin keamanan mu? Mereka tidak tau soal kontrak kalian, jadi mereka pasti akan melakukan apapun agar kau tidak melahirkan anak Kay. Membunuhmu sangat gampang bagi kakak beradik itu, Kristal."
Bagai petir di siang bolong tubuh Kristal membeku mendengar perkataan paman Wiliam. Jane yang merasakan tubuh gadis itu menegang membuka suara.
"Tapi Pak, bukannya ada Kakek Frans, dia terlihat sangat menyayangi Kristal. Mungkin saja Kristal akan aman di bawah perlindungannya," ucap Jane berusaha meredakan kekhawatiran Kristal.
Suara kekehan keluar dari mulut Wiliam, membuat semuanya menatapnya dengan bingung. "Bagaimana mungkin dia bisa melindungi Kristal kalau yang menghentikan penelusuran kecelakaan Kay adalah beliau. Bahkan cucunya sendiri tidak bisa dia berikan keadilan, bagaimana dengannya yang hanya cucu mantu."
aku tunggu bab² selanjutnyaaa 😁
Nungguin ni