NovelToon NovelToon
Cinta Segitiga Masalaluku

Cinta Segitiga Masalaluku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:566
Nilai: 5
Nama Author: Miss Jingga

"Maafkan aku Dimas mungkin aku pernah mencintaimu tapi itu dulu sekarang cinta itu sudah mati. aku sudah mencintai orang lain . Ikhlaskan kepergianku Dimas . " pinta Kania yang lebih memilih melanjut kan pernikahannya dengan seseorang . Yuk nantikan di updatean terbaru aku , jangan lupa (Like/ subscribe/follow akun ku , Miss Jingga , Happy Reading ❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

     Jendral meninggalkan papanya yang diam mematung tak menjawab ucapannya.

Dia bergegas menaiki anak tangga, terlihat bu Ambar berlari menghampiri anaknya ,

"Jendral.. Tunggu nak",

Sayang ... Kamu mau kemana Jendral.. Kamu tega mau ninggalin mama sendirian disini nak" Ucap bu Ambar,

Ketika melihat anaknya tergesa-gesa memasukkan barang-barangnya didalam koper yang akan dia bawa.

    "Nak.. , jawab pertanyaan mama Jendral" pinta bu Ambar. Namun jendral tetap diam saja.

    "Jendral, kamu sudah tidak sayang lagi sama mama, nak? " Ucap bu Ambar, yang nampak sangat sedih , dengan keadaan ini.

  Jendral diam mematung . Mendengar ucapan mamanya. Lantas dia langsung berbalik memeluk mama nya .

   "Mama jangan bicara seperti itu , sampai kapanpun , Jendral sayang sama mama, .. Mama, orang yang paling berharga buat Jendral .

" Mama jangan menangis lagi ya"pinta Jendral ia melepaskan pelukannya dan segera menghapus air mata mama nya

  "Tapi kamu mau pergi ninggalin mama sendirian , Jendral. " Ucap bu Ambar .

  "Mama jangan khawatir, Jendral pasti baik-baik saja ,

Mama , disini ada bik Inah yang selalu menemani mama,

Doakan anak mama ini , segera lulus dan bisa segera berkerja, Jendral janji akan jemput mama suatu saat nanti. "Ucap Jendral menenangkan hati ibunya.

  " Mama bisa telpon Jendral kalo kangen. Mama juga bisa datang menemui Jendral kapanpun mama mau , ya" pinta Jendral .

  "Bagaimana dengan terapi kamu nanti nak, kamu masih mau kan melanjutkannya" ucap mama berharap anaknya masih mau berusaha.

"Iya mah, mama atur aja nanti kita bisa ketemu di tempat praktek dokternya" ucap Jendral meyakinkan mamanya .

"Ya sudah sini mama bantuin .. " ucap bu Ambar dengan berat hati membantu anaknya berkemas .

 Setelah semua barang yang ingin dibawa selesai dimasukkan koper, Jendral membawanya memasukan ke mobil , Ia langsung berpamitan Ke mamanya dan bik Inah , yang mengantar kepergiannya di teras rumah .

"Mama Jendral pergi dulu ya , mama jaga diri baik-baik ya , jangan sampai sakit " ucap Jendral sambil memeluk ibunya,

"Iya Sayang kamu juga jaga diri baik-baik. Kalau kamu butuh apa-apa kabari mama ya nak" ucap bu Ambar yang menangisi kepergian anaknya.

"Iya mah , Jendral pamit ya " ucap Jendral mencium kening ibunya , dan memeluknya sekali lagi.

"Bik, titip mama ya , tolong ingatkan mama buat minum obat. " pinta Jendral ke bik inah , pembantu rumah tangga ibunya yang sudah merawatnya sejak kecil.

"Baik , Den, hati-hati ya den , bibi doakan sekolah aden lancar , dan sehat selalu " ucap bik Inah.

"Makasih bik. " ucap Jendral ,

 Dengan berat hati meninggalkan rumah dan mamanya tercinta , Dia menaiki mobil pemberian kakeknya , hanya mobil itulah barang berharga satu-satunya yang dia bawa, beserta ponsel yang dia beli sendiri waktu itu. Dia memiliki ponsel dua yang satu dari uang papanya yang satu dia beli sendiri, ketika dia menang balapan .

Sedang mobil itu jarang ia gunakan karena lebih suka menaiki sepeda motor sport seperti kawan-kawannya.

  ***

         Ditengah Jalan Jendral menghubungi kawannya , Vino . Ia langsung berjalan menyusuri jalanan kota itu menuju ke Rumah Vino, dia ingin menjemput dan mengajak Vino untuk membantunya membersihkan apartemen dari kakeknya ,

         Meskipun dia dulu menyiapkan itu kalau suatu saat ia sudah siap meninggalkan rumah papanya. Dia berfikir akan tinggal disana setelah memasuki bangku kuliah, namun semua malah terjadi saat dia masih SMA.

"Tin... Tin... Tin... " Suara klakson mobil Jendral membuat Vino segera keluar dari rumahnya.

"Brisik amat Lo , turun kek , minimal izin sama mama Gue , buat membawa pergi anak gantengnya ini" omel Vino yang baru memasuki mobil Jendral.

"Lo tu yang brisik. " jawab Jendral tanpa menoleh kan kepalanya. Langsung tancap gas gitu saja meninggalkan rumah Vino

"Ada apa dengan anak ini , sensi amat" omel Vino dengan pelan.

   Tak berapa lama mobil memasuki lahan parkir sebuah bangunan bertingkat, yaitu Apartemen Jendral . Jendral adalah cucu kesayangan kakeknya , Pak Hadi wijaya orang tua Bu Ambar.

Yang memiliki usaha bisnis dimana-mana .

  Jendral lah yang Beliau pilih untuk melanjutkan bisnis nya, tanpa sepengetahuan siapapun . Diam-Diam Jendral juga perlahan mempelajari bisnis kakeknya sejak SMA bersama sekertaris kakeknya.

   Kenapa Bu Ambar dan Jendral Diam saja dengan perlakuan pak Restu , karena semua demi bu Ambar , yang sangat mencintai pak Restu , yang membuat pak Hadi dan Jendral mengalah . Mereka ingin mengajak bu Ambar kaluar dari rumah papa nya , tapi bu Ambar kekeh tidak mau .

*****

    Keesokan harinya , dirumah Kania tengah ramai dengan kedatangan papa nya, Setyo dan juga kaka pertamanya , Kiandra.

"Tok... Tok ..Assalamualaikum.. " Ucap orang dari luar rumah Kania , lantas membuat bu Rania yang saat itu sedang memasak bergegas mebukakan pintu .

"Wa'alaikum salam .... Papa, Kiandra" Ucap mama Rania melihat suaminya yang lama tak berjumpa. Langsung memeluk suaminya . Dan juga anaknya bergantian .

"Kenapa nggak ada yang ngabari mama kalau kalian jadi pulang hari ini . " cerca bu Rania , ke suami dan anaknya.

"Kami sengaja ingin membuat kejutan buat kalian" ucap pak Setyo, sambil menggandeng tangan istrinya memasuki rumah mereka .

Sedang Kiandra mengikuti dari belakang dengan geleng-geleng kepala , melihat kelakuan orang tua nya yang merasa dunia seakan milik mereka berdua.

"Pah, Mah Kiandra kekamar dulu ya " ucap Kian melewati orang tuanya .

"Iya, nak" ucap orang tua mereka.

"Papa mau minum dulu , apa mau bersih-bersih dulu" Ucap mama Rania ke suaminya.

"Boleh , papa kangen minum teh hangat buatan mama, Hehe.. Hehe.. " canda pak Setyo ke istrinya.

"Papa bisa aja , " Ucap mama Rania yang tersipu mendengar gurauan sang suami.

Mereka menikmati teh bersama sambil bersenda gurau.

"Tak.. Tak... " suara kaki melangkah menuruni tangga,

"Mama... Mah... Mama dimana? " Teriak Kania , menarik perhatian kedua orang tuanya.

"Ada apa sayang , mama lagi didapur . Ini papa pulang , nak" jawab bu Rania yang langsung menghampiri anak gadis nya.

"Papa pulang mah , mana?" Ucap Nia yang langsung mencari keberadaan papa nya.

"Papa Nia kangen .. " Rengek Kania yang langsung memeluk papa nya .

"Kania , kepala kamu kenapa sayang , kok bisa terluka begitu" Ucap papa Setyo yang kaget melihat luka anaknya.

"Nia baik-baik saja kok papa, papa jangan marah ya " ucap Nia menenangkan papa nya.

"Ya sudah , papa kekamar dulu ya Nia , kamu ada apa mencari mama nak? "tanya pak Setyo ke anak gadisnya.

"Nia mau minta tolong ke mama buat gantiin perban pah , " Jawab Nia ke papa nya.

"Ya sudah kamu ke kamar dulu, mama tak nyiapin keperluan papa dulu ya sayang , nanti mama susul kamu kekamar. " pinta bu Rania

"Iya mah , Nia duluan ya Mah , Pah" Jawab Kania yang langsung berjalan kekamarnya.

*****

"Mah , ada apa ini mah , kenapa mama tidak cerita ke papa , Siapa yang membuat anak kita terluka seperti itu ? " cerca pak Setyo ke istrinya.

"Jadi begini Pah , Awal nya Nia lagi makan siang di kantin bareng Dika , trus Dia mau ke toilet , dia liat ada anak yang sedang dipukuli , dia datang niat hati ingin melerai .

Eeh .. Malah Nia di bawa salah satu dari mereka , dia disekap di gudang sekolah . Nia berusaha mencari pertolongan , dia menendang kardus yang ada di deket nya , ternyata di atas kardus ada kotak kayu tempat pensil, yang akhirnya jatuh mengenai kepalanya , hingga terluka. " Jelas mama Rania .

"Trus bagaimana nasib mereka , aku nggak terima anak kita , yang kita jaga dan sayangi sepenuh hati , malah jadi terluka seperti itu " tanya Pak Setyo yang sedang menahan emosinya ,.

"Anak itu bernama Jendral dan Vino , pihak sekolah sudah meminta keluarga buat bertanggung jawab ke Aldi , dan mereka di skors . " ucap bu Rania.

"Besok papa mau kesekolah Nia , papa nggak terima anak papa terluka sampai seperti itu. " Ucap pak Setyo yang langsung di angguki istrinya.

*****

(Happy reading ❤)

1
EatYourHeartOut
Bikin baper nih!
miss jingga: makasih kaka,
total 1 replies
_Sebx_
Thor, jangan biarin kami kelaparan. Update secepatnya 🥺
miss jingga: sabar ya kaka , ini masih pemula kaka , terimakasih atas support kaka 😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!