NovelToon NovelToon
Bukan Salah Takdir

Bukan Salah Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti
Popularitas:130.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: fieThaa

Memilik cinta yang begitu besar tak menjamin akan bertakdir. Itulah yang terjadi pada Rayyan Rajendra. Mencintai Alanna Aizza dengan begitu dalam, tapi kenyataan pahit yang harus dia telan. Di mana bukan nama Alanna yang dia sebut di dalam ijab kabul, melainkan adiknya, Anthea Amabel menggantikan kakaknya yang pergi di malam sebelum akad nikah.

Rayyan ingin menolak dan membatalkan pernikahan itu, tapi sang baba menginginkan pernikahan itu tetap dilangsungkan karena dia ingin melihat sang cucu menikah sebelum dia menutup mata.

Akankah Rayyan menerima takdir Tuhan ini? Atau dia akan terus menyalahkan takdir karena sudah tidak adil?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Pura-pura Di Depan Keluarga

Anthea Amabel adalah salah satu karyawan di sebuah kedai kopi. Pembawaannya yang lembut, serta memiliki senyum yang manis membuat pelanggan merasa nyaman dan betah berada di kedai kopi tersebut. Ditambah minuman serta dessert yang dijual enak. Banyak pelanggan setia yang dimilik kedai kopi itu. Salah satunya mami Sasa.

Pertama kali melihat Anthea, ada penilaian berbeda dari Mami Sasa. Bisa dibilang wanita paruh baya yang sangat menyukai cokelat itu jatuh cinta pada pandangan pertama pada sosok Anthea. Apalagi, dia begitu sopan kepada orang yang lebih tua darinya. Senyumnya yang menyejukkan hati. Juga sorot matanya yang penuh ketulusan.

Di mata Mami Sasa, Anthea memiliki nilai plus. Selain memang cantik, attitude dan auranya begitu positif. Sayangnya, Anthea begitu tertutup tentang kehidupan pribadinya. Padahal mami Sasa berniat untuk mengenalkan Anthea pada Rayyan. Dia meyakini jika Anthea akan menjadi istri yang sempurna untuk putranya yang tidak terlalu pandai dalam hal hal cinta. Mami Sasa mengenal Anthea sudah dua tahun, tapi dekat dengannya baru satu tahun terakhir.

Rayyan hanya bisa menatap bingung. Baru saja hendak bertanya, para singa jantan sudah mendekat dan memberi selamat dengan candaan khas para singa mesoem. Rayyan hanya berdecak kesal.

"Amalan apa sih yang pernah lu pake sampe bisa dapat istri begitu?" Rayyan mendelik kesal mendengar godaan Apang yang tiada henti.

Akad pun sudah selesai. Mereka kembali ke kamar masing-masing. Anthea hanya mengikutinya dari belakang. Tibanya di dalam kamar, Anthea menghampiri Rayyan yang sudah duduk di sofa.

"Ini!"

Pandangan Rayyan teralihkan. Sebuah cincin Anthea berikan.

"Itu bukan milikku," ujarnya.

"Aku tak mau memiliki yang bukan punyaku."

Rayyan berdiri. Dia menatap tajam Anthea. Senyum tipis pun terukir di wajahnya.

"Sadar diri juga ternyata," ujarnya dengan penuh penekanan.

Anthea hanya diam. Dia menarik tangan Rayyan. Lalu meletakkan cincin yang belum sejam dia pakai kepada suaminya.

"Simpanlah! Aku yakin dia akan kembali lagi."

Kedua alis Rayyan menukik tajam mendengar ucapan istrinya. Atensinya pun masih tertuju pada Anthea.

"Kembalilah padanya dan biarkan aku hidup tenang."

Anthea meninggalkan Rayyan. Mata Rayyan masih tertuju pada punggung istrinya yang kini menghilang di balik pintu kamar mandi. Hembusan napas kasar keluar dari mulutnya. Memandang cincin pernikahan pilihan Alanna yang dia pakaikan di jari manis Anthea. Tapi, kini sudah dikembalikan lagi. Senyum tipis pun terukir dengan sirat penuh kesakitan juga kekecewaan.

.

Acara resepsi pun sudah dimulai. Namun, Anthea meminta untuk memakai masker karena di undangan tertera bukan namanya, melainkan nama sang kakak. Semuanya tak bisa menolak apalagi Rayyan yang tak berhak apapun. Di depan umum pengantin itu nampak bahagia, di mana Rayyan yang terlihat selalu menjaga istrinya.

Setelah acara selesai dan kembali ke kamar, Anthea yang sedang menghapus make up disodorkan selembar kertas. Dahi Anthea mengkerut.

"Surat perjanjian."

Anthea meraihnya dan membaca poin yang tertera di sana.

Perjanjian Pernikahan Terpaksa

Tinggal di satu atap, tapi beda kamar

Tidak mencampuri urusan masing-masing

Pulang tak boleh lebih dari jam 12 malam

Urus diri masing-masing

Bersikap layaknya suami istri hanya di depan orang tua juga keluarga

Anthea kini menatap Rayyan yang berdiri di sampingnya.

"Berarti aku masih bisa kerja kan?"

"Baca poin kedua."

Anthea hanya mengangguk. Kembali dia melanjutkan aktifitas membersihkan riasan tebal di wajah. Dan Rayyan keluar dari kamar tersebut.

Selesai mandi pun Rayyan belum masuk lagi ke kamar. Anthea hanya menggedikkan bahu. Dia meraih bantal yang ada di kasur king size. Meletakkan bantal itu di atas sofa. Merebahkan tubuhnya di sana karena dia merasakan lelah yang tiada Tara. Lelah fisik juga lelah hati.

Ketika pagi datang, Anthea terkejut karena dia berada di ranjang king size. Dia melihat ke arah sofa, di sana Rayyan masih memejamkan mata.

"Bukannya gua tidur di sofa semalam?" gumamnya.

Anthea berpikir sejenak. Dia meyakini jika Rayyan yang memindahkan tubuhnya. Di tengah kebengongannya, suara Rayyan terdengar.

"Sorry, semalam gua pindahin lu."

Pandangan Anthea pun tertuju pada Rayyan yang baru saja membuka mata. Dia mencoba untuk duduk dengan wajah bantalnya.

"Jangan Geer dulu," lanjutnya dengan serius.

"Kalau terpaksa tidur di satu kamar, gua yang akan ngalah tidur di sofa. Gua diajarkan untuk menghargai wanita."

Rayyan berdiri dan menuju kamar mandi. Sedangkan Anthea masih terdiam di atas tempat tidur. Hembusan napas kasar keluar dari bibirnya.

Mereka keluar dari kamar untuk sarapan bersama keluarga sebelum cek out dari hotel. Rayyan meraih tangan Anthea hingga membuat Anthea menoleh.

"Poin kelima." Anthea mengikutinya saja.

Kedatangan pengantin baru membuat suasana riuh. Apalagi tangan mereka saling menggenggam.

"Gerak cepat nih?"

Rayyan hanya mendelik kesal. Sedangkan Anthea merasa malu. Dia ingin melepaskan genggaman tangan Rayyan, tapi lelaki itu tahan.

"Anteu!"

Achel begitu bersemangat memanggil Anthea. Dia berlari menuju sang Tante. Namun, Rayyan hadang hingga membuat Achel kesal.

"Awas!"

"No, Anteu ini punya Amang."

"Bukan! Anteu punya Achel. Amang minggil!"

"Enggak! Ini istri Amang, wee."

Anthea hanya bisa menghela napas kasar. Sungguh lelaki yang menjadi suaminya ini seperti anak kecil.

"Mas, udah. Kasihan Achel."

Rayyan terpaku mendengar panggilan yang Anthea berikan kepadanya. Begitu juga dengan yang lain. Jangan ditanya bagaimana respon para singa.

"Mas?" goda Reksa.

"Yan, panas dingin enggak dengernya?" tambah Ahlam.

"Sial! Kenapa gua nge-freeze begini?"

Achel menggunakan kesempatan untuk mendekat ke arah sang Tante. Tangan Rayyan pun digigit hingga dia berteriak dan akhirnya terlepas.

"Anteu punya Achel! Bukan punya Amang."

Anthea tersenyum dan segera memeluk tubuh sang keponakan. Achel membawa sang Tante pergi dari Rayyan yang menatapnya tajam.

"Tinggallah di rumah Mami dulu untuk beberapa hari ke depan," ucap mami Sasa disela sarapan mereka.

"Enggak bisa, Mi. Adek besok harus mulai kerja. Sekretaris Adek kan lagi ambil cuti."

Mami Sasa menatap ke arah sang menantu. Berharap dia mau membujuk Rayyan.

"Abel ikut maunya Mas Rayyan aja, Mi."

Dalam hati Anthea dia tidak ingin tinggal di rumah mertuanya. Dia tidak ingin terus berpura-pura seperti ini karena sangat lelah.

"Dek," mohon sang mami.

"Malam ini aja, ya." Mami Sasa pun mengangguk dengan senyum yang terukir indah.

"Kamu gak keberatan kan, Sayang?"

Anthea tersedak mendengar panggilan dari Rayyan. Segera Rayyan menyerahkan air minum Anthea. Para singa jantan hanya bisa mengulum senyum.

"Pelan-pelan dong," ucap Rayyan sambil menepuk punggung istrinya dengan pelan.

"Gua kaget, An nying! Bisa-bisanya manggil sayang di depan banyak orang."

...*** BERSAMBUNG***...

Ayo atuh komennya kencengin ..

1
aisya
titisan agha bangetttt
Kie Riezky
malah yang ngidam Rayyan nya 😀
Yus Nita
dugaan Reyn gak salah..
harga sepiring mie goreng 20 juta 😃😃😃
aisya
ya ampunnnnnn
Santi Simarakayang
lanjut kak
Ida Farida
hahahaha
nuraeinieni
kwkwkw,,,,bayar tuh papi restu,,anakmu si rayyan rese,,;ngerjain tuan,,,😂😂😂😂
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
uchiek hiday
si empin banget
seribu dolar
wkwkkwwk
Ike Wul32
dollar dollar dan dollar nih ... pek ketiplek sama bapaknya 🤣
Kasih Sklhqu
si jambul keramat masih ajahhh mata duitan 🤣🤣🤣🤣
Salim S
emang turunan mas kulkas satu ini selalu bikin orang geleng geleng kepala /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/tapi nganenin...udah pih uang segitu mah itung itung sedekah aja /Tongue//Tongue//Tongue/thor kangen sultan kenapa nggak pernah nongol....
Widya Triani
hahaha.. double up dong thor
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
lanjut othor
sum mia
gila tuh si Tuan , melebihi rentenir dia , definisi orang mata duwitan , dan semua dinilai dengan uang .
tapi masih mending Rayyan nih , tagihan diberikan pada papi Restu , lah sang kakak ngidamnya ngucir rambut Tuan , dan harus dinilai dengan uang pula tiap helainya .
pokoke si Tuan nih gak ada tandingannya .
tapi kayaknya yang menyaingi si Radja Elang nantinya , bisa jadi mengalahkan pamor nya si Tuan .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
mahal bener tuan hanya sepiring mie goreng di hargai 20 jt,,mantap betul🤣🤣🤣🤣
N I A 🌺🌻🌹
beneran turunan dady aksa nih tuan😂😂😂😂😂
Susanti
pusing ngidamnya keluarga singa
AZLAN Hidayat
🤣🤣🤣 kasihan si tuan
v jadi penasaran sama jodohnx tuan secara jutek amat😁
Riris
wiihhh c sultan beraksi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!