Lyra terpaksa cuti dari pekerjaannya untuk menjenguk neneknya yang sakit di kota N, hanya untuk menemukan bahwa neneknya baik-baik saja. Alih-alih beristirahat, Lyra malah terlibat dalam cerita konyol neneknya yang justru lebih mengenalkan Lyra pada Nenek Luna, teman sesama pasien di rumah sakit. Karena kebaikan hati Lyra merawat nenek-nenek itu, Nenek Luna pun merasa terharu dan menjodohkannya dengan cucunya, seorang pria tampan namun dingin. Setelah nenek-nenek itu sembuh, mereka membawa Lyra bertemu dengan cucu Nenek Luna, yang ternyata adalah pria yang akan menjadi suaminya, meski hanya dalam pernikahan kontrak. Apa yang dimulai sebagai perjanjian semata, akhirnya menjadi permainan penuh teka-teki yang mengungkap rahasia masa lalu dan perasaan tersembunyi di antara keduanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chu-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6
Aira Azalea adalah sosok yang ceria dan menyenangkan. Dengan senyum manis yang selalu menghiasi wajahnya, Aira bisa membuat orang di sekitarnya merasa nyaman. Di usianya yang 25 tahun, Aira bekerja sebagai sound engineer dan composer di perusahaan game yang sama dengan sahabatnya, Lyra Zara Amani. Aira bertanggung jawab membuat efek suara, musik latar, dan audio dalam game agar permainan terasa lebih seru. Pekerjaan itu memang sulit, tapi Aira tetap terlihat penuh semangat. Ia selalu tampil rapi dengan gaya feminin yang khas.
Aira adalah anak seorang gubernur di Kota M. Walaupun memiliki status sebagai anak pejabat, Aira memilih hidup sederhana. Ia tidak pernah membanggakan status keluarganya. Sama seperti Lyra, Aira rendah hati dan lebih suka menjalani kehidupannya tanpa banyak sorotan.
Namun, ada satu hal yang membuat Aira berbeda, ia adalah penggemar berat warna pink. Hampir semua barang miliknya, mulai dari pakaian, tas, hingga seprai tempat tidurnya, berwarna pink. Bahkan mobilnya dihiasi ornamen pink yang membuat Lyra sering menggelengkan kepala setiap kali melihatnya.
Sebagai pribadi yang ekstrover, Aira sangat ceria dan manja. Ia suka mengobrol tentang banyak hal, termasuk bergosip atau bercerita tentang idol favoritnya. Tapi di balik sifatnya yang ceria itu, Aira punya sisi lain yang jarang diketahui orang. Kehilangan ibunya saat masih kecil membuatnya sering merasa sedih. Ayahnya, yang sangat menyayanginya, sering sibuk dengan tugas sebagai gubernur sehingga mereka jarang punya waktu bersama. Aira tidak pernah membahas kesepiannya secara langsung, tetapi Lyra, sebagai sahabatnya, tahu bahwa itu adalah salah satu hal yang sering mengganggu pikiran Aira.
Aira dan Lyra pertama kali bertemu saat SMA. Meski sifat mereka sangat berbeda, mereka langsung cocok. Lyra yang pendiam dan introvert menemukan teman yang selalu mendukungnya, sementara Aira merasa nyaman karena Lyra selalu mendengarkan cerita-ceritanya. Persahabatan mereka semakin erat setelah mereka mulai bekerja di perusahaan yang sama. Karena tidak ingin tinggal sendirian, Aira memutuskan untuk tinggal bersama Lyra di kontrakan kecil. Hidup bersama membuat mereka semakin dekat, meskipun sering juga terjadi kejadian lucu atau perdebatan kecil di antara mereka.
Salah satu topik yang sering dibahas di antara mereka adalah status hubungan Aira. Berbeda dengan Lyra, yang belum pernah punya pacar, Aira sudah beberapa kali menjalani hubungan. Pacar terakhirnya adalah seorang mahasiswa seni, tetapi hubungan itu berakhir setahun yang lalu. Aira tampak baik-baik saja di luar, tapi Lyra tahu bahwa sahabatnya itu sempat terluka. Meski begitu, Aira memilih untuk tidak terlalu lama larut dalam kesedihan. Ia lebih suka fokus pada pekerjaannya, menikmati waktu bersama teman-temannya, atau mengikuti konser idol favoritnya.
Sebagai sahabat, Aira sangat perhatian pada Lyra. Ia sering mencoba membuat Lyra lebih santai dan menikmati hidup. Kadang, Aira bahkan memaksa Lyra melakukan hal-hal yang tidak disukai Lyra, seperti mengenakan pakaian berwarna pink atau ikut menonton konser. Meskipun begitu, Aira selalu memastikan bahwa Lyra tahu ia akan selalu ada untuknya, kapan pun ia butuhkan.
Namun, Aira juga punya kelemahan. Ia sangat takut pada ketinggian, darah, dan jarum suntik. Ada satu kejadian lucu ketika Aira harus menjalani pemeriksaan kesehatan di kantor. Saat melihat jarum suntik, Aira langsung panik dan hampir pingsan. Lyra, yang menemani, hanya bisa menghela napas sambil tersenyum kecil, karena ini bukan pertama kalinya Aira bersikap seperti itu. Ketakutan Aira sering menjadi bahan candaan di antara teman-temannya, tetapi mereka tetap menghormati sifat ceria dan baik hati Aira.
Hobi Aira sangat beragam, mulai dari menyanyi, menari, hingga bermain musik. Kadang-kadang, ia menciptakan lagu-lagu sederhana di waktu luangnya. Di rumah, Aira sering membuat suasana menjadi hidup dengan menari di ruang tamu atau memainkan keyboard-nya. Saat Lyra sibuk membaca buku atau bekerja, Aira akan dengan senang hati menghiburnya dengan musik atau tarian. Meski Lyra sering terlihat kesal, sebenarnya ia sangat menikmati momen-momen itu.
Namun, ada saat-saat ketika Aira terlihat rapuh. Malam-malam tertentu, Lyra sering melihat Aira duduk di balkon sambil memandang bintang. Ia tahu bahwa di balik senyum ceria Aira, ada kesedihan yang ia sembunyikan. Kehilangan ibunya adalah luka yang tidak pernah benar-benar sembuh. Meskipun Aira ceria sepanjang hari, ada beban yang hanya ia sendiri yang mengerti.
Kehidupan Aira dan Lyra di kontrakan penuh dengan kejadian lucu dan unik. Dari masalah kecil seperti Aira yang ingin memasang wallpaper pink di kamar mereka, hingga kejadian lucu saat Aira mencoba menjodohkan Lyra dengan seseorang yang tidak Lyra kenal. Bahkan, Aira pernah secara diam-diam mendaftarkan Lyra ke aplikasi kencan online. Tentu saja, hal itu membuat Lyra marah, tetapi Aira hanya tertawa sambil meminta maaf.
Di tempat kerja, Aira adalah seorang sound engineer yang handal. Banyak rekan kerja yang memuji kemampuannya menciptakan musik latar dan efek suara yang memukau. Namun, tidak sedikit yang juga menggoda Aira karena fanatismenya terhadap warna pink. Meja kerjanya dihiasi berbagai barang berwarna pink, termasuk mug dan kalender. Meskipun begitu, Aira tidak pernah marah saat digoda. Ia hanya tertawa dan menganggapnya sebagai candaan.
Bagi Lyra, Aira adalah sahabat yang sangat berarti. Meskipun sifat mereka berbeda, mereka saling melengkapi. Aira yang ceria dan penuh energi sering menginspirasi Lyra untuk lebih berani dan terbuka pada dunia. Sementara itu, Lyra yang tenang dan pendiam membantu Aira menemukan sisi dirinya yang lebih dewasa dan bijaksana.