Menikah politik dengan seorang Kaisar yang sangat bejat, membuat sosok Mattias Glory Lattish memutuskan untuk mengkudeta suaminya sendiri dan membebaskan rakyat dari kemiskinan yang mengakibatkan mereka putus asa di setiap hembusan nafas mereka.
Namun semuanya tak seperti yang dibayangkan Glory, tak semudah kata yang diucapkan. Semuanya sungguh sulit, karena kuasa Kaisar yang bersifat mutlak, membuat Glory harus melihat bagaimana darah mengalir tanpa henti dari orang-orang yang membelanya.
Berbagai percobaan pembunuhan dan siksaan berat terus dilalui Glory, membuat semangatnya terkadang luntur dan ingin menyerah. Bahkan membuat tekadnya yang berkobar melemah, dan menjadikannya sebagai sosok Permaisuri yang hancur.
Namun sebuah kabar menggetarkan Kekaisaran, saat sang Kakak Kaisar yang merupakan 'takdir Riyue' kembali dari wilayah Utara Kekaisaran. Akankah rencana Glory berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rzone, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Bantuan Untuk Wilayah Utara
“Saya merasa tersanjung, bila ada yang memahami nama tersebut.” Ucap Count Kutra dengan sendu.
“Saya memiliki seorang teman yang selama hidupnya hanya bisa menyerah, dia hanya tahu kata menyerah. Namun suatu hari, kami pernah melakukan dobrakan besar dan menang bersama. Terkadang saat sendiri, kita akan lebih baik mati atau menyerah saja, namun saat bersama orang yang tepat seseorang akan berjuang sampai mati dan tak ada kata menyerah lagi.” Glory tersenyum dan menyerahkan satu buah kantong.
“Itu adalah alat sihir dapat melindungi diri dari ancaman, bisa digunakan untuk melindungi wilayah dalam jarak 500 meter persegi. Para penyihir biasanya menggunakan ini untuk melindungi diri dari binatang buas. Namun saya juga tidak tahu bila alat ini akan berfungsi pada makhluk aneh itu atau tidak.” Glory tersenyum dan Count Kutra tampak tertegun melihat hadiah besar itu.
“A-apakah ini alat dari menara sihir?” Tanyanya dengan mata yang berkaca-kaca.
“Betul, itu adalah hadiah dari Paman saya yang merupakan sahabat dekat Pemimpin Menara sihir. Saya berharap benda ini dapat berguna bagi anda, dan saya juga ingin memberikan ini untuk meminta bantuan anda.” Glory menyerahkan dua emas batangan yang cukup besar dan mungkin bisa mencapai satu kilogram.
“B-bantuan saya?” Tanya Count Kutra dengan wajah yang sedikit tersentak kaget. Dengan alat sihir yang bahkan harganya tak terhingga itu, kini Count sudah di hadapan dengan dua batangan emas yang entah akan laku berapa bila dijual.
“Benar, salah satu sahabat yang sudah saya anggap saudara sendiri menghilang tanpa jejak dan mungkin berada di wilayah anda. Anda juga pasti tahu siapa orangnya, dia adalah Kaelus Altair.” Ucap Glory, Count Kutra tampak membelalakkan matanya.
“Bilamana suatu hari dia muncul, saya ingin memberikan ini padanya. Mungkin saat dia kembali, saya sudah tiada. Saya mohon tolong berikan ini padanya, atau anda beritahu Putri atau putra anda dan wasiatkanlah surat ini untuk nya.” Ucap Glory, dia pesimis akan kembali bertemu dengan Kaelus.
5 hari di dunia modern sama dengan 5 tahun di dunia ini. Dan Glory tak tahu berapa lama Kaelus akan tinggal di dunia modern, dia takut bilamana Kaelus tinggal selama satu tahun di dunia modern. Mungkin di tempat ini sudah berlalu dan sudah mencapai 360 tahun lamanya.
Tak ada manusia yang dapat bertahan hidup sampai selama itu, kecuali Pemimpin Menara sihir. Glory tersenyum meyakinkan pada Count Kutra bila semuanya akan baik-baik saja.
“Hal ini tentulah akan saya lakukan, Duke Altair adalah pahlawan wilayah Utara. Beliau adalah panutan dan cahaya kami selama ini, saya pasti melakukan tugas saya dengan benar.” Ucapnya penuh keyakinan, Glory mengangguk.
“Sebaiknya anda jangan pergi sendirian ke wilayah Utara, dan jangan berikan ini pada siapapun dulu. Untuk sementara waktu, gunakanlah uang ini untuk membeli bahan makanan.” Glory menyerahkan sekantong koin emas. Count Kutra yang awalnya sudah putus asa tampak menggigit bibir bawahnya.
Kini semua orang memiliki kesempatan hidup dan memiliki tempat untuk bertahan, dia menatap sosok wanita di hadapannya yang merupakan orang asing itu.
“Terimakasih Yang Mulia, jasa anda pasti akan saya ingat sepanjang hidup saya.” Ucapnya dengan hormat, Glory mengangguk dan setelahnya Glory juga bertanya mengenai beberapa hal penting mengenai istana dan orang-orang penting di dalam lingkup Kekaisaran.
Bisa dikatakan bila kekuasaan mutlak ada di tangan Kaisar, namun sebelum Kaisar saat ini menjabat sistem pemerintahan masihlah dapat dinegosiasikan kembali. Kaisar sebelumnya selalu meminta pendapat para Bangsawan lain saat akan mengambil keputusan untuk Kekaisaran.
Namun saat ini berbeda, meski saat masih ada Kaelus semua orang seolah terbelah menjadi dua kubu. Dan membuat kekuasaan Kaisar cukup lemah, dan orang-orang masih bisa memberontak.
Hingga akhirnya, setelah menghilangnya Kaelus semuanya berubah. Orang-orang yang awalnya memihak pada Kaelus diinterogasi satu demi satu. Adapun yang hendak memberontak akan di tindak oleh pasukan yang menyebut dirinya sebagai Dark Dragon.
Semua orang ketakutan dengan berbagai hal aneh dan penyiksaan keji yang sering dilakukan oleh Dark Dragon. Tak ada yang tahu berapa jumlah Dark Dragon sesungguhnya, dan mungkin mereka menyamar dan bersembunyi di balik orang-orang biasa.
“Dark Dragon?” Gumam Glory, dia seolah mengenal nama itu dan ingatannya cukup rumit untuk mengingatnya kembali. Namun dengan jelas Glory tahu bila dulu dia pernah mengatakan kalau dia menyukai nama Dark Dragon.
Setelah cukup berbincang, Count Kutra memilih untuk pulang dan mendengarkan semua saran yang diberikan oleh Glory. Sedangkan Glory terus berpikir mengenai nama itu dengan sangat hati-hati.
“Yang Mulia, anda mendapatkan surat dari Lattish!” Teriak Nana dari depan kamar Glory, Glory yang sedang melamun tentu saja terkejut dan keluar dari kamarnya.
“Surat dari Lattish?” Glory mengambil surat itu yang ternyata dibawa oleh seorang utusan, Glory menekan keningnya melihat bertapa posesifnya sang Kakak.
Glory memang pernah menolak penjagaan khusus dari sang Kakak untuk menempatkan salah satu Ksatria Naga Putih di sekitarnya. Namun kini pemimpin Ksatria Naga Putih itu sendiri yang jadi utusannya.
“Paman, anda kenapa kesini?” Gerutu Glory pada sang bawahan Mythic yang memang sudah seperti saudara sendiri.
Ksatria Naga Putih adalah Ksatria khusus yang hanya memiliki 4 orang anggota termasuk ketuanya, mereka sejenis pasukan Epic di bawah komando Kaisar. Sedangkan di bawah Ksatria Naga Putih ada Kesatria Macan Putih yang anggotanya hanya ada 100 orang. Mereka adalah Ksatria Elite yang dididik langsung di bawah pengawasan para Ksatria Naga Putih.
“Mana mungkin saya tenang membiarkan anda sendirian di tanah asing seperti ini Yang Mulia!” Ucapnya sampai tak habis pikir, apalagi setelah mendengar hal itu dari Mythic yang mengatakan bila Glory tak mau ada yang membantu.
“Paman lupa ya siapa aku ini?” Glory tersenyum tengil, pria itu menggelengkan kepalanya melihat tingkah dari Glory yang sudah dianggap sebagai anaknya sendiri itu.
“Ini, saya membawa surat.” Glory tersenyum dan membawa pria itu ke ruang tamu, perlahan Glory membaca surat itu dan tampak senyuman angker terbentuk di wajahnya.
“Apa-apaan Pangeran gila ini! Dia menikah tanpa memberitahuku dulu! Dasar Kakak gila!” Maki Glory setelah membaca surat itu, dia menatap pria dihadapannya.
“Dia serius sudah menikah Paman?” Tanya Glory dengan tangan mengepal sempurna.
“Benar, dan akan melakukan penobatan sebagai Kaisar dalam waktu satu tahun mendatang. Saat ini mereka mendapatkan satu misi dari Yang Mulia Permaisuri.” Glory berdecak kesal melihat tingkah sang Kakak, biasanya Mythic akan sangat perhitungan dan bertindak begitu hati-hati. Namun apa yang dilakukannya kali ini, sangat jauh dari sifat dirinya itu.
“Ck, dasar gila!” Gertak lagi Glory sampai tak habis pikir dengan apa yang dilakukan sang Kakak.
“Anda saja sampai marah seperti itu, apalagi saya! Saya semalaman suntuk tak dapat tidur nyenyak dan harus membantu mengirim surat pada para Bangsawan. Bahkan aku harus membangunkan para Bangsawan yang sudah tertidur lelap karena menjadi kurir surat.” Kesal Ksatria Naga Putih itu lagi dengan wajah masamnya.
“Haaah, benar-benar!” Gerutu lagi Glory mendengar keluhan dari Ksatria itu.
Pemimpin Ksatria Naga Putih adalah seorang Bangsawan yang sudah menikah, namun pernikahannya kandas di tengah jalan karena perselingkuhan yang dilakukan sang Istri. Dia mengalami trauma akan yang namanya cinta, dan memilih untuk menjadi duda sampai saat itu.
Dia bernama Aslan, Duke Aslan dari tanah Barat yang makmur. Meski dia hanya seorang Ksatria, namun gelarnya adalah seorang Duke dan memiliki status yang tinggi di kekaisaran Lattish.
kami masih menunggu kelanjutan ceritanya. semangat ya 💪💪🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
kami tunggu updatenya
semangat