JANGAB LUPA IKUTU AKUN AUTHOR DAN LIKE KOMEN CERITA INI, MAKASIH💙✨
Keyla Azalea Adhitama dan Arka Arion Adhitama. Kedua remaja itu merupakan saudara sepupu, memiliki kemampuan di luar nalar, yaitu bisa melihat sosok tak kasat mata. Tidak jarang sosok-sosok itu akan menampakan wujudnya yang mengerikan di hadapan Arka dan Keyla, bukan tanpa alasan sosok-sosok itu menampakan wujudnya, namun ada tujuan lain kenapa mereka mendatangi Keyla dan Arka.
Yuk, ikuti ceritanya sampai tamat. Bagaimana perjalanan dua remaja yang menghadapi arwah penasaran yang kerap kali mendatangi mereka, untuk minta bantuan menyelesaikan urusannya di dunia. Dan bukan hanya itu, di cerita ini juga ada kisah percintaan anak sekolah yang manis, dan anak geng motor yang di ketua oleh Arka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tatatu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"Jadi gue masuk ke masa lalu sosok itu?"
"Loh, gue ada di mana ini?" Gumam Keyla sedikit terkejut karena tiba-tiba sudah berada di tempat asing. Keyla tidak mengenal tempat itu.
Melihat ke sekeliling dengan wajah keheranan.
Tak tak.
Keyla terkesiap, menolehkan kepala ke belakang.
Tak tak.
Itu suara langkah kaki dan terdengar semakin mendekat.
Deg.
Mata Keyla membulat, dengan segera gadis itu bersembunyi di balik kursi.
"Siapa dia?" Batin Keyla.
Melihat ada seorang pria bertubuh gempal berdiri sambil berkacak pinggang.
Wajahnya berewokan dan di tangannya ada tato besar se ekor naga. Pria itu terlihat garang apa lagi saat melihat tatonya, Keyla jadi merasa takut.
Dan berpikir, jangan sampai pria itu melihatnya.
"Siapa pria itu? Dan sebenarnya gue ada di mana?" Banyak tanda tanya di benak Keyla dan entah harus bertanya kepada siapa.
"Pokoknya anak sialan itu harus turuti perintah gue." Gumam pria itu dan Keyla mendengarnya.
Keyla terus memperhatikan gerak-gerik si pria. Dari raut wajahnya orang itu terlihat kesal.
"Kalau anak sialan itu tetap menolak, gue nggak bakal jadi orang kaya, shit. Kala, sialan anak tidak tau di untung." Pria itu mengumpat kasar mengusap wajahnya dengan gusar.
Tok tok tok.
Tiba-tiba terdengar suara pintu di ketuk keras. Pria gempal itu terkesiap, langsung melihat ke arah pintu utama.
"Sial, pasti itu pak Burhan, gimana ini." Raut wajahnya berubah cemas mondar-mandir kesana kemari terlihat tidak tenang.
Dor dor.
Kali ini pintu di gedor, membuat Keyla terkejut.
Pria itu menghela nafas panjang di hembusannya secara kasar. Setelah terdiam beberapa saat akhirnya pria itu berjalan menuju pintu.
Setelah pria gempal tadi pergi, Keyla pun segera keluar dari persembunyiannya.
"Sebenarnya apa maksud semua ini? Pria itu siapa?" Ucap Keyla masih tidak mengerti dengan situasinya.
Keyla tidak mengenal pria gempal tadi karena baru kali ini melihatnya.
"Dan rumah ini" Keyla melihat ke sekeliling.
Ya, saat ini Keyla berada di sebuah rumah sederhana, berbeda sekali dengan rumahnya yang berlantai dua dan besar.
"Aaaakh, sial gue ada di mana sih!" Gram Keyla merasa kesal, sedikit frustasi dengan situasinya.
"Pria tadi---gue harus ikuti, siapa tau gue dapat jawabannya." Keyla pun segera berjalan untuk menyusul pria gempal itu.
"Pa-pak Burhan."
Keyla menghentikan langkahnya, bersembunyi di balik tembok yang menghubungkan ruang tamu dengan ruang tengah, mengintip di balik tembok.
Keyla melihat di sana ada beberapa orang. Yang satu pria gempal tadi, sementara yang baru saja datang ada tiga orang pria.
"Siapa mereka semua." Gumam Keyla semakin tambah bingung dan penasaran.
"Ma-mari pak masuk." Pria gempal itu menyuruh tamunya masuk.
Satu pria yang berdiri di depan dengan tongkat kayu di tangannya melihat ke sekeliling ruangan. Usia pria itu sekitar 50 tahun, wajahnya keriput seluruh rambutnya memutih, tapi auranya begitu kuat.
Sementara dua pria lagi berdiri di belakangnya. Dua pria itu memakai seragam serba hitam tubuhnya tinggi besar dan berotot tatapannya tajam. Keyla yang melihat pria-pria itu seketika bergidik ngeri. Kenapa mereka terlihat menyeramkan sekali.
Dengan santai tanpa menghilangkan aura tegasnya pria-pria itu masuk kedalam.
"Si-silahkan duduk" dengan ragu si pemilik rumah menyuruh duduk.
Pria paruh baya itu berjalan mendekati sofa tunggal.
Tak tak.
Terdengar langkah kaki di iringi dengan suara tongkat kayu yang menyentuh lantai. Pria paruh baya itu terlihat risih ketika melihat sofa yang akan ia duduki.
Dengan raut wajah jijik, pria itu duduk di sofa tunggal sementara dua pria lagi berdiri di belakang sofa yang pria paruh baya duduki.
Sutino, nama pemilik rumah, segera menutup pintu dan berjalan mendekati sofa yang bersebrangan dengan si pria paruh baya, Sutino duduk di sofa itu.
"Pak Burhan mau mi-minum apa?" Tanya Sutino nampak ragu-ragu menawarkan minum kepada pria yang ia panggil Burhan.
Pak Burhan menghela nafas panjang di hembusannya secara kasar, menatap tajam Sutino.
Glek.
Sutino yang di tatap tajam oleh Burhan seketika menunduk, menelan ludahnya susah payah. Tidak berani menatap mata Burhan.
"Sudah jangan banyak basa basi, Sutino. Sayang ingin cepat membawanya." Ucap Burhan dengan suara berat dan tegas, tidak ingin berlama-lama di sana.
Sutino terdiam, wajahnya berubah tegang.
'Sial, bagaimana gue nyerahin tuh anak sama pak Burhan.' Batin sutino bingung sendiri.
'*Pers*tan dengan gelar anak. Gue akan memaksanya, lagi pula anak itu tidak berguna. Tapi kalau gue serahkan ke pak Burhan gue bakal untung besar, hahaha*.'
Rahang Sutino mengeras tangannya terkepal kuat, bagaimana pun caranya Sutino tetap akan menyerahkan anak itu kepada Burhan.
"Baik pak, saya akan membawanya. Kalau begitu saya izin ke dalam"
Sutino bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan Burhan dan bodyguardnya.
Deg.
Keyla mematung di tempatnya dengan wajah menegang saat melihat Sutino sudah berjalan mendekatinya. Gadis itu tidak menyadari kedatangan Sutino karena terlalu fokus memikirkan apa yang di maksud mereka semua.
Ingin bersembunyi pun sudah terlambat.
Sutino berjalan makin mendekat, Keyla menelan ludahnya susah payah jantungnya berdetak kencang tangannya terkepal kuat menyalurkan rasa takut, bahkan kakinya sudah gemetar hebat.
"Awas aja anak itu kalau menolak." Gerutu Sutino melewati Keyla begitu saja.
Keyla cengo, mengedip-ngedipkan matanya tidak percaya dengan apa yang di alaminya.
"Dia nggak bisa liat gue?" Ucap Keyla sambil menunjuk dirinya sendiri.
Sungguh Keyla di bingung, pria itu melewatinya seperti tidak bisa melihat keberadaanya.
"Serius dia nggak bisa liat gue?"
Ini seperti tidak masuk akal logika. Rasanya sulit di percaya.
Keyla terdiam, merasakan kejanggalan dengan apa yang di alaminya. Tiba-tiba sekali dirinya ada di rumah sederhana ini, lalu Sutino tidak bisa melihat keberadaanya.
Beberapa saat hanya terdiam, terdengar helaan nafas panjang keluar dari mulut Keyla.
"Ya ampuun jadi gue----aakhh" Keyla mengusap wajahnya gusar, kini sudah memahami apa yang sebenarnya terjadi.
"Jadi gue masuk ke masa lalu sosok itu?"
Ya. Memang sulit di percaya oleh akal logika. Tapi ini yang selalu Keyla alami jika di datangi oleh mahluk halus.
Selain bisa melihat mahluk halus. Keyla juga bisa masuk ke masa lalu sosok yang mendatanginya.
Sosok itu akan menunjukan kejadian yang telah menimpanya. Atau lebih jelasnya lagi, kejadian yang membuat sosok itu kehilangan nyawanya dan tidak merasa tenang.
Entah, kali ini Keyla akan menyaksikan kejadian apa. Sungguh jika mengingat tubuh mengerikan sosok itu membuat Keyla merinding takut.
"Huuh, gue harus siap-siap liat kejadian mengerikan" Gumam Keyla sudah merasa yakin jika kejadian yang menimpa sosok itu pasti sangat mengerikan.
"Aaah nyebelin. Padahal gue lagi enak-enak baca novel, eeh malah di datangi mahluk sialan itu" Dengus Keyla merasa kesal juga.
Tapi di balik kekesalannya itu ada rasa penasaran. Apa yang membuat sosok itu tidak tenang?
"Eh, apa tubuh gue masih tergeletak di lantai ya?" Tiba-tiba Keyla mengingat tubuhnya yang pingsan di lantai bawah.
Bagiamana jika tubuhnya masih tergeletak di lantai yang dingin? Ah malang sekali nasibnya.
Jika di situasi seperti ini Keyla akan pingsan lama dua jam atau bahkan lebih.
"NGGAK MAU PAK LEPASIN KALA."
Deg.
Keyla terkesiap ketika mendengar teriakan seseorang, langsung melihat ke arah sumber suara.
"Apa yang terjadi?" Gumam Keyla.
Karena begitu penasaran Keyla pun segera berjalan mencari asa suara.
"Diam Kala. Kalau kamu ingin berbakti sama orang tua, maka kamu harus nurut sama bapa turuti kemauan bapa. Kamu akan bapak jual sama pak Burhan"
Ucap Sutino penuh penekanan sambil menyeret seorang gadis cantik yang di panggil Kala.
Mendengar ucapan Sutino membuat Keyla terkejut tidak percaya.
Mengapa bisa ada seorang bapak yang ingin menjual anak sendiri?
"Haah apa? Bapak sendiri tega mau jual anaknya."
Sungguh tidak punya hati sekali pria itu. Bisa-bisanya mau jual anak sendiri.
"Nggak mau pak, Kala mohon hiks."
Gadis itu terus memberontak tidak ingin mengikuti ayahnya.
"KALA."
Plak.
"KAMU HARUS NURUT."
Mata Keyla kembali membulat dengan mulut di bekap. Tiba-tiba Sutino menampar pipi Kala.
Mata Keyla memanas, nafasnya memburu jantungnya berdetak kencang.
Keyla menurunkan tangannya yang masih membekap mulut.
Rahang gadis itu mengeras tangannya terkepal kuat, tatapannya begitu tajam menatap Sutino. Pria bejad tidak punya hati, tega ingin menjual anak sendiri.
"SIALAN DASAR PRIA JELEK." Jerit keya sambil berjalan mendekati mereka.
Rasanya Keyla ingin menghajar Sutino.
Tangan Keyla melayang-layang ingin memukul pria itu, tapi aksinya ini sia-sia saja karena Keyla tidak bisa menyentuhnya.
Bisa di bilang tubuh Keyla ini seperti bayangan, jika seseorang melewati tubuhnya maka akan tembus tidak akan bisa menabraknya atau menyentuhnya. Begitupun dengan Keyla yang tidak bisa menyentuh mereka.
Keyla menghela nafas kasar, kesal sendiri karena pukulannya terus meleset.
"Kala mohon pak, jangan jual Kala, hiks. Kala akan berusaha cari uang yang banyak buat bapak hiks, tapi jangan jual Kala." Gadis itu terus memohon sambil menangis, berusaha membujuk sang ayah agar tidak menjualnya.
Keyla yang melihat gadis itu memohon seketika hatinya terasa sakit. Bulir bening menetes begitu saja.
Sutino menghela nafas kasar, mengusap wajahnya gusar, menatap Kala tajam lalu mencekal rahang gadis itu. Sutino tidak perduli walaupun Kala memohon.
"Tidak bisa Kala. Kamu tau uang yang di berikan pak Burhan itu berapa? Harga kamu itu cukup mahal Kala, yaitu 1M. Hahahah uang yang sangat banyak bukan." Ucap Sutino sambil tersenyum lebar, seolah uang itu lebih berharga daripada anaknya sendiri.
Kala menggelengkan kepalanya dengan air mata yang terus mengalir. Menatap ayahnya dengan tatapan kecewa. Demi uang 1 Milyar ayahnya tegas menjualnya? Apa tidak ada rasa sayang di hati Sutino untuk anaknya ini?
Keyla menggeleng tak habis pikir.
"Ya ampun, demi uang 1 Milyar dia tega mau jual anak sendiri." Entah dimana otaknya berada.
"Di dengkul kali otaknya di taruh." Gram Keyla.
"Hiks, bapak tega mau jual Kala demi uang 1M." Lirih Kala.
"Cih" Sutino berdecih sambil menghempaskan wajah kala, muak rasanya melihat gadis itu menangis kupingnya terasa gatal.
"Ya jelas kamu tau sendiri, uang itu lebih berharga dari pada kamu Kala. Bahkan gajih mu 1 tahu itu tidak akan mendapatkan 1 Milyar." Sarkas Sutino sambil menyeringai menatap Kala.
Mendengar ucapan sang ayah membuat hati Kala terasa sakit seperti di tusuk ribuan jarum. Kenapa ayahnya tega sekali, lebih memilih uang daripada dirinya yang merupakan darah dagingnya sendiri.
"Dan seharusnya kamu berbakti kepada orang tua, turuti apa kata bapak. Ayok, jangan buang waktu lagi, yang ada pak Burhan akan marah sama Bapak."
Sutino kembali menarik tangan Kala.
"Nggak pak lepasin Kala, hiks"
Sutino tidak perduli tetap menyeret tubuh kecil itu.
"Anjirrr. Baru kali ini gue liat Bapak se b*ngsat itu." Heran Keyla sambil mengusap pipinya yang basah karena air mata.
......
Ini hanya karangan author ya guys ya jadi di maklum jika ceritanya tidak masuk akal logika😫 Makasih yang udah mau membaca 🤗🙏