NovelToon NovelToon
Mantan Pacarku Ternyata CEO Kaya

Mantan Pacarku Ternyata CEO Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Kaya Raya / Fantasi Wanita
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Irhamul Fikri

Prolog:

Dulu, aku selalu menganggapnya pria biasa miskin, sederhana, bahkan sedikit pemalu. Setelah putus, aku melanjutkan hidup, menganggapnya hanya bagian dari masa lalu. Tapi lima tahun kemudian, aku bertemu dengannya lagi di sebuah acara gala mewah, mengenakan jas rapi dan memimpin perusahaan besar. Ternyata, mantan pacarku yang dulu pura-pura miskin, kini adalah CEO dari perusahaan teknologi ternama. Semua yang aku tahu tentang dia ternyata hanya kebohongan. Dan kini, dia kembali, membawa rahasia besar yang bisa mengubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irhamul Fikri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 1 Bagian 4 Awal Baru yang Berat

Pagi itu, matahari bersinar hangat melalui tirai jendela apartemen kecil Nadia. Tumpukan dokumen berserakan di meja kerjanya, dan cangkir kopi yang sudah dingin terletak di samping laptopnya. Nadia duduk di sana dengan mata yang masih lelah setelah malam yang sulit. Namun, hidup harus terus berjalan.

Setelah perpisahan dengan Reza tiga tahun lalu, Nadia memutuskan untuk fokus membangun hidupnya sendiri. Waktu itu, dia memulai dari nol tanpa pasangan, tanpa dukungan finansial berlebih, dan tanpa peta jalan yang jelas tentang masa depannya.

Hari Pertama di Perusahaan Baru

Perusahaan kecil tempat Nadia bekerja bukanlah perusahaan impian. Kantornya sempit dengan wallpaper tua yang sudah mulai mengelupas, dan meja-meja kayunya dipenuhi berkas-berkas lama yang menumpuk tanpa aturan. Namun, tempat ini adalah awal baru bagi Nadia.

“Ayo, Nadia. Kau bisa melakukannya,” gumamnya sambil menarik napas panjang di depan cermin sebelum berangkat ke kantor untuk pertama kalinya.

Di kantor, ia disambut oleh bosnya, seorang pria paruh baya bernama Pak Budi, yang selalu mengenakan kemeja kotak-kotak yang sedikit kebesaran.

“Nadia, selamat datang di keluarga kecil kami,” kata Pak Budi dengan senyum ramah. “Kita di sini tidak besar, tapi kita punya semangat tinggi. Saya yakin kau bisa banyak belajar di sini.”

Nadia hanya mengangguk sopan. Hatinya masih berat karena semua beban masa lalu, tetapi dia berjanji pada dirinya sendiri untuk memberikan yang terbaik.

Hari-hari pertama Nadia di kantor diisi dengan pekerjaan administratif. Dia harus mempelajari sistem lama yang berbelit-belit, mencatat transaksi manual, dan menyiapkan laporan keuangan yang belum pernah dirapikan selama berbulan-bulan. Rekan kerjanya hanya ada dua orang: Maya, seorang wanita muda yang ceria, dan Arif, pria pendiam yang lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputer.

“Nadia, hati-hati dengan printer itu. Dia sering ngambek,” ujar Maya sambil menunjuk mesin printer tua di pojok ruangan.

Nadia tersenyum tipis. “Akan kuingat.”

Meski sederhana, lingkungan kerja itu menjadi tempat di mana Nadia perlahan mulai menemukan kembali dirinya. Dia menyadari bahwa hidup tidak selalu harus glamor untuk memiliki makna.

Tantangan Pertama Nadia

Setelah beberapa bulan bekerja, Nadia diberi tanggung jawab untuk menangani salah satu klien penting perusahaan. Klien itu adalah sebuah toko buku lokal yang sedang berusaha meningkatkan penjualan secara online. Nadia harus membuat proposal pemasaran sederhana dan mempresentasikannya.

“Ini peluang bagus untukmu, Nadia,” kata Pak Budi. “Kita butuh klien ini agar perusahaan tetap berjalan. Aku tahu kau bisa.”

Meski gugup, Nadia mengangguk. Dia menghabiskan malam-malam panjang untuk menyusun proposal itu, mencurahkan semua ide kreatif yang dia miliki. Presentasi berjalan lancar, dan untuk pertama kalinya, Nadia merasa bahwa dia telah membuat perbedaan.

“Kau hebat, Nad!” puji Maya setelah presentasi selesai. “Kliennya terlihat sangat puas. Kalau ini berhasil, kau bisa dapat bonus, lho.”

Nadia tersenyum, meski hatinya masih terasa hampa. Pujian itu memang menyenangkan, tapi ada bagian dalam dirinya yang masih merasa kehilangan.

Membangun Hidup Baru

Di luar pekerjaannya, Nadia mencoba mencari cara lain untuk mengisi kekosongan dalam hidupnya. Dia mulai menghadiri kelas memasak di akhir pekan, sesuatu yang selalu ingin ia lakukan sejak lama. Di sana, dia bertemu orang-orang baru, termasuk seorang instruktur bernama Donal, pria ramah dengan selera humor yang aneh.

“Bagaimana kau bisa membakar sup?” tanya Donal sambil tertawa kecil saat melihat percobaan pertama Nadia.

Nadia menggeleng sambil tersenyum malu. “Aku juga tidak tahu. Mungkin aku berbakat menghancurkan masakan.”

Namun, momen-momen kecil seperti itu memberikan warna baru dalam hidup Nadia. Meski perlahan, dia mulai merasa bahwa hidupnya bisa memiliki arti bahkan tanpa Reza di sisinya.

Kenangan yang Tetap Membayangi

Namun, meskipun Nadia berusaha melangkah maju, kenangan tentang Reza terus menghantuinya. Setiap kali dia melewati taman tempat mereka sering bertemu, hatinya terasa berat. Dia masih menyimpan kotak kecil berisi foto-foto mereka, surat-surat yang pernah ditulis Reza, dan gelang kecil yang pernah diberikan Reza sebagai hadiah ulang tahun.

Ada malam-malam di mana Nadia membuka kotak itu, hanya untuk menatap benda-benda tersebut sambil menangis. Tapi setiap kali dia menutup kotak itu lagi, dia berjanji pada dirinya sendiri untuk lebih kuat.

“Dia sudah pergi, Nadia,” bisiknya pada dirinya sendiri suatu malam. “Kau harus berhenti hidup di masa lalu.”

Tiga tahun setelah perpisahan itu, Nadia telah banyak berubah. Dia bukan lagi wanita muda yang naif dan terlalu bergantung pada cinta. Kini, dia adalah seorang wanita mandiri yang membangun hidupnya sendiri, meskipun bekas luka di hatinya masih ada.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!