Jodoh, rezeki, maut, semuanya adalah rahasia Ilaha, yang tidak pernah tahu kapan datang dan pergi. sebagai mahluk hamba, kita hanya bisa menjalankan hidup dengan baik dan tidak lupa untuk bersyukur dengan semua yang sudah di takdirkan untuk hidup kita.
kadang yang menurut kita baik belum tentu baik untuk kita, dan begitu juga sebaliknya!.
Bagaimana kehidupan yang di jalani oleh Vina?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 08
Hari pertama bekerja berjalan dengan baik hal itu membuat Vina bernafas lega, setidaknya semua yang dia takutkan tidak terjadi, memiliki rekan kerja yang baik dan bos yang baik adalah hal yang dia impikan dan terkabul sekarang.
Begitu waktu berkerja sudah selesai, dan kebetulan Vina hanya sampai sore Vina akan pulang tapi sebelum itu Vina akan mampir ke rumah sakit sejak untuk melakukan kewajiban yang tertunda, karena tadi costumer silih berganti, hal itu membuat Vina sampai tidak sempat untuk shalat.
"Bismillah " tidak lupa Vina membaca doa sebelum memacu motor untuk ke mesjid terdekat.
Suasa mesjid begitu ramai, Vina tidak tahu kenapa padahal waktu magrib masih lama dan shalat asar juga sudah lewat. Vina Melanjutkan langkahnya menuju tempat mengambil air wudhu dan begitu selesai Vina langsung masuk, sekilas Vina melihat acara dan kembali melanjutkan langkahnya.
Untung saja tempat memiliki sekat jadi Vina bisa fokus pada kewajiban walaupun harus mendengar acara yang berlangsung.
"Assalamualaikum" ucap Vina sebelah kiri dan kanan begitu sudah selesai.
Selesai berdoa, Vina melepas mukena dan tidak lupa untuk melipat mukena, setelah itu Vina bersiap untuk pulang. walaupun Vina tidak banyak memiliki uang saat ini, Vina tetap membagi sedikit uang dan di masukan di tempat khusus, setelah itu pergi.
Dari kejauhan seseorang melihat apa yang Vina lakukan, walaupun tidak terlihat jelas wajah hanya sekilas tapi dia tetap memperhatikan Vina sampai menghilang dengan Vina yang sudah keluar.
Sebelum benar-benar pulang, Vina menyempatkan diri untuk membuka ponsel guna membalas pesan sahabat yang sudah tidak dia respon beberapa hari ini.
Duduk di lesehan teras mesjid sejenak untuk membalas dari sahabat, sungguh hari Vina sangat tersentuh, dari sekian banyak yang chat hanya satu nama yang menjadi fokus Vina.
Titi ♥️
Vina, kau baik-baik saja?
Vina, tolong balas pesan ku jika kau sudah lebih baik.
Vina, apa perlu aku datang menjelaskan semua pada orang tuamu biar mereka tidak marah pada mu?
Vina
Dan masih banyak lagi pesan yang di kirim oleh Titi yang membuat Vina sungguh tersentuh oleh sahabatnya.
Vina♥️
Titi, maaf aku baru balas pesan mu aku sibuk mengurus berkas kemarin dan sekarang aku sudah mulai bekerja part time, karena pagi hari waktu kosong.
Dan tidak butuh waktu lama, balasan Vina yang baru saja terkirim sudah langsung di baca oleh Titi yang tanpa membalas pesan, Titi langsung menghubungi.
"Hello Vina, syukurlah jika kau baik-baik saja aku sangat khawatir pada mu " ucap Titi sangat khawatir pada sahabat.
"Aku baik-baik saja Titi, maaf jika sudah membuat mu khawatir " jawab Vina tidak enak hati.
"Tidak apa yang jelas sekarang kau baik-baik saja sudah membuat ku tenang, oh iya kau kerja di mana? " tanya Titi
"Di dekat area kampus Titi, jaga toko " jawab Vina.
"Syukurlah, selamat ya Vina, nanti jika aku libur aku main ke rumah mu atau ke tempat kerja mu " ucap Titi.
"Baik Titi, aku tunggu ya " jawab Vina.
Pembicaraan mereka harus berakhir, karena Titi harus berangkat kerja sore ini hal itu membuat mereka dengan terpaksa harus mengakhiri panggilan tersebut.
Dan bertepatan dengan itu orang-orang mulai keluar dari mesjid, dan dari pintu berbeda seseorang juga Keluar dan langkah terhenti saat melihat wanita yang sempat dia lihat sebelumnya, dia pikir sudah pergi tapi ternyata baru siap-siap memakai helm hal itu membuat seseorang mengentikan langkah sejenak dan langsung sadar dengan apa yang sudah dia lakukan salah.
Sedangkan Vina, langsung menancap gas meninggal area mesjid sebelum hari semakin sore dan gelap.
***
Di rumah sederhana, Ani duduk termenung memikirkan apa yang harus dia masak untuk makan malam bersama, bahkan uang Ani saja sisa sedikit sedangkan kebutuhan sekolah Arga masih belum terlengkapi hal itu membuat Ani bingung.
"Ibu sedang apa? " tanya Arga yang terlihat termenung.
"Tidak apa-apa nak, ibu hanya berpikir malam ini ibu mau masak apa " jawab Ani.
"Memangnya ada bahan apa saja Bu yang mau di masak? " tanya Arga.
"Tidak ada bahan apapun nak, maaf " Cicit Ani.
Belum sempat Arga merespon ucapan ibu Ani, terdengar suara motor yang membuat mereka sangat kenal dengan suara motor tersebut.
"Kakak sudah sampai Bu " ucap Arga begitu bahagia.
Baik Arga dan Ani menyambut kedatangan Vina di pintu depan, hal itu membuat senyum Vina terbit karena tidak ada kebahagiaan selain melihat senyuman orang terkasih.
"Kakak, baru pulang " ucap Arga, padahal tanpa di tanya juga sudah tahu toh Vina baru saja memperlihatkan diri setelah sejak tadi pagi tidak terlihat oleh nya.
"Iya dik. Bu assalamualaikum " ucap Vina yang mencium tangan Ani dan Arga melakukan hal yang sama pada Vina.
"Waalaikumsalam nak, bagaimana hari pertama kerja ? " tanya Ani.
"Alhamdulillah lancar Bu " jawab Vina.
"Alhamdulillah " jawab Ani dan Arga secara bersamaan.
"Ayo masuk nak, kau pasti lelah " ucap Ani lagi
"Ibu sudah masak " tanya Vina.
"Tidak ada yang mau di masak kak " kali ini bukan Ani yang menjawab tapi Arga.
Mendengar itu, Vina menatap sang ibu yang terlihat sedih tentu Vina paham apa yang di rasakan sang ibu.
"Jangan sedih Bu, mumpung hari masih terang di luar bagaimana jika kita cari sayur di belakang, mungkin ada kangkung atau sayur lain yang bisa di petik " ajak Vina.
"Ayo Bu, sebelum hari semakin gelap, Arga akan ikut biar semakin cepat " ajak Arga.
"Ayo nak " Jawab Ani.
Mereka memutuskan untuk kebelakang mencari sayur yang bisa di oleh, setidaknya mereka tidak hanya makan nasi saja.
Terdengar suara pertanda akan magrib tiba membuat Arga, Vina dan Ani mempercepat langkah mereka untuk segera pulang. Dengan membawa sayur kangkung dan sayur genjer yang kebetulan tumbuh di sawah mereka petik.
"Alhamdulillah, malam ini kita ada lauk " ucap Arga bersyukur.
"Alhamdulillah nak " jawab Ani.
"Ayo cepat mandi, gantian sebelum azan magrib " ucap Ani lagi.
"Baik Bu " jawab Arga.
Sedangkan Ani dan Vina, memasak sayur yang sudah mereka petik, Selagi menunggu Arga selesai begitu sudah gantian Vina dan Ani. setelah itu mereka baru melaksanakan kewajiban bersama.
Jika kalian tanya Anton ke mana? entahlah, semenjak Anton di PHK di tempat kerja Anton benar-benar berubah jarang pulang entah ke mana. Jika pulang itu pun sudah larut semua orang sudah terlelap dan bangun paling akhir karena masing-masing pada Kesibukan mereka.
Selesai, melaksanakan kewajiban bersama mereka bersiap-siap untuk makan malam, lagi dan lagi mereka tidak bersama Anton, walaupun begitu mereka tidak bersedih.
"Maaf nak, jika ibu tidak bisa memberikan yang terbaik " batin Ani.
Sedangkan Vina dan Arga Menikmati makan malam dengan hikmat begitu selesai, mereka menonton televisi bersama sebelum menjemput mimpi indah mereka bersama.
"Oh iya, bagaimana perlengkapan sekolah Arga Bu, sudah siap semua? " tanya Vina memulai percakapan.
"Belum nak, sepatu tas buku belum di beli lagi " jawab Ani.
"Kapan beli Bu? " tanya Arga.
"Nanti ya nak, jika Waktu sekolah semakin dekat pasti ibu belikan " jawab Ani
"Terima kasih ibu " jawab Arga.
"Sama-sama nak " jawab Ani lagi.
"Sekarang sudah larut nak, tirulah tidak baik jika belum tidur " suruh Ani lagi
"Baik Bu " jawab Arga
Sedangkan Vina, sengaja hanya diam sungguh Vina yakin pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh ibunya hanya saja masih di tahan saat ini.
"Kau juga nak " jawab Ani pada Vina.
"Baik Bu. ibu juga jangan lupa tidur jangan larut tidak baik untuk kesehatan " pesan Vina sebelum masuk kamar.
"Iya nak " jawab Ani dengan senyum manisnya.
Suasana malam hari yang sunyi dan malam semakin larut, membuat suara di luar bisa terdengar di dalam rumah, Vina yang memang belum tidur mendengar suara sesuatu.
Hiks,,!
Hiks,,,!