NovelToon NovelToon
Siswi Pintar Bekerja Sebagai Bartender

Siswi Pintar Bekerja Sebagai Bartender

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Teen School/College
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Pria Bernada

Dulu, nilai-nilai Chira sering berada di peringkat terakhir.
Namun, suatu hari, Chira berhasil menyapu bersih semua peringkat pertama.

Orang-orang berkata:
"Nilai Chira yang sekarang masih terlalu rendah untuk menunjukkan betapa hebatnya dia."

Dia adalah mesin pengerjaan soal tanpa perasaan.

Shen Zul, yang biasanya selalu mendominasi di Kota Lin, merasa sedikit frustrasi karena Chira pernah berkata:
"Kakak ini adalah gadis yang tidak akan pernah bisa kau kejar."

Di reuni sekolah beberapa waktu kemudian, seseorang yang nekat bertanya pada Shen Zul setelah mabuk:
"Ipan, apakah kau jatuh cinta pada Chira pada pandangan pertama, atau karena waktu yang membuatmu jatuh hati?"

Shen Zul hanya tersenyum tanpa menjawab. Namun, pikirannya tiba-tiba melayang ke momen pertama kali Chira membuatkan koktail untuknya. Di tengah dentuman musik yang memekakkan telinga, entah kenapa dia mengatakan sesuatu yang Chira tidak bisa dengar dengan jelas:
"Setelah minum minumanmu, aku milikmu."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pria Bernada, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Abis Ini, Gue Bakal Jagain Lo

Setengah jam kemudian, begitu musik mulai ngelantun di Nighthade Bar, suasana langsung pecah, semua orang kayak pada gila senengnya.

Chira ngeliatin seorang cowok mabok parah yang udah tepar di bar, dengan ekspresi bingung banget.

Ini nih orang, yang gak mau dengerin saran, udah nyobain semua minuman yang gue racik satu per satu.

Siapa bilang kalo rasanya gak kayak alkohol berarti bukan alkohol?

Minuman yang gue buat malem ini tuh kadar alkoholnya lumayan tinggi, ditambah lagi minum campur-campur kayak gitu, ya jelaslah cepet banget maboknya.

Chira ngelirik sekitar, tapi gak nemu bayangan Fajar, jadi yaudah dia biarin Zul tetep tepar di sana kayak orang gila.

Ini tempat VVIP, dan dia emang sering ke sini, jadi karyawan dan sebagian besar pelanggan udah pada kenal.

Sepanjang itu, beberapa cewek seksi model spek msbrewc pada coba deketin, tapi sayangnya, Zul udah terlalu mabok buat ngeh ke mereka.

Sampai bar tutup pun, dia masih aja tepar.

Karena prinsipnya, Chira jelas gak tanggung jawab buat anterin orang pulang.

Pertama, dia gak tau alamatnya.

Kedua, ya gak pantes juga.

Akhirnya, bosnya yang sebenernya lagi mau menikmati malam romantis malah dipanggil buat jadi tenaga kasar.

"Chira, lo anggap bos lo apa sih?" Pak Ilham rada kesel. Sebenernya dia lagi pengen anter cewek pulang, tapi malah diseret sama Chira dan malam indahnya jadi rusak.

"Pak Ilham, gue udah selesai kerja. Kalo soal dia, terserah lo aja deh," jawab Chira santai, gak peduli omelan Pak Ilham.

Pas Chira pergi, tiba-tiba si pemuda yang tepar di bar berjam-jam itu bangkit, bikin Pak Ilham kaget setengah mati.

"Udah sadar lo?"

"Baru aja."

Pak Ilham ketawa kesel, "Kalo udah sadar, kenapa gak bangun aja dari tadi? Enak, ya?"

"…"

"Eh, lo beneran mau ngejar si cewek itu?"

Zul ngusap pelipisnya pake tangan kanan, "Segitu keliatan banget, ya?"

"Bang Zul, kalo lo pada mau pacaran sih gue gak masalah, tapi jangan sampe bartender gue gak mau kerja gara-gara lo gangguin," Pak Ilham ngingetin. "Lagian, cewek ini beda sama mantan-mantan lo yang dulu. Siap-siap aja buat ditolak."

Zul berdiri, "Gue paham, Bang Ilham. Gue cabut dulu, gak usah diantar."

Chira nemuin motornya dan udah mau cabut, tapi dari sudut mata dia liat sosok cowok berkaos merah-hitam lari keluar dari pintu Nighthade Bar.

"Chira," cowok itu, yang masih ngos-ngosan lari, manggil dia, "Gue ada yang mau gue omongin ke lo."

Chira berhenti sebentar, "Ngomong aja."

Zul naro satu tangan di depan motornya, sambil senyum lebar dan tampan banget.

Dia bilang, "Lo pernah bilang, kita temen. Abis ini, gue bakal jagain lo."

Oh, jadi itu.

Barusan, Chira kepikiran abis ini mungkin dia harus jauh-jauh dari dia.

"Oke," jawab Chira, walau sebenernya gak butuh penjagaan dari dia.

Denger itu, Zul makin lebar senyumnya. Dia langsung duduk di motor, dan sebelum Chira sempet ngomong, dia deketin telinganya dan bilang:

"Kalo kita temen, malem ini anterin gue pulang. Gue udah minum, gak boleh nyetir."

Chira: "…"

"Lo gak tau malu apa?"

"Yang lebih penting tuh nyawa apa harga diri?"

Abis hening sebentar, Chira nahan emosi dan bilang, "Alamat."

Zul dengan senang hati nyebutin alamatnya.

Dia juga nanya, "Lo tinggal di mana?"

Chira mikir bentar, lalu dengan sedikit ragu, dia bilang, "Gue gak tau jalan ke rumah lo. Mending lo pandu aja."

Zul: "…"

Chira ngabisin waktu dua puluh menit buat ngikutin arah dari Zul, tapi makin lama dia jalan, makin bingung harus nurunin dia di mana.

"Turunin gue di persimpangan depan," akhirnya Zul ngomong.

Chira pastinya nurut sama permintaannya.

"Pulang lebih cepet gih," Zul masih aja pura-pura perhatian, padahal siapa coba yang bikin dia sekarang masih di luar.

Chira langsung muter balik dan jalan pergi, tapi Zul manggil lagi, "Tunggu bentar."

"Apa lagi sih?"

"Selamat malam," Zul senyum polos.

Chira: "…"

Dia bener-bener takut kalo sikapnya yang gampang emosi bakal keluar.

Sementara itu, Zul masih berdiri tegak di situ, ngeliatin motor kecil putih yang makin lama makin jauh karena tadi abis dibonceng Chira. Tiba-tiba dia keinget gombalan yang pernah dia liat di internet: [Selamat malam atau semoga lo mikirin gue sampe gak bisa tidur.]

Chira baru aja sampe di persimpangan berikutnya pas sebuah mobil hitam datang dari arah berlawanan. Lampunya terang banget sampai bikin dia nyipit.

Pas dia buka mata lagi, dia liat senyum di jendela mobil itu. Pemandangan ini rada nyesek buat dia.

Jalan ini, emang seharusnya dia gak lewatin.

Chira senyum sinis.

Besoknya, SMA No.1 Kota Lin ngadain pertandingan persahabatan sama sekolah lain.

Pertandingan persahabatan ini kayak lomba soal, di mana kedua tim gantian ngasih soal buat dijawab, dan tim yang paling banyak jawab bener bakal jadi pemenang.

Kayak biasa, semua orang ngerti lah prinsipnya, persahabatan duluan, kompetisi belakangan.

Pesertanya sebenernya gak banyak, cuma anak-anak kelas 1 yang tanding sama murid SMA Affiliated Nanshi.

Tapi penontonnya rame juga; pihak sekolah ngatur biar siswa kelas 12 bisa nonton di aula besar.

Aturannya simpel: penonton harus diem saat peserta jawab soal, dan tepuk tangan meskipun tim mana aja yang jawab bener. Fajar, demi bisa liat "bidadari" kesayangannya dari deket, dateng lebih awal, tapi tempat duduknya diatur per kelas, dan ini bikin dia agak bete.

Kebetulan, Zul juga dateng buat seru-seruan.

Dia dateng lebih awal, keliatannya tidurnya nyenyak tadi malem.

"Bang Zul, kali ini lo gak telat ya?" Fajar ngeledek Zul sambil senyum sinis.

"Lo pengen gue telat?"

"Enggak lah, cuma biasanya lo jarang dateng tepat waktu ke sekolah, jadi agak aneh aja."

Zul ketawa kecil dan langsung fokus ngeliatin panggung, "Apaan nih rame banget anjir?"

Fajar dengan sabar ngejelasin, "Lagi pada liat anak-anak pinter nunjukin kepintaran mereka, Bang."

"Liat tuh Bang Zul, gue kasih liat dewi cinta pertama gue."

Zul nengok, "Cinta pertama lo? Bukannya itu udah ilang dari zaman TK? Lo lagi ngelindur apa?"

"Bang Zul, liat deh, dari empat cewek SMA Affiliated Nanshi yang di panggung, yang pake sepatu putih dan kuncir kuda tinggi. Cakep, kan?"

Zul ngikutin arahan Fajar dan ngamatin targetnya. Begitu ngenalin, dia agak gak percaya, terus natap Fajar dengan datar selama dua detik, dan bilang, "Denger saran gue, mending lupain aja."

Fajar gak peduli sama sarannya, malah penasaran, "Eh, lo kenal sama dia?"

Zul keliatan males jawab dan milih diem. Fajar gak bisa ngorek info lebih lanjut dan pengen nanya lagi, tapi pas banget giliran Dara buat jawab, dan Fajar langsung fokus matanya ke arah dia.

Tatapan Fajar nempel banget, kayak gak mau kelewatan sedetik pun.

Di tengah pertandingan, kedua tim dapet jumlah jawaban yang sama, dan guru yang jadi MC ngumumin jeda istirahat.

Ngeliat kesempatan itu, Fajar buru-buru cari alasan buat ke belakang panggung.

Dara, yang lagi bete karena belum nemu orang yang dia cari, juga akhirnya pergi ke toilet.

1
Pria Bernada
tenang kak proses😍😘❤️🔥
Sol Ronconi
Thor, kapan update lagi nih?
SHAIDDY STHEFANÍA AGUIRRE
Saya sangat terkesan dengan perkembangan karakter yang konsisten.
Rizky Mwe
Terima kasih kepada author, sudah menyajikan cerita indah yang menghibur hati ini.
Yoseph Bambang: ayo mulai bacanovelnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!