'Xannia Clowin'
Gadis cantik berusia 22 tahun yang selama menjalani hidup baru kali ini dia mengetahui pengkhianatan sang ayah kepada ibunya .
Sejak Xannia berusia 2 tahun ternyata sang ayah sudah menikah lagi bahkan wanita itu sedang mengandung anaknya.
Awal mula terbongkar pengkhianatan ayahnya itu ketika sorang gadis yang tak jauh beda dari usia xannia datang,gadis itu langsung menemui ibu Xannia dan mengaku sebagai anak dari istri kedua suaminya,
semenjak kejadia itu ibu xannia sering sakit-sakitan dan 5 bulan kemudian sang ibu meninggal dunia.
Dari kejadian itu menimbulkan rasa dendam dan sakit hati Xannia kepada ayah dan kelurga istri keduanya,sehingga Xannia bertekat membalaskan dendam atas rasa sakit dan pengkhiantan ayahnya yang sampai membuat ibunya tiada,bahkan dia rela menjadi istri kontrak miliader yang ingin memiliki keturunan , dan dari situlah Xannia ingin memanfaatkan pria itu untuk membalaskan dendamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VHY__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
🌸 🌸 🌸 🌸
Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba, dan kini Xannia sedang bersiap dengan di bantu oleh Rendy yang merupakan sekretaris Davendra dan dua orang make-up artis yang memang khusus di panggil oleh Davendra
"Wah, anda sangat cantik, nyonya," ucap Rendy terpesona melihat penampilan Xannia yang mengenakan gaun berwarna putih yang pas di tubuh rampingnya.
"Kau terlalu berlebihan, Ren," ucap Xannia tersenyum.
"Anda memang sangat cantik nona, mata anda sangat indah dan anda tak perlu menggunakan softlens lagi," kata salah satu make-up artis itu.
"Kalian terlalu berlebihan memujiku," sahut Xannia yang masih merendah.
“Tuan akan terpesona olehmu,” kata Rendy.
"Itu tak mungkin," ujar Xannia.
"Aku tak menyangka jika anda adalah istri tuan," ucap Rendy.
"Kapan anda dan tuan menikah?" tanya Rendy dengan rasa penasaran yang tinggi.
"Itu rahasia," sahut Xannia sambil menaruh telunjuknya di depan bibir dan mengedipkan sebelah matanya tertuju pada Rendy.
"Apa anda akan berhenti dari perusahaan setelah ini?" tanya Rendy lagi.
"Hmm, pria dingin itu menyuruhku untuk berhenti bekerja dan aku akan menguras semua hartanya," sahut Xannia dan membuat arendy dan dua orang make-up artis tertawa.
"Jika aku sudah tidak berada di perusahaan usir setiap wanita yang datang menemuinya dan beritahu aku ," kata Xannia
Rendy tersenyum dan mengangguk.
"Anda pasti sangat mencintai tuan," seru Rendy.
Yang seketika membuat Xannia terdiam.
'Cinta? Bahkan cintaku sudah hilang, 'batin Sydney.
"Nona"
"Nona," panggil sang make-up artis.
Rendy menyentuh bahu Xannia dan membuat wanita itu tersadar dari lamunannya.
"I-iya, ada apa?" sahut Xannia.
"Kami sudah selesai merias anda," jawab sang make-up artis.
"Kalau begitu kami permisi, semoga pernikahan anda
selalu bahagia," ucap mereka.
"Terima kasih," sahut Xannia dengan sedikit canggung.
"Kalau begitu aku juga akan keluar, nyonya. Karena sebentar lagi tuan akan datang menjemputmu," kata Rendy.
"Terima kasih, Rendy," ucap Xannia.
Sementara itu di ballroom hotel, terlihat beberapa undangan sudah mulai memasuki area pesta.
Beberapa dari mereka terlihat sangat penasaran dengan istri dari seorang pengusaha muda yang menjadi incaran para wanita.
"Apa Xannia belum datang?" tanya Airin pada Kay.
"Belum, aku bahkan sudah mencoba menghubunginya dari tadi," sahut Kay.
"Sebelum pergi aku sempat menghubunginya, dan katanya dia masih bersiap dan menunggu orang yang akan menjemputnya," timpal Cia.
"Mungkin kita akan menunggunya sebentar," kata Kay.
"Tapi, acaranya sebentar lagi akan di mulai," sahut Airin.
"Mungkin sekarang dia sedang di jalan," pungkas Cia.
Airin datang bersama Kay, sementara Cia datang dengan kekasihnya yang bekerja di club milik Davendra.
"Kau tidak datang dengan kakakmu?" tanya Cia pada Airin.
"Tidak, kakakku masih ada di Itali dan aku tidak tahu dia akan pulang kapan," jawab Airin.
"Kau memiliki kakak?" tanya Kay dan di angguki oleh Airin.
"Iya, dan kakaknya sangat tampan, aku pernah melihatnya" celetuk Cia.
"Baby!!" terdengar suara pria yang menginterupsi perkataan Cia.
Cia melihat kearah pria yang berdiri di sampingnya dan hanya menyunggingkan senyumnya.
"Sorry honey," ucap Cia dan mengecup pipi kekasihnya.
Sementara itu di pintu masuk hotel terlihat Martin dan keluarganya baru saja datang.
Pandangan Maria tertuju ke berbagai arah guna menelisik pesta yang di buat oleh Davendra.
"Pesta yang sangat megah dan pastinya sangat mahal, mengingat hotel ini adalah hotel terbaik di New York," pungkas Maria.
"Hotel ini milik tuan Davendra dan tentunya dia tak perlu mengeluarkan biaya untuk memakai hotelnya sendiri," sahut Martin datar.
Maria bahkan sampai menganga saat mendengar hotel yang mereka datangi adalah milik Davendra.
"Tapi, walau begitu dia pasti mengeluarkan banyak uang untuk membuat pesta semegah ini," lanjutnya.
'Sebenarnya seberapa kaya pria itu, 'batin Maria.
"Sayang, ayo..." kata Jenny menyadarkan maria dari lamunannya.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Jenny.
"Tidak ada, mom," sahut Maria.
Maria pun mengikuti kedua orang tuanya untuk menyapa beberapa tamu yang memang menjalin kerjasama dengan ayahnya.
Tak lama kemudian Arsen dan keluarganya pun datang dan mulai bergabung bersama Maria beserta kedua orang tuanya.
Davendra masuk kedalam kamar yang di tempati oleh Xannia untuk bersiap.
"Kau sudah siap?" tanya Dave masih dengan wajah datarnya.
Xannia menganggukkan kepalanya dan tiba-tiba saja dadanya berdegup cukup kencang.
"Kau gugup?" tebak davendra.
"Hmm," sahut Xannia.
"Tersenyumlah sedikit, kau membuat aku semakin gugup dengan ekspresi wajahmu yang seperti itu," ujar Xannia mencoba untuk tetap tenang.
"Apa yang datang banyak?" tanya Xannia.
"Kau akan melihatnya nanti," jawab Dave.
Xannia mencebik saat mendengar jawaban pria yang ada di hadapannya.
"Ayo, mereka sudah menunggu kita.
Pria itu memegang tangan Xannia dan menggenggamnya.
"Tanganmu sangat dingin," ucap Davendra.
"Dan tanganmu sangat hangat," balas Xannia.
Dave membawa Xannia keluar dari kamar dan tepat di depan kamar sudah ada Rafa dan Rendy yang menunggu mereka.
"Kalian sudah mempersiapkannya? Karna aku akan langsung membawanya setelah pesta ini berakhir," kata Davendra.
"Sudah tuan, dan sesuai dengan keinginan anda," sahut Rafa.
"Kau akan membawa aku kemana?" tanya Xannia.
"Nanti juga kau akan tahu," jawab Davendra.
"Kenapa setiap aku bertanya jawabanmu selalu itu itu saja, apa tidak ada kata lain yang bisa kau ucapkan selain itu?" kesal Xannia.
Davendra tak menggubrisnya dan berjalan sambil menggandeng tangan wanita yang sudah menjadi istrinya itu.
Sedangkan di belakang mereka ada Rafa dan Rendy yang mengikuti mereka.
Mereka masuk kedalam lift yang akan langsung mengantarkan mereka tepat di aula pesta.
Xannia meremas tangan Dave yang menggenggamnya semakin erat.
Ting..
Mata seluruh tamu kini tertuju pada pintu lift yang terbuka.
Perhatian mereka tampak terfokus pada seseorang yang akan keluar dari sana.
"Oh my God!!" ucap Airin, Kay , dan Cia bersamaan saat melihat siapa yang keluar dari dalam lift itu bersama dengan atasan mereka.
Merek bahkan menajamkan penglihatan mereka guna memastikan lagi siapa yang di lihatnya.
"Ini tak bisa di percaya," ucap Airin.
"Siapapun tolong cubit aku," kata Cia.
"Awww," ujar Cia meringis saat Kay benar-benar mencubit tangannya.
"Oh.God!! Ini bukan mimpi dan ini nyata?" seru Cia.
"Kita harus meminta penjelasan darinya," kata Airin Dan di angguki kedua temannya.
Sementara kekasih Cia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah ketiga wanita yang ada di dekatnya.
Tak berbeda jauh dari ketiga teman Xannia hal yang serupa juga terjadi pada Maria dan Arsen beserta keluarga mereka.
Bahkan Martin hampir di buat terkejut oleh kemunculan putrinya itu.
Maria mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih melihat Xannia yang ternyata adalah istri dari Davendra.
'Kenapa selalu Xannia apa hebatnya dia di bandingkan aku? Kenapa dia selalu mendapatkan semuanya dengan mudah, 'geram Maria dalam hati dan menahan segala umpatan yang ingin di keluarkannya.
Jenny yang mengerti situasi pun langsung memegang tangan putrinya dengan erat.
"Selamat tuan Martin, saya tak menyangka jika istri yang di maksud tuan Davendra adalah putri anda," ucap seorang pria yang seusia dengan Martin.
Ia membalas uluran tangan pria itu dan menampilkan senyum terbaiknya.
"Terima kasih Tuan Arnold," ucap Martin yang sebenarnya masih menyembunyikan keterkejutannya.
Sementara itu tak jauh dari keluarganya berada, Xannia menyunggingkan senyum miringnya melihat wajah Maria yang menahan amarah.
"Wajahnya sangat lucu, aku suka melihat wajahnya yang seperti itu," bisik Xannia pada Davendra yang sebenarnya mengejek Maria.
"Mulai sekarang kau akan lebih sering melihat wajahnya yang seperti itu," sahut Dave datar.
Dan seketika Xannia tertawa kecil mendengar jawaban Dave, seolah-olah menunjukan kebahagiaannya di hadapan ayahnya dan juga Maria dan ibunya.
Dan itu membuat hati Maria semakin panas saat melihat betapa bahagianya Xannia.
Di tambah dengan orang-orang yang mengucapkan selamat untuk ayahnya karna Xannia menikah dengan Davendra dan selalu memuji Xannia di setiap perkataanya.
'Akan aku pastikan kebahagiaanmu tidak akan berlangsung lama, 'batin Maria dengan pandangan yang menatap tajam Xannia.
Bersambung.......