Satu psikopat mampu menebar teror pembunuhan berantai, bagaimana jika ada enam psikopat berkumpul dalam satu tempat?
Sekelompok mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari kota Jakarta memutusan untuk liburan semester ke sebuah kota Kyoto dinegara matahari terbit, Jepang.
Mereka diajak oleh salah satu teman mereka, yang merupakan seorang blasteran Jepang bernama Ayana dan adiknya Yuki. mereka kemudian bertemu dengan seorang pemuda tampan asal Jepang yang mengajak mereka untuk mengunjungi sebuah kabin mewah ditengah hutan, kaki gunung Kurama.
Sekelompok remaja tersebut tidak tahu bahwa terdapat sebuah misteri dari hutan lebat tersebut, penduduk sekitar percaya bahwa pada saat kabut tebal turun dan menutupi isi hutan maka saat itupun para tentara Jepang jaman dulu keluar untuk mencari potongan tubuh mereka yang terpisah akibat terkena ledakan sebuah bom, penduduk desa meyakini hutan tersebut telah dikutuk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SemyAngelina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"Terima kasih”
“Maaf karena sudah mengganggu”
“Tidak apa-apa, kami memang membutuhkan sebuah minuman agar lebih santai” ujar Akira.
Akira pun langsung meminum kopi instan nya lalu mempersilahkan gadis tersebut untuk ikut minum, setelah selesai menenggak secangkir susu coklat hangat tersebut lantas gadis cantik itupun melanjutkan kembali ceritanya.
Dalam keadaan yang mencengkam sanyup-sanyup terdengar suara tembakan dan suara dentuman bom, seketika keadaan luar terdengar begitu bising dan mereka seolah-olah sedang berada ditengah sebuah peperangan.
Walau mereka ketakutan namun rasa penasaran lebih besar dan akhirnya merekapun tetap nekat untuk keluar dari dalam tenda, resleting tenda pun dibuka perlahan dan Takeshi pun memeriksa keadaan sekitar namun anehnya suasana diluar nampak gelap dan sunyi.
Ketika mereka semua keluar dari dalam tenda, tiba-tiba dari kegelapan hutan keluarlah sekitar lima orang sosok pria memakai sebuah seragam militer yang sudah compang-camping dan terlihat dari tubuh mereka penuh luka yang mengeluarkan darah,bau amis pun menyerbak di udara bahkan ada yang terlihat kehilangan anggota tubuhnya.
Melihat pemandangan mengerikan tersebut Tsubasa pun jatuh pingsan dan ketika gadis tersebut sadarkan diri, tubuhnya tergeletak didepan pintu tenda nya, gadis cantik itupun berdiri perlahan lalu berusaha untuk mencari teman-temannya yang lain namun hasilnya nihil dan ketiga temannya pun hilang begitu saja.
Karena takut gadis cantik itupun memutuskan untuk berlari keluar dari dalam hutan tersebut dengan mengikuti jejak mobil yang membawanya masuk kedalam hutan sebelum nya, ketika berhasil keluar ia pun pulang dengan menaiki sebuah mobil bus disebuah halte yang jarak tempuh sekitar 30 menit dengan berjalan kaki.
Setelah gadis tersebut berhasil keluar dari dalam hutan, ia pun bisa selamat sampai rumah. Pada keesokan harinya Tsubasa memberanikan diri untuk lapor kepada polisi, lalu iapun bertemu dengan Akira.
“Aku sangat takut, aku tau ceritaku tidak masuk akal tetapi mitos yang beredar itu benar-benar sungguhan”
“Mungkin saja kau berhalusinasi atau semacamnya”
“Aku tidak tahu, aku sangat takut” terlihat wajah gadis tersebut pucat dan tangannya gemetar.
“Kurasa kau butuh istirahat, kau bisa pulang sekarang dan biarkan kami yang akan menyelidiki kasus ini”
ujar Akira.
Mereka berdua pun akhirnya keluar meninggalkan ruangan tersebut, Akira pun meminta Kendo untuk mengantar gadis cantik itu pulang kerumahnya setelah terlebih dahulu melakukan pemeriksaan identitas, rupanya gadis berusia 17 tahun tersebut tinggal disebuah panti asuhan, setelah kedua orang tuanya mati terbunuh oleh perampok sekitar 2 tahun yang lalu.
Akira pun segera menyelidik identitas dari ketiga orang yang menghilang. Beberapa saat kemudian Kendo kembali lalu menghampiri Akira.
“Gadis itu sudah ku antar pulang dengan selamat”
“Terima kasih!, Kendo apa kau masih ingat dengan kejadian dimalam saat rekanmu Yakamura menghilang?”
“Tentu saja, aku takkan pernah bisa melupakan kejadian pada malam tersebut”
“Apa ada yang aneh saat malam kejadian?”
“Yang ku ingat saat aku selesai buang air kecil, sebuah kabut tebal datang menghalangi pandangan mata dan membuat aku ngeri. Kudengar dari penduduk setempat, disaat kabut tebal datang, pada saat itu pula para hantu tentara pun keluar untuk mencari korban”
“Kau percaya adanya hantu?.. omong kosong” ujar Akira tersenyum.
“Aku juga tidak percaya, tapi hilangnya orang-orang sangatlah misterius dan bahkan tidak ada jejak sedikitpun yang tertinggal”
“Apapun itu, kita harus menyelidiki tempat dimana hilangnya ketiga teman dari gadis itu”.
Kendo adalah seorang polisi penjaga pintu masuk hutan gunung kurama, yang pertama dan telah kehilangan rekannya.
Sekarang dia ditugaskan untuk menjadi rekan bagi Akira dan merekapun masih terus berusaha menggali kasus misterius dikaki gunung kurama tersebut, meskipun saat ini masih belum mampu menemukan titik terang.
Mereka masih tidak menyerah bahkan pimpinan dari Akira, hanya memberi waktu sekitar 2 bulan lagi untuk melakukan penyelidikan dikaki gunung kurama tersebut, jika dalam 2 bulan mereka masih tidak dapat menemukan petunjuk penting atau membuat kemajuan, maka Akira selaku pemimpin kasus tersebut harus kembali ke Tokyo dan kasus pun akan terpaksa ditutup dan selanjutnya mereka hanya akan melakukan pencegahan untuk korban berikutnya, karena ada banyak kasus penting lainnya yang harus segera ditangani.
Keesokan harinya Ayana dan teman-temannya tengah menunggu kedatangan dari mobil Ryu untuk pergi berlibur bersama disebuah kabin, dihutan kaki gunung kurama setelah sebelumnya mereka telah meminta izin terlebih dahulu dan meminjam sebuah mobil Toyota berwarna Biru kepada kakek Ayana, tak lupa Ayana sudah terlebih dahulu menelpon Ryu.
Beberapa saat kemudian Ryu datang menaiki sebuah mobil jeep dengan membawa dua orang temannya yakni Kabuya dan Yukana, Ayana pun diajak untuk menaiki mobil Ryu bersama dengan Ririn dan yang menyetir mobil Toyota diserahkan kepada Rizal, merekapun berangkat dan Rizal pun membuntuti mobil jeep dari Ryu.
Ayana pun duduk disebelah Ryu dengan jantung yang berdetak kencang, Ayana sadar bahwa kini dia benar-benar jatuh cinta kepada pemuda tampan yang bernama Ryu tersebut, meski dia belum tahu banyak tentang pemuda tersebut dan sosoknya yang masih misterius, dalam benak pikiran Ayana, Ryu merupakan penyelamat serta teman masa kecilnya.
Sekitar 1 jam perjalanan, kendaraan mereka akhirnya memasuki sebuah hutan. Anehnya meskipun tidak ada jalanan Ryu tetap menerobos tanaman ilalang yang tingginya hampir setengah meter dan akhirnya sekitar 10 menit kemudian, mobil merekapun harus berhenti karena terhalangi oleh sebuah pohon besar setinggi satu meter yang tumbang dan menghalangi jalan sedangkan dikedua sisinya terdapat banyak pohon pinus yang besar dan tidak mungkin bisa dilewati oleh mobil.
Pilihannya mereka harus menyusuri hutan dengan berjalan kaki atau berputar kembali.
“Apa kita salah jalan atau kita harus berjalan kaki untuk melanjutkan perjalanan?” tanya Ayana bingung.
“Jangan khawatir, tunggu beberapa saat lagi dan akses jalan akan segera terbuka” ujar Ryu tersenyum.
Tak lama berselang sayup-sayup terdengar sebuah mesin mobil dari dalam hutan lalu tiba-tiba saja, pohon besar yang tumbang dan menghalangi jalan mereka perlahan-lahan terangkat keatas udara.
Ternyata pohon tersebut tidak sepanjang yang terlihat karena pohon tumbang tersebut sudah terpotong sepanjang kendaraan mobil, jadi mobil mereka pun bisa melintasinya.
Pohon setinggi satu meter tersebut pun terangkat lalu bergerak mundur, beberapa menit kemudian terlihatlah, ternyata ada sebuah truk Forklift yang telah mengangkut dan memindahkan batang pohon besar tersebut, Ayana dan teman-temannya terlihat takjub.
“Apa jalannya sengaja disembunyikan?”
“Iya, bisa dibilang begitu”
“Kenapa?”
Ryu sekilas menatap wajah Ayana tanpa ekspresi lalu menatap lurus kedepan.
“Karena jalan ini merupakan jalan rahasia, tempat yang akan kita kunjungi adalah tempat yang tidak semua orang dapat memasukinya, tanpa undangan”
“Apa tempat yang akan kita kunjungi adalah tempat yang terlarang?” seketika Ayana terlihat khawatir.
“Jangan khawatir! pemilik kabin ini adalah salah satu dari orang terkaya di jepang, mereka ingin memiliki wilayah pribadi dan jalan ini merupakan jalan rahasia tercepat untuk sampai di kabin tersebut” Ryu pun tersenyum, lalu melanjutkan.
“Temanku adalah seorang anak dari konglomerat, namun kedua orang tuanya tewas dalam kecelakaan mobil tiga tahun yang lalu. Ia pun mewarisi tanah dan bangunan disebuah hutan kaki gunung kurama ini, ia juga senang mengundang orang lain untuk datang dan bersenang-senang, mungkin agar dia tidak merasa kesepian”
“Siapa dia?” ujar Ayana penasaran.
“Kau akan tahu nanti. Dia biasanya hanya menyewakan tanahnya untuk dijadikan lokasi tempat kemping, akan tetapi karena kau adalah temanku maka kalian semua telah menjadi salah satu dari tamu spesial”.