NovelToon NovelToon
CEO Tampan Itu, Suamiku

CEO Tampan Itu, Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Itu pernyataan, Leya Maura Nugrah!"

"Loh kamu tau nama asli leya dari mana?!" kaget wanita itu.

"Apa yang saya tidak tau?"

"Sombong." ketus Leya kesal, gadis itu rasanya ingin membuang pria di hadapannya ini kelaut saja! benar benar membuat nya naik darah.

"Besok besok gak usah temui Leya!"

"Kalau saya mau ketemu?"

"Kamu nyebelin, Tuan Damian Aarav Niell!"

"Saya menyukai panggilan itu, Leya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan bersama

Leya tak langsung menjawab pertanyaan mereka yang menurutnya tidak penting, malah ia asik gerutu sebab Nia langsung mematikan teleponnya tanpa mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu.

"Ih Nia ini kenapa sih, gimana coba mereka nelpon nya sedangkan Leya aja gak punya ponsel"ucapnya kesal

"Leya!"panggil Damian dengan kesal yang sudah di ubun-ubun kepala.

"Apa?"tanyanya

Melihat yang tidak kepekaan Leya, Damian langsung mengendong Leya dipundaknya, seperti mengendong karung beras.

"Aaa turunin!!" Leya meronta-ronta di atas pundak Damian.

"Ion tolongin Leya!!!"teriak Leya yang sudah menjauh dari perkarangan rumah Arion.

Mendengar itu Arion hendak menolong Leya tetapi tidak bisa karena sang Papa mencegahnya.

"Kamu masuk dalam aja, biarin Damian yang mengantarnya"ucap Elgaf sembari masuk dalam rumah, sebelum Arion banyak bertanya.

"Udah jangan sedih gitu, kan masih ada hari besok sayang, sekarang kita masuk aja dah malam"ajak sang mama, Riana.

"Tapi ma, Rion gak tau alamat rumah Leya"balasnya

"Udah jangan dipikir besok kamu tinggal minta aja sama Damian alamat rumah Leya, kalo misalnya nanti gak dikasih biar mama aja yang minta,okey!"

Mau tidak mau Arion mengangguk saja. Baiklah besok ia akan mencari alamat Leya bagaimana pun caranya.

"Ayo masuk"ajak sang mama lagi.

Sedangkan diperjalanan pulang Leya tidak bisa di dalam mobil Damian.

"Damian!, Turunin Leya. Leya gak mau sama Damian"racuhnya.

"Diam Leya!"ucap Damian dengan kesal yang tertahan. Terlihat urat-urat tangan Damian yang menonjol seolah siap memukul apa saja, tetapi tidak bisa karena ada Leya bersamanya.

Ia tidak mau hanya karena emosionalnya yang tidak tertahan sampai membuat gadis disebelahnya ketakutan nanti.

"Leya bakalan diam kalo Damian turunin Leya dulu"balasnya dengan menantang.

"Yakin mau turun?"kata Damian dengan datar.

"Iya!"balas Leya yang tetap kekeh dengan pendiriannya.

"Baiklah" Damian pun menurunkan kecepatan mobilnya. Mobil mereka berhenti di pinggir jalan yang sangat sepi tanpa kendaraan yang berlalu lalang.

Jalanan yang sangat sepi yang hanya diisi oleh perpohonan di sekelilingnya.

"Sekarang kamu boleh turun"ucapnya tanpa menoleh sedikitpun kearah Leya.

Leya melihat sekelilingnya yang begitu sepi dan gelap tanpa penerangan apapun, ia menelan ludahnya dengan susah payah.

Ia belum pernah lewat jalan yang begitu gelap gulita begini. Walaupun ia orang desa yang hidup dengan cahaya minim. Tetapi ada penerang dari cahaya bulan.

"Ah anu..."

"Kenapa?"tanya Damian memotong ucapan Leya. Leya gugup tidak tahu harus bilang apa.

"Aku... Ah maksudnya kenapa disini gelap sekali?"tanyanya dengan pura pura bingung.

Damian tidak membalas perkataan Leya. Ia tahu pasti gadis disebelahnya ini tidak berani jalan seorang diri di jalan gelap begini, makanya ia sengaja memilih lewat sini.

"Mau turun apa tidak?"tanya Damian ia sengaja tidak membalas pertanyaan Leya tadi, agar Leya merasa terpojokkan. Pria licik ck.

"Mau tetapi disini gelap"ucap Leya pelan sembari meremas kain bajunya dengan kuat.

Kegugupan Leya adalah kesenangan bagi Damian, ia terus mempermainkan Leya agar patuh padanya.

"Baiklah jika itu keinginan dirimu, kamu bisa turun sekarang"

"GAK MAU!"teriak Leya sembari memegang tangan Damian.

"Leya mohon jangan turunin Leya disini"sambungnya dengan wajah yang sudah pucat pasi.

Leya tidak mau mengambil risiko yang nantinya membuat ia menyesal. Jika ia nekat turun dan ditinggalkan oleh Damian, bagaimana jika ada hewan buas di hutan ini yang siap menyantap tubuh nya? Atau begal dengan wajah seramnya, Ah tidak Leya belum siap akan semua itu.

Damian menatap kearah tangannya yang di genggam oleh Leya. Melihat arah pandangan Damian pun tersadar dan menarik tangannya.

"Ah, maaf Leya kelepasan"ucapnya

"Hm"Damian hanya berdehem saja, itu cukup membuat gadis itu menjadi gugup lagi.

"Baiklah kamu akan saya antar, tetapi ada syaratnya"dengan senyum smirknya.

"Apa? Leya bakalan lakuin apapun, tapi jangan turunin Leya disini"ucapnya wajah cerianya.

"Kamu yakin?"tanya Damian memastikan.

Leya mengangguk mantap, ia tidak memikir dua kali terlebih dahulu.

"Baiklah." Damian langsung menyalakan kembali mobilnya membuat Leya bingung.

"Damian?"tanyanya dengan nada pelan.

"Ya?"tanpa melihat kearah Leya. Ia hanya fokuskan pada jalannya yang sudah terlihat jalan raya yang ramai kendaraan.

"Apa syaratnya?"tanya Leya penasaran.

"Sudah sampai"ucap Damian.

Leya memastikan dan benar saja memang sudah sampai di depan rumah Nia.

"Baiklah, terimakasih sudah mengantar Leya, selamat malam" Leya langsung turun dari mobil mewah Damian. Tanpa menoleh sedikitpun kearah Damian karena Leya terlanjur kesal.

Damian menatap kearah Leya sekilas dan melajukan mobilnya meninggal perkarangan perumahan elite itu.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, Astaga Leya kamu kemana aja!"

"Kamu tahu, aku tuh khawatir banget tahu nyariin kamu di mall"sambung Nia.

"Maafin Leya, Leya salah"ucapnya dengan sesal.

"Gak! Leya gak salah, aku yang salah disini karena gak jagain Leya"

"Tapi.."

Nia langsung menghentikan ucapan Leya dengan telunjuknya. "Udah aku yang salah, sekarang kita masuk ya. Diluar dingin banget."

"Tadi Leya kemana aja?, Padahal aku dah nyariin kamu keliling mall gak ada? Dan juga kan aku bilang tunggu Maxwell jemput kan?"tanya Nia dengan cerocos handalnya.

"Tadi Leya.." Leya diam sejenak sembari berpikir, apa ia bilang semuanya apa gak ya.

"Heh Leya!" Nia menepuk pundak Leya pelan.

"Hah iya kenapa Nia?"tanyanya

"Hadeh malah nanya balik. Kamu ngapain sih ditanyain malah bengong"kata Nia bingung.

"Apa ada yang Leya tutupin?"tundingnya dengan wajah curiga.

Leya yang ditatap begitu, gegelapan sendiri, "ah, gak ada Nia. Udah ah Leya mau tidur aja."

"Aneh, pasti ada yang disembunyikan Leya"

"Ah tapi bodo amat lah bukan urusan ku."

Keesokannya, hari kembali seperti biasanya. Leya sedang menyiapkan makanan dimeja makan.

"Pagi"

"Pagi juga Nia, tumben udah wangi aja Nia"puji Leya sekaligus bingung.

"Iya, hari ini ada jadwal pagi. Jadi setelah sarapan aku langsung pergi"

"Oh gitu ya"kata Leya paham.

"Oh iya Leya, Maxwell nanti datang kesini"

"Dia sudah selesai dengan urusannya dan kemarin juga semua berkas kamu yang akan masuk sekolah juga sudah dia urus semua"sambung Nia.

"Jadi nanti Leya sudah bisa sekolah seperti Nia?"tanya Leya dengan antusiasnya.

"Iya, tapi gak sekarang mungkin minggu depan kamu bisa masuknya"

"Gakpapa deh, yang penting sekolah seperti Nia"ucapnya dengan nada girang tidak lupa senyuman manisnya.

"Yaudah sampai nanti, udah mau telat nih"

"Nia hati-hati ya!"teriak Leya, ntah Nia dengar apa tidak. Melihat Nia yang tadi terburu-buru pergi.

Tok tok!

"Bentar!"teriak Leya dari dalam rumah.

Pintu terbuka, terlihatlah Arion yang bertamu di pagi-pagi ini.

"Loh Ion, kok bisa ada disini?"tanya Leya kaget.

"Kenapa? Kaget ya?"ucapnya dengan wajah konyolnya.

"Iya, darimana dapat alamat rumah Leya?"

"Ada deh, itu gak penting"jawabnya dengan senyum yang menghiasi wajah tampannya.

"Yaudah masuk dulu ion" Leya mempersilahkan Arion masuk tetapi dicegah.

"Gak usah, niat ion kesini mau ajak jalan Leya jalan"

"Jalan?"beo Leya.

"Iya, mau kan? Please mau ya."ucap Arion memohon.

"Baiklah Leya mau, tapi tunggu disini dulu ya. Leya mau ganti baju dulu"ucapnya dan langsung ngacir ke dalam kamarnya.

Arion mengangguk."Iya, yang cantik ya"ucap Arion setengah berteriak.

1
Dewi @@@♥️♥️
tadi bukannya Remon di suruh ngikutin Leya? kok Leya sampai dalam bahaya gak ada bodyguard Damian yg muncul
Dewi @@@♥️♥️
coba mampir baca,,semoga bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!