Di sarankan membaca novel pertama nya dulu yang berjudul "Terpaksa Menikah dengan Pembantu" biar lebih nyambung dan tau jalan cerita nya 🥳
.
.
Sejak Dimas menolongnya waktu ia hampir dilecehkan oleh preman, Chaca langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.
Ditambah waktu ia tahu bahwa Dimas adalah kakak ipar dari sahabatnya dan ayah dari seorang pangeran kecil yang sangat menggemaskan bagi Chaca.
Chaca Aninditha yang memang sedari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu merasa iba dan sedih kala mengetahui Aiden anak dari Dimas juga memiliki nasib hampir sepertinya. Dan itu semakin menjadikan kan motivasi untuk terus membuat agar Dimas mencintainya.
Yuk ikuti kisah Chaca untuk mengejar cinta Om Duda...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pangeran pinguin
Setelah dari rumah sakit, Chaca pun segera kembali pulang kerumahnya. Dirumah seperti biasa sangat sepi. Karena Leona dan Lana tengah berlibur ke luar negri. Sedangkan Faris sedang ada bisnis keluar kota.
Begitulah keadaan nya bila Faris keluar kota, pasti Lana akan mengajak Leona berlibur keluar negri. Hanya Leona not Chaca.
"Neng Chaca tadi ada paket." Ucap bibi.
"Dari siapa Bi?" Tanya Chaca bingung karena dirinya tidak sedang berbelanja online.
"Wah saya tidak tau non. Tadi yang nganter kurir katanya buat neng Chaca." Ucapnya lagi.
"Oke deh. Makasih bibi ... " ucap Chaca mengecup pipi bibi Ana dan langsung pergi ke kamar nya.
Bi Ana adalah orang yang telah merawat Chaca dari bayi, maka tak heran bila Chaca dekat dan tak segan mencium pipi bi Ana.
Bi Ana yang awalnya segan di perlakukan seperti itu oleh Chaca tapi kelamaan ia terbiasa karena percuma melarang Chaca.
Sesampainya di kamar Chaca langsung unboxing paket yang tadi ia terima. Chaca terkejut karena ternyata isinya adalah boneka pinguin yang ia incar di mesin capit waktu di mall.
"Woaahh pangeran pinguin lo kok bisa sampe rumah gue sih. Jangan jangan lo abis di campakin sama si barbie ya makanya lo lari ke gue. Eh bukan lari sih tapi dikirim ke rumah gue, makanya jangan sok jual mahal. Giliran di campakin lo nyari gue kan." Ucap Chaca terkekeh sendiri dengan ucapan nya.
"Hemm tapi siapa ya kira kira yang ngirim elo kesini." Ucap Chaca membolak balikkan boneka itu untuk mencari tau siapa pengirimnya. Lalu Chaca menemukan surat di dalam kotak itu dan membacanya.
'Karena ternyata kamu lebih cantik dari boneka barbie itu.'
Sebuah tulisan yang begitu ambigu membuat Chaca mengernyitkan dahinya dengan bingung.
Tidak ada tulisan lain seperti nama pengirim atau apa. Hanya tulisan seperti itu.
"Dih siapa sih yang ngirim ini?" Gumam Chaca dalam hati. "Masa kak Fahmi sih." Ucapnya lagi mengira bahwa Fahmi lah yang mengirim boneka ini.
"Tapi kalau kak Fahmi kenapa gak ngomong langsung? Kenapa mesti misterius begini. Tapi kalau bukan kak Fahmi siapa? Gak mungkin kan Aiden." Chaca terus bergumam sendiri memikirkan siapa pengirim misterius yang mengiriminya boneka pinguin.
🍁
Sore hari Dimas dan Aiden pergi ke sebuah minimarket yang tak jauh dari komplek perumahannya.
Aiden sangat antusias kala Dimas menawarinya cemilan dan akan langsung mengantarkannya.
Dimas sadar bahwa selama ini ia jarang meluangkan waktunya berdua dengan Aiden. Maka dari itu mulai sekarang ia akan lebih sering meluangkan waktu bersama dengan anak semata wayangnya.
"Sendirian aja." Ucap Dimas yang melihat Aiden tengah bermain ponsel di sofa.
"Om Bian pergi entah kemana. Tante Jenar masih di rumah sakit. Memangnya siapa lagi yang mau nemenin Aiden." Ucap Aiden tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.
"Mau papi temenin?" Tanya Dimas pelan.
"Gak perlu. Aiden sudah biasa sendiri." Ucap Aiden datar membuat Dimas menghela napasnya pelan. Dimas tidak menyangka bahwa Aiden masih marah terhadapnya. Memang dia bilang sudah memaafkan nya namun Aiden semakin lebih irit bebrbicara padanya. Dan itu tandanya ia masih marah.
"Mau beli cemilan?" Tanya Dimas lagi. "Papi anter." Sambungnya.
Aiden langsung mengalihkan perhatian nya dari ponsel menatap Dimas dengan lekat. "Bohong." Ucap Aiden.
"Sekarang biar gak bohong." Ucap Dimas. "Mau gak?" Tanya nya lagi.
Lama Aiden berfikir lalu akhirnya ia menyetujui ajakan Dimas.
Setelah 30 menit kini Dimas dan Aiden tengah sampai di super market.
"Aiden, papi mau ke toilet kamu jangan jauh jauh ya." Ucap Dimas dibalas anggukan oleh Aiden.
Aiden dengan asik sibuk memilih cemilan untuk menyetok di rumahnya. Aiden, Bian dan Jenar adalah penggila cemilan. Makanya Aiden berencana akan memborong semua snack yang ia sukai.
Saat Aiden Tenga asik memasukkan snack kedalam troli belanja tiba tiba dia di kejutkan oleh suara seseorang yang memanggilnya.
"Aiden ... " Panggilnya membuat tubuh Aiden menegang seketika.
.
.
.
Hayoo siapa kira kira yang manggil Aiden?
udah kasian lg sama si caca yg kena tabrak..siapa yg tabrak caca yah..
Hallo min..saya dari Kuching Sarawak..👋
saya dari Kuching Sarawak..hi min..🤣