Istriku Ternyata Kuyang

Istriku Ternyata Kuyang

BAB 1

Di malam hari tepatnya pukul 20:00 Bagas sedang mengemas pakaian yang hendak dibawa pergi ke Kalimantan untuk urusan pekerjaan. Bagas ditugaskan oleh perusahaan tempatnya bekerja untuk menghandle cabang perusahaan yang berada di Kalimantan sebut saja perusahaan S, Bagas merupakan anak satu-satunya dari Bu Sumi, Bu Sumi merupakan seorang janda, beliau ditinggal suami pada saat Bagas masih duduk di bangku kelas 4 SD,bapak Bagas meninggal kecelakaan motor dan mengakibatkan nyawanya tak tertolong lagi. jadilah Bu Sumi membesarkan Bagas seorang diri, sampai tiba waktu Bagas sudah besar dan bekerja untuk perusahaan sawit yaitu perusahaan S. Dan Bagas dipindahkan ke Kalimantan"Nak jadi kah kamu berangkat ke Kalimantan besok?" Tanya Bu Sumi ibunya Bagas. "Jadi Bu, besok pagi-pagi jam 7:00 aku sudah harus di bandara, pesawat ku jam 8:30 Bu" jawab Bagas. "Yaudah nak agak dipercepat kemas-kemas barangnya, sudah larut malam Jangan sampai besok kamu kesiangan bangunnya, bisa-bisa ketinggalan pesawat lho". Bagas hanya mengangguk sambil terus memilah baju dan celana yang akan dia bawa, sedangkan ibunya Bagas berlalu pergi ke kamar untuk segera tidur "nak ibu istirahat dulu ya, ingat kamu tidurnya jangan larut malam, jangan sampai kesiangan".

"Iya Bu tenang aja Bagas nggak bakal kesiangan kok" jawab Bagas sambil tersenyum.

Kukuruyuukkkkkkkkkk.... kukuruyuukkkkkkkkkk.....

Pagi pun tiba Bagas bergegas bangun dan mandi, sementara ibunya Bagas lagi berkutat di dapur menyiapkan sarapan untuk Bagas. Selesai mandi Bagas bergegas ke dapur menghampiri ibunya "wangi banget Bu masakannya, pasti Bagas bakalan rindu sama masakan ibu nanti kalau sudah di Kalimantan" celetuk Bagas sembari menyendok makanan yang berada dimeja makan. "Kamu kan tidak selamanya di Kalimantan nak, kalau sudah ada cuti ya pulang lah jengukin ibu mu ini" sahut ibunya Bagas.

"Iya Bu pasti Bagas selalu pulang nengokin ibu kalau ada cuti, ibu sehat-sehat ya disini, jangan sampai sakit supaya Bagas bisa kerja dengan tenang"ujar Bagas.

"Iya nak ibu masih sehat kok jadi kamu gak harus terlalu memikirkan ibu" imbuh Bu Sumi.

Selesai sarapan Bagas berpamitan ke Bu Sumi untuk segera berangkat, sedangkan Bu Sumi tidak mengantarkan Bagas ke bandara dikarenakan terkendala ongkos, mengingat bandara yang lumayan jauh dari rumah Bagas, kurang lebih 45 menit. "Bu Bagas berangkat ya doakan semoga kerjaan Bagas lancar di sana doain semoga rejeki Bagas juga ngalir terus dan segala urusan di mudahkan oleh Allah SWT" ucap Bagas sambil berpamitan pada ibunya "iyaa nak ibu pasti doain yang terbaik untuk kamu" jawab Bu Sumi "jangan lupa ibadah ya nak dimana pun kamu berada ingat terus Tuhan mu supaya dilancarkan segala pekerjaan mu di sana" pesan Bu Sumi kepada Bagas "iya Bu" jawab Bagas.

Tepat pukul 07:30 Bagas pergi ke bandara dengan menaiki ojek yang mangkal tidak jauh dari rumah nya

"Bang ojek ke bandara ya" kata Bagas ke salah satu tukang ojek.

"Iya mas Bagas ayokk, emang kamu mau kemana mas Bagas Kon ke bandara?" Tanya tukang ojek sambil melajukan motornya

"Ke Kalimantan bang dipindahkan ke cabang perusahaan yang ada di sana" jawab Bagas

"Owalahhhh jauh juga perjalanan sampean ya mas" kata tukang ojek

"Iya bang, sebenarnya berat hati saya meninggalkan ibu sendirian di kampung bang tapi mau bagaimana lagi udah tuntutan pekerjaan" keluh Bagas

"Sampean tenang aja gas nanti saya tengokin ibu sampean sesekali, nanti saya kabari jikalau amit-amit ada apa-apa sama ibu sampean mas"kata tukang ojek menenang kan Bagas.

"Iya bang terimakasih banyak bang" jawab Bagas

45 menit berlalu akhirnya mereka tiba di bandara kebetulan pesawat Bagas sebentar lagi berangkat, "ini bang uangnya" Bagas mengeluarkan uang sebesar seratus ribu rupiah "kembalian ambil aja" tutur Bagas, karena ojek ke Banda hanya sebesar lima puluh ribu rupiah. "waduhhh yang benerr ini mas Bagas, terimakasih banyak kalau begitu" kata tukang ojek tidak enak dikasi bayaran lebih. " Iya bang tidak apa-apa, saya yang berterima kasih kepada Abang" jawab Bagas " yaudah saya langsung ya bang takut ketinggalan pesawat" pangkas Bagas.

"Iya silahkan mas Bagas saya juga langsung kembali ke pangkalan, siapa tau masih ada rejeki" ujar tukang ojek

Bagas pun bergegas masuk ke bandara dan segera menuju pesawat yang ia tumpangi karena sudah hampir telat. Tepat pukul 08:30 pesawat yang Bagas tumpangi berangkat ke Kalimantan lepas landas, tidak banyak yang Bagas bisa lakukan di pesawat, makan dan seterusnya tidur. Tidak terasa kurang lebih dua jam berlalu Bagas terbangun karena pesawat yang ia tumpangi sudah tiba di Kalimantan, dia bergegas turun dan menuju keluar bandara mencari taxi guna untuk menuju mes tempat ia akan tinggal.

"Pak ke perusahaan S berapa" tanya Bagas kepada sopir taksi, perusahaan S berjarak kurang lebih 3 jam perjalanan dari bandara tempat Bagas sekarang, masuk desa E, desanya sudah lumayan maju tapi sebagian jalan ke desa E masih belum aspal. "Kalau ke desa E seratus lima puluh ribu mas" jawab sopir taksinya "mau tidak?" Lanjutnya, Bagas yang sudah tidak sabar untuk beristirahat pun tidak melakukan negosiasi harga lagi"yasudah pak, jalan"Bagas segera memasukkan barang bawaannya ke bagasi mobil taksi dan segera masuk ke taksinya.

"Masnya baru ke Kalimantan atau sudah pernah ke Kalimantan sebelum-sebelumnya?"  sopir taksi membuka obrolan dengan Bagas, "ini pertama kalinya pak" jawab Bagas sekenanya.

"Mas nanti hati-hati ya di desa E, perbanyak ibadah mas, semoga mas nya dijauhkan dari marabahaya" tutur sopir taksi yang membuat Bagas bertanya-tanya dalam hati.

"Emangnya kenapa ya pak" tanya Bagas yang tidak bisa menahan rasa penasarannya

"Nanti juga kamu bakal tahu sendiri kalau sudah di sana" jawab sopir taksi yang semakin bikin Bagas penasaran. Bagas hanya terdiam sembari memikirkan kata-kata sopir taksi yang ia tumpangi.

"Udah mas jangan terlalu dipikirkan yang penting masnya ingat pesan saya tadi" seolah-olah sopir taksi tahu apa yang ada di dalam pikiran Bagas, Bagas hanya tersenyum.

Setelah 3 jam berlalu tibalah Bagas di desa E, lalu dia diantar sopir taksi ke mes tempat dia akan tinggal.

Selesai menurun kan dan membayar taksinya sopir taksi pun pamit "yasudah mas saya pamit ya" sembari sopir melajukan mobilnya. Bagas segera menemui satpam yang bertugas di gerbang mes untuk meminta kunci mes yang akan ia tempati.

"Pak saya Bagas karyawan dari perusahaan induk yang ditugaskan disini mau minta kunci mes nomor 10"ujar Bagas kepada satpam yang lagi tugas

"Oo iya pak Bagas saya tungguin dari tadi saya khawatir takutnya bapak kemaleman sampai nya untuk masih siang" ujar satpam, membuat Bagas bertanya-tanya lagi ada apa sebenarnya dengan desa E ini. Namun Bagas enggan berbasa-basi lama-lama dikarenakan dia sudah terlalu lelah dan ingin segera istirahat, "iya pak kebetulan pesawatnya berangkat pagi" jawab Bagas sembari tersenyum.

"Ini pak Bagas kuncinya" satpam memberikan kunci mes nya kepada Bagas

"Iya pak terimakasih, mariii"Bagas menerima kuncinya dan bergegas menuju mes tempat dia akan tinggal,

Dan bergegas masuk kedalam mes nya.

BERSAMBUNG

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!