Diawali dengan kisah perjalanan cinta seorang gadis muda bernama Iren Zefanya, saat pertama kali diterima bekerja diperusahaan ternama di kota nya,,,
Ada salah satu pria yang Iren kagumi saat di kantornya, tapi yang tidak diketahuinya pria itu adalah anak tunggal pemilik perusahaan tersebut,,,
Bagaimana selanjutnya perjalanan cintanya Iren?, apakah dia bisa memperjuangkan cintanya bersama pria itu?, atau dengan pria yang lainnya? yuk simak cerita selanjutnya bestieee...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rainara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Chelsea pun dengan berat hati melanjutkan ucapannya dan mengungkapkan rahasia besar yang selama setahun ini dia simpan rapat rapat dari abian...
“harapan itu sudah kubuang jauh jauh abian, aku sangat ingin menerima lamaranmu, aku sangat ingin menjadi istrimu, aku mampu menemanimu disetiap waktu, menjadi bagian dari hidupmu, aku bahkan bisa mewujudkan impian yang kau ucapkan tadi bian, tapi hanya satu yang aku tidak mampu mengabulkannya, aku tidak bisa menjadi ibu dari anak anakmu, aku tidak bisa memberimu keturunan hikss hikss hikss” ucapan Chelsea pun terhenti sejenak ia menangis sejadi jadinya, dengan terbata batar Chelsea melanjutkan
“aaa… aakk… kuuu… mengidap kanker ovarium bian, dan rahimku akan diangkat dalam waktu dekat ini, maaf aku tela berbohong kepadamu bian, aku bilang selama tiga bulan aku liburan dengan keluargaku, tapi sebenarnya aku sedang berjuang melawan penyakitku, aku berobat keluar negri, aku memakai rambut palsu untuk menutupi kebotakanku pasca kemo
(kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat obatan untuk membunuh sel kanker dan mencegah pertumbuhan sel kanker yang baru, salah satu efek sampingnya yaitu rambut perlahan lahan mulai rontok dan akan mengalami kebotakan, koreksi jika salah)
DUAAARRRRRR……. Bagai petir yang menyambar saat bian mendengar penjelasan Chelsea Wanita yang ada disampingnya itu yang sedang mengungkapkan kejujuran yang abian tidak ketahui selama ini, abian merasa dirinya bodoh, dia merasa gagal menjadi lelaki, bisa bisanya dia tidak tau wanita yang dicintainya punya penyakit yg mematikan, bahkan disaat itu chelsea masih terlihat baik baik saja, wanita itu gampang sekali menyembunyikan sakitnya, walau dia sedang menangis tapi wajahnya tetap tersenyum.. tidak terduka buliran air itupun keluar dari mata abian….
Abian selalu berada disis Chelsea ,, abian dan Chelsea sama sama berjuang untuk kesembuhan Chelsea, sampai perusahaan dan kesehatannya pun tidak lagi abian fikirkan, selama 6 bulan yang mengurus perusahaan adalan mananger Seno, mananger seno adalah orang kepercayaan sekaligus sepupunya abian, abian mati matian berusaha membantu Chelsea untuk sembuh, dia korban kan semua yang dia punya, tapi takdir berkata lain, Chelsea dipanggil oleh sang kuasa, Chelsea meninggal dunia galama saat selesai kemo untuk ntah yang keberapa kali, perjuangan Chelsea sudah selesai, tuhan lebih sayang sama Chelsea….
Saat itu abian maraca hancur, dunainya hancur, jiwanya hancur, hatinya hancur, abian sangat marah dan bener bener mengamuk sejadi jadinya, hanya mama vera yang bisa membuat abian bisa tenang, mama verala yang selama ini selalu berada disamping abian, mama vera tidak akan pernah membuat anaknya hancur, karna kematian itu akan selalu ada semua orang akan mati, kamu tidak bisa memilih siapa yg harus mati duluan, itu sudah takdir dan Tuhanlah yang menentukan hidup dan mati seseorang…..
Saat kejadian itu abian tidak pernah berkenalan dengan Wanita mana pun, dipikirannya tidak ada Wanita seperti Chelsea semua Wanita yang dijumpainya hanya memandang harta abian saja....
Flassback off
...****************...
“Assalamuaikummm bude pakde” sapa iren yang baru pulang kerja, tak lupa iren pun mencium punggung tangan bude dan pakdenya
“Waalaikumsalam” jawab bude dan pakde bersamaan
“haduhhh bayi kecil yg dulu suka nangis dan ingusan sekarang sudah menjadi gadis yang sangat cantik ya buk" pakde mengejek iren dengan candaan
“iiiiiii.. pakde apaan si, walaupun dulu cengeng dan sering ingusan tapi kan kecantikan iren gapernah berubah" dengan pedenya iren bergaya mengangkat kedua tangannya kedagu dan tersenyum di depan bude dan pakdenya,,
Bude dan pakde pun tertawa secara bersamaan, melihat tingkah konyol keponakannya itu...
