Ben Jamin Fredo (28), pewaris perusahaan wine Fredo bermain panas dengan pesaingnya Zoela Caprio (27) pewaris kedua perusahaan wine Caprio. Merasa bertukar peluh di ranjang sambil meneriaki nama masing masing dan menjadikan gerak tubuh mereka sebagai candu satu sama lain. Tapi selain di ranjang, mereka adalah musuh bebuyutan sejak orang tua mereka bersaing menjadi perusahaan wine terbaik di Italia. Permainan kotor bisnis diantara pedagang wine membuat keluarga Fredo dan Caprio bermusuhan. Namun bagaimana jika orang tua mereka tau bahwa Ben dan Zoe menjalin hubungan menikah diam diam hingga bisa menghasilkan cucu untuk mereka? Apa karena ada cucu mereka berbaikan atau semakin bermusuhan? Bacaaaaaa novel ini sampai tuntas ya! Semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berpisah tanpa kabar
NOTE : Novel ini "Permainan Bikin Candu" dibuat untuk kisah Ben & Zoe, jadi cerita Nior & Victoria jadi second lead karena kisah mereka akan dibuat di novel lainnya.
Setelah mandi, Ben melihat ponselnya dan baru saja membaca pesan dari Marco jika malam ini ada penyergapan oleh kelompok hitam lagi hingga melukai Nior. Ben begitu geram dengan musuhnya itu, berani beraninya melukai adik ipar.
"Brengsek! Memang Kelompok Hitam harus dikasih pelajaran besar!" umpatnya lalu niat hati ingin tidur malah berubah jadi pergi ke Perancis malam ini juga.
Ia pun memanggil Xio yang tinggal di rumah itu juga tapi keberadaanya tidak diketahui.
"Xio!" teriak Ben dan tiba tiba sang asistennya itu muncul.
"Iya, bos?" tanya Xio yang selalu sigap dan standbyw kecuali ketika dirinya sakit atau terluka.
"Jadwalkan penerbanganku ke Perancis malam ini" perintah Ben dingin.
"Baik, bos" sahut Xio langsung menelepon seseorang.
Tak lama kemudian, Xio berkata "Sudah terjadwal, Bos. Jam 1, jet pribadi anda akan siap lepas landas".
"Baiklah, ayo kita pergi ke bandara" minta Ben lalu berjalan menuju garasi mobilnya. Xio menjadi driver andalan Si Ben.
.
Satu bulan terlewati tanpa kehadiran Ben dikehidupan Zoe. Pria itu seperti menghilang tapi anehnya perusahaan Fredo Wine tetap berjalan dengan baik.
Zoe tidak bisa menghubungi Ben dan tidak bisa mencari tau keberadaan pria itu.
"Kemana kamu, Ben?" lirih Zoe ketika istirahat kantor.
Ditinggal tanpa pesan, tanpa kabar, membuatnya menjadi wanita yang tidak bahagia.
Nior pun begitu, suami palsunya sampai saat ini belum datang juga tapi sempat memberi kabar kepadanya jika di perusahaan Vaile ada perebutan pemilik olehnya dan pamannya, adik dari Vectur, sang ayah.
Goncangan di keluarga Vaile memang terdengar di telinga Lio Caprio.
"Ternyata Vectur bukan pewaris asli keluarga Vaile!" gerutu Lio saat membaca berita pergolakan di keluarga besannya.
Sebaliknya dengan sang ayah, Zoe tidak peduli dengan berita tentang keluarga Vaile tapi dia begitu kebingungan dimana harus mencari Ben.
Ketika pulang kerja, Zoe baru terpikirkan bertemu Victoria, adik dari pria yang ia cintainya. Mereka tidak pernah berhubungan atau saling sapa karena keluarga mereka bermusuhan, lagipula mereka berdua tidak pernah satu sekolah.
Zoe datang ke rumah sakit provinsi, mencari keberadaan anak kedua keluarga Fredo.
"Permisi, apakah dokter Victoria ada di tempat?" tanya Zoe pada salah satu perawat yang melewatinya.
"Dokter Victoria sedang melakukan operasi pasien, Nyonya" sahut perawat itu.
"Baiklah, akan aku tunggu" ucap Zoe lalu ia pun duduk di kursi tunggu ruangan dokter Victoria.
Tidak lupa Zoe berpamitan kepada orang tuanya jika dirinya sedang memeriksakan diri yang memberikan harapan bagi Violet dan Lio bahwa mereka akan memiliki cucu lagi.
2 jam setengah, terlihat Victoria masuk ke ruangannya tanpa sadar jika ada Zoe yang menunggunya.
Tok..tok..tok...
Pintu ruangan Victoria pun diketuk oleh Zoe.
"Masuk" seru pemilik ruangan.
Ceklek.
Zoe pun membuka pintu membuat Victoria terkejut jika yang datang adalah istri palsu kekasihnya.
"Hai, Victoria" sapa Zoe.
Victoria yang memang dasarnya wanita baik dan menghindari perselisihan pun bersikap baik pada wanita yang menghampirinya ini.
"Hello, Kak Zoe" sahut Victoria.
"Silahkan duduk" lanjutnya.
"Pasti dia menanyakan keberadaan kakak" batin sang dokter.
"Ada yang bisa aku bantu, Kak?" tanya Victoria.
Zoe pun merasa tidak enak menanyakan keberadaan kekasihnya karena saat ini statusnya adalah istri orang dan pasti Victoria tau siapa suami palsunya yaitu Nior, karena berita pernikahannya 2 bulan yang lalu tersebar ke seluruh Tuscany.
"Hmmm, maaf aku terpaksa mengganggumu. Aku ingin menanyakan kabar Ben, apakah kamu tau?" tanya Zoe.
"Seperti yang kuduga" batin Victoria sebelum menjawab "Kakak sedang mengurus bisnis di Asia, dia sedang melakukan ekspansi besar besaran untuk mencari pasar wine baru".
Jawaban yang kurang puas karena Zoe juga tau berita itu sebab diliput di berita online sebagai branding Fredo Wine.
"Kalau boleh tau, Kak Zoe ada hubungan dengan Kak Ben?" tanya Victoria menjebak.
Meskipun Ben tidak memberitaukan statusnya dengan Zoe, namun saat seminggu lalu sang kakak menghubungi Victoria agar menyiapkan jawaban jika Zoe datang menemuinya untuk mencari Si Ben, sudah ada tanda sesuatu.
Zoe terlihat berfikir akan menjawab apa dan akhirnya keluar pernyataan "Dia adalah pria yang aku cintai" membuat Victoria pun tersenyum tipis.
Ternyata benar kata Nior bahwa pernikahannya dengan Zoe adalah pernikahan palsu dan dari awal Nior berkata jika Zoe memiliki pria lainnya, Victoria juga bisa menduga itu adalah sang kakak karena kisah 4 tahun yang belum selesai hanya karena permusuhan antar keluarga.
"Sudah aku duga memang Kak Ben memiliki hubungan denganmu, Kak" ucap Victoria.
"Kamu tidak marah jika kakak mu bersamaku?" tanya Zoe heran dengan ekspresi wanita dihadapannya ini.
"Ngapain marah, ini kisah kalian. Aku tidak berhak ikut campur" jawab Victoria santai.
"Tapi yang pasti akan marah adalah ayahmu dan ayahku, entah akan terjadi perang seperti apa jika mereka tau hubungan kalian" lanjutnya membuat wajah Zoe menjadi sendu lagi.
"Hmm, aku belum bisa membayangkan ke arah sana karena saat ini pun ayahku tau jika aku istri dari Nior" sahut Zoe kemudian.
Mendengar nama kekasihnya di sebut, Victoria menggunakannya sebagai pancingan karena ia tau jika Zoe belum mengetahui siapa istri Nior yang sebenarnya.
"Oh ya, kakak sudah menikah dengan Junior Vaile kan? Tapi bagaimana bisa memiliki hubungan dengan kakak ku lagi?" tanyanya menjebak.
"Hmmm, meskipun aku menikah dengannya tapi tidak ada cinta diantara kita. Aku dan Nior sepakat untuk mengejar cinta kita masing masing dan pernikahan ini hanya pernikahan bisnis" jawab Zoe yang menyembunyikan fakta bahwa pernikahannya dengan Nior palsu dan tidak sah.
Dalam hati Victoria begitu bangga dengan kejujuran Nior.
"Begitu rumit ternyata hubungan cintamu dengan kakak ku. Aku harap kalian bisa menemukan pintu keluar bersama sama" sahut Victoria.
"Terima kasih. Aku juga mendoakan untuk kamu yang terbaik ya" ucap Zoe.
"Ya sudah, maaf sekali aku mengganggumu ya. Jika ada kabar dari Ben, kalau kamu berkenan bisa mengirimkan pesan padaku" lanjutnya sambil mengeluarkan kartu nama.
"Baik kak" ucap Victoria.
Lalu Zoe pun keluar ruangan.
Beberapa menit kemudian, Victoria mengambil ponselnya dan memanggil seseorang.
"Halo kak, seperti dugaanmu, Kak Zoe datang mencarimu" ucapnya yang ternyata menelepon Ben.
"Hmm, ya. Pasti dia mencariku karena kuputuskan hubungan dan informasi dengannya sebulan lalu. Terus bagaimana keadaannya ? Apakah di baik baik saja?" tanya Ben.
"Hmm dia terlihat sedih kak, tapi untuk tubuhnya tetap sexy dan cantik seperti biasa" jawab Victoria.
"Baiklah, mungkin kakak lebih lama di sini karena kelompok hitam tidak membiarkan kakak keluar Perancis dengan aman. Takutnya mereka tau jika ada kelemahanku di Tuscany" ucap Ben.
"Iya kak, jangan bawa musuh kakak kesini. Bisa rame nanti" sahut sang adik.
Panggilan pun terputus ketika mereka sudah mengatakan bye bye.
"Hmm dasar mafia! Syukurlah Nior bukan mafia seperti kakak, bisa pingsan aku hidup diantara 2 mafia" lirihnya dan tak lama kemudian panggilan dari Nior muncul.
"Halo sayang, mau makan malam apa?" tanya Nior.
"Hai, hmmm, aku mau makan malam pokoknya sama kamu bisa gak?" jawab Victoria balik tanya.
"Maafkan aku sayang, aku masih ada deadline di Perancis, aku bawain makan malam lewat food online aja ya sekalian deh satu rumah sakit aku beliin" goda Nior.
"Bukan makanannya yang aku butuhin, tapi kamu Junior Vaile!" seru Victoria kesal.
"Hehe iya maaf, kasih waktu aku setengah bulan lagi ya, nanti kalau aku udah bisa ke Tuscany, aku akan menemui mu lagi. Aku pun rindu sama kamu!" ujar Nior.
"Hmm rindu tapi lebih milih sibuk sama bisnisnya!" omel Victoria.
"Kan demi masa depan kita, sayang. Aku gak akan buat kamu menderita bersamaku" sahut Nior.
"Hmm jangan janji gitu, sekarang aja kamu gak nyamperin aku satu bulan lebih udah bikin aku menderita" sindir Victoria.
"Aku juga menderita kalau harus jauh sama kamu kayak gini tapi mau gimana lagi sayang, sekarang perusahaanku lagi gak stabil" ungkap Nior dan kekasihnya itu menghela nafas panjang mencoba mengerti.
"Iyaa, aku ngerti" sahut sang dokter cantik itu.
"Yaudah, aku mau makan malam spaghetti! Beliin 50 yaa buat teman temanku yang tugas" lanjutnya.
"Siap komandan, akan aku kirimkan segera!" ujar Nior.
Panggilan mereka pun diakhiri dengan kata "I lovee you" dan "Love u too".