SISTEM PAHLAWAN WANITA

Pandangan Gala terpaku pada wajah Valna yang memanas, samar-samar ia bisa melihat asap putih melayang di atas kepalanya.

Alis pedang Gala sedikit tersentak, berpikir bahwa Valna wanita yang menarik. Keberadaan wanita cantik di tengah wilayah yang terdapat peperangan ras sangat langka. Entah bagaimana Valna bisa membuat dirinya sendiri begitu cantik.

Apakah di dunia banyak yang memproduksi alat kecantikan? Harusnya mustahil.

"Boleh saja. Kenalkan namaku adalah Gala," Gala menyebut namanya tanpa bersalaman.

Valna yang mengetahui nama Gala langsung merasa senang dan mengangguk kuat. "Gala? Nama yang bagus ...."

Suara Valna begitu lembut dan halus, wanita ini seketika tampak sangat lemah tanpa bisa melakukan kekerasan.

Di sisi lain, Gala tidak yakin Valna yang mengenakan pakaian tempur adalah sosok wanita lemah lembut.

Sudut mulut Gala agak melengkung. "Terima kasih."

Sehabis mereka berkenalan, Gala dan Valna cepat-cepat membantu wanita yang disandera. Faktanya wanita yang disandera bukanlah orang penting, hanya wanita desa biasa.

Meski demikian, wanita desa ini sangat diperlukan karena suatu alasan sehingga Valna harus turun tangan menyelamatkannya.

Untuk sekarang, Gala tidak diberikan alasannya oleh Valna tanpa kejelasan. Tidak peduli Gala dengan alasannya, terpenting hadiah sistem telah didapatkannya.

"Aku akan pergi sekarang," ujar Gala yang hendak meminta kembali kepada sistem.

Valna dengan respons yang cepat berkata, "Jangan, aku ingin meminta sesuatu padamu!"

"Ada apa?" Gala menahan niatnya untuk kembali ke dunianya. Matanya melihat Valna begitu penasaran.

"Itu, aku ingin meminta kamu ikut denganku ke kerajaan."

Ekspresi Gala menjadi stagnan. "Kerajaan? Untuk apa?"

"Benar, sebentar saja. Aku mohon~"

Bahu Gala turun dengan pasrah mendengar permohonan Valna yang tidak ada dasar. Mau bagaimana lagi, Gala tidak ada pilihan.

Agak disayangkan juga jika dia tidak melihat-lihat apa yang ada di dunia lain satu ini.

Beberapa saat kemudian, mereka berdua pergi menuju ke suatu tempat. Ajakan Valna langsung diterima Gala tanpa berpikir. Wanita itu mengajak Gala mengunjungi wilayah kerajaan yang bernama Kerajaan Hunamus.

"Dari mana kamu bisa bertarung seperti itu?" Wanita desa yang bernama Claya bertanya penuh rasa ingin tau.

Sepanjang jalan, wanita tersebut memberi banyak pertanyaan kepada Gala mengenai kekuatannya.

Pasalnya, Valna dan Claya baru pertama kali melihat gaya bertarung Gala yang kerap menggunakan kedua kaki untuk menyerang. Mereka berdua tidak tahu ilmu seni bela diri taekwondo di dunia Gala. Hal normal.

Meski mereka berisik bak burung berkicau di pagi hari, Gala tetap menjawab pertanyaan dengan sabar.

"Teknik bertarungku tidak ada di dunia ini, hanya aku yang bisa menggunakannya."

Gala tersenyum kecil melihat mereka berdua menampilkan cemberut di sudut bibirnya.

Fakta yang ada memang seperti itu, taekwondo bukan berasal dari dunia ini, tiada yang lain yang tahun seni bela diri yang digunakan Gala.

Tidak sadar mereka bertiga telah tiba di sebuah wilayah yang ditembok tinggi.

"Apakah ini kerajaan yang kamu maksud?" Gala menoleh ke arah Valna.

"Benar, selamat datang di Kerajaan Hunamus, Tuan Gala," ucap Valna dengan gaya bangsawan.

Tampilan Valna yang menyambut Gala memang mencontohkan orang-orang bangsawan di dunia pertengahan abad. Sangat elegan dan cantik meski masih mengenakan pakaian perang.

Mata Gala berpindah ke gaya tembok besar dan tinggi di depannya. Corak-corak yang ada di tembok tersebut sangat khas, ada beberapa titik yang tidak diukir sama sekali.

"Selamat datang, Komandan Valna!"

Tepat ketika mereka bertiga memasuki gerbang kota kerajaan, beberapa prajurit yang menjaga gerbang langsung memberi hormat kepada mereka dengan formal.

Valna mengangguk memberi kode kepada mereka lalu menoleh kepada Gala. "Mereka prajurit gerbang yang menjaga gerbang perbatasan selatan."

"Oke, aku mengerti," sahut Gala sekali mengangguk.

Melihat pemandangan Valna berbicara kepada Gala, kedua prajurit itu sedikit bingung. Mereka segera mengingat wajah tampan Gala, orang ini bukan orang biasa menurut mereka semua.

Setelah mengenalkan Gerbang Selatan kerajaan atau kota kerajaan, ketiganya masuk ke dalam dan disambut oleh ramainya penduduk berlalu-lalang.

Ke mana Gala memandang pasti ada penduduk yang berjalan di antara kerumunan lain. Tentu saja tidak ada yang aneh, semua orang di sini adalah ras manusia.

"Di bagian dalam wilayah ini sebagian besarnya dijadikan tempat berniaga oleh para penduduk kerajaan dan juga tempat tinggal. Walaupun begitu, ada banyak para prajurit yang bersiaga di antara banyaknya penduduk," jelas Valna kepada Gala di tengah perjalanan.

Telinga Gala mendengarkan penjelasan Valna tentang Kerajaan Hunamus. Tidak disangka wilayah yang ramai ini cuman bisa ditemukan di sini saja.

Menurut cerita Valna, Kerajaan Hunamus merupakan kerajaan manusia terakhir dan satu-satunya. Banyak kerajaan manusia yang runtuh akibat sesuatu.

Valna belum menceritakan semuanya, ada yang masih disembunyikan, tapi pada intinya makhluk hijau yang disebut goblin ialah pelaku dari peristiwa besar tersebut.

Pada saat ini, mereka memilih untuk singgah di sebuah bar tradisional yang ramai oleh beberapa orang. Kata Valna mereka semua adalah seorang petarung yang menerima misi untuk mendapatkan bayaran. Mirip dengan para petualang di banyak cerita.

"Aku belum bisa menemui pihak keluarga kerajaan, aku harus banyak menyiapkan bekal untuk bertemu mereka semua. " Beberapa kali berpikir Gala memutuskan sesuatu. "Aku akan kembali jika ada kesempatan, aku akan menolongmu jika kamu membutuhkan bantuan."

Alasan Gala membuat keputusan tersebut, dirinya sekarang belum cukup kuat untuk dimintai bantuan besar yang tidak terduga.

Ada kemungkinan besar ia ditugaskan oleh pihak kerajaan untuk membasmi goblin jika dipikir-pikir lagi. Pasti Valna menceritakan kehebatannha saat insiden menolong dan akan dijadikan pahlawan kerajaan. Hal itu belum bisa emban tanpa ada persiapan.

Kekecewaan terlihat di mata keduanya, terlebih di mata cantik Valna.

"Tidak apa-apa, aku jamin kita bisa bertemu lagi."

Gala menepuk lembut bahu Valna dan tersenyum tulus.

Tindakan Gala menciptakan ketenangan di hati Valna yang gundah gulana tak terkira. Valna sudah mulai menjadikan Gala sosok penolongnya.

Kekuatan Gala telah dinilai tinggi di mata Valna, di mana posisi Gala berada di atas Valna jika dilihat bagaimana pria itu membantai goblin sendirian.

Mata Valna dengan hati-hati melihat bola mata Gala, kontak mata terjadi selama beberapa detik keheningan. "Bagaimana caranya aku bisa bertemu lagi?"

Tangan Gala memegang secangkir air putih dan menyesapnya pelan. "Mudah, kamu hanya perlu berkata di dalam hati dengan jujur bahwa kamu membutuhkan bantuan," Gala berkata sambil meletakan cangkirnya yang kosong.

Sistem memberi informasi tentang cara kerja pengeluaran misi. Apa yang dikatakan merupakan salah satu contoh caranya, ada kemungkinan besar untuk misi bisa dipicu secara sengaja.

"Aku mengerti." Valna mengangguk kejam. "Kapan kamu akan kembali?"

Suara mereka berdua sengaja agak sedikit kecil, sekiranya tidak terdengar jelas oleh orang-orang di dalam bar.

"Sebentar lagi aku kembali."

Sorot mata Gala jatuh ke layar sistem di sudut pupilnya. Di sana ada layar yang menampilkan berapa lama lagi dia bisa tinggal di dunia ini.

Sistem tidak bisa memberi kebebasan kepada Gala untuk tinggal di sini terlalu lama. Ada batasnya dia bisa di sini di luar kepentingan misi. Jadi, mau tidak mau Gala harus pergi dari dunia ini.

"Baiklah, aku akan mengantarmu keluar."

Mereka bertiga bersama Claya juga pergi ke luar bar. Tampak jelas sekali ada jejak kesedihan di antara ekspresi kedua wanita itu.

Gala diantarkan hingga ke salah satu gang kecil yang sepi.

Di bawah tatapan keduanya, sosok Gala yang berdiri dijatuhi cahaya putih yang terang hingga mereka harus menutup mata.

"Hilang?! Dia benar-benar pergi?!" Claya terkejut, matanya melihat ke sekitar dengan cepat.

Valna terdiam sejenak sebelum ikut mencari sesuatu di gang tempat mereka berdiri.

Usai cahaya putih yang bersinar terang menghilang, Valna dan Claya tidak bisa menemukan sosok besar Gala lagi. Dia benar-benar menghilang dari dunia ini tanpa berbohong.

Pada saat yang sama, Gala muncul di dalam kamar kost nya sendiri dalam keadaan bingung. Namun, kebingungan itu menghilang beberapa detik berikutnya, diganti ekspresi senang yang jelas.

"Sistem! Aku ingin memutar lotere!"