NovelToon NovelToon
DITALAK Karena Mendesah

DITALAK Karena Mendesah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Herliana

Dirga sangat mencintai Maya. Ia tidak ingin bercerai meski Maya menginginkannya. Ia selalu memaklumi Maya yang bertingkah seenaknya sejak Dirga kehilangan pekerjaan dan membuat keluarga mereka terpuruk.
Tapi suara desahan Maya di ponsel saat ia menghubunginya merubah segalanya.
Apa mereka akan tetap bercerai atau -lagi lagi- Dirga memaafkan Maya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Herliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Lewat tengah malam saat akhirnya mobil yang mereka naiki sampai ke depan rumah Maya.

"Kita dah sampai." Maya memegang erat - erat tasnya di depan dada.

Putri memberikan secarik kertas saat Maya akan turun dari mobilnya.

"Apa ini, Mbak?" tanya Maya heran.

"Catatan hutang Kamu sama Aku." 'Bujugbuneng! Udah ada catatannya aja!'

"Kapan Mbak nulis ini?"

"Tadi, waktu Kita masih di rumah Bos." jawab Putri ringan. Maya menghela nafas melihat Putri kembali melajukan mobilnya.

"Belum usaha, utangnya udah banyak." gerutu Maya melihat catatan yang tertera.

"Uang segini sih nggak seberapa!" katanya menghibur diri sambil memasukkan secarik kertas itu ke dalam saku celananya.

Maya membuka pintu yang sengaja tidak dikunci oleh Dirga.

Maya masuk ke kamar dan melihat Dirga yang tidur dengan posisi tertelungkup.

Maya melempar tasnya yang penuh berisi uang ke atas meja rias.

Brakk!!

Dan Dirga terbangun...

Dan pertengkaran kembali di mulai..

Akhirnya Dirga memilih tidur di sofa. Harga dirinya sudah sangat direndahkan oleh Maya.

Pagi - pagi sekali Dirga bangun dan bersiap - siap. Ia segera keluar rumah tanpa berpamitan seperti biasanya.

"Aku harus mencari uang lebih banyak lagi agar anak - anak tidak makan uang haram." begitu tekad Dirga. Ia menuju rumah Tikno, sahabat dari masa kecilnya.

"Weeii! Pagi banget, Bro?" tegur Tikno tertawa. Tikno ini pengusaha material. Ia juga menyediakan bahan - bahan bangunan.

"Aku takut ketinggalan." Dirga beralasan.

"Kamu udah sarapan?" Dirga menggeleng. Siapa yang mau memberinya sarapan?

"Maa!" Tikno berteriak memanggil istrinya yang juga teman kecil Dirga.

"Tolong siapin sarapannya buat 2 orang, ya? 3 sih, sama Mama tersayang." gombal Tikno.

"Oke. Tunggu, ya." Kirana tersenyum manis pada Dirga sebelum kembali masuk ke dalam rumah dan meminta asisten rumah tangganya untuk membelikan mereka nasi uduk.

"Istrimu manis banget, Tik." puji Dirga.

"Et, jangan bilang Kamu naksir Istriku." matanya membelalak. Dirga tertawa.

"Kamu doang yang naksir sama Dia. Kita lihat Dia dari masih ingusan. Gitu kok bisa naksir!" Tikno terbahak - bahak. Waktu mereka sudah SMP, Kirana masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar.

"Padahal dulu Kamu sering bikin Dia nangis, lho. Kirana benci banget sama Kamu. Tapi lihat sekarang. Benci jadi cinta."

"Itu 'kan dulu. Sekarang Aku klepek - klepek kalau nggak ada Dia. Dia juga begitu."

Dirga mengangguk dan merasa sedih tiba - tiba. Dulu ia dan Maya juga begitu. Tapi sekarang?

"Kenapa?" Tikno merasakan perubahan pada sikap Dirga. Tikno berusaha menghibur,

"Udahlah, badai pasti berlalu."

"Kalau Aku terbawa sama badainya, gimana?"

"Ish! Positif thingking aja, dong?"

Dirga mengangguk lagi.

"Rencananya hari ini mau kemana, Bro?"

"Aku mau ke Jatibarang. Mau ambil pasir di sana."

"Aku ikut, ya? Aku bantuin. Kamu bisa nyuruh Aku apa aja." Tikno tidak dapat menolak. Ia tau Dirga butuh uang tapi tidak mau diberi cuma - cuma.

Dirga kembali bersemangat. Ia ada harapan mendapatkan uang hari ini. Senyumnya mengembang.

"Ini makannya. Ini juga kopi buat Kamu, Mas." suara Kirana terdengar menyejukkan dada.

"Makasih, Kirana. Mudah - mudahan Kamu berkah terus."

"Ah, Mas Dirga ini. Cuma kopi, kok."

"Aminin, dong." ucap Tikno pada istrinya.

"Aamiin.."

"Kok cuma 2, buat Kamu mana, Sayang?"

"Aku makan di dalam aja, Pa." Kirana tidak ingin mengganggu.

Tikno memberi Dirga sebungkus nasi uduk.

"Aku ngerepotin Kamu terus, ya?" Dirga merasa tidak enak hati.

"Lebay!" hanya itu jawaban Tikno.

"Kok lebay, sih?" Dirga mulai menyuap nasinya.

"Kita ini udah kayak saudara. Ngapain ngomong gitu? Kamu juga dulu sering bantu Aku." dumel Tikno.

Dirga menatapnya dengan penuh rasa haru. Banyak orang baik di sekitarnya. Selain Tikno, ada Arka dan Galih. Mereka teman - teman sekantornya dulu. Mereka selalu siap membantu jika Dirga memintanya.

***************

Maya mulai melancarkan misinya. Misi pertama adalah tetangga sebelahnya yaitu Bu Ranti.

Maya datang menemui Bu Ranti saat Pak Budi sudah berangkat bekerja.

"Apa? Kamu jualan uang seperti Putri?"

"Jangan kenceng - kenceng dong, Bu. Nanti Mas Dirga denger." Maya berbohong. Dirga sudah pergi sejak pagi buta.

Bu Ranti menutup mulutnya lalu kembali berbicara dengan suara lebih pelan, nyaris berbisik,

"Kamu punya modal dari mana?"

"Ada, deh. Ibu mau nggak?"

Bu Ranti menengok ke kanan dan ke kiri.

"Emang ada siapa sih, Bu? Pak Budi 'kan udah berangkat."

"Tembok - tembok ini juga ada telinganya." bisiknya lagi.

"Tapi nggak punya mulut, kan?" sahut Maya asal.

"Ibu mau, nggak? Aku mau jalan, nih."

"Mau. Mau." Ia menengok lagi ke kanan dan ke kiri.

"Tapi jangan bilang sama Pak Budi, ya?" Maya tersenyum geli.

"Iyaa! Ibu mau pinjam berapa? 1? 2?"

"1 aja." jawab bu Ranti bersemangat.

"Ibu tau kan bayarnya jadi berapa?"

"Iya - iya. Mana?" Maya mengeluarkan seikat uang dari tasnya.

"Aku jalan dulu ya, Bu." Maya melenggang keluar rumah.

Bu Ranti senang menerima uang 1 juta ditangannya. Ada barang yang ingin ia beli tapi suaminya tidak mau memberinya uang karena menganggapnya tak memerlukannya.

"Padahal buat Dia juga, tapi pelit banget!" gerutunya.

Menjelang siang Maya sudah kembali ke rumahnya. Ia belum berjalan jauh tapi uang di tangannya hanya tersisa 3 juta.

"Gampang banget minjemin uang." siapa yang tidak mau uang?

Maya berencana akan berjalan lebih jauh lagi setelah anak - anak pulang sekolah. Bagaimanapun ia harus memberi mereka makan dulu.

Tadi pagi ia menemukan sejumlah uang di atas meja riasnya. Ada pesan yang tertulis di atas selembar kertas di sampingnya,

'May, ini uang dari Ibu. Tolong belanja buat makan anak - anak, ya? Jangan kasih makan anak - anak dengan uang harammu itu.'

Maya mendecih.

'Apalah kata Kamu, Mas. Liat aja, uang haram ini yang akan menghidupi Kita!'

Maya kembali keluar rumah setelah anak - anak selesai makan.

"Kalian baik - baik ya, di rumah. Nggak usah kemana - mana. Mama mau keluar dulu."

"Ikut, Ma!" teriak Raka.

"Nggak bisa. Mama mau kerja. Nyari uang."

"Mamaa..?!" rengek Raka.

"Nia, jagain adik Kamu, ya?" Maya melepas tangan Raka yang bergayut pada blousenya.

Rania mengangguk dan mengajak Raka masuk ke dalam kamar,

"Ayok, De. Kita main di kamar aja."

Maya tidak mempedulikan Raka yang terdengar menangis.

"Cemgeng banget sih, anak itu!" gerutunya sambil terus berjalan.

Anehnya, Maya dengan mudah mendapat pelanggan. Mungkin karena dukungan syaithon, ya?

Maya tidak mengalami kendala sama sekali. Uang 3 juta di tangannya berpindah tangan dalam sekejap.

"Awas ya, waktunya hanya sebulan."

"Iya, May. Beres. Takut amat, sih?"

Maya tertawa. Hatinya senang, ia merasa tidak mengalami kesulitan sama sekali.

"Aku nggak mau ah, kalau pinjam uang. Kamu jangan cuma jualan uang dong, May. Kamu juga jualan baju, kek? Atau apa, gitu?" ada yang meminta begitu. Bagaimana kalau ia juga menjual baju - bajunya yang tidak terpakai?

"Nggak papa jual rugi juga, yang penting dapat uang."

Uang dan uang. Bagaimana cara mendapatkannya. Hanya itu yang ada dalam pikirannya.

******************

1
Ma Em
Aku tdk berhenti untuk mendo, akan Dirga dan Nara berjodoh dan semoga Nara disadarkan dari komanya agar kejahatan Gery yg berniat membunuh Nara segera diketahui papanya Nara
Ma Em
Thor tolong selamatkan Nara biarkan dia sembuh dari penyakitnya dan bisa lepas dari si benalu Gery biarkan Gery menikah dgn Maya dan segera jadi gembel setelah cerai dari Naya semoga pak Handoko segera tau kelicikan menantunya
Ma Em
Buat Pelajaran untuk Gery Thor dan semoga Nara menggugat cerai Gery biarkan Gery dan Maya bersatu
Ma Em
Semoga Dirga dan Nara bisa segera bertemu kembali dan untuk Nara cepat lepaskan Gery agar Nara bisa segera bersatu dgn Dirga dan biarkan si Gery dgn Maya agar Gery bisa merasakan hidup susah setelah pisah dgn Nara.
Ma Em
Sudahlaj Nara tinggalkan Gery lelaki yg tidak tau diri sdh hidup numpang
Agus Tina
pisah aja sama gery.
Dian Herliana: makasih, Kakak. love you 😍
total 1 replies
Agus Tina
bagus ceritanya
Agus Tina
Mampir, kayaknya bagus ceritanya ... lqbjut thor
Ma Em
Aku mendo,akan sekali kalau Dirga berjodoh dgn Nara biarkan si Gery dipecat jadi menantu , hidup cuma numpang sama mertua saja belagu biarkan Maya merasakan bagaimana hidupnya setelah bersama Gery
Ma Em
Dirga cepatlah ceraikan Maya dan mungkin Dirga bisa bertemu lagi dgn Nara dan berjodoh
Ma Em
Semoga Dirga mendapatkan pengganti Maya perempuan yg baik dan sayang sama keluarganya terutama anak anaknya.
Ma Em
Gery menikahlah kamu dgn Maya tapi nanti hidup mu pasti jadi pengangguran karena kala ketahuan mertuamu kamu pasti dipecat jadi menantu, Gery hidup kamu saja numpang sama mertua tapi belagu.
Ma Em
sudahlah Dirga lebih baik kamu ceraikan saja Maya pasti kamu akan mendapatkan istri pengganti Maya wanita yg baik sedangkan si Maya skrg dia lagi sama Gery yg ternyata si Gery itu menjadi CEO itu perusahaan mertuanya nanti kalau ketahuan sama istri dan mertuanya juga pasti ditendang dan Gery jadi gembel biar Maya tau rasa wanita yg tdk pernah bersyukur punya suami baik bertanggung jawab malah disia siakan
Dian Herliana: makasih Kakak supportnya
total 1 replies
Gladys
Perasaan campur aduk. 🤯
Lucielxv
terpukau dengan plot yang rumit namun teratur.
Dian Herliana: makasih, Kak/Smile/
total 1 replies
Pandaherooes
Seperti bacaan impianku! 💭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!