Dia dihadapkan dengan kenyataan yang begitu pahit di usianya yang saat itu baru menginjak 13 tahun ia harus bisa menerima sebuah kenyataan bahwa ibunya telah tiada di sebabkan karna kecelakaan, dan ia sendiri pun tak tau harus berbuat apa,
Suatu hari ketika ia sedang meninggalkan rumah, seorang gadis kecil yang berusia sekitar 8 tahun datang menghampiri nya dengan menjanjikan sebuah pernikahan,
namun siapa sangka setelah pertemuan untuk pertama kali nya saat itu, 15 tahun berlalu mereka telah terpisah dan hingga kini Ronald kecil sudah berusia 28 tahun dan diam-diam telah memimpin sebuah organisasi tersembunyi, dengan kekuatan yang ia miliki, ia telah melalui berbagai cara untuk menemukan gadis kecil itu hingga akhirnya pencarian pun telah membuahkan hasil, namun satu hal yang mengejutkan bagi Ronald, ia kembali dihadapkan dengan kenyataan yang mengejutkan bahwa gadis kecil yang dulu pernah ditemuinya kini tengah menjalin hubungan dengan lelaki lain....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 06
"Tapi kenapa aku merasa bukan itu yang menjadi tujuan utama dari perjodohan ini?". ucap Ronald dengan tersenyum sinis melihat kearah tuan Anggara
"A eeumm,,, Apa maksud mu nak Ronald, bukan aku sudah mengatakan sebelumnya dengan sangat jelas bahwa perjodohan ini di lakukan adalah demi kebaikan dua perusahaan kita" ucap Tuan Andi yang berusaha untuk tetap meyakinkan Ronal dan keluarga Wijaya
"Sudah lah, aku tidak ingin berdebat terlalu jauh lagi dengan kalian, aku sudah tegaskan bahwa aku tidak akan menikah dengan Naina dan aku hanya akan menikahi wanita yang aku cintai dan hanya Lusy satu-satunya yang bisa menjadi pengantin wanita ku"
sekali lagi Ronald memperjelas perkataan nya sebelum ia pergi meninggalkan kediaman keluarga Wijaya bersama dengan Lusy yang saat ini selalu setia mengikutinya kemanapun ia pergi
Di perjalanan menuju ke apartemen Ronald
"Ronald ku mohon lepas kan aku" ucap Lusy tiba-tiba yang spontan membuat Ronald menghentikan laju mobilnya
"Apa maksud mu?" tanya Ronald yang seolah tak mengerti
"Ronald aku mohon biarkan aku pergi, jujur aku tidak mau terlibat dalam urusan keluarga mu dan aku juga tidak mau di anggap sebagai perebut tunangan orang" ucap Lusy tanpa berani menatap lawan bicaranya
"Lusy apa maksud mu, sudah ku bilang kalau aku tidak akan menikahi Naina dan aku hanya akan menikahi mu" ucap Ronald dengan nada datar dan dingin
"Tapi aku tidak mau Ronald.!" tegas Lusy
Ronald yang sudah memendam emosinya sejak tadi, tanpa aba-aba ia membuat suatu gerakan yang cukup gesit sehingga berhasil membawa Lusy kedalam pelukan nya, Lusy yang tak ada persiapan sebelum ya menjadi Kaget dan tegang secara tiba-tiba, tangan kanan nya yang saat ini menc*kik rahang Lusy hingga membuat ia meringis menahan sakit sementara tangan kiri nya saat ini tengah memeluk Lusy dengan sangat erat
Tatapan mata yang tajam dan terlihat seperti diselimuti kabut amarah yang tertahan,
"Jangan pernah berfikir untuk bisa lari dari ku, meski tanpa persetujuan dari mu sampai kapan pun kau hanya akan boleh menjadi wanita ku"
"Akhh, lep paskan ak ku,- Uhuk, uhuk"
dengan susah payah Lusy berbicara minta dilepaskan dari tangan kejam Ronald hingga ia benar-benar terlepas dan berusaha payah menghirup kembali udara segar sebanyak yang ia bisa
Lusy memegang lembut rahang nya yang masih terasa sakit akibat Cengkraman tangan Ronald, Ronald yang melihat itu sekilas dan seolah tak perduli padanya, dengan santai ia kembali menginjak pedal gas dan melakukan mobilnya hingga masuk di antara keramaian jalan raya
Tiba di Apartemen...
Ronald menarik paksa tubuh Lusy dan melemparkan nya ke atas tempat tidur secara kasar, dengan sangat beringas ia menc*mbui Lusy tanpa memberi nya ruang sedikitpun untuk melepaskan diri dan memberi perlawanan, hingga beberapa saat kemudian Ronald menyadari Lusy yang tidak lagi memberontak dan membiarkan nya begitu saja, setelah ia puas melampiaskan amarahnya pada wanita muda itu, ia pun tiba-tiba terfikir sebelum dirinya pergi lebih jauh lagi maka lebih baik segera mengakhiri nya
dengan nafas yang masih memburu, Ronald bangkit meninggalkan Lusy yang masih terbaring pasrah di tempat tidur...
Di luar kamar
"Bi Nirah" teriak Ronald yang memanggil Pembantu nya
"Iya tuan" sahut Bi Nirah dengan berjalan tergopoh-gopoh menghampiri majikan nya
"Bi, aku akan pergi sebentar karna ada urusan, tolong awasi nona Lusy untuk ku dan jangan biar dia keluar dari rumah, jika tidak maka bibi akan tanggung sendiri akibatnya" perintah Ronald dengan tegas dan membuat Bi Nirah langsung patuh tanpa protes
"Baik tuan"
Sementara itu, Lusy yang sejak tadi tak bergerak dari tempat tidur nya, mendengar percakapan antara Bi Nirah dan Ronald yang kembali membuat ia merasa sedih
Meratapi nasib nya yang begitu malang, di mulai dari kehidupan rumah tangga orang tuanya yang berantakan, Sang ayah yang tak kunjung sadar dari koma nya hingga saat ini, membuat Lusy merasa sangat terpukul oleh kenyataan
Menjadi tawanan seorang tuan muda yang sangat arogan, Hidup bagai kan Sandra yang tak tau entah kapan akan di bebaskan
...----------------...
Di sebuah bangunan megah yang memiliki tingkat sebanyak 71 lantai
Perusahaan Grup Wijaya yang merupakan perusahaan terbesar Dengan menduduki urutan pertama di kota A, di mana perusahaan itu sangatlah berpengaruh dan terkenal dengan pemimpinnya yang sangat kejam dan berdarah dingin, siapa saja yang mencoba mengusik ya akan di hancurkan begitu saja tanpa ampun
Seorang CEO yang mendominasi kini tengah duduk di kursi kebesaran nya sambil mendengarkan bawahan nya melaporkan tentang masalah pekerjaan
"Tuan, tugas yang anda berikan sebelumnya kami sudah menyelesaikan nya tepat waktu, tinggal menunggu perintah dari anda dan surat perintah untuk peraturan baru di perusahaan akan segera di terapkan" Ujar David si asisten pribadi kepercayaan CEO yang selalu sigap dalam menangani segala urusan dan keperluan Ronald
"Bagus, mulai hari ini penerapan peraturan baru di perusahaan akan di mulai" Ucap Ronald datar
"Baik tuan" Ucap David yang patuh dengan perintah, namun kali ini ia tidak langsung pergi dari ruangan CEO tersebut
"Ada apa,?" tanya Ronald yang menyadari ada sesuatu yang ingin di sampaikan oleh David
"Tuan, sebelumnya tuan Rudi memberi tahuku, beliau bilang Tuan Dika akan bergabung di perusahaan dengan posisi manager umum atas perintah tuan" ucap David ragu
"BRAKKK" suara meja kerja yang di gebrak oleh Ronald dengan cukup keras
"Siapa yang memberinya ijin untuk itu, perusaahan adalah peninggalan ibuku dan aku adalah satu-satunya pewaris Grup Wijaya, aku tidak akan membiarkan anak sampah itu mengotori perusahaan ku,-"
"Maaf tuan, ku pikir itu adalah kesepakatan yang di buat oleh tuan bersama dengan tuan Rudi" tanya David lagi
"Dengarkan aku baik-baik, aku tidak pernah mengijinkan Dika untuk bergabung dengan perusahaan, jika ia datang maka jangan biarkan dia memasuki perusahaan selangkah pun, aku tidak Sudi jika di perusahaan ku terlibat dengan bajingan itu"
"Baik tuan, perintah tuan akan kami laksanakan, kalau begitu Aku permisi dulu" ucap David seraya mohon undur diri dari hadapan CEO nya
Setelah kepergian Asisten pribadi nya, kini Ronald kembali bergelut dengan peralatan kerjanya
Di sisi lain...
Di kediaman keluarga Anggara, keluarga Anggara yang saat ini baru saja tiba di rumah setelah kunjungan mereka di kediaman keluarga Wijaya telah di tolak mentah-mentah oleh tuan muda tertua
"Paa, pokok nya aku gak mau tau, aku pingin nya menikah sama Kak Ronald dan bukan yang lain"
.
.
.
BERSAMBUNG