NovelToon NovelToon
SELURUH KELUARGA MENDENGAR PIKIRANKU

SELURUH KELUARGA MENDENGAR PIKIRANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Ivy yang telah terlahir kembali ke-empat kalinya. Dimana disetiap kelahiran ia mati muda. Memilih untuk pasrah pada kehidupan kali ini.

Tapi kenapa kali ini dia kembali saat masih bayi?

[Eeehh, bayi.... Baiklah, aku hanya akan makan dan tidur dengan baik.] Pikir Ivy optimis.

Namun, hatinya tetap tak bisa menahan desahan setiap kali mengingat masalalu.

[Hahh, tak disangka ibukku begitu cantik aslinya. Sayangnya saat ulang tahunku yang setahun Dia akan mati. Hikshh.]

[Ah, ayah begitu tinggi dan gagah. Tapi setelah kecelakaan dia hanya akan duduk di kursi roda.]

[Kakak ketiga yang cantik, saking cantiknya membuat banyak pria jahat mempermainkan nya. Lalu kakak pertama dan kedua yang bodoh, kalian hanya akan berakhir menyedihkan karena jatuh hati pada pemeran utama wanita.]

Tanpa disadarinya, seluruh keluarga mendengar setiap fikiran nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6 ALASAN KELAHIRAN PREMATUR

Hari sudah mulai menjelang tengah hari, ketika dunia luar hampir memasuki waktu istirahat makan siang. Maka rumah sakit sedang mulai masa aktif-aktifnya aktivitas manusia.

Drap... drapp.... drappp.

Langkah kaki bergema di seluruh lorong rumah sakit. Mulai dari perawat, keluarga pasien, hingga beberapa pasien terlihat memenuhinya. Salah satunya Ethan yang bergerak menuju ke ruang inap istrinya. Letaknya tak jauh dari ruang bayinya di letaknya. Hanya perlu melewati dua lorong lagi.

Di kamar inapnya, Disya telah lama melupakan kepergian suaminya. Dia terlalu fokus berbicara dengan sahabat baiknya Elena.

"-Kamu tahu saat mendengarnya aku benar-benar shock. Dan entah bagaimana aku pingsan. Dokter keluarga hanya mengatakan aku kurang darah dan juga terlalu kaget sehingga suplai darah ke otak tak cukup. Jadi, saat sadar waktu sudah berlalu lama. Tapi aku langsung buru-buru menghubungi keluargamu. Aku pikir rumah sakit sudah menghubungi mereka. Jadi, mereka pasti sudah ada bersamamu. Rupanya belum, mereka hanya tahu kita masih bermain. Aku tak terlalu banyak berpikir dan langsung saja mengungkapkan kabar yang kuterima. Hanya saja aku tak bisa langsung kesini. Aku minta maaf, Sya."

"Tidak, Na. Aku tidak menyalahkanmu. Ini memang sudah takdir. Lagipula semuanya baik-baik saja. Putri bungsuku terlahir sehat tanpa kekurangan apapun. Dia sangat lucu kamu harus melihatnya nanti."

"Yah, syukurlah. Aku memang harus melihat keponakanku itu nanti dan meminta maaf," Elena mendengus sedih, rasa kecewa memenuhi hatinya. "Sya, apa yang sebenarnya terjadi saat aku tak ada? Kenapa tiba-tiba kamu melahirkan secara prematur."

Disya memasang raut muka yang buruk. Ingatan pagi itu kembali terlintas di benaknya.

"Kenapa? Apa sesuatu terjadi?"

"Itu," Disya sedikit ragu untuk menceritakannya. Tapi meski begitu Dia mulai bercerita.

Flashback

"Sya, kamu yakin tak masalah aku tinggal sendiri?" Dengan muka cemas Elena menatap perut sahabatnya yang sudah besar. "Aku anter kamu dulu aja ya."

Disya tersenyum maklum, "Gak apa-apa kok, Na. Aku bisa pulang sendiri. Gak Perlu khawatir, kondisiku dan baby baik-baik saja," Tangannya mengelus halus perutnya yang membuncit. Sedikit gerakan dari dalam menyambut dengan semangat. Membuatnya tersentuh, "Baby juga setuju dengan mommy kan. Aku akan meminta sopir menjemput ku. Kamu pergi saja."

"Emm, yahh sudah kalau begitu. Lalu aku pergi dulu ya. Aku benar-benar tak bisa tinggal lama. Kalau ada apa-apa segera hubungi aku, loh."

"Baik-baik, cerewet sekali sahabatku ini. Cepat sana pergi, sebelum perusahan mu gulung tikar."

"Jangan khawatir, takkan kubiarkan itu terjadi. Sebagai rich aunty, aku harus bekerja keras untuk ponakan-ponakanku tersayang."

"Hahahaha, ya sudah sana pergi."

"Baiklah, aku pergi."

Tak lama setelah kepergian sahabatnya. Tiba-tiba saja dirinya mengidam makan kue tiramisu. Dan bukan kue tiramisu biasa, melainkan kue di satu toko roti tempat biasa Dia nongkrong bersama teman-teman saat pulang sekolah. Untuk kesana dirinya harus keluar dari mall. Karena toko roti itu berada tepat di depan mall tempat ia berada saat ini.

Disya tak merasa masalah untuk berjalan kaki sedikit jauh. Lagipula hal itu bagus untuk membantu kelancaran kelahirannya.

Semuanya baik-baik saja, sampai Disya berdiri di ujung jalan penyeberangan. Sambil menunggu lampu hijau bagi pejalan kaki. Bibirnya bergumam lembut pada bayi dalam perutnya.

"Sebentar ya baby, sebentar lagi kita makan Tiramisu paling enak. Nanti jika besar, baby juga bisa mengajak teman-teman kesana...."

Gerakan menjadi semakin aktif, seolah menanggapi perkataan Disya.

Saat akhirnya lampu berubah hijau, Disya pun melangkah dengan hati-hati menyeberangi jalan. Sampai Dia sampe di tengah jalan, sebuah mobil berkecepatan tinggi bergerak ke arahnya. Semua orang yang melihatnya saling berteriak. Membuat Disya menyadari bahaya tengah mengincarnya. Tentu saja Dia buru-buru menghindari bahaya itu. Tapi dengan beban di perutnya bagaimana Dia bisa bergerak bebas. Disya berhasil menghindari mobil, namun di terjatuh di sisi trotoar dengan sangat keras. Darah segar mengalir di paha nya, Disya merasakan sakit yang sangat tajam. Di sela-sela rasa sakit dan ketakutan. Tangannya bergerak menghubungi seseorang. Mungkin karena pengingat Elena sebelumnya. Tanpa sadar Dia menghubungi nya. Sayangnya tak ada tanda-tanda teleponnya diangkat. Perutnya semakin kesakitan. Saat itulah semua orang tiba-tiba mengerumuninya.

Kesadarannya mulai berangsur-angsur menghilang, suara-suara mulai tumpang tindih di telinganya. Tapi Disya sadar ketika dirinya memasuki ambulan. Karena dirinya masih sempat berucap, "Selamatkan bayiku."

...----------------...

Ethan berjalan melewati banyak orang. Tapi tak ada keinginan untuk sekedar beramah tamah. Ekspresinya datar tanpa ada senyum. Pandangannya lurus tanpa melirik ke kiri ataupun kanan. Bukan sombong, dia hanya tak suka membuang waktu pada hal yang tak penting. Saat ini kepentingannya hanya untuk segera menemui sang istri. Maka yang lain tak ada hubungannya dengannya.

Meski begitu sosok nya yang tak biasa membuat siapa saja berhenti sejenak untuk memandangnya. Tak bisa dipungkiri kharisma pria dewasa di usia kepala tiga memang yang paling mematikan. Cocoklah jika disebut aura-aura sugar daddy.

Sampai di depan pintu. 'KRIETTT'

"Sayang, aku kembali."

Pandangan Ethan langsung menyapu seluruh ruangan, dan berhenti pada istrinya yang rupanya tak sendiri. Dahinya menyerngit dengan heran. Baru sebentar dia meninggalkan istrinya sendiri. Kini seseorang sudah hadir meneminya. "Ada masalah?" lalu ia melangkah mendekat ke sisi sang istri. Memegang tangannya dengan ringan.

"Ohh, gak ada apa-apa pak. Hanya pengecekan rutin saja," jawab perawat sambil kembali melanjutkan tugasnya.

Ethan mengangguk-angguk paham, dia tak banyak bicara, menunggu perawat menyelesaikan pemeriksaannya, memperhatikan dengan sangat cermat.

Setelah selesai mengecek tekanan darah, menyuntikkan larutan vitamin, perawat membereskan peralatan bersiap untuk pergi.

"Ibu Disya ada keluhan? Mungkin ada rasa tak enak di suatu bagian."

"Gak ada suster. Hanya sedikit ngilu dibagian itu," ucap Disya meringis malu.

Perawat tersenyum maklum, "Tidak apa-apa itu normal. Sedikit pijatan sebelum memberikan asi pada baby bisa membantu."

Disya mengangguk mengerti, sebagai ibu dari tiga anak, tentunya dia sangat memahaminya dengan baik.

"Besok siang jadwalnya dokter datang. Jika masih ada yang kurang nyaman, ibu bisa beritahukan pada dokter langsung. Kalau begitu saya sudah selesai mengeceknya, semua normal, tak ada masalah. Saya tinggal dahulu permisi pak, bu."

"Iya suster, terima kasih."

"Sama-sama."

Sejenak ruangan hening, sampai perawat telah benar-benar pergi.

"Apa kamu ingin kubantu, sayang," Ethan angkat bicara.

Mata Disya mengerjap bingung, "Bantu apa?" pasalnya tak ada bibirnya mengucap meminta bantuan.

"Itu," katanya sambil mata suaminya melirik ke arah dadanya tanpa sedikitpun rasa malu.

Tentunya Dia mengerti maksudnya. Pipinya memerah dengan sangat cepat, "Mesum!"

"Kenapa? Lagipula biasanya aku juga memijatnya. Kenapa sekarang aku jadi mesum. Sebelumnya kamu senang-senang saja loh, sambil meminta lebih. Apa karena sekarang masih siang. Ya Udah nanti malam aku-"

"Kak Ethan!" seru Disya yang dibuat semakin merona.

Ethan tersenyum ringan, istrinya masih tetap begitu menggemaskan.

1
cerry
Akhirnya setelah seminggu/Sob//Facepalm/
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶: /Sneer/
total 1 replies
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶
Wah, baru kali ini niat membaca tulisan fiksi orhir lain kembali hadir. lucu, menarik, mengandung ajakan untuk kembali menjadi bayi.🥴
otomatis bepikir, "Seandainya aku bisa mengingat memori saat aku masih bayi."🥴
Tulisannya rapih kk Thor. Ceritanya santai, menghibur.😂😏😏
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶: /Sneer/
cerry: Jangan lanjut ya kak, authornya up sesuai mood/Facepalm/
total 2 replies
Miea™
lanjut
Arietyy
aku mampir, jangan lupa mampir dikaryaku
cerry: Maaf ya kak, belum bisa mampir/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!