Kisah Cinta Bawang Merah Bawang Putih

"Kita mau ke mana, Noah ? ", tanya Red di mobil karena tujuan mereka bukannya kembali ke kota.

"Kita akan ke pantai..", jawab Noah tanpa melihat ke arah Red.

"Bukankah sebaiknya kita langsung kembali saja... Kalau kau lelah aku bisa menggantikan mu menyetir...", ucap Red melihat ke arah Noah.

"Keluargaku punya resort di daerah dekat dengan pantai... Kita istirahat sebentar di sana sekalian makan siang di sana... Pemandangannya indah dan langsung berhadapan dengan pantai.. ", jawab Noah melihat ke arah Red lalu kembali fokus menyetir lagi.

Sebelum sampai ke resort.. Mereka mampir ke toko pakaian.

"Kau ingin membeli pakaian ?", tanya Red yang bingung Noah berhenti di toko pakaian.

"Kita harus membeli beberapa pakaian, agar bisa main di pantai... Kau tak mungkin memakai pakai ini untuk berenang di pantai..", ucap Noah mengandeng tangan Red menuju ke toko pakaian.

"Bukannya kita hanya makan siang dan istirahat sebentar di sana... ", jawab Red curiga dengan Noah.

Noah tidak menangapi ucapan Red dan tetap menyuruh Red untuk membeli beberapa pakaian. Red akhirnya pasrah dan memilih beberapa pakaian di toko tersebut.

"Sudah selesai ?", tanya Noah dengan tersenyum.

"Sudah.. ", jawab Red.

Mereka berdua menuju tempat pembayaran dan Noah yang membayar semua belanjaan mereka.

Tak butuh waktu lama.. Mereka berdua akhirnya sampai di tujuan. Red yang melihat pemandangan pantai seketika menjadi semangat. Wajahnya yang sedari awal terlihat lelah akhirnya tersenyum saat melihat ke arah pantai.

"Waahhhh... Ini keren... Aku tak sabar ingin berenang... ", ucap Red dengan suara yang bersemangat.

"Kita makan siang dulu dan istirahat... Sore nanti kita berenang bersama...", ucap Noah tersenyum melihat Red yang senang.

"Tutup mulutmu Honey... Kau terlihat mengemaskan dengan wajah seperti itu ... Ayo kita makan dulu..", bisik Noah di telinga Red yang masih memandang ke arah pantai.

"Honey !!! Jangan memanggilku seperti ini Noah... Aku belum menjawab ajakan menjadi pacarmu...", tegas Red dengan menyembunyikan wajah malunya.

"Benarkah ??? Kau sangat menikmati saat aku menciummu di mobil tadi pagi... ", ucap Noah dengan senyum menyebalkan.

"Jangan mengejekku Noah... Tadi itu cuma kesalahan... ", ucap Red random.

"WHAT ???? Kau bilang kesalahan ? ", ucap Noah dengan menatap Red tajam.

Red yang di tatap seperti itu, membuat Red sedikit bersalah atas ucapannya.

"Maksud ku .......... ", ucap Red.

"Baiklah kalau begitu lupakanlah... Kita tak perlu membahasnya lagi ', ucap Noah memotong ucap Red.

Wajah Noah terlihat kesal setelah percakapan mereka tadi. Noah hanya diam dan menikmati makanan yang mereka pesan. Red bingung entah harus bagaimana cara memperbaiki situasi mereka saat ini.

Setelah selesai makan siang, mereka menuju ke room yang sudah di pesan Noah. Tak ada percakapan saat di perjalanan menuju ke tempat peristirahatan mereka. Noah tampak masih menunjukkan wajah kesalnya sampai tiba di kamar pun Noah seperti menghindari Red.

"Noah... Maafkan ucapanku tadi ", ucap Red yang memegang tangan Noah saat Noah ingin masuk ke kamarnya.

"Hmm.. ", jawab Noah cuek.

"Aku mohon jangan marah lagi yaaa.. ", ucap Red dengan wajah manisnya.

"OOOHHHH SHHHIIIITTT... kenapa kau harus berwajah manis seperti itu...", batin Noah.

CUP...

"Itu permintaan maafku..", ucap Red yang mengecup pipi Noah dengan wajah yang di buat imut.

"Kau sekarang menggodaku ? ", ucap Noah menatap mata coklat Red.

'Tii...Tidak... Aku hanya ingin kau tidak marah lagi... Aku sudah salah bicara ... Aku menyukai ciuman kita tadi... Aku merasa malu saat kau tiba tiba membicarakan itu..", ucap Red wajahnya menunduk malu.

Noah tersenyum tipis mendengar ucapan Red.

"Seharusnya kau mencium bibirku bukan pipiku... Kalau kau ingin meminta maaf.. ", ucap Noah.

Red lalu berjinjit mengecup bibir Noah, lalu berlari menuju kamarnya dan menutup pintu kamarnya karena malu akan tindakannya tadi.

Noah yang melihat tingkat mengemaskan Red hanya tersenyum.